You are on page 1of 20

Pengolahan

Logam Cair

Pertemuan 9

Outline

Kontrol Komposisi
Penambahan Paduan
Pemurnian Logam

Gas dalam Logam Cair


Reaksi Pembentukan Inklusi

LOGO

Pengaturan Komposisi

LOGO

Kontrol/Pengaturan Komposisi logam pengecoran


dapat dilakukan pada 2 area :
1. Penambahan Paduan
2. Memurnikan lelehan logam

Diperlukan Pengamatan
secara fisika dan Kimia

Kelarutan Paduan logam

Kinetika kelarutan paduan pada bath metal

LOGO

Paduan Solid pada temperatur bath

LOGO

Heat Transfer

Inkubasi

Dissolution

t0 = Paduan logam sesaat setelah dimasukan pada


logam leleh
t1 = Terbentuk lapisan base metal beku pada permukaan.
t2 = Lapisan base metal beku semakin tebal, tetapi
permukaan paduan mulai melebur
t3 = Seiiring bagian dalam semakin panas, lapisan
base
metal kembali larut.
t4 tm= Kelarutan paduan sudah sempurna

LOGO

Heat Transfer

Heat Fluks

Kecepatan kelarutan alloy dipengaruhi :

Temperature
Superheat

1. Temperatur Superheat
2. Ukuran partikel alloy yang ditambahkan
3. Konditifitas panas logam alloy
Temperatur Superheat
Periode Inkubasi < Periode Dissolution
Periode Inkubasi :
=> Superheat baja dan Al < T superheat Cast Iron
Periode Dissolution :
Superheat temperatur >>> dengan naiknya T melting
Sehingga Laju pelarutan Al<Cu<Cast Iron<Baja

LOGO

Superheat temperatur >>> dengan naiknya T melting


T melting

Dengan :
tm = Temperatur Melting
H = Panas yang diberikan pada 1 gram alloy saat melebur
0 = Densitas Alloy
V0 = Volume Alloy
A0 = Luas Area Alloy

LOGO

Paduan Liquid pada temperatur bath

Heat Transfer

Mass
Transfer

t0 = Paduan logam (alloy) sesaat setelah dimasukan pada


logam leleh
t1 = Terbentuk lapisan base metal beku pada permukaan.
t2 = Lapisan base metal beku semakin tebal
t3 = Seiiring bagian dalam semakin panas, lapisan base metal
kembali larut.
t4= lapisan base metal beku larut seluruhnya
t5= Seluruh alloy larut sempurna

LOGO

Periode Inkubasi
Dikontrol oleh
Heat Transfer

Periode Disolusi
Dikontrol oleh
Mass Transfer

Dipengaruhi :
a. Temperatur leleh alloy
b. Dinamika fluida

Fluks Massa

Profil konsentrasi kelarutan


karbon dalam lelehan Fe-C

LOGO

Temperatur melting

Dengan :
tm = Temperatur Melting
Cs = Konsentasi aloy pada base metal
= Densitas Liquid Iron
r = Densitas alloy solid

Pemurnian Logam
Struktur & Sifat (properties)
Cast metal

LOGO

Sensitif thd beberapa Impurietis

Pemurnian dilakukan untuk membersihkan element


elemen yang sulit dihindari dari bahan baku (Scrap/Bijih
logam)
Contohnya : Sulfur, Oksigen, Unsur Alkali

Contoh Purifikasi/Pemurnian

LOGO

Pemurnian Sulfur dari pembuatan cast iron


dan baja (Desulfurisasi)
**Desulfurisasi pada Baja
Mengurangi tingkat inklusi
Meningkatkan ketangguhan dan kekuatan
baja
**Desulfurisasi pada cast Iron
Membentuk struktur morfologi grafit bulat
Meningkatkan ketangguhan ductile iron

LOGO

Sulfur dikurangi dari logam cair : 0,006 -0,010% S

+ Kalsium yang paling umum digunakan


@ CaSi, CaO, CaC2
@ CaO + S = CaS + O
@ Konstanta Keseimbangan
+ Magnesium
+ Sodium
+ Elemen Tanah Jarang

LOGO

Proses Desulfurisasi tergantung pada 3 faktor :


1. Konsentrasi Sulfur Awal
2. Jumlah desulfurized yang digunakan thd logam
3. Efektifitas desulfurized yang diukur mengunakan Rasio
Desulfurisasi (DR)
Mass balance Sulfur yang memperhitungkan 3 faktor

Nilai DR (Desulfurisation Ratio):

Kapasitas Slag Sulfida (Cs) :

Kelarutan Gas dalam Logam cair


Kelarutan Gas
dalam Logam cair

Poros dalam benda


casting

Sumber Gas dalam logam cair :


Reaksi antara pasir cetak/mold dengan logam
Contoh : H2O dalam pasir + C/Si/Mn/Fe/Al
H2O + 2Al = Al2O3 + 3H2 H = negatif
H2O + C

= CO

+ 3H2 H = negatif

Gas yang terlalut saat solidifikasi

LOGO

Reaksi Pembentukan Inklusi


Inklusi : Fasa Nonmetalik/Intermetalik yang terikat dalam
matrik logam.
Bentuk Inklusi
*Oksida *Sulfida *Nitrida
Merusak properties cast iron
Klasifikasi Inklusi :
Exogenous : berasal dari sebab eksternal
Indigenous : berasal dari sebab internal/berhubungan
dengan proses treatment

LOGO

LOGO

Contoh segregasi dalam benda coran

LOGO

Secara Thermokimia
Prinsipnya : semua reaksi akan berjalan jika tingkat energi
produk lebih rendah dari reaktannya.
Contoh
Lelehan Fe pada temperatur 1600C mengandung
Oksigen terlarut. Dan di tambahkan alumunium
sehingga reaksi kimia dari alumunium dan oksigen
terlarut menjadi
Dalam bentuk padatan
Tm = 2072C

2Al + 3O Al2O3 (S)

G=negatif

LOGO

Pada temperatur 1600C, Al2O3 masih dalam


bentuk padat dan menjadi inklusi yang
terjebak dalam produk coran.
Secara Kinetik
Secara kinetika reaksi pembentukan inklusi umumnya terjadi
tidak sempurna
Disebabkan :
1. Tidak semua unsur berdifusi dengan laju yang sama
2. Energi bebas yang sangat bergantung pada temperatur
3. Energi permukaan unsur berubah thd temperatur
sehingga mempengaruhi inklusi
mengambang/tenggelam
4. Reaksi produk pada permukaan inklusi yang menghalagi

Pengaturan pembentukan Inklusi


Pengaturan Komposisi alloy
Pengawasan antarmuka mold dengan
logam/ pengawasan dengan refraktori
furnace peleburan
Metode Pemisahan
Metode Gating

LOGO

You might also like