You are on page 1of 5

PT.

PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Turbin Supervisory
______________________________________________________________________________________

7. TURBIN SUPERVISORY
7.1.

Differential Expansion ( Perbedaan Pemuaian )


7.1.1. Fungsi
Didalam turbin, rotor yang dipasang didalam silinder dilengkapi bantalan aksial (thrust
bearing), untuk mendekteksi perbedaan pemuain antara rotor dengan casing. Lokasi
dimana bantalan aksial dipasang, dianggap sebagai titik referensi (tetap) rotor Pemuaian
poros maupun casing diukur dari titik ini.
Karena turbin sering mangalami fluktuasi temperatur, maka rotor dan casing akan memuai
dan menyusut pada kecepatan yang berbeda disebabkan oleh perbedaan massa,
konfigurasi dan temperaturnya. Ini menyebabkan panjang relatifnya menjadi bervariasi.
Oleh karena itu perbedaan pemuaiannya ( differential expantion ) juga dinaikan.
Pemasangan ditektor untuk mengukur parameter penting turbin diperhatikan dalam
gambar 69.
Sedangkan gambar 70 memperlihatkan arah pemuaian antara rotor dan casing.

Gambar 70. Penempatan Detektor untuk Parameter Turbin

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan

PT. PLN (Persero)


Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Turbin Supervisory
______________________________________________________________________________________

Gambar 70. Arah Pemuaian di Turbin

7.1.2. Pembacaan
Indikator differential expantion silinder diletakkan didepan silinder dan memberikan
indikasi perbedaan panjang rotor dengan casing. Indikator differential expantion IP
terpasang dibelakang silinder LP dan memberikan indikasi perbedaan panjang rotor IP
dengan casing.
Interpretasi pada indikasi differential expantion tergantung pada skala yang dipakai oleh
pabrik turbin. pada beberapa turbin, bila rotor memuai lebih dari pada casingnya maka
indikator bergerak kearah negatif (pembaca akan menjadi lebih negatif atau berkurang
positifnya). Sedangkan pada turbin yang lain pembacaannya akan bergerak kearah positif
(menjadi lebih positif atau berkurang negatif).

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan

PT. PLN (Persero)


Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Turbin Supervisory
______________________________________________________________________________________

7.2. Eccentricity
7.2.1. Fungsi
Pada sebuah turbin rotor secara radial dipasang didalam casing dan di ikat dengan
bantalan journal. Setiap gerakkan radial yang terus menerus pada poros, yang
disebabkan oleh bergeraknya bantalan atau bengkoknya poros, dikenal sebagai
eccentricity (eksentrisitas).
Eksentrisitas adalah pergeseran pusat geometri dari poros yang berputar terhadap pusat
rotasi imajinernya. Eccentricity meter mengukur besarnya pergeseran pusat geometri dari
poros atau pelendutan (pembengkokan) poros.

Gambar 71. Posisi dari Excentricity

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan

PT. PLN (Persero)


Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Turbin Supervisory
______________________________________________________________________________________
Detektor eksentrisitas biasanya dipasang pada ujung depan dari masing-masing rotor.
Suatu poros yang diam jelas akan menampilkan eksentrisitas nol tetapi selama diam
tersebut panas akan naik dan seperti yang telah dijelaskan dimuka sehingga
menyebabkan rotor menjadi bengkok.

7.2.2. Pembacaan
Bila mesin tersebut sekarang diputar oleh turning gear, maka pembengkokan sementara
tersebut ditunjukan oleh eksentrisitas yang relatif tinggi, tergantung pada temperatur rotor
atau casing dan lamanya diam. Begitu pemutaran poros berlangsung, temperatur rotor
akan merata dan eksentrisitasnya lambat laun akan turun ke harga normalnya, hal ini
tergantung pada besarnya pembengkokan permanen pada poros.
Batasan eksentrisitas telah ditentukan oleh pabrik turbin. Jadi apabila turbin beroperasi
secara kontinyu diluar harga tersebut, dapat mengakibatkan kerusakan mesin. Gambar
71, menunjukkan posisi poros tunggal pada bantalan; sistem tersebut akan menjadi lebih
rumit bila terdiri sampai lima poros dihubungkan secara bersamaan.

7.3. Vibrasi ( Getaran )


7.3.1. Terjadinya Vibrasi
Rotor dan casing dipasang secara tetap pada pondasinya melalui bantalan. Bila ada
ketidak seimbangan atau eksentrisitas akan timbul getaran. Getaran juga dapat timbul
dari faktor lain seperti bantalan yang sudah longgar atau rotor yang tidak balans.
Getaran adalah gerakan bolak balik relatif terhadap posisi semula ( Kondisi stationer/diam
). Getaran hampir selalu terjadi pada semua komponen mesin, getaran dinyatakan dalam
berbagai besaran. Vibrasi meter mengukur besarnya getaran yang terjadi pada setiap
bantalan.
Besaran yang dipergunakan biasanya adalah displacement, kecepatan (velocity),
percepatan ( acceration ).
Besarnya getaran pada turbin harus dipantau dan tidak boleh melampaui batas yang telah
ditentukan, getaran yang tinggi melebihi batas akan menyebabkan rotor dan casing
bersentuhan ( gesekan ) sehingga dapat merusak.
Pada saat start turbin kemungkinan timbul getaran tinggi akibat dari perubahan
temperatur dan perubahan putaran, oleh karena itu pada saat start pemantauan getaran
harus mendapat diperhatikan terus.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan

PT. PLN (Persero)


Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Turbin Supervisory
______________________________________________________________________________________

7.4.

Stres Termal ( Thermal Stres )


7.4.1. Fungsi
Stres termal merupakan fungsi dari perbedaan temperatur (
t ) pada suatu logam.
Makin besar perbedaan temperatur makin besar stres harus ditanggung oleh logam
tersebut.
Dalam kondisi yang ekstrim, stres yang berlebihan dapat mengakibatkan keretakan pada
logam. Perbedaan temperatur dapat disebabkan oleh kenaikan temperatur yang terlalu
cepat atau proses pemanasan yang tidak merata. Karena itu pada saat start turbin dari
keadaan dingin, ada tahapan dimana turbin ditahan pada putaran tertentu dalam jangka
tertentu.
Ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan pemerataan pemanasan (heat soak) untuk
mencegah perbedaan temperatur yang berlebihan. Turbin-turbin modern biasanya
dilengkapi dengan peralatan instrumen untuk mendeteksi tingkat stres ( stres level ) yang
terjadi.
7.4.2. Pembacaan
Bila tingkat stres melebihi batas yang telah ditentukan alarm akan berbunyi sebagai
peringatan. Dalam keadaan start turbin yang dilakukan secara otomatis (automatic turbin
start up), tingkat stres yang berlebihan akan memberikan signal komando (otomatis)
sehingga kenaikkan putaran turbin tidak berlanjut untuk sementara (hold).
Batasan besarnya termal stress ditentukan oleh pabrik pembuat mesin, sebagai contoh
turbin Mitsubishi menentukan 40 0C sebagai batas alarm stress tinggi.
Hal ini berlangsung sampai tingkat stres turun dan berada dalam batas yang diijinkan.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan

You might also like