Professional Documents
Culture Documents
I.
DASAR TEORI
1. Daya
Secara umum, pengertian daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha.
Dalam sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi listrik yang digunakan untuk melakukan
usaha. Daya listrik biasanya dinyatakan dalam satuan Watt.
P = VI
Terdapat tiga macam daya yaitu :
1. Daya aktif (P)
Daya aktif adalah daya yang terpakai untuk melakukan usaha atau energi sebenarnya.
Satuan daya aktif adalah watt.
P1 = V I cos
2. Daya reaktif (Q)
Daya Reaktif (reactive power) adalah daya yang di suplai oleh komponen reaktif. Satuan daya
reaktif adalah VAR.
Q1 = V I sin
3. Daya semu (S)
Daya semu (apparent power) adalah daya yang dihasilkan oleh perkalian antara tegangan rms
(Vrms) dan arus rms (Irms) dalam suatu jaringan atau daya yang merupakan hasil penjumlahan
trigonometri antara daya aktif dan daya reaktif. Satuan daya nyata adalah VA.
2. Faktor Daya
Faktor daya yang dinotasikan sebagai cos didefinisikan sebagai perbandingan antara arus
yang dapat menghasilkan kerja didalam suatu rangkaian terhadap arus total yang masuk kedalam
rangkaian atau dapat dikatakan sebagai perbandingan daya aktif (kW) dan daya semu (kVA). Daya
reaktif yang tinggi akan meningkatkan sudut ini dan sebagai hasilnya faktor daya akan menjadi lebih
rendah. Faktor daya selalu lebih kecil atau sama dengan satu.
Dalam sistem tenaga listrik dikenal 3 jenis faktor daya yaitu faktor daya unity, faktor daya
terbelakang (lagging) dan faktor daya terdahulu (leading) yang ditentukan oleh jenis beban yang ada
pada sistem.
1. Faktor Daya Unity
Faktor daya unity adalah keadaan saat nilai cos adalah satu dan tegangan sephasa dengan
arus. Faktor daya Unity akan terjadi bila jenis beban adalah resistif murni
Dari Gambar terlihat bahwa arus tertinggal dari tegangan maka daya reaktif mendahului daya
semu, berarti beban membutuhkan atau menerima daya reaktif dari sistem.
3.
Hal-hal yang menyebabkan faktor daya bernilai rendah, diantaranya penggunaan beban induktif
berupa :
1. Transformator,
2. Motor induksi,
3. Generator Iiduksi, dan
4. Lampu TL.
5. Kapasitor Bank
Kapasitor merupakan komponen yang hanya dapat menyimpan dan memberikan energi yang
terbatas sesuai dengan kapsitasnya. Pada dasarnya kapasitor tersusun oleh dua keping sejajar yang
disebut electrodes yang dipisahkan oleh suatu ruangan yang disebut dielectric yang pada saat diberi
tegangan akan menyimpan energi.
Dalam sistem tenaga listrik kapasitor sering digunakan untuk memperbaiki tegangan jaringan
dan untuk menyuplai daya reaktif ke beban yang berfungsi untuk memperbaiki nilai faktor daya dari
sistem. Dalam perbaikan faktor daya kapasitor-kapasitor dirangkai dalam suatu panel yang
disebut capacitor bank. Selain itu kapasitor bankdapat juga digunakan untuk aplikasi lain yaitu filter
harmonisa, proteksi terhadap petir, untuk transformer testing, generator impuls, voltage divider
kapasitor.
Pemanfaatan kompensasi daya reaktifnya lebih baik karena semua motor tidak bekerja pada waktu
yang sama.
Transient yang disebabkan oleh energizing grup kapasitor dalam jumlah besar.
Kebutuhan ruang.
2.
3.
Group Compensation
Dengan metoda ini kapasitor yang terdiri dari beberapa panel kapasitor dipasang dipanel SDP.
Cara ini cocok diterapkan pada industri dengan kapasitas beban terpasang besar sampai ribuan kva
dan terlebih jarak antara panel MDP dan SDP cukup berjauhan.
Kelebihan :
Biaya pemasangan rendah.
Kapasitansi pemasangan bisa dimanfaatkan sepenuhnya.
Biaya pemilaharaan rendah.
Kekurangan :
Perlu dipasang kapasitor bank pada setiap SDP atau MV/LV bus.
Hanya memberikan kompensasi pada sisi atas.
Kebutuhan ruangan
Individual Compensation
Dengan metoda ini kapasitor langsung dipasang pada masing masing beban khususnya yang
mempunyai daya yang besar. Cara ini sebenarnya lebih efektif dan lebih baik dari segi teknisnya.
Namun ada kekurangan nya yaitu harus menyediakan ruang atau tempat khusus untuk meletakkan
kapasitor tersebut sehingga mengurangi nilai estetika. Disamping itu jika mesin yang dipasang
sampai ratusan buah berarti total cost yang di perlukan lebih besar dari metode diatas.
Kelebihan :
Meningkatkan kapasitas saluran suplai.
Memperbaiki tegangan secara langsung.
Kapasitor dan beban ON/OFF secara bersamaan.
Pemeliharaan dan pemasangan unit kapasitor mudah.
Kekurangan :
Biaya pemasangan tinggi.
Membutuhkan perhitungan yang banyak
Kapasitas terpasang tidak dimanfaatkan sepenuhnya
Terjadi fenomena transient yang besar akibat sering dilakukan switching ON/OFF.
Waktu kapasitor OFF lebih banyak dibanding waktu kapasitor ON
2. 12.5 KVAR 400V = Rp. 1.711.000, 3. 15 KVAR 400V = Rp. 1.969.000, 4. 20 KVAR 400V = Rp. 2.307.000, 5. 25 KVAR 400V = Rp. 2.602.000, 6. 50 KVAR 400V = Rp. 4.374.000, 7. 75 KVAR 400V = Rp. 6.446.000, 8. 100 KVAR 400V = Rp. 8.746.000, V. Type VarplusBox Heavy Duty
1. 20 KVAR 525V = Rp. 2.164.000, 2. 40 KVAR 525V = Rp. 3.712.000, 3. 80 KVAR 525V = Rp. 7.197.000, 4. 160 KVAR 525V = Rp. 14.396.000, -
Pabrik memasang sebuah trafo 1500 kVA. Kebutuhan parik pada mulanya 1160 kVA dengan faktor
daya 0,70. Persentase pembebanan trafo sekitar 78 persen (1160/1500 = 77.3 persen).
Untuk memperbaiki faktor daya dan untuk mencegah denda oleh pemasok listrik, pabrik
menambahkan sekitar 425 kVAr pada beban motor. Hal ini meningkatkan faktor daya hingga 0,9,
dan mengurangi kVA yang diperlukan menjadi 902 kVA, yang merupakan penjumlahan vektor kW
dankVAr. Trafo 1500 kVA kemudian hanya berbeban 60 persen dari kapasitasnya. Sehingga pabrik
akan dapat menambah beban pada trafonya dimasa mendatang.
P(aktif) = V * I * cos
= 1160 * 0.70
= 812 KW
P(aktif) = V * I * cos
Sehingga I = P(aktif) / (V * cos )
= 812 / (220 * 0.70)
= 5.27272 KA
Nilai inilah yang ditunjuk oleh ampere meter.
P(semu) = V * I
= 220 * 5.27272
= 1160 KVA
P(reaktif) = V * I * sin
= 220 * 5.27272* 0.71
= 828 KVAR
P(aktif) = V * I * cos
812= 220 * I * 0.90
I = 4.10 KA
P(semu) = V * I
= 220 * 4.10
= 902 KVA
P(reaktif) = V * I * sin
= 220 * 4.10 * 0.48
= 437,29 KVAR
Maka capasitor yang dibutuhkan sebesar 828 KVAR-437,29 KVAR =390.71 KVAR
Yang akan dipasang diIndustri ini adalah (Panel Kapasitor Bank) 425KVAR 1 Unit 15,755.00
Lihat komentar
1.
Irwan29 Maret 2013 19.14
Just
correction
mas:
Pada sytem 3 fasa seperti contoh diatas, persamaan yang harusnya digunakan adalah persamaan untuk
listrik
3
fasa,
yaitu:
P
=
1.732*380*I*cos
phi
contoh
pada
perhitungan
kasus
2:
P
aktif=812
KW
P=1.732*Vp-p*I*cosphi
I=812/(1.732*380*0.7)
I=1.762
A
Dst.
Semoga bermanfaat
Balas
2.
Asep S6 Agustus 2013 23.44
Gan mau tanya, apakah sudah ada/dibuat pabrik alat pemutus aliran listrik ketika tegangan listrik di
rumah tiba-tiba naik/berlebih kalo ada apa nama alatnya dan di mana bisa pesan.
Mohon
info
ke
asepsp@gmail.com
Terima
kasih,
ttd.
Asep S.
Balas
Balasan
1.
Unknown6 Oktober 2013 10.17
Pak
asep,
MCB yang terpasang di KWH metering kan fungsinya jg buat pemutus arus listrik kalau terjadi over
current.
2.
Romi Hidayat5 April 2014 22.00
knapa ga pake under/over aja itu bagus buat memutuskan ketika listrik kita voltage nya naik/turun. uper
voltage/under voltage bisa di setting tergatung kebutuhan....
Balas
3.
muhammadrizal222 April 2014 11.43
tergantung beban yang ada, kalau induktif lagging dan kalau bebannya kapasitif akan leading
4.
Pristian Firzatama20 Mei 2014 09.05
Gan ketika mengukur daya dengan beban yang semakin besar. Apakah faktor daya nya akan semakin
besar
juga
atau
semakin
kecil?
Adakah hubungan antara faktor daya dengan beban yg diukur?
mempunyai faktor daya sama dengan satu. Tegangan dan arus sefasa. Persamaan daya sebagai
berikut :
P = VI
Dengan :
P = daya aktif yang diserap beban (watt)
V = tegangan yang mencatu beban (volt)
I = arus yang mengalir pada beban (A)
Dengan :
XL = reaktansi induktif
F = frekuensi (Hz)
L = induktansi (Henry)
3. Beban Kapasitif (C)
Beban kapasitif (C) yaitu beban yang memiliki kemampuan kapasitansi atau kemampuan untuk
menyimpan energi yang berasal dari pengisian elektrik (electrical discharge) pada suatu sirkuit.
Komponen ini dapat menyebabkan arus leading terhadap tegangan. Beban jenis ini menyerap daya aktif
dan mengeluarkan daya reaktif. Persamaan daya aktif untuk beban induktif adalah sebagai berikut :
P = VI cos
Dengan :
P = daya aktif yang diserap beban (watt)
V= tegangan yang mencatu beban (volt)
I = arus yang mengalir pada beban (A)
= sudut antara arus dan tegangan
Dengan :
XL = reaktansi kapasitif
f = frekuensi
C = kapasitansi (Farad)
karakteristik dari arus bolak balik (AC : Alternating Current) yanga dapat di difinisi
kansebagai rasio dari daya kerja terhadap total daya.
2.
3.
Reactive Power yaitu daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan medan magnet
yang di butuhkan untuk mengoperasikan peralatan listrik induktif (kVAR)
Hubungan antara faktor daya (power factor), real factor, available power danreactive
power adalah sebagai berikut:
Power factor = Real Factor / Available Factor = kW / kVA
Power factor biasanya ditulis sebagai persentase (%) dan bisa juga dalam decimal
(x,xx). Factor daya yang penuh/sempurna, bisa di anggap factor daya 100% atau 1.0.
Sebuah beban dengan faktor daya tertulis 1,0 adalah beban yang
paling efisien dari total daya yang tersedia sementara beban untuk faktor daya yang
tertulis 0,6 adalah beban yang memiliki kerugian tinggi. Hal ini berpengaruh kepada
nilai tagihan listrik dari pemasok daya. Karena hal hal tersebut maka di perlukan
modifikasi pada sistem distribusi daya sehingga bisa memperoleh nilai kerugian yang
mengecil dan itulah yang di maksud koreksi faktor daya.
dapat di pantau dengan pengontrol otomatis untuk mempertahankan faktor daya sesuai
pengaturan yang ditetapkan. Kontrol di dalam panel kapasitor bank akan mendeteksi
nilai dari faktor daya pada seluruh distribusi kemudian menyimpulkan dalam keputusan
ON/OFF koneksi kapasitor bank dengan rangkaian distribusi daya utama.
Selain untuk menghemat daya listrik yang berpengaruh pada tagihan dari pemasok
listrik, koreksi faktor daya juga mem-backup kondisi tegangan, maksudnya adalah pada
saat tegangan pasokan daya menurun maka dapat membantu men-stabilkan kembali
pada tegangan yang yang di butuhkan, dan sebaliknya koreksi faktor daya dapat
meredam hentakan tegangan yang tiba tiba naik.
menjadi pertimbangan nilai secara ekonomis dalam desain distribusi daya, pengurangan
ukuran transformator , switch-gear dan diameter kabel.
Respon#1 gk.elektrikal :
Kapasitor bank berfungsi untuk mengurangi beban induktif dari peralatan-peralatan rumah
tangga yang memakai kumparan/lilitan, contohnya lampu neon, pompa air, motor listrik,
mesin cuci dan lain sebagainya.
Respon#2 gk.elektrikal :
Respon#6 gk.elektrikal :
Bukan berarti dengan penggunaan kapasitor bank tidak berpengaruh sama sekali mas,
contohnya ketika beban kumparan/lilitan tidak diberi kapasitor, akan terjadi lonjakan yg
sangat signifikan mas. Hanya saja memang pengaruhnya tidak begitu banyak, tidak
sebanding dengan harga pemasangan dan perawatan jika digunakan di perumahan.
Semoga Bermanfaat
Respon#7 ur.urief :
emmm, pantesan jarang sekali kita temui instalasi listrik rumah menggunakan kapasitor
bank, kalo melihat fungsinya alat ini banyak digunakan di dunia industri,,,
Respon#8 gk.elektrikal :
Betul mas. Kapasitor bank banyak digunakan di pabrik-pabrik yang menggunakan motor 3
phase atau 1 phase. Jadi fungsi kapasitor ketika terjadi angkatan/lonjakan, saat motor di
ON kan, arus motor dapat di stabilkan oleh kapasitor bank, sehingga sedikit meringankan
pengunaan listrik. Semoga bermanfaat
Respon#9 frizal :
GK Elektrikal : thanks ralatnya masiya memang ada pengaruhnya walau tidak signifikan.
Salah satunya mengurangi losses daya pada penghantar dan mengurangi arus total yang
melewati MCB.
=========================================================
=====================
**
Catatan ILR :
Kapasitor bank berfungsi sebagai penyuplai daya reaktif (VAR) untuk beban-beban induktif
seperti motor listrik (pompa air, mesin cuci, AC), ballast lampu dan trafo, yaitu peralatan
listrik yang memiliki kumparan. Daya reaktif ini diperlukan untuk pemagnetan di dalam
kumparan/lilitan. Sedangkan daya listrik yang dikonversikan menjadi tenaga disebut dengan
daya aktif (Watt). Untuk lebih jelasnya, bisa lihat artikel Daya Listrik PLN : 1300Watt atau
1300VA?.
Penggunaan kapasitor sebetulnya untuk memperbaiki faktor daya listrik, karena kapasitor
mengurangi daya reaktif yang mengalir dari PLN. Sekaligus juga mengurangi lonjakan daya
listrik saat start motor listrik.
Pada pelanggan listrik perumahan, penggunaan kapasitor bank ini tidak terlalu berpengaruh
pada biaya pemakaian listrik. Hal ini karena PLN tidak menerapkan denda/penalty atas
kelebihan pemakaian daya reaktif (VAR : Volt Ampere Reactive). Pemakaian daya reaktif
diukur dengan menggunakan kVARh-meter, dimana di perumahan hanya terpasang kWhmeter sebagai pengukur daya aktif. Jadi, dibandingkan dengan biaya pemasangan dan
perawatan, kapasitor bank ini tidak terlalu ekonomis untuk dipakai di perumahan.
Pengaruh yang cukup signifikan atas penggunaan kapasitor bank ini bisa dirasakan pada
pelanggan listrik industri/pabrik, oleh karena ada denda/penalty yang diterapkan oleh PLN
untuk kelebihan daya reaktif (VAR) berdasarkan pengukuran oleh kVARh-meter. Karena
kapasitor bank berfungsi menyuplai daya reaktif ke jaringan pelanggan sehingga
mengurangi pemakaian daya reaktif dari PLN dan bisa terhindar dari penalty.
**
Semoga rangkuman diskusi kali ini bisa bermanfaat untuk anda.
Salam,
ILR Team
**
Konten diskusi sangat mungkin untuk dikembangkan lagi. Anda bisa memberikan masukan
melalui bagian komentar atau dengan bergabung di grup diskusi ILR.
Untuk bergabung di grup diskusi ILR silahkan klik disini
Share this:
inShare
Posted in Grup Diskusi & Berbagi ILR | Tagged alat listrik, bayar listrik, biaya listrik, daya
aktif, daya listrik,hemat listrik, kapasitor, kapasitor bank, listrik, listrik naik, listrik
rumah, listrik rumah tangga, peralatan listrik,tarif listrik
Widiarto:
August 14, 2014 at 3:11 pm
Salam kenal, kalo motor listrik 20A 220V satu fase berapa ukuran kapasitor yang harus
dipakai
dengan
daya
listrik
4400VA
Terima kasih
Reply
Irwan:
September 27, 2014 at 6:02 am
Tambahan
untuk
Penggunaan
kapasitor:
1. Untuk pemakaian di rumah, kapasitor sebaiknya dicangkok pada beban artinya
kapasitor hanya akan ON jika beban ON. Beban yang perlu dipasang kapasitor hanya beban
induktif (misal motor jet pump) dan ukurannya pun harus sesuai dengan spesifikasi beban
tersebut. Kapasitor yang terlalu besar akan mengakibatkan arus yang mengalir menjadi
lebih besar bukan malah mengurangi arus.
2.
Untuk
contoh
dari
Pak
Didik:
Pada saat kompresor AC dan Kulkas bekerja, dengan pemasangan kapasitor memang arus
akan menjadi lebih kecil. Namun ketika suhu tercapai dan kompresor nya idle dengan
kondisi kapasitor tetap ON maka arus listrik yang mengalir akan menjadi lebih besar
dibandingkan ketika tanpa kapasitor.
3. Jika menggunakan KWH meter digital, akan dapat dengan jelas dilihat bahwa KWH
terukur akan sama nilainya untuk beban yang memakai Kapasitor ataupun tidak
4. Untuk Pemakaian di Industri, kapasitor lebih difungsikan untuk menghilangkan penalty
atau denda KVARH dari PLN. untuk fungsi lain tidak terlalu signifikan, misalnya:
a. Mengurangi arus start > di Industri, fungsi ini tidak bisa dilakukan oleh kapasitor bank.
Hal ini dikarenakan panel Automatic capacitor bank membutuhkan waktu 10 detik (settable)
untuk meng ON kan kapasitor sesuai kebutuhan, sedangkan arus start hanya berlangsung
pada beberapa mili second pertama. Untuk Arus start ini diatasi dengan rangkaian START
DELTA,
soft
starter
atau
Inverter
b. Mengurangi Losses > Umumnya Panel Kapasitor Bank dipasang di LVMDP yang jaraknya
tidak terlalu jauh dari Trafo. Artinya pengurangan Losses penghantar juga tidak terlalu
signifikan. Pengurangan arus karena kapasitor hanya sepanjang kabel dari LVMDP ke Trafo
(meter PLN) sedangkan arus dari LVMDP ke Beban tetap besar.
Semoga dapat menjadi tambahan pengetahuan..
Reply
suprayogi:
October 2, 2014 at 8:08 am
Sangat membantu infonya
Reply
iwan:
November 7, 2014 at 11:19 pm
salam kenal, di workshop saya dipasang kapasitorbank, yg banyak di jual di pasaran, ini
menurut saya sangt mnguntungkan, karna pemakaian kami lebih banyak pemakaian pada
mesin las, dan motor listrik,dengan di pakainya kapasitorbank, trip yg selalu pada mcb tak
terjadi lagi
Reply
Nurul Dini:
December 1, 2014 at 12:21 pm
Terimakasih atas informasi diatas, sangat bermanfaat. Kunjungi balik yaa di Pusat
Elektronika
Reply
sutarno:
January 9, 2015 at 2:49 pm
mau naya capasitor ABB 80048 kalo buat power bank untuk rumahan sekemaya gmn?
Sajian Utama
Komunikasi
Komputer
Baterai Nuklir:
Sumber Arus Searah
yang Perlu
Dikembangkan
PLN sebagai pihak yang mensuplai daya adalah sebesar 0,8. Jadi untuk
harga cos r < 0,8 berarti pf dikatakan jelek. Jika pf pelanggan jelek
(rendah) maka kapasitas daya aktif (kW) yang dapat digunakan pelanggan
akan berkurang. Kapasitas itu akan terus menurun seiring dengan semakin
menurunnya pf sistem kelistrikan pelanggan. Akibat menurunnya pf itu
maka akan muncul beberapa persoalan sbb:
a. Membesarnya penggunaan daya listrik kWH karena rugi-rugi.
b. Membesarnya penggunaan daya listrik kVAR.
c. Mutu listrik menjadi rendah karena jatuh tegangan.
Secara teoritis sistem dengan pf yang rendah tentunya akan
menyebabkan arus yang dibutuhkan dari pensuplai menjadi
besar. Hal ini akan menyebabkan rugi-rugi daya (daya reaktif)
dan jatuh tegangan menjadi besar. Dengan demikian denda
harus dibayar sebabpemakaian daya reaktif meningkat menjadi
besar. Denda atau biaya kelebihan daya reaktif dikenakan
apabila jumlah pemakaian kVARH yang tercata dalam sebulan
lebih tinggi dari 0,62 jumlah kWH pada bulan yang
bersangkutan sehingga pf rata-rata kurang dari 0,85.
Sedangkan perhitungan kelebihan pemakaian kVARH dalam
rupiah menggunakan rumus sbb:
[ B - 0,62 ( A1 + A2 ) ] Hk
Dimana : B = pemakaian k VARH
A1 = pemakaian kWH WPB
A2 = pemakaian kWH LWBP
Hk = harga kelebihan pemakaian kVARH
Untuk memperbesar harga cos r (pf) yang rendah hal yang mudah
dilakukan adalah memperkecil sudut r sehingga menjadi r1 berarti r>r1.
Sedang untuk memperkecil sudut r itu hal yang mungkin dilakukan adalah
memperkecil komponen daya reaktif (kVAR). Berarti komponen daya
reaktif yang ada bersifat induktif harus dikurangi dan pengurangan itu
bisa dilakukan dengan menambah suatu sumber daya reaktif yaitu berupa
kapasitor.
Proses pengurangan itu bisa terjadi karena kedua beban (induktor dan
kapasitor) arahnya berlawanan akibatnya daya reaktif menjadi kecil. Bila
daya reaktif menjadi kecil sementara daya aktif tetap maka harga pf
menjadi besar akibatnya daya nyata (kVA) menjadi kecil sehingga
rekening listrik menjadi berkurang. Sedangkan keuntungan lain dengan
mengecilnya daya reaktif adalah :
Mengurangi rugi-rugi daya pada sistem.
Adanya peningkatan tegangan karena daya meningkat.
Proses Kerja Kapasitor
Kapasitor yang akan digunakan untuk meperbesar pf dipasang
paralel dengan rangkaian beban. Bila rangkaian itu diberi
tegangan maka elektron akan mengalir masuk ke kapasitor.
Pada saat kapasitor penuh dengan muatan elektron maka
tegangan akan berubah. Kemudian elektron akan ke luar dari
kapasitor dan mengalir ke dalam rangkaian yang
memerlukannya dengan demikian pada saaat itu kapasitor
membangkitkan daya reaktif. Bila tegangan yang berubah itu
kembali normal (tetap) maka kapasitor akan menyimpan
kembali elektron. Pada saat kapasitor mengeluarkan elektron
(Ic) berarti sama juga kapasitor menyuplai daya treaktif ke
beban. Keran beban bersifat induktif (+) sedangkan daya reaktif
bersifat kapasitor (-) akibatnya daya reaktif yang berlaku
menjadi kecil.
Harmonik
Harmonik itu bisa menimbulkan panas, hal ini terjadi karena adanya
energi listrik yang berlebihan. Harmonik itu bisa muncul karena peralatan
seperti komputer, kontrol motor dll. Harmonik merupakan suatu keadaan
timbulnya tegangan yang periodenya berbeda dengan periode tegangan
standar. Periode itu bisa 180 Hz (harmonik ke-3), 300 Hz (harmonik ke-5)
dan seterusnya. Harmonik pada transformator lebih berbahaya, hal ini
karena adanya sisrkulasi arus akibat panas yang berlebih. Sehingga hal ini
bisa mengurangi kemampuan peralatan proteksi yang
menggunakan power line carrier sebagai detektor kondisi normal.
Untuk mengoptimalkan pemakaian energi listrik bisa digunakan bebanbeban tiruan berupa LC yang dilengkapi dengan teknologi mikroprosesor.
Sehingga ketepatan dan keandalan dalam mendeteksi kualitas daya listrik
bisa diperoleh. Mikroprosesor itu berfungsi untuk mengolah komponenkomponen yang menentukan kualitas tenaga listrik. Seperti keseimbangan
beban antar fasa, harmonik dan surja. Apabila terdapat ketidakseimbangan
antara fasa satu dengan fasa yang lainnya, maka mikroprosesor akan
memerintahkan beban-beban LC untuk membuka atau menutup agar arus
disuplai ke fasa satu sehingga selisih arus antara fasa satu dengan fasa
yang lainnya tidak ada. Banyaknya L atau C yang dibuka atau ditutup
tergantung dari kondisi ketidakseimbangan beban yang terdeteksi oleh
mikroprosesor. Kondisi harmonik yang terdeteksi bisa dihilangkan dengan
menggunakan filter LC.
Keuntungan alat ini adalah :
Mampu mereduksi daya sampai 30%.
Meningkatkan pf antara 95-100%
Dapat mengeliminasi terjadinya harmonik.
Dengan demikian pemakaian energi listrik bisa dihemat yaitu
dengan cara mengoptimalkan konsumsi energi masing-masing
peralatan yang digunakan, memperkecil gejala harmonik dan
menstabilkan tegangan. Sehingga energi tersisa bisa
dimanfaatkan untuk sektor lain yang lebih membutuhkan.
Sedang dampak negatif dari pemborosan energi listrik itu
pertama menciptakan ketidakseimbangan beban fasa-fasa
listrik yang pada gilirannya akan mempengaruhi over
heatingpada motor dan penurunan life isolator. Ke dua bagi PLN
Artikel lain:
Baterai Nuklir: Sumber Arus Searah yang Perlu Dikembangkan
ANALISIS FASOR, FAKTOR DAYA, DAN PERHITUNGAN TIGA FASA
FASOR GELOMBANG SINUSOID
Fasor menyatakan transformasi dari fungsi waktu ke dalam bidang kompleks yang
mengandung informasi tentang amplitude dan sudut fasa. Analisis vector yang
berputar pada selang waktu tertentu inilah yang disebut analisis fasor. Analisis fasor
yang dikaitkan dengan bentuk gelombang sinus akan memungkinkan
penggambaran fasor sinusoid yang sangat penting dalam membahas persoalan
bidang elektroteknik.
Tiga hal yang menyebabkan mengapa bentuk gelombang sinus dipandang sangat
penting adalah:
1. Terdapat banyak sekali gejala dialam ini yang dapat digambarkan sebagai
gelombang berbentuk sinus.
2. Karena mudah pembangkitannya, maka arus dan tegangan dalam pembangkitan
tenaga listrik berbentuk sinus.
3. Sesuai uraian deret Fourier, semua gelombang periodic yang lain, dengan syarat
tertentu dapat diuraikan ke dalam penjumlahan dari gelombang-gelombang
sinus bengan frekuensi yang bermacam-macam.
Arus dan tegangan sesaat dari suatu bentuk sinusoid dalam suatu periode waktu
dapat dijelaskan dengan persamaan:
i(t) = Im cos (t + )
v(t) = Vm cos (t)
dimana:
Im = arus maksimum dalam ampere
= 2 = kecepatan sudut dalam radial/detik
= sudut fasa dalam radial
Vm = tegangan maksimum dalam volt
IMPEDANSI
Didalam suatu rangkaian linear yang terdiri atas tahanan (R), inductor (L), dan
kapasitor (C), apabila suatu arus/tegangan listrik adalah sinusoid, maka semua arus
dan tegangan yang lain juga berbentuk sinusoid dengan frekuensi yang sama.
Melalui penerapan Hukum Kirchoff terdapat tiga cara untuk melakukan penjumlahan
dan pengurangan bentuk-bentuk sinusoid:
1. Cara grafis, yaitu dengan menggambarkan gelombang demi gelombang dan
dijumlahkan setiap saat. Cara ini memakan waktu dan tidak teliti.
2. Cara trigonometri, yaitu dengan menggunakan dalil-dalil trigonometri untuk
menjumlahkan dan mengurangkan dua sinusoid. Cara ini sukar dan memakan
waktu
3. Cara aljabar kompleks dan anlisis fasor seperti diuraikan terdahulu. Cara ini
paling mudah diantara ketiga cara lainnya, karena itu akan digunakan dalam
pembahasan berikut.
Hubungan antara tegangan dan arus yang berubah-ubah terhadap waktu yang
melalui kapasitor, inductor, dan tahana dapat dijelaskan sebagai
i(t) = C.dv(t)/dt
v(t) = L.di(t)/dt
v(t) = i(t)r
i(t) pada persamaan diatas adalah sinusoid dan mempunyai harga
i(t) = Im sin (t + )
persamaan v(t) menjadi
v(t) = r.Im sin (t + ) = Vm sin (t + )
dimana harga Vm sama dengan rIm
persamaan v(t) dapat ditulis
V = rI
DAYA RATA-RATA
Daya rata-rata sesaat didefenisikan sebagai hasil perkalian tegangan dan arus
sesaat, dan ditulis sebagai
p = vi
jika arus dan tegangan merupakanfungsi siklus, maka daya rata-rata (P) untuk
suatu periode siklus tersebut dapat ditentukan besarnya dengan rumus
P = 1/T T0 p(t) dt
Dimana:
P = daya rata-rata dalam watt
T = periode dari siklus dalam detik
Tegangan dan arus fungsi sinus dinyatakan sebagai
v(t) = Vm cos t
i(t) = Im cos (t )
maka persamaaan daya menjadi
p(t) = VmIm cos t cos (t )
Bila sebuah beban diberi tegangan, impedensi dari beban tersebut akan
menentukan besar arus dan sudut fasa yang mengalir pada beban tersebut. Factor
daya yang merupakan petunjuk yang menyatakan sifat suatu beban.
S = VI*
dimana S adalah daya kompleks dalam satuan VA (volt ampere), V adalah tegangan dalam
V (volt) dan I adalah arus dalam A (ampere). Hubungan antara S (daya kompleks), P (daya
nyata) dan Q (daya reaktif) sering digambarkan dalam segitiga phytagoras ini.
Rumus ini sebenarnya adalah generalisasi dari rumus daya nyata listrik (real power), P =
V.I, yang telah kita kenal sejak SMP. Bedanya adalah ketika SMP kita menghitungnya
sebagai besaran skalar, besaran yang hanya mempunyai besar (magnitude), sedangkan V
dan I pada S = VI* merupakan besaran vektor, besaran yang mempunyai magnitude dan
arah, walaupun ketika V dan I arahnya 0 derajat maka nilainya sama dengan jika kita
menganggap V dan I sebagai besaran skalar. Untuk membedakannya, ilmuwan biasanya
menuliskan besaran skalar dengan tanda || di antara besaran tersebut, misal ||V|| berarti
besar V, sedangkan jika ingin menulis besaran vektor maka V tadi akan ditulis dengan
huruf italic atau cetak miring, V, atau dengan ditambahi garis di atas atau di bawahnya.
simbol-simbol
matematis
yang
mempunyai
arti
sendiri-sendiri
dan
saling
berhubungan.
Conjugate sendiri berarti adalah perintah untuk merubah tanda minus menjadi plus atau
sebaliknya, plus menjadi minus pada elemen imajiner dalam bilangan kompleks.
Misalkan saya mempunyai bilangan kompleks I = 3 j4, maka complex conjugatedari I
adalah
maka
I*
j4,
atau
jika
dalam
bentuk
polar
jika
dengan konsep faktor daya yang menyebutkan dalam cos adalah beda sudut antara V
dan I.
Jadi, seseorang (saya belum baca sejarahnya) yang jenius di bidang ini, menambahkan
tanda conjugate pada nilai I. Apa guna conjugate ini? Tentu saja agar didapatkan nilai S
yang konsisten, sesuai dengan konsep faktor daya tadi.
Mari kita tulis ulang lagi persamaannya,
sehingga sesuai dengan pengertian daya kompleks adalah hasil perkalian dari tegangan
dan arus dengan sudut sebesar selisih beda phasa diantara tegangan dan arus itu. By the
way, konsep ini, yang kelihatannya seperti konsep electrical engineering for idiot, adalah
jawaban
dari
seorang guru
besar
a.k.a.
professorketika
menjawab
pertanyaan
PHASOR
tegangan total (v) tertinggal terhadap arus (i), maka rangkaian seri ini cenderung bersifat kapasitif. Untuk
menghitung hubungan seri antara R, XL dan XC pada setiap diagram fasor kita ambil segitiga
tegangan. Dari sini dapat dibangun segitiga resistor, yang terdiri dari resistor (R), reaktif (X) dan
impedansi (Z). Berdasarkan tegangan reaktif (vS) yang merupakan selisih dari tegangan reaktif induktif
(vL) dan tegangan reaktif kapasitif (vC), maka resistor reaktif (X= XLS=XCS) merupakan selisih dari
reaktansi (XL) dan (XC). Sehingga didapatkan hubungan tegangan (v) seperti persamaan vektoris
berikut; Maka untuk resistansi semu (impedansi Z) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
berikut: dimana
Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/rangkaian-r-l-c-seri/
Copyright Elektronika Dasar
Vmax = 141.4 V
I max = 11.31 A
b)
c)
2.2
Jika rangkaian pada soal 2.1 terdiri dari suatu elemen resistif murni dan suatu elemen
reaktif murni, hitunglah R dan X (a) Jika elemen-elemen terhubung seri dan (b) Jika elemenelemen terhubung paralel.
Jawab
:
a)
b)
2.3
Dalam suatu rangkaian berfasa-tunggal Va = 12045 V dan Vb = 100-15 V terhadap
suatu simpul pedoman o. Carilah Vba dalam bentuk polar.
Jawab :
Vba = Vbo Vao = 100 -15 - 120 45
Vba = 96.59 j 25.88 (84.85 + j 84.85) = 96.59 84.85 j 25.88 j 84.85
Vba = 11.74 j 110.73 = 111.35 - 83.95 V
2.4 Suatu tegangan ac berfasa tunggal sebesar 240 V terpasang pada suatu rangkaian seri yang
impedansinya adalah 1060 . Hitunglah R, X, P, Q dan factor daya dari rangkaian.
Jawab :
R = 10 Cos 60 = 5.0 ,
X = 10 Sin 60 = 8.66
I = 240 0/ 10 60 = 24-60 A
P = (24)2 x 5
= 2880 W
2
Q = (24) x 8.66 = 4988 Var
Faktor daya = Cos (arc tg Q/P ) = Cos (arc tg 4988/2880) = 0.50
Atau Cos (arc tg X/R ) = Cos (arc tg 8.66/5 )
= 0.50
2.5 Jika suatu kapasitor dihubungkan paralel dengan rangkaian pada soal 2.4 dan jika
kapasitor ini mencatu 1250 Var, hitunglah P dan Q yang dicatu oleh sumber tegangan 240 V, dan
hitunglah faktor daya yang dihasilkannya.
Jawab :
53.13
31.79
2.7
Sebuah motor induksi berfasa-tunggal beroperasi dengan beban yang sangat ringan untuk
sebagian besar dari tiap-tiap hari dan menarik 10 A dari saluran. Disarankan penggunaan suatu
alat untuk meningkatkan efisiensi dari motor itu. Dalam suatu peragaan alat tersebut
dihubungkan paralel dengan motor yang tidak dibebani dan arus yang ditarik dari saluran turun
menjadi 8 A. Jika dihubungkan dua buah dari alat tersebut paralel dengan motor, arus yang
ditarik turun lagi menjadi 6 A. Alat sederhana apakah yang menyebabkan penurunan arus ini ?
Sebutkanlah keuntungan-keuntungan dari alat ini. Apakah alat ini juga menaikkan efisiensi dari
motor ? (Ingatlah bahwa suatu motor induksi menarik arus yang tertinggal atau lagging).
Jawab :
Alat itu adalah Kapasitor; sebuah kapasitor akan menyebabkan jatuhnya arus pada saluran karena
komponen yang tertinggal dari arus yang ditarik oleh motor sebagian akan diimbangi oleh arus
yang mendahului yang ditarik oleh kapasitor. Tetapi arus yang ditarik oleh motor tidak akan
berubah jika tegangan terminal tetap konstan. Jadi efisiensi motor akan tetap sama.
Rugi pada saluran yang mencatu motor akan berkurang, karena arus saluran menjadi rendah. Jika
saluran dari bus catu ke motor adalah panjang, jatuh tegangan pada saluran akan berkurang dan
ini mungkin dikehendaki.
2.8
Jika impedansi antara mesin-mesin 1 dan 2 pada Contoh 2.1 adalah Z = 0 j5
tentukanlah (a) apakah maisng-masing mesin membangkitkan atau menyerap daya, (b) apakah
masing-masimg mesin menerima atau mencatu daya reaktor positif dan berapa besarnya, dan (c)
nilai dari P dan Q yang diserap oleh impedansi tersebut.
Jawab :
568
Var
E2 . I* = (86.6 + j 50) (2.68 + j 10) = 232 + j 866 + j 134 - 500 = - 268 +j 1000
Mesin2 membangkitkan 268 W, menerima 1000 Var (atau mencatu 268 Var)
Daya resistansi pada saluran menyerap |I |2 R = (10.35)2 x 5 = 568 W
Kedua mesin adalah Generator
2.10 Suatu sumber tegangan Ean = - 120210 V dan arus yang mengalir lewat sumber tersebut
adalah Ina = 1060 A. Carilah nilai-nilai dari P dan Q dan jelaskan apakah sumber tersebut
memberikan atau menerimanya.
Jawab :
Ean . Ina* = - 120210 x 10-60 = |-120|.|10| (210-60) = -1200150
= 1200-30 = 1200.Cos -30 + j 1200.Sin -30 = 1039 j 600
P = 1039 W diserahkan; Q = - 600 Var diserahkan
(+ 600 Var diserap oleh sumber, karena I na mendifinisikan arus positif dari n ke a dan
Eanmendifinisikan titk a pada potensial yang lebih tinggi daripada n bila Ean adalah positif).
2.11 Carilah jawaban dari Contoh 2.1 jika E1 = 1000 V dan E2 = 12030 V. Bandingkanlah
hasilnya dengan Contoh 2.1 dan buatlah beberapa kesimpulan tentang pengaruh perubahan
besarnya E2 dalam rangkaian itu.
Jawab :
I = - 12 + j 0.78
E1.I* = (100 + j 0)(-12 - j 0.78) = -1200 j 78
Mesin 1 menyerap 1200 W dan menyerap 78 Var.
E2.I* = (103.92 + j 60)(-12 j 0.78) = 1246.8 j81.42 j 720 + 46.8 = -1200 j 801.42
Mesin 2 menyerahkan 1200 W dan menyerahkan 801Var
yang diserap oleh saluran = 801 78 = 723 Var. Dalam contoh 2.1 saluran menerima 536 Var,
setengah masing-masing sumber. Peningkatan |E2| menyebabkan sedikit kenaikan pada transfer
daya serta kenaikan pada Q yang dicatu ke saluran, tetapi fakta yang penting ialah bahwa
peningkatan |E2| mennyebabkan bahwa sumber tidak hanya mencatu Q yang diserap oleh saluran
tetapi juga 78 Var yang diserahkan ke sumber |E1|.
2.12 Tiga buah impedansi yang identik yaitu 10 -15 dihubungkan Y kepada tegangantegangan saluran tiga-fasa yang seimbang dari 208 V. Tentukanlah semua tegangan-tegangan
saluran, tegangan-tegangan fasa dan arus-arus sebagai phasor dalam bentuk polar dengan
Vca sebagai pedoman dan urutan fasa abc.
Jawab :
Vca = 2080 V
Vbc = 208120 V
Vab = 208240 V
Vcn = 120-30 V
Vbn = 120 90 V
Van = 120210 V
Ic = Vcn/Z = 12-15
Ib =Vbn/Z = 12105
Ia =Van/Z = 12225
2.13 Dalam suatu sistem tiga-fasa yang seimbang, impedansi yang dihubungkan Y adalah 1030 . Jika Vbc = 41690 V, tentukanlah Icn dalam bentuk polar.
Jawab:
di
di tarik dari saluran
tarik
dari
saluran
2.16 Jika ketiga saluran yang menghubungkan motor pada soal 2.15 ke suatu bus masingmasing mempunyai imepansi 0.3 + j 1.0 , hitunglah tegangan antar saluran pada bus yang
mencatu 440 V pada motor.
Jawab :
I = | I | ( Cos j Sin ) = 20.39 (0.8 j 0.6) = 16.31 j 12.23 A
Bila sebagai pedoman diambil tegangan ke netral dari motor pada terminal di mana I dihitung,
atau =
440/3
= 2540
V
=
(
254
+
j
0)
V,
maka
Vn + (Z
tegangan
bus
catu
ke
x I) = (254 + j 0) + (0.3 + j
= 254 + j 0 + 4.893 j 3.669 + j 16.31 + 12.23
= 271.123 + j 12.641 = 271.42.67
1.0)
netral
(16.31
adalah
j 12.23)
2.17 Suatu beban seimbang yang terdiri dari tahanan-tahanan murni sebesar 15 per fasa
dihubungkan paralel dengan suatu beban Y seimbang yang mempunyai impedansi-impedansi
fasa 8 + j 6 . Ketiga saluran yang menghubungkan kombinasi beban-beban tersebut di atas ke
sesuatu sumber tiga fasa 110 V mempunyai impedansi-impedansi identik yaitu masing-masing
2 + j 5 . Hitunglah arus total dan faktor daya resultan.
Jawab :
Ubah ke Y ekivalen yang mempunyai 15/3 = 5 per fasa dan paralel suatu beban seimbang,
sehingga mempunyai impedansi total pada beban:
impedansi
total
2.18 Suatu beban tiga-fasa menarik 250 kW dengan faktor daya 0.707 tertinggal dari saluran
440 V. Paralel dengan beban ini terpasang sebuah kumpulan kapasitor yang menarik 60 kVar.
Hitunglah arus total dan faktor daya resultan.
Jawab :
Faktor daya = Cos = 0.707 ==> = 45
S1 = 250 + j 250
S2 = 0 - j 60
Daya total S = S1 + S2 = 250 + j 190 = 314 37.23 kVA
Arus total | I | = 314000/(3x440)= 412 A ; Faktor daya = Cos 37.23 = 0.796 tertinggal.
2.19 Sebuah motor tiga-fasa menarik 20 kVA dengan faktor daya 0.707 dari sebuah sumber
220 V. Tentukanlah rating kilovoltampere dari kapasitor-kapasitor untuk membuat faktor daya
kombinasi menjadi 0.90 tertinggal, dan tentukanlah juga arus saluran sebelum dan sesudah
penambahan kapasitor.
Jawab :
2.20 Sebuah mesin drag line pada suatu tambang batu bara open-pit mempergunakan
0.92 MVA dengan faktor daya 0.8 tertinggal pada waktu mesin menggali batu bara. Pada waktu
sekop-sekop mesin yang sudah terisi meninggalkan dinding tambang, mesin itu membangkitan
(memberikan kepada sistem listrik), 0.10 MVA dengan faktor daya 0.5 mendahului. Pada akhir
perioda penggalian perubahan besarnya arus dapat menyebabkan bekerjanya rele-rele pengaman
yang terbuat dari rangkaian-rangkaian solid state. Karena itu perubahan besarnya arus perlu
dibuat seminimal mungkin. Pertimbangkanlah penempatan kapasitor-kapasitor pada terminalterminal mesin dan tentukanlah besarnya koreksi kapasitif (dalam kVar) yang diperlukan untuk
menghilangkan perubahan besarnya arus keadaan-tetap. Mesin itu mendapat tenaga dari sumber
36.5 kV tiga-fasa. Mulailah jawaban dengan memisalkan Q sebagai megavars total tiga-fasa dari
kapasitor-kapasitor yang dihubungkan pada terminal-terminal mesin dan tuliskan rumus-rumus
untuk besarnya arus saluran yang ditarik oleh mesin dengan Q sebagai faktor-faktornya baik
untuk operasi penggalian maupun pembangkitan.
Jawab :
Misalkan tegangan antar saluran | V | adalah konstan. Maka besar arus | I | konstan,
berarti | S | konstan, dimana | S | = |V|.|I*| x 10- 6 MVA
Perioda penggalian :
Faktor daya = cos = 0.8 ; ==> sin = 0.6
|S| = | VI (cos + j sin ) j Q|
|S| = | 0.92(0.8 + j 0.6) j Q| = | 0.736 + j 0.552 j Q| = |0.736 + j (0.552-Q)|
|S|2= | 0.736 + j (0.552 Q) |2
|S|2= 0.542 + (0.552-Q)2 = 0.542 + 0.3047 1.104 Q + Q2 = 0.8467 1.104Q + Q2
|S|2= 0.8467 1.104Q + Q2
Perioda pembangkitan :
Faktor daya = cos = 0.6; ==> = cos-1 0.6 = 60
|S| = | - (0.10 -60 ) - j Q| = | - ( 0.05 j 0.0866) j Q| = | - 0.05 + j 0.0866 j Q |
|S|2= | - 0.05 + j (0.0866 Q)|2
|S|2= 0.0025 + (0.0866 Q)2 = 0.0025 + 0.0074995 0.1732Q
|S|2= 0.0099995- 0.1732Q + Q2
|S|2= 0.01 0.1732Q + Q2
Q2
Jawab :
2.22 Generator pada soal 2.21 berada dalam suatu rangkaian di mana dasar-dasarnya
ditetapkan sebagai 100 MVA, 20 kV. Bertolak dari nilai per unit yang diberikan dalam soal 2.21,
tentukanlah nilai per unit dari reaktansi kumparan-kumparan dengan dasar yang tersebut di atas.
Jawab :
Reaktansi X = 1.065 pada rating lama 500 MVA, 22 kV
Reaktansi X pada rating baru 100 MVA, 20 kV adalah :
2
X = 1.065 x(100/500) x(22/20) = 0.2577 p.u
2.23 Gambarkanlah rangkaian ekivalen fasa-tunggal untuk motor (suatu emf yang terhubung
seri dengan reaktansi induktif Zm ) dan hubungannya kepada tegangan suplai yang dibicarakan
dalm soal-soal 2.15 dan 2.16. Tunjukkanlah pada diagram nilai-nilai per-unit dari impedansi
saluran dan tegangan pada terminal-terminal motor dengan 20 kVA, 440 V sebagai dasar.
Kemudian dengan mempergunakan nilai-nilai per unit hitunglah tegangan suplai dalam per-unit
dan akhirnya rubahlah nilai per-unit dari tegangan supali ke dalam volt.
Jawab :
20.39
dari
soal
2.15)
oomsoo
Diposkan oleh CATENARY Jabodetabek 17.59.00
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
2 komentar:
1.
Jaya TeknikSelasa, 29 Oktober 2013 10.59.00 WIB
TOLONG MAS YANG BAB 10 NYA JUGA DI SERTAKAN :D
Balas
2.
mas broSenin, 02 Desember 2013 13.11.00 WIB
AST saya ga terlalu bagus nilainya, yang ingin saya tanyakan sebenarnya lebih ke umum
daripada
spesific
seperti
didalam
buku
stevenson
ini.
1. apa bentuk nyata (real) dari semua rumus diatas dan gambarannya seperti apa serta
implikasinya.. (saya coba lebih spesifikasi) penggunaan analisa sistim tenaga ini
digunakan di sistim distribusi, sistim transmisi atau pembangkit. dalam kondisi real nya
adalah (misal) sebuah pembangkit (misal:trafo 500KVA) digunakan untuk trafo step up,
untuk saluran transmisi sejauh sekian ratus meter, setelah sampai di gardu induk, maka
digunakan trafo step down (500KVA) kmudian panel-panel digunakan untuk memointor
parameter-parameter trafo, Arus, tegangan, VA, Daya, Cos phi, dll, dll , lalu perhitunganperhitungan analisa sistim tenaga itu apakah sebagai soal nyata ??/reall ?? lalu
bagaimana relasinya, kmudian kenapa harus sampai serumit itu untuk mencari suatu
konstanta / jawaban atas yang ingin kita cari. karena saya tak mampu untuk memahami
rumus-rumus diatas secara bawah sadar tanpa aplikasi nyata yang akan menguntungkan
manusia. jelas, bahwa semua perhitungan ditujukan untuk mencari kemudahan. ada
yang bisa jelaskan ke saya secara mudah begitu.. trimakasih sebelumnya.
Balas