You are on page 1of 11

BAB I

PENDAHULUAN
Regresi yang kurang sempurna pada duktus omfalomesenterikus (duktus vitelinus) dapat
meninggalkan bermacam-macam kelainan, antara lain divertikulum Meckel. Divertikulum
Meckel merupakan divertikulum yang sering ditemukan di usus halus dan berasal dari bagian
intraabdomen duktus vitellinus.
Divertikulum Meckel adalah suatu kelainan bawaan, yang merupakan suatu kantung
(divertikula) yang menjulur/menonjol dari dinding usus halus; divertikula bisa mengandung
jaringan lambung maupun jaringan pankreas.
Pertama kali dideskripsikan oleh Fabricius Hildanus pada abad ke 16 dan belakangan di beri
nama olehJohann Friedrich Meckel, yang telah memberikan gambaran tentang asal
embriologi divertikulum pada tahun 1809.

BAB II
PEMBAHASAN
EMBRIOLOGI
Dalam permulaan perkembangannya, saluran cerna hanya berupa suatu tabung sederhana
dengan beberapa benjolan. Bakal lambung, pada saat ini, berupa suatu pelebaran berbentuk
kerucut, sedangkan bakal sekum ditandai oleh suatu pelebaran yang asimetris. Duktus
vitellinus masih berhubungan dengan saluran kolon usus ini.
Usus menjadi matang relatif awal pada masa kehidupan janin. Pada embrio 3 mm yaitu di
minggu keempat, usus depan primitif dan usus belakang hanya berbentuk seperti pipa ketika
lambung dan sekum menjadi jelas terpisah. Pipa ini kemudian memanjang dengan cepat,
menonjol ke tali pusat dan memutar berlawanan jarum jam mengelilingi arteri mesenterika
superior. Pada minggu kedelapan, ujung kaudal bersambung dengan rectum yang berkembang
dari kloaka. Pada minggu kesepuluh, usus cepat masuk kembali ke dalam perut, kemudian
kolon mencapai bentuk yang sempurna. Kebanyakan anomali struktur lambung dan usus
adalah akibat keterlambatan atau penyimpangan pada rangkaian yang kompleks ini.
Pembentukan otot pylorus lambung terlihat pada umur kehamilan 3 bulan dan sel parietal
serta sel utama muncul pada 14 minggu. Sel-sel tipe intestinal yang ditemukan pada mukosa
lambung berangsur-angsur menghilang selama masa kehidupan janin. Villi yang relatif
matang terlihat di sepanjang usus pada umur 12 minggu. Pada umur 20 minggu, kriptenya
sudah dalam dan sel-sel usus berbentuk kolumner dengan beberapa mikrovili. Pembuluh
darah yang memasok usus berkembang sempurna pada umur 12 13 minggu. Peristaltik telah
dapat dikenali pada awal minggu kedelapan, tapi biasanya gerakannya belum terkoordinasi
sempurna sampai mendekati lahir. Jaringan limfoid telah berkembang pada umur 20 minggu.
Gangguan perkembangan selama minggu kesepuluh atau kesebelas akan mengakibatkan
kelainan yang ditandai dengan misalnya, tidak terbentangnya mesenterium pada dinding
belakang atau sekum tidak berada di kanan bawah perut melainkan lebih jauh ke kranial atau
sekum ada di tempat yang normal tetapi tidak stabil dan terpancang. Sisa duktus
omfalomesentrikus dapat merupakan divertikulum Meckel.
Fungsi usus halus sudah matang pada masa prenatal dan pascalahir. Pengangkutan glukosa di
epitel dapat dideteksi pada jejunum embrio manusia sebelum umur 20 minggu. Penyerapan

lemak kurang efisien pada bayi cukup bulan dibanding pada anak yang lebih tua, bahkan lebih
tidak efisien lagi pada bayi prematur daripada bayi cukup bulan. Penentu penting untuk
perbedaan-perbedaan yang terkait umur ini adalah kecepatan sintesis dan pengangkutan
garam empedu yang relatif lambat pada awal kehidupan dan berkurangnya sekresi kelenjar
pankreas. Usus manusia mampu menyerap protein utuh yang secara antigenik cukup berarti
terutama selama minggu-minggu awal kehidupan.
Pada tahap awal kehidupan janin, duktus vitellinus berhubungan dengan kantung telur dan
midgut. Midgut merupakan asal dari sebagian besar duodenum, usus halus, sekum, appendiks
veriformis, colon ascendes, 2/3 colon transversum dextra. Kemudian pada umur 3 minggu,
kantung telur membentuk bagian ventral dari usus dan melebar, duktus vitellinus memendek
kemudian berangsur-angsur memanjang dan menyempit. Sejak umur 5 minggu, midgut
normalnya menutup sempurna oleh karena atrofi duktus vitellinus membentuk tali fibrosa
yang kemudian diabsorpsi. Suplai darah bagi duktus vitellinus diperoleh dari sebagian cabang
ventral aorta abdominal, arteri vitellinus. Normalnya, arteri sinistra mengalami involusi ketika
arteri dextra membentuk arteri mesenterika superior. Divertikulum Meckel mendapat suplai
darah dari sisa arteri vitellinus dextra, biasanya cabang akhir mesenterika superior.
Divertikulum Meckel
Divertikulum meckel adalah salah satu kelainan bawaan yang paling umum. Hal ini terjadi
ketika hubungan antara usus dan tali pusar tidak sepenuhnya menutup selama perkembangan
janin. Hal ini menghasilkan kantong kecil dari usus halus, yang dikenal sebagai divertikulum
Meckel. Dalam kebanyakan kasus, divertikulum Meckel tidak menyebabkan masalah.
Namun, pada sebagian kecil pasien, divertikulum ini dapat mengalami infeksi (divertikulitis)
yang menyebabkan obstruksi atau perdarahan pada usus halus.
Ukuran dan bentuk divertikulum sangat bervariasi, antara 1 26 cm panjangnya, meskipun
biasanya antara 3 5 cm. Soderlund menemukan bahwa divertikulum terletak pada 10 150
cm dari valvula ileosekal. Pada anak-anak biasanya 40 cm dari valvula dan pada orang
dewasa 50 cm dari valvula. Diameter divertikulum agak kecil dari ileum, tetapi adakalanya
sesempit potrusi appendiks.
Divertikulum mempunyai mesenterium dan mempunyai suplai arteri independen dari
lengkung pembuluh darah ileal, kecuali pada kasus-kasus divertikulum yang tidak biasa kecil.

Divertikulum dapat melipat dan terbentang di sisi usus dan dibungkus oleh selaput membran
tipis ketika membentang flat di atas mesenterium intestine.5

FISIOLOGI
Usus halus mempunyai 2 fungsi utama: pencernaan dan absorpsi bahan-bahan nutrisi dan air.
Semua aktivitas lainnya mengatur dan mempermudah proses ini. Proses pencernaan dimulai
dalam mulut dan lambung oleh kelenjar ptialin, asam klorida dan pepsin terhadap makanan
yang masuk. Proses dilanjutkan di dalam duodenum terutama oleh kerja enzim-enzim
pankreas yang menghidrolisis karbohidrat, lemak dan protein menjadi zat-zat yang lebih
sederhana. Adanya bikarbonat dalam sekret pankreas membantu menetralkan asam dan
memberikan pH optimal untuk kerja enzim-enzim. Sekresi empedu dari hati membantu proses
pencernaan dengan mengemulsikan lemak sehingga memberikan permukaan yang lebih luas
bagi kerja lipase pankreas.
Kerja empedu terjadi sebagai akibat dari sifat deterjen asam-asam empedu yang dapat
melarutkan zat-zat lemak dengan membentuk misel. Misel merupakan agregat asam-asam
empedu dan molekul-molekul lemak. Lemak membentuk inti hidrofobik, sedangkan asam
empedu karena merupakan molekul polar, membentuk permukaan misel dengan ujung
hidrofobik mengarah ke dalam dan ujung hidrofilik mengarah ke luar menuju medium cair.
Bagian sentral misel juga melarutkan vitamin-vitamin larut lemak dan kolesterol. Jadi, asamasam lemak bebas, gliserida dan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak dipertahankan
dalam larutan sampai mereka dapat di absorpsi oleh permukaan sel epitel.
Proses pencernaan disempurnakan oleh sejumlah enzim dalam getah usus (sukus enterikus).
Banyak di antara enzim-enzim ini terdapat pada brush border vili dan mencernakan zat-zat
makanan sambil diabsorpsi.
Dua hormon penting dalam pengaturan pencernaan usus. Lemak, yang bersentuhan dengan
mukosa duodenum menyebabkan kontraksi kandung empedu yang diperantarai oleh kerja
kolesistokinin. Hasil-hasil pencernaan protein tak lengkap yang bersentuhan dengan mukosa
duodenum, merangsang sekresi getah pankreas yang kaya akan enzim; hal ini diperantarai
oleh kerja pankreozimin. Pankreozimin dan kolesistokininsekarang diduga merupakan satu
hormon yang sama, yang mempunyai efek berbeda; hormon ini dinamakan CCK. Hormon ini
dihasilkan oleh mukosa duodenum.

Asam yang bersentuhan dengan mukosa usus menyebabkan dikeluarkannya hormon lain,
sekretin dan jumlah yang dikeluarkan sebanding dengan jumlah asam yang mengalir melalui
duodenum. Sekretin merangsang sekresi getah yang mengandung bikarbonat dari pankreas
dan empedu dari hati. Sekretin memperbesar kerja CCK.
Pergerakan segmental usus halus mencampur zat-zat yang dimakan dengan sekret pankreas,
hepatobiliar dan sekresi usus serta pergerakan peristaltik mendorong isi dari salah satu ujung
ke ujung lain dengan kecepatan yang sesuai untuk absorpsi optimal dan suplai kontinu isi
lambung.
Absorpsi adalah pemindahan hasil-hasil akhir pencernaan karbohidrat, lemak dan protein
(gula sederhana, asam-asam lemak dan asam-asam amino) melalui dinding usus ke sirkulasi
darah dan limfe untuk digunakan oleh sel-sel tubuh. Selain itu air, elektrolit dan vitamin juga
diabsorpsi. Absorpsi berbagai zat berlangsung dengan mekanisme transport aktif dan pasif
yang sebagian besar kurang dimengerti.
Walaupun banyak zat diabsorpsi di sepanjang usus halus, tetapi terdapat tempat-tempat
absorpsi utama bagi zat-zat gizi tertentu. Tempat-tempat absorpsi ini penting untuk diketahui
guna memahami proses terjadinya defisiensi nutrisi tertentu akibat penyakit pada usus halus.
Besi dan kalsium sebagian besar diabsorpsi dalam duodenum dan absorpsi kalsium
memerlukan vitamin D. Vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E dan K) diabsorpsi dalam
duodenum dan memerlukan garam-garam empedu. Asam folat dan vitamin-vitamin yang larut
dalam air juag diabsorpsi di duodenum. Absorpsi gula, asam-asam amino dan lemak sebagian
besar diselesaikan menjelang kimus mencapai jejunum. Absorpsi vitamin B12berlangsung
pada ileum terminal melalui mekanisme transport khusus yang memerlukan faktor intriksi
lambung. Sebagian besar asam-asam empedu yang dikeluarkan oleh kandung empedu ke
dalam duodenum untuk membentuk pencernaan lemak, akan direabsorpsi pada ileum terminal
dan masuk kembali ke hati. Siklus ini dinamakan sirkulasi enterohepatik garam-garam
empedu dan sangat penting dalam mempertahankan cadangan empedu. Dengan demikian
asam-asam atau garam-garam empedu mampu bekerja mencernakan lemak berkali-kali
sebelum dikeluarkan dalam feses. Penyakit atau sekresi ileum terminal dapat menyebabkan
defisiensi garam-garam empedu dan mengganggu pencernaan lemak. Masuknya garam-garam
empedu dalam jumlah besar ke kolon menyebabkan iritasi kolon dan diare.
EPIDEMIOLOGI

Divertikulum Meckel adalah kelainan bawaan yang mengikuti rule of two (kelainan bawaan
serba dua), yaitu :
1.
2.
3.
4.

Kelainan kongenital yang paling sering terjadi dengan prevalensi 2% populasi


Perbandingan kejadian antara laki-laki dan perempuan adalah 2 : 1
Ditemukan 2 kaki (sekitar 60 cm) dari valvula ileosekal (valvula Bauhini)
Di dalamnya mungkin terdapat dua jenis jaringan heteropik, yaitu mukosa lambung

dan jaringan pankreas


5. Dua penyakit dapat timbul di dalamnya,yaitu divertikulitis dan tukak peptik
6. Dua penyulit yang dapat terjadi, yaitu perforasi pada divertikulitis akut atau tukak
peptik dan perdarahan tukak peptik
7. Sebagian besar pasien menunjukkan gejala-gejala divertikulum Meckel pada usia di
bawah 2 tahun.
ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI
Divertikulum Meckel adalah sisa dari kantung telur embrional, yang juga disebut sebagai
duktus

omfalomesenterikus

atau

duktus

vitellinus.

duktus

omfalomesenterikus

menghubungkan kantung telur dengan usus saat perkembangan embrio dan memberikan
nutrisi sampai plasenta dibentuk. Antara minggu ke-5 sampai ke-7 kehamilan, duktus ini
menipis dan memisahkan diri dari intestinum. Tepat sebelum involusi ini, epitel kantung telur
ini mengembangkan suatu lapisan yang sama dengan lapisan lambung. Kegagalan parsial atau
komplit involusi duktus omfalomesenterikus meninggalkan berbagai struktur sisa.
Divertikulum Meckel merupakan struktur sisa yang paling lazim dan merupakan anomali
saluran cerna kongenital yang paling sering, ditemukan pada 2% populasi.
Divertikulum Meckel juga dapat bermanifestasi sebagai hernia indirek, terutama pada sisi
sebelah kanan, dimana dikenal dengan sebutan Hernia Littre. Selanjutnya, divertikulum
Meckel ini dapat mengikat bagian umbilikus melalui ligamen vitellinus, kemungkinan
menyebabkan kista vitelinus, atau terbentuk kanal paten yang menjadi fistel jika tali pusat
dipotong.
DIAGNOSIS
Anamnesis dan Gejala Klinis
Kebanyakan pasien dengan divertikulum Meckel tidak menunjukkan gejala yang khas. Gejala
biasanya muncul pada umur dua tahun pertama. Baru bila ada divertikulitis timbul, keluhan
dan tanda yang mirip sekali dengan appendisitis akut walaupun letak nyeri dapat berbeda.

1. Perdarahan
Melena atau tinja khas tampak berwarna merah jernih disebut current jelly atau
brick red appearance. Perdarahan dapat menyebabkan anemia yang berat, tetapi
biasanya berhenti sendiri karena kontraksi pembuluh darah splanikus ketika penderita
sudah menjadi hipovolemik. Kadang-kadang perdarahan dari divertikulum Meckel
dapat menjadi begitu dramatis, dengan tinja berwarna kehitaman disebut tarry
stools. Gejala ini yang paling sering muncul yaitu sekitar 30 50% . kebanyakan
divertikulum Meckel dilapisi oleh mukosa ektopik, termasuk mukosa pensekresi asam
yang menyebabkan perdarahan intermitten tanpa nyeri karena ulserasi mukosa ileum
normal yang ada di dekatnya. Tidak seperti mukosa duodenum bagian atas, asam
tersebut tidak dinetralisir oleh bikarbonat pankreas. Jadi, jika seorang bayi/anak
datang dengan perdarahan rectum tanpa nyeri berat, adanya divertikulum Meckel
harus dicurigai.
2. Obstruksi usus
Divertikulum Meckel sering disertai obstruksi sebagian atau komplit. Mekanisme
obstruksi yang paling sering adalah kalau divertikulum berperan sebagai titik awal
suatu invaginasi. Kejadian ini lebih sering terjadi pada anak laki-laki yang lebih tua.
Penyebab lain obstruksi adalah pita-pita intraperitoneum yang menghubugkan
potongan-potongan sisa duktus omfalomesenterikus dengan ileum dan umbilicus. Pitapita ini menyebabkan obstruksi karena menyebabkan herniasi interna atau volvulus
usus halus di sekeliling pita tersebut. Merupakan gejala kedua yang sering muncul
yaitu sekitar 30 35%.
3. Divertikulitis Meckel akut
Terjadi pada 20% pasien yang bergejala dan sering salah diagnosis dengan appendiks
akut. Hal ini terjadi karena adanya obstruksi intraluminal oleh divertikulum, yang
menyebabkan terjadi inflamasi, edema, iskemia, nekrosis dan perforasi.
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis preopeatif divertikulum Meckel adalah sangat sulit. Sehingga dibutuhkan
kecurigaan serta tanda dan gejala klinis yang cukup tinggi untuk membantu memfokuskan
evaluasi radiologi.
Foto Polos Abdomen
Foto polos dapat menunjukkan gambaran ileus obstruktif. Jika divertikulum distensi, terlihat
adanya udara di fossa ilaka kanan atau di tengah abdomen dapat menjadi kunci diagnosis. Jika

perforasi terjadi, maka foto polos abdomen dapat menunjukkan adanya pneumoperitoneum.
Meskipun barium meal biasanya tidak terlalu membantu dalam menggambarkan divertikulum
Meckel pada beberapa pasien, tetapi anomali ini dapat dideteksi jika teknik ini dilakukan
dengan hati-hati. Barium enema dapat menunjukkan divertikula Meckel jika refluks yang
cukup mencapai ileum terminal.
Penemuan dengan foto polos tidak spesifik. Evaluasi dengan barium meal konvensional
kurang spesifik karena divertikula mengisi dan mengelilingi usus halus sehingga tumpang
tindih dan menyebabkan divertikula tidak jelas. Barium enema dapat membantu mendeteksi
divertikula Meckel karena terletak di distal.
1. Scan Tektenium-99m perteknetat (99mTc)
Merupakan pemeriksaan yang dipilih untuk mendiagnosis suatu divertikula Meckel.
Dilakukan dengan cara memberikan infus intravena teknetium-99m perteknetat yang
akan terdeteksi melalui kamera. Sel-sel pensekresi mukus dari mukosa lambung
ektopik akan mengambil perteknetat sehingga memungkinkan visualisasi divertikulum
Meckel. Sensitivitas scan akan lebih meninggi dengan pemberian H2-reseptor
antagonis, seperti cimetidin, glukagon dan gastrin. Sensitivitas scan yang diperbesar
ini adalah sekitar 85% dengan spesivisitas sekitar 95%.3,4,13
2. Angiografi
Cara deteksi lain adalah angiografi mesenterika. Dapat membantu mendeteksi bagian
yang mengalami perdarahan selama perdarahan aktif berlangsung. Pengenalan
terhadap

vaskularisasi

embrionik

divertikulum

Meckel

dapat

membantu

mengidentifikasi selama proses angiografi berlangsung.4,15


3. CT-Scan
CT mungkin bukan modalitas utama diagnosis divertikulum Meckel yang baik.
Divertikulum Meckel yang inflamasi tampak sebagai lesi kantung pemisah, berisi
udara, cairan atau kontras oral dan berhubungan dengan bagian distal usus halus.
Inflitrasi lemak mengelilingi lesi. Diagnosis divertikulum Meckel dapat dicurigai bila
gambaran ini terlihat. Klasifikasi enterolith dan fibrosia sisa duktus vitellinus (pita
jaringan lunak) dapat terlihat. Gambaran divertikulum Meckel yang inflamasi pada CT
dilaporkan pada sedikit kasus pada orang dewasa. CT juga dapat mengidentifikasi
komplikasi lain seperti intususepsi, Littres hernia dan tumor dan dapat
memperlihatkan beberapa kondisi yang hampir sama seperti appendiksitis,
divertikulitis usus besar dan penyakit Crohn.
PENATALAKSANAAN

Farmakoterapi tidak berperan penting dalam penatalaksanaan divertikulum Meckel,


tergantung pada gejala klinik.
Karena kebanyakan pasien simptomatik adalah kasus-kasus akut, maka yang segera dilakukan
adalah memberikan cairan intravena, dimulai dengan cairan kristaloid, pasien dirawat dalam
status NPO = nothing by mouth. Jika terjadi perdarahan yang signifikan, bias ditransfusi PRC
(packet red cells). Pasien dengan ileus obstruktif biasanya membutuhkan dekompresi dengan
nasogastrik; juga dapat dilakukan pemeriksaan foto polos abdomen. Jika seorang anak datang
dengan perdarahan, khususnya tarry stool, dilakukan bilas lambung untuk mengeluarkan
perdarahan dari traktus gastrointestinal bagian atas. Jika bilas lambung tidak berhasil dapat
dilakukan endoskopi atau sigmoideskopi. Jika diperoleh hasil negatif dari scan Meckel tetapi
ada kecurigaan yang tinggi terhadap divertikulum Meckel, maka dapat dikonsultasikan pada
ahli bedah dan laparoskopi dan atau laparotomi dapat dipertimbangkan.
Reseksi divertikulum Meckel harus dilakukan bila terjadi berbagai komplikasi. Banyak ahli
bedah menyarankan pengangkatan kantong yang asimptomatik ketika ditenukan secara tidak
sengaja saat laparotomi, baik pada bayi, anak-anak atau dewasa muda, jika terdapat hubungan
baik oleh pita dengan umbilicus atau oleh suatu serat vaskular mesodivertikulum atau jika
terdapat massa yang teraba jelas atau perlengketan jaringan ektopik. Setelah dieksplorasi pada
fossa iliaka dextra ketika dicurigai appendiksitis akut, diperoleh appendiks normal, maka
dapat diteruskan untuk mencari apakah ada inflamasi divertikulum Meckel.
Ada 2 teknik yang dapat digunakan untuk eksisi divertikulum Meckel/divertikulektomi
Meckel, yaitu simple eksisi dan reseksi dengan segmen ileum yang mengandung
divertikulum.
Divertikulektomi Meckel merupakan prosedur operasi dengan membuang divertikulum
(divertikulum Meckel) atau kantung yang memiliki jaringan, sepanjang usus halus. Hal ini
ditujukan untuk melepaskan suatu obstruksi, perlekatan, infeksi atau inflamasi. Operasi
dilakukan di bawah anestesi umum.
Simple eksisi memuaskan pada kebanyakan kasus. Divertikulum dijepit pada aksis transversal
ileum supaya menghindari penyempitan lumen ketika defek tersebut ditutup dengan cara
kedua lapisan disambungkan dengan catgut 2/0. Dengan cara yang sama, divertikulum
tersebut dapat diangkat dengan stapling device.

Reseksi segmen ileum yang mengadung divertikulum, yang diikuti dengan anastomose end
to end, dianjurkan pada pasien dengan ulserasi peptic (yang berdekatan dengan ileum),
divertikulitis gangrenosa yang mempengaruhi dasar divertikulum atau pada kasus malignansi.
Bila divertikulum melibatkan mesenterium, harus diisolasi, dijepit, dipisahkan dan diligasi
terlebih dahulu. Berikutnya diikuti dengan reseksi usus yang mengandung divertikulum,
kemudian hubungan dipelihara dengan anastomosis dua lapisan.
Operasi intestinal merupakan suatu prosedur yang serius dan untuk pemulihan dibutuhkan
waktu 2 minggu. Seberapa lama pasien dirawat di rumah sakit setelah operasi tergantung pada
tingkat operasi dan komplikasi sebelum operasi. Segera setelah operasi, pasien diobservasi
dengan teliti, dan diberikan cairan intravena dan antibiotic. Kateter atau sten, dapat dilepas
setelah 2 hari kemudian. Pasien dapat makan setelah bising usus terdengar.
Operasi usus mempunyai komplikasi yang sama dengan operasi lainnya. Hal ini meliputi
komplikasi pada paru-paru dan jantung, sama dengan reaksi terhadap pengobatan, perdarahan
dan infeksi.
Hasil operasi ditandai dengan berakhirnya obstruksi, nyeri dan infeksi. Hasil yang sukses
meliputi kembalinya fungsi usus sehari-hari.
Pasien dengan komplikasi divertikulum Meckel mempunyai 10 12% komplikasi awal
postoperasi seperti kebocoran usus, garis jahitan bocor atau abses intraabdominal. Komplikasi
lanjut terjadi pada 7% pasien, yang meliputi obstruksi usus dan perlengketan.
DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding tergantung pada komplikasi divertikulum Meckel yang terjadi. Karena,
lokasi ileum yang berubah-ubah menyebabkan kita harus mempertimbangkan semua kejadian
patologis intraabdomen jika pasien datang dengan proses inflamasi atau obstruksi.

Appendiksitis akut, tanda dan gejalanya sulit dibedakan dengan divertikulitis Meckel

akut dan dapat dibedakan saat operasi.


Divertikulitis. Divertikulitis sigmoid atau kolon bagian kanan memberikan gejala yang

sama dengan appendiksitis akut atau divertikulitis Meckel.


Penyakit Crohn. Perdarahan rectal dapat terjadi, terutama pada pasien dengan
keterlibatan kolon, tetapi tidak menunjukkan gejala yang khas, dapat dibedakan dari
divertikulum Meckel.15

KOMPLIKASI
Secara garis besar, komplikasi divertikulum Meckel dapat diklasifikasikan sebagai :
1. The

Peptic

group,

yang

mana

heterotropik

mukosa

gaster

menyebabkan

perkembangan ulser peptik yang kronik pada divertikulum itu sendiri atau sekitarnya
ke stoma. Hal ini muncul dengan perdarahan, perforasi akut.
2. The Inflammatory group, yang mana inflamasi akut mengubah tempat dan
menghasilkan gangren serta perforasi. Perforasi juga dapat disebabkan oleh penetrasi
benda asing. Pada kelompok ini, tanda dan gejala mirip dengan appendiksitis akut.
3. The Obstructive group, yang mana obstruktif intestinal merupakan hasil dari
intususepsi, volvulus, perlengketan, pita, tali fibrosa, benda asing atau concretion.
4. The Umbilical group, yang meliputi fistula, kista dan granuloma.
5. The Tumor group, yang meliputi baik benigna (mioma, lipoma, neuroma dan
adenoma) dan maligna (adenocarcinoma, leiomyosarcoma dan tumor carcinoid) dan
kista.
PROGNOSIS
Prognosis divertikulum Meckel baik. Angka kematian setelah operasi pada pasien
divertikulum yang simptomatik dilaporkan mencapai 2 5%. Pada pasien asimptomatik yang
dilakukan divertikulektomi insidental, mempunyai komplikasi awal dan lanjut sekitar 2%
kasus dengan angka kematian mencapai 1%.

You might also like