You are on page 1of 12

BAB III

METODE PENELITIAN
3.1.

Jenis Penelitian dan rancangan penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang bertujuan
untuk memberikan perlakuan atau intervensi pada subyek penelitian,
kemudian efek perlakuan tersebut diukur dan analisis. Dengan
rancangan penelitian pre-post test randomized control group design
yang menggunakan hewan coba sebagai objek penelitian. (Notoatmojo,
2011)

3.2.

Tempat & Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian akan dilakukan pada Laboratorium Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Al Azhar Mataram.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilakukan pada bulan Mei - Juni 2015.
3.1 Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah mencit jantan yang memiliki
berat antara 20 -35 gr, umur sekitar 2 3 bulan yang diperoleh dari hasil
pencarian pada tempat ternakan mencit.

35

2. Sampel
Penentuan besar sampel berdasarkan WHO, dimana besar sampel
tiap kelompok minimal 5 ekor. Penentuan besar sampel menggunakan
rumus besar sampel eksperimental Federer Jumlah sampel minimal, yaitu:
(k1) (n-1) 15
Keterangan :
k = jumlah kelompok
n = jumlah sampel tiap kelompok
Dalam penelitian ini, sampel dibagi menjadi 4 kelompok sehingga
berdasarkan rumus Federer (Situmorang,2013) didapatkan jumlah
minimal sampel masing masing kelompok sebagai berikut :
(k-1) (n-1) 15
(4-1) (n-1) 15
3 (n-1) 15
3n 18
n6
Jadi, jumlah sampel untuk masing masing kelompok adalah 6
ekor mencit (Mus musculus) sehingga total mencit yang dibutuhkan
minimal sebanyak 24 ekor.
Kriteria Inklusi :

Mencit Jantan

Berat badan > 20 gr

Usia > 2 bulan


36

Sehat (aktif dan tidak cacat)

Kriteria Eksklusi :

Mencit betina

Berat badan < 20

Usia < 2 bulan

Tidak sehat

3.2 Variabel Penelitian


3.2.1

Variabel Independen
Air Rebusan Daun Salam

3.2.2

Variabel Dependen
Kadar kolesterol darah mencit

3.3 Defenisi Operasional


3.3.1

Kadar kolesterol darah


Kadar kolesterol darah jumlah kolesterol total pada darah
mencit yang diukur dengan menggunakan alat pemeriksaan kolesterol
darah NESCO.
Kriteria Objektif :
-

Normal : Kadar kolesterol drah mencit sebesar 26,0 mg/dL 82,4


mg/dL.

Hiperkolesterolemia : Kadar kolesterol darah mencit > 82,4 mg/dL.

37

3.4 Alat & Bahan


3.4.1

Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

3.4.2

Kandang hewan beserta kelengkapan pemberian makanan

Timbangan kue

Alat ukur kolesterol darah NESCO

Gelas ukur

Pipet hisap 2 ml

Kompor Gas

Panci

Korek api

Tabung gas 3 kg

Sendok pengaduk

Bahan
a. Hewan coba berupa mencit jantan yang memenuhi criteria inklusi.
b. Bahan perlakuan berupa :
-

Air

Daun Salam kering yang dijual di pasar

Margarin

Makanan standar menggunakan pellet

38

3.5 Tata Cara Penelitian


3.5.1

Pelet
Pelet adalah makanan mencit yang terdiri dari nasi yang
dilumatkan dengan ikan. Kandungan kalori 115 kkal/ 100 gr dan lemak
109, 59 mg/ 100 gr. Pelet akan diberikan pada semua kelompok
perlakuan.
Alat ukur : Timbangan kue
Cara mengukur : Pelet dinaikan di atas timbangan sebanyak 7,5 gr
untuk mencit seberat 50 gr, yang selanjutnya dibagi tiga untuk tiga kali
makan.

3.5.2

Margarin
Margarin dicampurkan ke dalam pellet yang kemudian
diberi 3x1 per hari dan hanya diperuntukan oleh kelompok perlakuan:
B, C dan D.
Alat ukur : Timbangan kue
Cara Mengukur Margarin dinaikan ke atas timbangan kue yang
kemudian diukur 1 gr tiap campuran 7,5 gr pellet.

3.5.3

Air Rebusan Daun Salam


Air rebusan daun Salam diperoleh dengan cara merebus 700 ml air
atau setara dengan tiga gelas air kemudian ditambahkan 15 gr daun
Salam sehingga nantinya akan tersisa 200 ml air rebusan daun Salam

39

(setara 1 gelas). Air rebusan daun Salam diberi secara peroral (sonde)
pada mencit.
Alat ukur : Gelas ukur
Pipet hisap 2 ml
Cara mengukur : Dosis yang dipakai pada penelitian dihitung
berdasarkan pemakaian daun salam oleh manusia. Manusia dewasa di
Indonesia (berat badan 50 kg 70 kg) mengkonsumsi daun salam
untuk pengobatan tradisional sebanyak 7 gram. Pada tabel konversi
dosis, berat badan manusia adalah 70 kg dan konversi dosis dari
manusia ke mencit 20 gram adalah 0,0026 . maka perhitungan
dosisnya : 200 ml air rebusan daun Salam dikalikan dengan factor
konversi dosis manusia. Sehingga dosis air rebusan daun Salam pada
mencit adalah 0,52 ml/ 20 grBB/hari.
Jumlah kadar daun Salam (n) di dalam 200 ml air rebusan
diperoleh dengan membandingkan antara kadar air rebusan dan kadar
daun Salam sebelum dan sesudah perebusan.
sebelum

700 cc
15 gr ( sebelum)

n=

15 gr x 200 cc
700 cc

n=4,28 gr
n=4,280 mg
40

Jadi, kadar daun Salam yang terdapat di dalam 200 ml air


rebusan untuk 15 gr daun Salam adalah sebesar 4,28 gr atau setara
dengan 4.280 mg daun Salam.

Untuk kelompok C, dosis 0,52 ml/ 20 grBB/ hari direbus dengan


15 gr daun Salam.

Untuk kelompok D, dosis 1,04 ml/20 grBB/hari direbus dengan 30


gr daun Salam

3.5.4

Mencit
Penelitian menggunakan 26 ekor mencit. Sampel penelitian yang
berjumlah 26 ekor mencit dibagi dalam 4 kelompok, sehingga jumlah
sampel tiap kelompok berjumlah 6 ekor.
Cara kerja terhadap masing masing perlakuan adalah sebagai
berikut:
1. Kelompok A (kontrol negatif)
Diberikan pakan standar yaitu pelet sebanyak 7,5 gr per hari tanpa
pemberian margarin dan air rebusan daun Salam.
2. Kelompok B (kontrol positif)
Diberikan campuran pellet sebanyak 7,5 gr per hari dan margarine
tanpa pemberian air rebusan daun Salam.
3. Kelompok C (perlakuan I)
Diberikan perlakuan, yaitu pelet 7,5 gr/hari + margarine 8 % + air
rebusan daun Salam 0,52 ml/20 grBB/hari.
4. Kelompok D (perlakuan II)

41

Diberikan perlakuan, yaitu pelet 7,5 gr/hari + margarine 8 % + air


rebusan daun salam 1,04 ml/ 20 grBB/hari.
Perlakuan terhadap hewan percobaan :
1. Menghitung tiap kadar kolesterol dan nilai mean kadar
kolesterol darah pada semua mencit
2. Semua mencit diberi minum air dan makanan standar berupa
pelet yang mengandung kolesterol 109,59 mg/ 100 gr secara ad
libitum.
3. Semua mencit kelompok B, C dan D diberi margarine 8 %
yang dicairkan dan dicampurkan ke dalam pelet.
4. Semua mencit kelompok C dan D diberi air rebusan daun
Salam sesuai dosis yang ditentukan.
5. Mengambil darah menci pada daerah pangkal ekor kemudian
teteskan pada alat tetes.
6. Ukur kadar kolesterol darah vena dengan alat pengukur kadar
kolesterol darah NESCO
7. Mencari rata rata kadar kolesterol tiap kelompok

42

3.8. AlurPenelitian
Persiapan penelitian

Meminta persetujuan pengunaan Laboratorium FK UNIZAR


Mempersiapkan sampel, alat, dan bahan eksperimen

26 ekor mencit Mus musculus

Adaptasi selama 3 hari (diberikan pakan standar)

Mencit Kel. 1

Mencit Kel. 2

Mencit Kel. 3

Mencit Kel. 4

6 Ekor K (-)

6 Ekor K (+)

6 Ekor P (I)

6 Ekor P (II)

Pelet

Pelet +
Margarine

Pelet +
Margarine

Pelet +
Margarine

Pelet

Pelet

Pelet + ARDS
0,52

Pelet + ARDS
1.04
ml/20grBB/hr

ml/20grBB/hari
Perlakuan selama 14 hari
Pengukuran kadar kolesterol
Analisis hasil dan kesimpulan

43

Keterangan :
-

K (+)

Kontrol Positif (+)

K (-)

Kontrol Negatif (-)

PI

Kelompok Perlakuan I

P II

Kelompok Perlakuan II

ARDS

Air Rebusan Daun Salam

3.9. Pengolahan Data


Adapun langkah-langkah pengolahan data meliputi:
1. Editing
Kegiatan

ini

dilakukan

untuk

pengecekan

terhadap

hasil pengukuran yang diperoleh.


2. Coding
Suatu kegiatan memberi tanda atau kode tertentu terhadap data yang
telah diedit dengan tujuan mempermudah pembuatan tabel.
3. Entry
Kegiatan
komputer

yang

memasukkan data yang telah didapat kedalam program


ditetapkan

(program

Statistical

Product

and

Service

Solution/SPSS).

44

3.9.1. Tabulasi Data


Data yang diperoleh dari hasil percobaan yang dilakukan
akan dimasukan dalam tabel di bawah ini :
Tabel 4.1. Hasil Uji Efektivitas Air Rebusan Daun Salam pada Mencit
No

Kelompok
Kontrol (-)

Kelompok
Kontrol (+)

Kelompok
Perlakuan I

Kelompok
Perlakuan II

Mencit 1
Mencit 2
Mencit 3
Mencit 4
Mencit 5
Mencit 6

3.9.2. Analisis Data


1. Analisis Univariate
Analisis data merupakan suatu bagian pening dari suatu
penelitian. Dimana tujuan dari analisis data in adalah agar
diperoleh suatu kesimpulan masalah yang diteliti. Data yang
diperoleh akan diolah dan dianalisis dengan menggunakan
software SPSS for windows.
Analisa ini gunakan untuk mendiskripsikan masingmasing varibel, baik variable bebas maupun variable terikat.
Adapun yang analisa adalah variable bebas (Air rebusan
45

DaunSalam) dengan variable terikat (Kadar kolesterol darah


mencit).
2. Analisis Bivariat
Analisis ini digunakan untuk mengetahui efektifitas dari
air rebusan daun salam terhadap kadar kolesterol darah pada
mencit, yaitu penurunan dari kadar kolesterol dari mencit
tersebut. Pada penelitian ini juga dilakukan uji normalitas
menggunakan Shapiro-Wilk test. Apabila hasil sebaran dan
normal (p>0,05), maka untuk perbedaan kadar masing
masing kelompok perlakuan dianalisis dengan uji statistic
Repeated Measured Anova, Sedangkan untuk mengetahui hasil
dari efektivitas pemberian Air Rebusan Daun Salam (Eugenia
polyantha) antar kelompok dilakukan dengan uji statistic
paired t test yang pada akhirnya akan di olah dan dianalisi
dengan menggunakan SPSS.

46

You might also like