Professional Documents
Culture Documents
CHILDREN WITH
INTELLECTUAL DISABILITY
ABSTRAK
Penelitian ini
menguji stres bahwa,
pada orang
tua yang
Hasil penelitian
menunjukkan
kebanyakan
anak dengandengan
cacat intelektual.
102 stres
orang tua
orangtuamemiliki
dari anak-anak
pengalaman
cacat
menjadi sampel penelitian, 30 orang dari mereka
intelektual, stresmemiliki
fisik dan
mental
secara signifikan
anak
tanpa cacat.
berkorelasi, perbedaan gender dalam stres hanya
dialami di wilayah mental, dan orang tua memiliki stres
mental lebih tinggi dari stres fisik.
Tes ini memiliki dua bagian: fisik dan mental.Uji T
digunakan untuk menguji perbedaan stres, perbedaan
gender, serta perbedaan dalam tekanan mental dan
fisik.
PENDAHULUAN
Lanjutan . . .
Hasil penelitian tentang masalah-masalah sosial
menunjukkan bahwa perasaan orang tua
ditandai dengan kecemasan tentang masa
depan.
Selain itu, efek negatif terhadap saudarasaudara lain, stres psikologis, penurunan
interaksi dengan tetangga dan kerabat,
kesalahpahaman dalam keluarga dan kerugian
ekonomi adalah fakta-fakta yang signifikan
berkaitan dengan kehadiran seorang anak
penyandang cacat intelektual dalam keluarga.
Lanjutan . . .
Di dalam penelitian, terdapat 6 tema
utama pada persepsi hidup dengan anakanak penyandang cacat intelektual:
1.
2.
3.
4.
5.
Lanjutan . . .
Asumsi di dalam penelitian:
a. Orangtua dari Anak-anak Cacat Intelektual
(PCID) akan mengalami stres jauh lebih
besar dibandingkan dengan orang tua dengan
Anak Tanpa Cacat (PCND)
b. Orang tua anak-anak cacat intelektual akan
mengalami tekanan mental yang jauh lebih
besar dari stres fisik
c. Ibu dari anak-anak dengan Cacat Intelektual
(MCID) akan mengalami stres secara
signifikan lebih besar dari ayah.
METODOLOGI
Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskriptif.
CONTOH
102 subyek membentuk sampel penelitian. Kami
memilih tiga sekolah untuk anak-anak cacat
intelektual. Dalam sekolah, orang tua dari anakanak yang dipilih secara acak.
ALAT
Test Penilaian Cepat Stres (QSAT) digunakan
dalam penelitian ini. Didalamnya terdapat 40 jenis,
19 dalam aspek fisik dan 21 dalam aspek mental.
Lanjutan . . .
PROSEDUR
Data dikumpulkan dalam dua tahap:
1. Orang tua dengan anak-anak tanpa cacat dan orang tua
dengan anak-anak penyandang cacat di data pada QSAT
secara idividu.
Mereka diyakinkan bahwa data akan dijaga kerahasiaannya
dan digunakan hanya untuk tujuan penelitian.
2. orang tua anak-anak cacat intelektual dibawa untuk
mempelajari perbedaan gender.
ANALISIS DATA
Setelah melihat semua tanggapan, data kesehatan mental dan
fisik dianalisis secara terpisah.
HASIL
Sebagian besar subyek menunjukkan lebih banyak stres mental
daripada stres fisik
Area
Skor
Nilai
PCID
Mental
Terendah
Tertinggi
0
32
Fisik
Terendah
Tertinggi
2
40
Mental
Terendah
Tertinggi
0
26
Fisik
Terendah
Tertinggi
0
36
PCN
MCND
N=13
FCND
N=17
MCID
N=30
FCID
N=35
21
31
10
Lanjutan . . .
Pada kelompok dengan anak-anak cacat,
dalam subjek utama, stres mental lebih
tinggi dari stres fisik. Sangat sedikit
subyek memiliki nilai yang sama di kedua
bidang. Jumlah subjek stres fisik lebih
tinggi pada kelompok anak-anak tanpa
cacat. Hal ini menunjukkan bahwa stres
memiliki anak cacat bermanifestasi lebih
pada stres mental daripada stres fisik.
Rata-rata
SD
Ratio-T
PCID
30
32.16
10.80
PCND
30
20.50
05.00
2.46
Signifikan pada tingkat .01 untuk
hipotesis direksional
Tipe
stres
Ratarata
SD
Perbandingan
Ibu dari
anak
dengan
cacat
Total
30.64
11.55
5
Fisik
14.83
Mental
18.13
05.47
5
07.27
0
Ayah dari
anak
dengan
cacat
Total
33.16
Fisik
14.85
7
Mental
10.20
0
04.68
7
15.07
07.68
0
Ratio
Tingkat
T
signifikan
.926
.
0021
1
.05
.608
Stres fisik dan mental
pada pria
Stres fisik dan mental
pada wanita
.140
1.987
.025