Professional Documents
Culture Documents
Gardu Induk semacam ini biasa disebut Gas Insutaled Substation (GIS).
GIS merupakan bentuk pengembangan gardu induk, yang pada umumnya
dibangun di daerah perkotaan atau padat pemukiman yang sulit untuk
mendapatkan lahan.
Beberapa keuanggulan GIS dibanding GI konvensional :
Hanya membutuhkan lahan seluas 3.000 meter persegi atau 6 % dari
besar peralatannya
dengan memperbaiki faktor-daya. Alat tersebut ada yang berputar, ada yang stasioner.
Yang berputar adalah kondensator sinkron dan kondensator asinkron, sedang yang
stasioner adalah kondensator statis dan reaktror shunt. Yang berputar dipakai baik
untuk fasa terdahulu (leading) atau terbelakang (lagging) dan dapat diatur secara
kontinu. Tetapi alat ini sangat mahal dan pemeliharaanya sangat rumit. Alat yang
stasioner sekarang ini banyak dipakai menggantikan alat yang berputar, sebab teknik
pembuatannya telah banyak mengalami kemajuan pesat; tegangannya dapat diatur
tanpa kesulitan dengan menyetel daya reaktip secara bertingkat mengikuti perluasan
system tenaga listrik.
3. Peralatan Penghubung
Saluran transmisi dan distribusi dihubungkan dengan GI. Jadi GI ini merupakan
tempat pemusatan dari tenaga yang dibangkitkan dan interkoneksi dari system
transmisi dan dsistribusi kepada para pelanggan. Saluran transmisi dan distribusi ini
dihubungkan dengan ril (bus) melalui transformator utama; setiap saluran mempunyai
pemutus beban (circuit breaker) dan pemisah (disconnecting switch) pada sisi
keluarnya. Pemutusan beban ini dipakai untuk menghubungkan atau melepaskan
beban. Jika terjadi gangguan pada saluran transmisi atau alat lain, pemutus-beban ini
dipakai untuk memutuskan hubungan secara otomatis. Jika saluran transmisi dan
distribusi, transformator, pemutus beban dan sebagainya mengalami perbaikan atau
pemeriksaan, pemisah dipakai untuk memisahkan untuk memisahkan saluran dan
peralatan tadi. Pemutus beban dan pemisah dinamakan peralatan penghubung
(switchgear).
4. Panel-Hubung dan Trafo Ukur
Panel hubung (meja hubung, switchboard) merupakan pusat syaraf bagi suatu GI.
Pada panel hubung inilah operator dapat mengamati keadaan peralatan, melakukan
operasi peralatan serta pengukuran-pengukuran tegangan, arus dan daya dan
sebagainya, setiap waktu bila dipandang perlu. Bila terjadi gangguan, panel-hubung
itu membuka pemutus beban (secara otomatis) melaui rele pengaman dan memisahkan
bagian yang terganggu. Karena tegangan dan arus tidak dapat diukur langsung pada
sisi tegangan tinggi, maka transformator ukur (instrument) mengubahnya menjadi
tegangan dan arus yang rendah, dan sekaligus memisahkan alat-alat ukur dari sisi
teganagan tinggi.
5. Alat Pelindung
Alat pelindung (protective device) dalam arti luas, di samping pemutus beban dan
rele pengaman, adalah sebagai berikut :
-
Beberapa peralatan netral sering dipakai di titik netral trafo untuk pengamanan
pada waktu terjadi gangguan tanah. Tahanan pembumian netral dipakai untuk
tegangan-lebih abnormal dan untuk memastikan bekerjanya rele pengaman.
Bila terjadi gangguan (hubung singkat) tanah atau gangguan petir, potensial tanah
dari GI mungkin naik abnormal sehingga menyebabkan arang dan binatang yang ada
di dekatnya, atau menyebabkan rusaknya alat. Untuk menghindari risiko ini,
ditanamlah penghantar pengetanahan dengan tahanan tanah yang diusuhakan sekecil
mungkin. Semua peralatan dan bangunan luar dihubungkan padaperalatan
pembumian tadi.
6. Peralatan Lain-Lain
Disamping peralatan tersebut diatas ada peralatan pembantu (auxiliary), seperti alat
pendingin, alat pencuci isolator, batere, pengisi batere, compressor, sumbner tenaga,
alat peneranagnn dan sebagainya. Dalam operasi GI berhubungan dengan pusat
pembagi beban. Oleh karena itu harus ada pula peralatan komunikasi. Gardu-gardu
yang tua kebanyakan dilengkapi pula dengan peralatan yang diperlukan untuk
pemeliharaan seperti ruang bongkar transformator, fasilitas untuk pemindah
transformator, bengkel dan sebagainya. Sekarang fasilitas-fasilitas demikian sudah
jarang dipasang, sebab keandalan peralatan GI sudah makin baik dan pemeliharaannya
menjadi lebih mudah.
7. Sistem Pendingin
Jika dalam suatu gardu induk dipakai transformator dengan pendinginan air atu
kondensator sinkron dengan pendinginan gas zat air, maka air pendinginnya diambil
dari sungai, air bawah tanah, bak pendingin atau menara pendingin yang dibangun
untuk sirkulasi air pendingin itu. Dalam hal yang terakhir, air bawah tanah atau air
minim kota dipakai untuk penambahan. Air minum kota karena mahal. Jarang dipakai,
kecuali jika cadangan air bawah tanahnya terbatas.
Suhu dan banyaknya air yang diperlukan ditetapkan sebagai standar, di Jepang
suhu air pendingin untuk peralatan ditetapkan tidak lebih dari 250C.
BAB II
dipakai
untuk
terputus sama sekali. Jika dipandang perlu mencegah pemutusan pelayanan total,
maka dipasang pemutus beban dan pemisah bagian (section) seperti pada Gbr. l (b)
dan l (c); komposisi dari sistim tenaga harus disesuaikan seperlunya.
sistim 1-pemutus-beban
untuk
setiap
rangkaian.
Dibandingkan dengan dua-ril standar (Gbr. 2), pada sistim ini saluran transmisi dan
transformator tidak terhenti selama pemutus-tenaga diperiksa atau diperbaiki. Dan
dalam keadaan gangguan ril, gangguan itu dapat ditiadakan dengan tidak
mempengaruhi komposisi sistim tenaga.Di balik keuntungan-keuntungan tadi, sistim
ini mempunyai kerugian-kerugian bahwa ia memerlukan banyak pemutus-tenaga,
pengamanannya
menjadi
sangat
kompleks. Oleh karena itu sistim ini sampai sekarang belum dipakai di Jepang.
Gbr. 5 juga menunjukkan sistim dua-ril jenis lain, yang disebut sistim ril
inspeksi (inspection bus) atau sistim ril pindah (transfer bus) atau sistim ril pembantu
(auxiliary bus).
Di sini sebuah ril, yaitu ril inspeksi tadi ditambahkan pada ril
tunggal,sehingga memudahkan
dipakai
karena
adanya
kemajuan
dalam keandalan
BAB III
alat-alat,
dan penyederhanaan
Gardu induk merupakan suatu sistem Instalasi listrik yang terdiri dari beberapa
perlengkapan peralatan listrik dan menjadi penghubung listrik dari jaringan
transmisi ke jaringan distribusi perimer. Perlengkapan peralatan listrik tersebut
antara lain:
1. Busbar atau Rel
Merupakan titik pertemuan/hubungan antara trafo-trafo tenaga, Saluran Udara
TT, Saluran Kabel TT dan peralatan listrik lainnya untuk menerima dan
menyalurkan tenaga listrik/daya listrik. Ada beberapa jenis konfigurasi busbar yang
digunakan saat ini, antara lain:
a. Sistem cincin atau ring
Semua rel/busbar yang ada tersambung satu sama lain dan membentuk seperti
ring/cicin.
Adalah gardu induk yang mempunyai dua / double busbar . Sistem ini sangat
umum, hamper semua gardu induk menggunakan sistem ini karena sangat
efektif untuk mengurangi pemadaman beban pada saat melakukan perubahan.
7. Kompensator
Kompensator didalam sistem Penyaluran tenaga Listrik disebut pula alat
pengubah fasa yang dipakai untuk mengatur jatuh tegangan pada saluran transmisi
atau transformator, dengan mengatur daya reaktif atau dapat pula dipakai untuk
menurunkan rugi daya dengan memperbaiki faktor daya. Alat tersebut ada yang
berputar dan ada yang stationer, yang berputar adalah kondensator sinkron dan
kondensator asinkron, sedangkan yang stationer adalah kondensator statis atau
kapasitor shunt dan reaktor shunt.
8. Peralatan SCADA dan Telekomunikasi
Data yang diterima SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition)
interface dari berbagai masukan (sensor, alat ukur, relay, dan lain lain) baik berupa
data digital dan data analog dan dirubah dalam bentuk data frekwensi tinggi (50
kHz sampai dengan 500 kHz) yang kemudian ditransmisikan bersama tenaga listrik
tegangan tinggi. Data frekwensi tinggi yang dikirimkan tidak bersifat kontinyu
tetapi secara paket per satuan waktu. Dengan kata lain berfungsi sebagai sarana
komunikasi suara dan komunikasi data serta tele proteksi dengan memanfaatkan
penghantarnya dan bukan tegangan yang terdapat pada penghantar tersebut. Oleh
sebab itu bila penghantar tak bertegangan maka Power Line Carrier (PLC) akan
tetap berfungsi asalkan penghantar tersebut tidak terputus. Dengan demikian
diperlukan peralatan yang berfungsi memasukkan dan mengeluarkan sinyal
informasi dari energi listrik di ujung-ujung penghantar.
9. Rele Proteksi dan Papan Alarm (Announciator)
Rele proteksi yaitu alat yang bekerja secara otomatis untuk mengamankan
suatu peralatan listrik saat terjadi gangguan, menghindari atau mengurangi
terjadinya kerusakan peralatan akibat gangguan dan membatasi daerah yang
terganggu sekecil mungkin. Kesemua manfaat tersebut akan memberikan
pelayanan penyaluran tenaga listrik dengan mutu dan keandalan yang tinggi.
Sedangkan papan alarm atau announciator adalah sederetan nama-nama jenis
gangguan yang dilengkapi dengan lampu dan suara sirine pada saat terjadi
BAB IV
menyebabkan tegangan lebih (overvoltage) sangat tinggi yang tidak mungkin dapat
ditahan oleh isolasi yang ada. Cara yang banyak dipakai untuk mencegah hal ini adalah
dengan memperkuat perlindungan terhadap petir dengan kawat tanah (ground wire)
di atas G.I. dan saluran transmisi di dekatnya.
Sambaran induksi dapat terjadi bila awan petir (thunder
peralatan
yang berisolasi. Awan ini menginduksikan muatan listrik dalam jumlah besar
dengan polaritas yang berlawanan dengan awan petir itu. Ini menimbulkan
muatan terikat (bound charges). Bila terjadi pelepasan muatan dari awan petir itu,
maka muatan terikat itu kembali bebas dan menjadi gelombang berjalan yang
besarnya tergantung pada keadaan pelepasan itu. Meskipun tegangan induksi itu
berubah-ubah tergantung dari keadaan, kebanyakan besarnya antara 100- 200 kV,
muka gelombangnya (wave front) lebih dari IO s dan ekor gelombang (wave tail) 50
-
bagi peralatan
sehingga gelombang itu tetap curam, jika jarak rambatan pendek. Pada beberapa
keadaan, harga puncak gelombang mencapai 120 sampai 130% dari BIL dari peralatan
G.I.dan kecuraman muka gelombang mencapai 500 kV/s. Namun, karena ril G.I.
tegangan
muka gelombang
sering mengalami
pada sistem;
Tegangan abnormal karena lepas sinkron;
Tegangan abnormal pada waktu hilang gangguan 1-fasa ke tanah pada sistem
dengan pembumian Petersen, atau pada sistem dengan pembumian Petersen yang
mempunyai saluran transmisi pada satu tiang bersama-sama dengan sistem lain
3. Surja Hubung
Besarnya surja hubung ini, menurut hasil pengujian di lapangan dan analisa teoritis,
sangat berubah dengan keadaan rangkaian dari sistemnya, cara pengetanahan titik
netralnya, kemampuan pemutus bebannya dan sebagainya. Besarnya surja ini
dinyatakan oleh suatu factor tegangan lebih:
Dimana :
kft
= factor tegangan lebih fasa- ke tanah.
Kmaks = tegangan maksimum sesudah operasi hubung (switching).
E
= tegangan sistem fasa-ke-fasa sebelum operasi hubung (switching).
4.1.2 Koordinasi Isolasi
Salah satu faktor terpenting dalam perencanaan isolasi suatu isolasi G.I. adalah
frekuensi guruh di daerah dimana G.I. itu ada dan dilintasan yang dilalui oleh saluran
transmisinya.
Pada umumnya adanya G.I. di daerah yang banyak hari guruhnya dan saluran
transmisi yang melalui daerah itu, memerlukan usaha penanggulangan terhadap petir
yang cukup dibandingkan dengan daerah yang kurang banyak hari guruhnya.
Usaha Penanggulangan Terhadap Sambaran Petir Langsung
gardu-gardu yang penting dan saluran-saluran di dekatnya harus diamankan
terhadap sambaran langsung dengan mengadakan perlindungan yang cukup dengan
kawat-tanah dan tahanan pengetanahan yang rendah.
Usaha Penanggulangan Terhadap Gelombang Petir Yang Datang Dari Saluran
Penanggulangan terhadap gelombang petir yang memasuki G.I. dari saluran
transmisi dilakukan dengan mengamankan peralatan terhadap tegangan lebih itu dengan
arrester dan dengan memberikan kepada peralatan itu kekuatan isolasi terhadap
tegangan impuls , yang lebih besar dari tingkatan pengamanan arrester.
Jarak Antara Arrester Dan Alat Yang Dilindungi
menempatkan arrester sedekat mungkin dengan alat yang dilindungi.Hubungan
antara tegangan terminal dari alat yang dilindungi dan jarak dari arrester :
Peniadaan Arrester
Pada G.I. dimana tersambung hanya saluran bawah tanah saja dan dimana tegangan
lebih yang berbahaya (termasuk surja hubung) oleh karena itu arrester ditiadakan.
Perlindungan Terhadap Tegangan Pindah
Tegangan pindah (transfer voltage) adalah sejenis tegangan lebih yang dipindahkan
dari lilitan tegangan rendah melalui kapasitansi eketrostatik dan kaitan (coupling)
induksi antara kedua lilitan itu.
a. Tegangan pindah elektrostatik harus diperhatikan terutama bila terdapat
perbandingan tegangan antara lilitan yang lebih besar. cara penanggulangnya
adalah dengan memperlengkapi lilitan tegangan rendah dengan penyerap surja
(surge absorber), yaitu kombinasi parallel dari arrester dan kapasitor.
b. Tegangan pindah elektromagnetis sering menimbulkan persoalan bila jumlah lilitan
kedua gulungannya hampir bersamaan dan tingkatan isolasinya sangat berbeda.
Cara penanggulannganya dengan memperkuat isolasi antar fasa ke fasa pada lilitan
tegangan rendahnya sesuai dengan keperluan.
Transformator dengan titik netral yang tidak ditanahkan atau yang dibumikan
melalui tahanan, mengalami tekanan yang berbahaya pada titik netralnya ketika surja
tegangan datang dari saluran ke trafo itu. Titik netral trafo harus dilengkapi dengan
arrester (atau sela udara) pada titik netralnya, dengan koordinasi yang sesuai dengan
tingkatan isolasinya.
Koordinasi Isolasi Untuk Tegangan Lebih Yang Lain Dari Sambaran Petir
Dalam peninjauan koordinasi isolasi, yang ditinjau tidak hanya harga puncak dari
tegangan impuls, melainkan seluruh tegangannya sebagai fungsi dari waktu (lengkung
V-t), meliputi tegangan impuls, surja hubung, dan tegangan dengan frekwensi rendah.
Gbr. 33 menunjukkan suatu contoh koordinasi isolasi dalam G.l. 230 kV di Amerika
Serikat.Yang pokok dalam koordinasi
dengan
isolasi adalah
mengusahakan
koordinasi
dikurangi.
keadaan-keadaan berikut :
a. Pada G.I.-G.I. yang letaknya di daerah-daerah dimana frekuensi petir tidak begitu
tinggi, atau bila banyak saluran selalu terhubung kepada rill sela udara dapat
dipakai sebagai alat pelindungan menggantikan arrester.
b. Untuk membuat kekuatan isolasi antar kutub tetap lebih tinggi daripada kekuatan
isolasi terhadap tanah atau untuk melindungi alat-alat yang tetap terhubung pada
saluran,tetap terpisahkan dari arrester dalam G.I.
c. Pengisolasian lebih dari isolator atau bushing, yang dimaksudkan untuk
penanggulangan terhadap kontaminasi dan sebagainya, sela udara dipakai untuk
koordinasi antara kekuatan isolasi antar kutub dan isolasi terhadap tanah.
d. Tidak memakainya arrester karena ada perbaikan dalam keandalandan karakteristik
arrester.
Dalam pemakaian sela udara, hal-hal berikut ini perlu diperhatikan untuk
menentukan lokasi dan panjangnya sela udara;
Karakteristik percikannya sangat berubah-ubah tergantung pada keadaan udara dan
polaritas tegangan impuls
Sela udara tidak dapat memutuskan arus susulan dan karena itu tidak kembali
normal dengan sendirinya.
Karakteristik tegangan waktu dari tegangan percikannya berbeda dari arrester dan
dari alat yang dilindungi; tegangan percikannya naik dengan naiknya kecuraman
muka gelombang.
Percikan pada sela udara dapat menimbulkan tegangan osilasi peralihan yang
mungkin dapat meyebabkan tegangan osilasi yang lebih tinggi pada alat ini.
(contaminated) isolatornya
(seperti daerah-daerah
pantai) kadang-kadang
memerlukan pengisolasian lebih yang cukup besar. Dalam keadaan demikian, tegangan
lompatan batik(back flashover voltage) akan sangat meningkat, sehingga diperkirakan
akan datang gelombang petir yang sangat tinggi ke G.I. itu. Oleh karena itu harga
puncak dari gelombang petir itu perlu ditekan; ini dapat dilakukan dengan memasang
tanduk busur api pada isolator saluran transmisi yang dekat dengan G.I. dengan
panjang sela udara yang sesuai.
Keadaaan kecemaran;
Penting sistem;
Kesukaran pekerjaan pencucian isolator ketika pelayanan terhenti dan ekonomi
yang berhubungan dengan penggunaan isolator yang tahan kecemaran
(contamination proof);
Pencucian dalam keadaan bertegangan (hot-line washing);
Penggunaan isolator tahan-air (seperti campuran gemuk silicon);
Instalasi pasangan dalam
atau kombinasi dari hal-hal diatas.
keadaan
yang
bagaimanapun,
dengan
memperhitungkan
diameter
Pengujian ketahanan tegangan impuls harus dilakukan pada 110% dari BIL pada
suhu yang sesuai dengan suhu maksimum yang diizinkan pada 120% untuk suhu
normal
Unutk pengujian ketahanan tegangan frekuensi rendah ada dua macam pengujian:
pengujian ketahanan tegangan frekuensi rendah atas kabel di dalam haspelnya
(selama 10 menit) dan pengujian ketahanan tegangan frekuensi rendah untuk waktu
yang lama (6 jam) atas sepotong
BAB V
Kontrol Pengawasan
otomatis.
2. Kontrol
Bekerjanya
pemutus
beban
dan
pemisah
dalam
operasi
normal,
supaya bekerjanya cepat dan tanpa mengandung unsur kekhilafan manusia serta
untuk menurunkan biaya operasi.
Pengontrolan tegangan dalam G.I. biasanya diatur sehingga tegangan pada
sisi transmisinya selalu memberi tegangan pada sisi tegangan rendahnya, dengan
harga yang dikehendaki.Tegangan yang dikehendaki sering berubah-ubah
menurut waktunya dalam sehari. Kapasitor shunt dan reaktor shunt mungkin
dioperasikan
jangka waktu tertentu dalam sehari, tetapi mungkin pula dikerjakan dengan
tangan (manual)
mempertahankan
tegangan yang
pengurangan rugi-rugi. aliran daya yang baik dan kerja effektif dari alat-alat
pengatur.
Pentupan kembali rangkaian secara otomatis (automatic reclosing) dipakai
untuk memulihkan keadaan operasi secara otomatis dalam keadaan gangguan.
Alat penutupan kembali ini dapat menghilangkan gangguan dalam gardu; memilih
rangkaian penerima bila terjadi gangguan total; memasukkan saluran kembali,
sesudah terjadi gangguan pada
pengawasan,
pencatatan
dan
operasi,
serta
meninjau
engineer) di G.I.-G.I. yang diawasi. Pada sistim kontrol ini, fasilitas rangkaian
transmisi isyarat yang digunakan untuk kontrol pengawasan, dan pengaturan
kendaraan keliling sangat perlu diperhatikan. Karena pentingnya sistim kontrol
pengawasan ini akan diuraikan lebih lanjut.
4. Sistim Kontrol Pengawasan dari Jauh
Sistim ini mengontrol banyak peralatan dan melakukan pengukuran secara
selektip. Semua obyek yang dikontrol dihubungkan dengan pusat pengontrolan
melalui rangkaian penghubung (link circuit). Pengawasan terus menerus dilakukan
melalui rangkaian penghubung yang terpisah (independent). Obyek kontrol
dinamakan stasiun yang dikontrol atau sisi pembantu(subsidiary side) sedang
stasiun yang mengontrol disebut stasiun induk (master station) atau sisi induk
(parent side). Dalam stasiun induk terdapat panel kontrol (control
board)guna
kontrol pengawasan. Pada panel ini terdapat saklar kontrol dan lampu isyarat yang
nomornya berkorespondensi dengan peralatan pada stasiun yang dikontrol, serta
peralatan kontrol pengawasan jauh yang menghubungkan stasiun induk dengan
stasiun pembantu.
Peralatan kontrol
pengawasan
jauh
banyak
macamnya.
Sistim
yang
stasiun induk atau dari stasiun yang dikontrol, dengan mengirim jawaban, dan
sebagainya. Dalam Gbr. 38 ditunjukkan contoh sinkron dua-tingkat dengan sistim
kembali dan pembandingannya (collation). Pada sistim ini perintah pemilihannya
ditetapkan
dalam bentuk
kontinu
Jumlah bagian yang berubah secara serentak
Batas waktu kontrol selektip
Waktu penunjukan maksimum
Jarak antara stasiun induk dan stasiun yang dikontrol
Kondisi instalasi rangkaian isyarat.
5. Rele Pengaman
Rele pengaman yang terpasang pada gardu induk, secara umum dapat
dibagi menjadi 5 golongan:
1) Pengamanan saluran transmisi
2) Pengamanan ril.
Di sini, jika rele salah-kerja, pengaruhnya terhadap sistim sangat besar (tidak
seperti pada pengamanan terhadap alat atau saluran).
Cara-cara yang dipakai untuk mencegah salah-kerja adalah sebagai berikut:
melalui transformator yang jenuh pada saat gangguan di luar, dan menurunkan
-
method);
penghambat
arusnya, sehingga makin besar arus, makin besar pula arus differensial yang
diperlukan untuk mengerjakan rele. Kekuatan penghambat itu diperoleh dari kedua
gulungan penghambat yang dialiri arus dari kedua transformator arus atau dengan
memberikan sejumlah listrik yang telah disearahkan dari setiap lilitan.
4) Pengamanan Pengatur Tegangan Berbeban
Pengamanan pengatur tenaga yang kecil kapasitasnya, biasanya termasuk
dalam daerah pengamanan rele differensial transformator utamanya. Kelemahan cara
ini adalah bahwa untuk gangguan di dalam pengatur tegangan rele itu kurang peka.
Untuk pengamanan pengatur tegangan yang besar lebih baik dipakai rele
keseimbangan arus (current-balance relay).
5) Pengamanan Pengubah Fasa
Untuk pengamanan kondensator statis dapat digunakan:
Rele beda tegangan; pada kumparan pelepasan dipasang lilitan sekunder, lalu
tegangan antara blok di setiap fasa dibandingkan, dan beda tegangan yang
timbul pada waktu gangguan pada elemen kondensator dideteksi oleh rele
tegangan.
Rele beda arus; disini gangguan dideteksi dengan membandingkan arus antara
variasi tekanan
pengamanan
transformator pemakaian
sendiri dengan
sistim
pengetanahan netral tidak effektif dipakai rele arus lebih untuk gangguan hubungsingkat, dan rele tegangan lebih untuk gangguan 1-fasa ke tanah.
Untuk pengamanan motor tegangan rendah sering dipakai saklar dengan
penjatuhan oleh arus lebih yang mempunyai karakteristik kerja penundaan waktu.
Juga banyak dipakai rele beban-lebih termis dan rele tegangan tak-seimbang.
Keadaan abnormal pada transformator tegangan terjadi bila ada hubungsingkat pada lilitan, kawat terputus atau pengamanan lumer terputus. Semuanya ini
menyebabkan salah-kerja atau gagal-kerjanya rele yang mempunyai elemen tegangan
dan pengatur tegangan. Oleh karena itu, untuk mencegah salah-kerja rangkaian
rele perlu dicegah bekerjanya bila terjadi keadaan tidak normal di atas. Keadaan
abnormal itu dapat dideteksi dengan melihat perbedaan antara tegangan sekunder
dari dua transformator tegangan yang dihubungkan pada ril yang sama, dengan
menggunakan rele keseimbangan tegangan atau rele beda tegangan.
5.2 FASILITAS LAINNYA
1. Sistim Pendinginan
1.1 Cara Pendinginan
Jika dalam suatu gardu induk dipakai transformator dengan pendinginan air atau
kondensator
diambil dari sungai, air bawah-tanah, bak pendingin, atau menara pendingin yang
dibangun untuk sirkulasi air pendingin itu. Dalam ha] yang terakhir, air bawahtanah atau air minum kota dipakai untuk penambahan. Air minum kota, karena
mahal, jarang dipakai, kecuali jika cadangan air bawah-tanahnya terbatas. Di kotakota besar dimana harga tanah sangat mahal, pemakaian bak pendingin sangat tidak
ekonomis; karena itu untuk G.I. darijenis
pasangan-dalam
atau bawah-tanah,
dibangun menara pendingin di atas atap untuk sirkulasi air pendingin.Suatu contoh
diagram sistematik tentang pendinginan diperlihatkan pada Gbr. 46.
khusus, karena
(atau di daerah
tropis seperti
Indonesia) air mencapai sekitar 30 - 35C dan hampir tidak pernah kurang dari
25C. Bila semua tenaga panas dari alat yang didinginkan diserap seluruhnya oleh
air, maka banyaknya air pendingin yang diperlukan adalah :
draft), menara
pendingin
apa-apa
penguapan
oleh
sendirinya (natural) atau yang sengaja dihembus dari bawah (forced). Meskipun
cara ini telah dipakai untuk kondensator sinkron dengan pendinginan zat air, tetapi
akhir-akhir ini tidak sering lagi digunakan karena sudah digantikan oleh cara
pendinginan
dengan menara
dengan bahan
cara
pendinginan aliran udara alamiah air yang jatuh dari atas didinginkan oleh effek
cerobong (chimney effect) yang terjadi karena menara itu terisi dan dindingnya
diperpanjang beberapa meter.Pendinginan atmosfir hampir sama dengan cara kedua
yaitu dengan membuat lobang-lobang ventilasi. Airnya didinginkan oleh aliran
udara (angin) alamiah. Pada pendinginan
pengisi; air panas jatuh dari atas dan didinginkan oleh udara yang dihembus ke
atas dengan mesin.
2. Pengetanahan dan Perisaian
2.1 Pengetanahan
Cara pembumian dikelasifikasikan menurut fungsinya sebagai berikut:
a. Cara pengetanahan terpisah; ini digunakan untuk mengetanahkan arus yang
sangat besar dari sambaran petir di arrester dan sebagainya.
b. Cara dengan ril pengetanahan; ini digunakan untuk mengetanahkan peralatan
untuk pemeliharaan dan mengetanahkan titik netral trafo.
c. Cara pembumian gabungan;jika dalam pengetanahan terpisah tidak dapat
diperoleh tahanan pembumian yang cukup rendah, maka pengetanahannya
dihubungkan dengan ril pengetanahan.
Cara perhitungan tahanan pembumian adalah sebagai berikut:
di mana
R
L
r
p
(b) n batang
2.2 Perisaian
Tujuan dari perisaian (shielding) gardu adalah pertama-tama melindungi ril dan
peralatan
terhadap
perisaian di atas pada umumnya yang dipakai adalah perisaian dengan kawat
udara.
3. Peralatan Lain-Lain
3.1 Alat Pencuci Isolator
Gardu-gardu
di daerah
dengan pengotoran
udara
(air pollution)
perlu
diperlengkapi dengan alat untuk mencuci isolator dengan air agar supaya keadaan
kontaminasinya dapat dikontrol di bawah harga tertentu. Ada 2 cara pencucian:
bahwa
keadaan
kontaminasi
harus
dilakukan
setelah
pemerintah
berbahaya.
3.4 Ventilator
Pada umumnya ventilasi diperlukan
bahan-bahan yang
suhu di
sekitar alat-alat di bawah suhu standard, untuk mengontrol suhu ruangan dan
menyaring debu di kamar kontrol dan kamar rele, serta untuk membuang ke luar
gas beracun, seperti, di kamar batere.
3.5 Fasilitas Tambahan
Pintu, dinding, pagar, jalan untuk pengangkutan
fasilitas pembuangan
air diperlukan
G.I. sebaiknya
dilapisi dengan batu kerikil untuk mengurangi tegangan kontak dan tegangan
langkah, mencegah masuknya ular, merembesnya air, dan membuat pemandangan
Iebih baik. Di sekitar alat yang memakai minyak isolasi, seperti trafo, harus
disediakan ruang yang cukup untuk batu kerikil supaya dapat dihisap minyak yang
mengalir ke luar akibat gangguan pada alat tersebut.
BAB VI
tahap
kapasitas tambahan yang harus disediakan untuk perluasan yang akan datang.
Perbandingan ekonomis tentang mana yang lebih baik, apakah memasang pemutus
beban yang kecil dulu untuk kemudian diganti dengan yang lebih besar, atau
sekaligus memasang yang besar sejak permulaan,
tergantung
dari perkiraan
oleh
sistim
transmisi
alat pengubah
fasa. Keandalan
tergantung
dari dapat tidaknya tenaga diambil dari G.J. lain atau saluran transmisi lain, atau
perlu tidaknya
menyediakan
gangguan atau karena pemutusan yang disengaja. Juga alat-alat pengaman harus
direncanakan sesuai dengan keandalan yang diperlukan.
d. Keadaan setempat; jenis gardu induk ditentukan oleh letaknya: di tengah atau di
luar kota. Dalam keadaan tertentu perlu diusahakan langkah-langkah untuk
mengatasi
persoalan
suara
berisik
di G.l.
Dalam
perancangan
harus
tempat,
pembelian
tanah,
pengukuran
tahanan
tanah,
pengukuran tanah dan studi pondasi. Rencana detail memuat hal-hal sebagai berikut:
yang
operasi
sederhana,
ke ril, akan
minyak
dan
gudang
catatan
meteorologis
tentang
banjir
keterangan yang diperoleh dari rakyat yang telah lama tinggal di daerah itu.
Jika ternyata tanah harus dinaikkan agak banyak, maka hal ini menjadi tidak
ekonomis.
h. Air untuk pembangunan dan air pendingin; selama pembangunan diperlukan
air untuk pekerjaan semen (beton) dan untuk keperluan hidup pekerjapekerjanya.
4.3 Gedung dan Fasilitas Pembantu
1. Gedung Utama
Gedung utama dari G.I. pasangan-luar
kebanyakan terdiri dari gedung satu lantai, sedang untuk tegangan lebih dari I IO
kV, biasanya gedung dua lantai (bertingkat).
Untuk
G.I. pasangan-dalam,
biasanya
untuk
menurunkan
dipakai
biaya
pembangunan dan luas tanah, meskipun hal ini juga tergantung dari besarnya
2. Ruang Kontrol dan Ruang Rele
Untuk ruang kontrol dan ruang rele harus diperhatikan hal-hal berikut:
a. Jendela harus dibuat selebar mungkin untuk memperoleh pandangan
yang
jelas ke pekarangan. Kacanya harus cukup kuat supaya tidak pecah oleh angin
kencang.
itu akan
Pada G.I. pasangan-dalam satu unit atau beberapa unit harus dipisahkan oleh
dinding atau pintu tahan api. Jika dipakai trafo dengan pendinginan minyak yang
dipaksakan (forced oil-cooled transformer), radiatornya
ditempatkan
di luar
Ruang ini tidak boleh terkena sinar matahari langsung, lembab atau bergetar.
Karena batere mengeluarkan gas, ventilasi dan pengeringannya memerlukan
perhatian khusus.
Cat anti-asam harus dipakai pada dinding, bagian-bagian logam dan kerangka
landasan, serta lantainya harus diberi lapisan aspal.
Tempat penyimpanan air sulingan (distilled) dan asam belerang cair harus
diperhatikan.
Jika kapasitas batere besar, maka susunannya
tingkat untuk menghemat luas lantai.
4.
Gedung-Gedung Pembantu
Di gardu induk, kira-kira 3 - 7 m2 dari gedung utama dipakai untuk gudang.
Di G.I. yang besar, ada kalanya dibangun gudang yang terpisah untuk menyimpan
material dan onderdil
tinggal karyawan
harus diadakan
sehingga pekerja malam dapat beristirahat dengan baik; tempatnya harus dipilih
sehingga tidak terganggu oleh suara berisik dari trafo.
Pada G.I. yang kecil ada kalanya kompresor diletakkan di dalam gedung utama,
meskipun sebaiknya dibangun
karena
menimbulkan
suara
berisik. Tanki udara utamanya tidak boleh kena sinar matahari langsung. Untuk
mencegah kerusakan isolator oleh debu, pekarangan gardu harus dilapisi dengan
batu kerikil atau rumput. Belokan jalan-jalan tidak boleh terlalu tajam untuk
mempermudah pengangkutan trafo. Untuk maksud keamanan, sebaiknya dibangun
dinding di sekeliling G.J. yang dekat dengan kota, atau pagar untuk G.I. lainnya.
4. Perhitungan Tegangan
Ada dua cara perhitungan tegangan (stress): yang satu dengan menganggap
hubungan antara kolom dan belandar sebagai struktur pasak (pin structure), yang
lain disebut cara Rahmen, yaitu dengan menganggapnya sebagai hubungan yang
tunggal.
5. Pemasangan Peralatan dan Penarikan Kabel Atas-Tanah
Pemasangan peralatan dalam gardu induk harus dilakukan dengan
secermat-
Agar jadwal dapat ditepati, semua bahan dan alat-alat kerja (tools) harus
6. Jadwal
Oleh karena datangnya peralatan-peralatan utama (transformator, pemutus beban,
panel distribusi, dsb.) sejak dipesan cukup lama, maka jadwal pembangunan gardu
induk dimulai sejak spesifikasinya ditetapkan.
7. Pengujian
Pengujian-pengujian utama yang perlu dilakukan pada gardu induk adalah sebagai
berikut:
Pengujian ketahanan pada transformator: Pengujian ini dilakukan sesudah tahanan
isolasi transformator diukur dengan Megger.Tegangan diterapkan berangsur-angsur,
dengan menggunakan transformator
dari pusat listrik yang berdekatan. Cara lain adalah dengan menggunakan tahanan
air.
Pengujian kenaikan suhu pada transformator: Salah satu cara adalah dengan
membebani
berdekatan. Bila beban jaringan tidak cukup besar, maka kondisi beban penuh
dapat dicapai atau ditirukan dengan mematikan radiator dan menghitung kenaikan
suhu pada beban penuh.
Pengujian pemutus beban: Sesudah dipasang dan disetel, pemutus beban diuji
untuk
mengetahui
apakah
keadaan waktu diuji (acceptance test) di pabrik atau tidak. Yang diuji sekarang
adalah waktu membuka (opening time), waktu menutup (making time) serta
perbedaan waktu membuka dan menutup pada ketiga fasanya. .
Pengujian panel kontrol dan rele: Untuk ini ada dua jenis pengujian, yakni
pengujian sendiri-sendiri dan pengujian keseluruhan (individual dan overall test).
Pada pengujian sendiri-sendiri, karakteristik dari setiap instrumen yang terpasang,
saklar-saklar dan rele, diuji. Untuk
pengujian
rele digunakan
penguji rele
BAB VII
penyetelan kondisi operasi dari semua peralatan, demikian pula patroli harian,
perbaikan kecil dan tindakan-tindakan darurat waktu ada gangguan..
tenaga listrik,
lintasan patroli, buku harian, formulir patroli dan inspeksi, dan sebagainya.
1.2 Kontrol Peralatan dan Hubungan dengan Pusat Pembagi Beban
Untuk menghindarkan terjadinya kesalahan operasi dan kontrol peralatan perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Instruksi-instruksi kontrol
kembali oleh
kontrol
katup
(valve)
udara
tekan, dan
sebagainya.
Sebaiknya tugas kontrol dilakukan oleh dua orang, seorang sebagai pelaksana
beban, gangguan-gangguan
yang
terjadi dan penanggulangannya, kondisi operasi, situasi kerja, dan hal-hal yang
dalam
gardu
harus
dicatat
tindakan
Karena hal ini sering terjadi, kapasitas beban-lebih dari setiap peralatan perlu
dipelajari dan dijelaskan dalam buku petunjuk kerja.
2. Pemeliharaan dan Penanggulangan Gangguan pada Gardu Induk
2.1 Gangguan Listrik dan Pencegahannya
Tugas pemeliharaan terperinci sebagai berikut :
Patroli harian, inspeksi dan perbaikan: Selama beroperasi, peralatan diperiksa
oleh indera manusia dan instrumen-instrumen pengukur. Pembersihan dan
perbaikan kecil dapat juga dilakukan selama operasi. Jadwal patroli, peralatan
yang harus diperiksa dan diperbaiki, ditentukan lebih dahulu serta dicatat
dalam formulir-formulir
perbaikan
ditetapkan
konstruksi
gardu,
lamanya
lain
daftar-check
pekerjaan:
Daftar
ini memuat
detail
topi
pengaman,
ikat
Latihan
keamanan:
Biasanya diberikan
pekerjaan itu dianalisa lebih dahulu, dan cara kerja yang aman, tepat serta
effisien ditetapkan.
Kampanye tanpa-kecelakaan.
Patroli keamanan
pada
saluran
atau
rangkaian
by-pass
(melepas
dan
menyambungnya).
Melepas dan menyambung peralatan pada rangkaian yang bertegangan.
Membersihkan
saluran
bertegangan
dengan
udara,
misalnya
membersihkan isolator
GARDU INDUK
DISUSUN OLEH :
HILDA MEGA MARCELLA
(03111004003)