You are on page 1of 4

TUGAS 8 JUNI 2015

PENCARIAN ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN KAWASAN (PROGRAM JOKOWI, MISALNYA KOTA BARU,
RUSUN PEKERJA, DLL)

1 Isu Strategis Pembangunan Kawasan


Tabel 1 Isu Strategis Pembangunan Kawasan

Pembangunan
Kawasan
Pembangunan
perkotaan

Isu Strategis
1.

2.
3.
4.
Pembangunan
desa dan kawasan
perdesaan

1.
2.
3.
4.
5.

Pembangunan dan
pengembangan
kawasan
transmigrasi

1.

Pembangunan
kawasan strategis

1.
2.
3.
4.
1.
2.

Pengembangan
kawasan
perbatasan

2.

3.
4.
5.
Sumber: Buku 2 RPJMN

Kesenjangan yang tinggi antar kota dan pusat pertumbuhan antara kawasan barat
Indonesia (KBI) dengan kawasan timur Indonesia (KTI) serta antara kota kota di
pulau Jawa Bali dengan di luar pulau Jawa Bali
Masih belum terpenuhinya standar pelayanan perkotaan (SPP) di kota dan
kawasan perkotaan, sehingga menjadi kurang layak huni
Rendahnya daya saing kota serta ketahanan sosial ekonomi dan lingkungan kota
terhadap perubahan iklim dan bencana
Belum optimalnya pengelolaan perkotaan, terutama di kawasan perkotaan
metropolitan dan kawasan perkotaan yang terletak di kabupaten
Tingkat kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat di perdesaan yang masih
rendah
Ketersediaan sarana dan prasarana fisik maupun non fisik di desa dan kawasan
perdesaan yang belum memadai
Ketidakberdayaan masyarakat perdesaan akibat faktor ekonomi maupun non
ekonomi
Pelaksanaan tata kelola pemerintahan desa yang memerlukan penyesuaian dengan
amanat UU 6 tahun 2014 tentang desa
Kualitas lingkungan hidup masyarakat desa memburuk dan sumber pangan yang
terancam berkurang
Pemenuhan standar pelayanan minimum (SPM) yang mencakup pembangunan
prasarana dan sarana kawasan transmigrasi, penataan persebaran penduduk,
fasilitasi penyediaan dan sertifikasi bidang tanah pada lokasi lokasi transmigrasi
di daerah tertinggal dan perbatasan, serta kawasan perkotaan baru (KPB)
Pembangunan sosial ekonomi, termasuk kemandirian pangan, yang mendukung
pengembangan kawasan transmigrasi di daerah tertinggal dan perbatasan serta di
kawasan perkotaan baru (KPB)
Nilai tambah potensi unggulan daerah
Konektivitas antara pusat pusat pertumbuhan dengan kawasan penyangga
Kapasitas sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan dan teknologi
Debottlenecking regulasi untuk peningkatan iklim investasi dan iklim usaha
Keterisolasian kawasan perbatasan negara
Belum ada sistem untuk mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi di kawasan
perbatasan baik industri maupun perdagangan berbasis potensi sumber daya
kawasan perbatasan serta menjamin pemberdayaan masyarakat perbatasan
Terdapat overlapping claim areas segmen segmen batas wilayah negara Indonesia
dengan negara tetangga
Masih lemahnya pengamanan batas wilayah laut, darat dan udara di kawasan
perbatasan negara
Integrasi pengelolaan dan pembangunan kawasan perbatasan negara dalam
perencanaan dan penganggaran pembangunan
2015 - 2019

Sasaran pembangunan 5 tahun (2015-2019)

Pembangunan
Kawasan
Pembangunan
perkotaan

Sasaran
1.
2.
3.
4.

Pembangunan
desa dan kawasan
perdesaan
Pembangunan dan
pengembangan
kawasan
transmigrasi
Pengembangan
kawasan strategis

5.
1.

1.
2.
1.

2.

3.

Pembangunan
kawasan
perbatasan

1.
2.
3.
4.

Pembangunan kawasan metropolitan baru di luar Pulau Jawa Bali sebagai PKN
Peningkatan peran dan fungsi sekaligus perbaikan manajemen pembangunan pada
kawasan perkotaan metropolitan yang ada
Pengembangan kota otonom di luar pulau Jawa Bali khususnya di KTI
Pembangunan kota baru publk yang mandiri dan terpadu di sekitar kota atau
kawasan perkotaan metropolitan
Perwujudan pusat pertumbuhan baru perkotaan sebagai PKL atau PKW
Pengurangan jumlah desa tertinggal dan meningkatkan jumlah desa mandiri

Terbangun dan berkembangnya kawasan yang focus pada satuan permukiman


menjadi pusat satuan kawasan pengembangan
Mengembangkan kawasan perkotaan baru menjadi kota kecil/kota kecamatan
Kawasan ekonomi khusus
a. Terwujudnya ketersediaan sarana dan prasarana kawasan penunjang kegiatan
di dalam kawasan ekonomi khusus maupun distribusi barang ke luar kawasan
ekonomi khusus
b. Tersedianya lahan yang siap untuk dikelola melalui perencanaan matang
c. Terjalinnya koordinasi yang baik
d. Tersedianya tenaga kerja yang berkualitas dan memiliki hubungan
kelembagaan yang harmonis
e. Terjaminnya kesejahteraan tenaga kerja di kawasan ekonomi khusus
f. Meningkatnya jumlah kawasan ekonomi khusus
g. Meningkatnya nilai investasi di dalam kawasan ekonomi khusus
Kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas
a. Meningkatnya kapasitas bongkar muat pelabuhan bebas
b. Terwujudnya kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas
c. Terwujudnya kapasitas kelembagaan badan pengusahaan
d. Terciptanya sinergitas antar unit di Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan
Bebas dan Pelabuhan Bebas
e. Terwujudnya sinergitas koordinasi antar stakeholders
f. Tersedianya tenaga kerja dengan keterampilan khusus yang dibutuhkan
g. Terwujudnya hubungan industrial yang harmonis
h. Debottlenecking peraturan perundagan terkait kawasan perdagangan bebas
dan pelabuhan bebas
i. Terwujudnya iklim investasi yang kondusif
j. terselesaikannya
Pusat pusat pertumbuhan penggerak ekonomi daerah pinggaran lainnya
a. Meningkatnya produktivitas komoditas unggulan di dalam kawasan
b. Meningkatnya konektivitas dengan wilayah wilayah sentra produksi bahan
baku
c. Tersedianya sarana dan prasarana jalan, energi, telekomunikasi dan air bersih
penunjang kegiatan pengelolaan komoditas unggulan di dalam kawasan
d. Meningkatnya kapasitas dan kualitas sumber daya manusia
e. Terwujudnya kelembagaan yang mampu mengoordinasikan, memfasilitasi dan
memediasi seluruh komponen yang terlibat dalam pengembangan kawasan
Terlaksananya pengelolaan batas wilayah negara yang berdaulat
Terlaksananya aktivitas lintas batas negara yang kondusif dan saling
menguntungkan
Terlaksananya percepatan pembangunan kawasan perbatasan di berbagai bidang
Terbentuknya kelembagaan yang kuat dalam pengelolaan perbatasan negara

PENCARIAN LITERATUR POLA KERJASAMA PENATAAN KAWASAN DI KEMENDAGRI DAN KEMENKEU

2 POLA KERJASAMA PENATAAN KAWASAN


2.1 Kerjasama Pembangunan Perkotaan
1.

Beberapa Istilah
a. Pembangunan adalah kegiatan yang terencana dan tersusun secara sistemik dan sistematik
untuk menata, mengubah, memperbaiki, merawat dan memelihara suatu aset atau potensi
yang terdapat di dalam ruang agar mempunyai manfaat dan kegunaan yang lebih baik dan
maju bagi masyarakat.
b. Kawasan Perkotaan yang selanjutnya dapat disebut perkotaan adalah kawasan yang
mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat
pemukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan
sosial, dan kegiatan ekonomi.
c. Kerja sama pembangunan perkotaan adalah kesepakatan antar kepala daerah yang dibuat
secara tertulis serta menimbulkan hak dan kewajiban di dalam pelaksanaan pembangunan
perkotaan

2.

Pola Kerjasama Pembangunan Perkotaan


Pola kerjasama pembangunan perkotaan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Jenis Kerjasama
Kerjasama pembangunan
perkotaan bertetangga
Kerjasama jaringan lintas
perkotaan

3.

Tabel 2 Pola Kerjasama Pembangunan Perkotaan


Jangka Waktu
Penjelasan
Pola kerjasama
pembangunan perkotaan
bertetangga bersifat
kewilayahan
Pola kerjasama jaringan
lintas perkotaan bersifat non
kewilayahan

Prinsip Kerjasama Pembangunan Perkotaan

Kerjasama pembangunan perkotaan bertetangga


dilakukan dalam jangka waktu minimal 5 tahun dan
dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan
Kerjasama jaringan lintas perkotaan dilakukan dalam
jangka waktu minimal 1 tahun dapat diperpanjang
sesuai dengan kebutuhan

You might also like