You are on page 1of 17

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PENGKAJIAN
A. DATA DEMOGRAFI
1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin.
No Umur

Laki%
Perempuan
%
Total
%
laki
1. 0-5
358
11%
195
6%
553
17%
2. 6-12
325
10%
520
16%
845
26%
3. 13-18
97
3%
163
5%
260
8%
4. 19-35
325
10%
488
15%
813
25%
5. 36-54
227
7%
260
8%
487
15%
6. > 55
130
4%
162
5%
292
9%
Total
1462
45%
1788
55%
3250
100%
Berdasarkan tabel diatas, umur penduduk terbanyak perempuan adalah 6-12 tahun
yaitu 500 orang. Sedangkan untuk laki-laki terbanyak pada umur 19-35 tahun
yaitu 450 orang. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk di desa X yang
terbanyak adalah usia sekolah, sehingga memudahkan untuk melakukan
pendidikan kesehatan dalam upaya untuk meningkatkan kesehatan di masa yang
akan datang.
2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan
No.
1.
2.
3.
4.

Pendidikan
Frekwensi
Persentase
SD
1618
60%
SLTP
674
25%
SLTA
351
13%
PT
54
2%
Total
2697
100%
Berdasarkan tabel diatas, distribusi penduduk yang paling banyak mempunyai
pendidikan tingkat sekolah dasar, yaitu 1618 orang. Sedangkan penduduk yang
mempunyai tingkat pendidikan perguruan tinggi menempati jumlah yang terkecil
54 orang.
3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
No.
1.
2.
3.
4.
5.

Jenis Pekerjaan
Buruh Tani
Wiraswasta
PNS
Petani
Tidak Bekerja
Total

Frekwensi
637
319
159
318
159
1592

Persentase
40%
20%
10%
20%
10%
100%

Berdasarkan tabel diatas, sebagian besar penduduk bekerja di sektor buruh tani
yaitu sebesar 637 orang. Tetapi masih ada penduduk yang tidak bekerja sebesar
159 orang.
4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Status Sosial Ekonomi
No.
1.
2.
3.

Status Sosial
Frekwensi
Persentase
Rendah
813
25%
Sedang
1300
45%
Tinggi
1137
30%
Total
3250
100%
Berdasarkan tabel diatas, sebagian besar penduduk di desa X mempunyai status
sosial ekonomi bertaraf sedang yaitu sebesar 1300 jiwa.
B. DATA LINGKUNGAN FISIK
1. Perumahan
No.
1.
2.

Tipe rumah
Frekuensi
Persentase
Permanen
1950
60%
Semi Permanen
1300
40%
Total
3250
100%
Dari tabel diatas, sebagian besar (1950) type rumah penduduk adalah rumah
permanen.
2. Sumber Air Bersih
No.
1.

Sumber air
Frekuensi
Persentase
PDAM
3250
100%
Total
3250
100%
Dari tabel diatas, semua (3250) penduduk desa X menggunakan air PDAM
untuk keperluan sehari-hari.
3. Sistem Pembuangan Sampah
No
1.
2.
3.

Sistem pembuangan
Frekuensi
Persentase
Kebun
1137
35%
Selokan
813
25%
Tempat sampah
1300
40%
Total
3250
100%
Dari tabel diatas, sebagian besar (1300) pembuangan sampah adalah di tempat
sampah. Tetapi masih banyak pula yang melakukan sistem pembuangan sampah
di kebun (1137), sehingga dapat menimbulkan bahaya kesehatan lingkungan
misalnya diare dan infeksi saluran napas.

4. Sistem Pembuangan Kotoran Rumah Tangga


No.
1.
2.
3.
4.

Sistem pembuangan
Frekuensi
Persentase
Septic tank
1463
45%
Selokan
975
30%
Kolam
487
15%
Selokan dan kebun
325
10%
Total
3250
100%
Dari tabel diatas, sebagian besar penduduk desa X (1463 ) sistem pembuangan
kotoran rumah tangga di septic tank. Tetapi masih banyak pula penduduk yang
melakukan sistem pembuangan di selokan (975) sehingga dapat menimbulkan
bahaya kesehatan lingkungan, misalnya diare.
C. KONDISI KESEHATAN UMUM
1. Penyakit yang Sering Diderita Keluarga Dalam 6 Bulan Terakhir
No.
1.
2.
3.
4.

Jenis penyakit
Frekuensi
Persentase
ISPA
813
25%
Diare
390
12%
TBC
260
8%
Tidak ada
1787
55%
Total
3250
100%
Dari tabel diatas, sebagian besar penduduk desa X (1787) tidak ada penyakit
yang diderita keluarga dalam 6 bulan terakhir. Tetapi penyakit yang sering di
derita keluarga dalam 6 bulan terakhir seperti ISPA frekuensinya masih cukup
tinggi (813).
2. Status Gizi Balita
No
.
1.
2.
3.

Status gizi balita

Frekuensi

Persentase

Gizi kurang
Gizi buruk
Gizi baik
Total

83
22
448
553

15%
4%
81%
100%

Frekuensi
73
88
47
84
292

Persentase
25%
30%
16%
29%
100%

3. Jenis Penyakit yang Diderita Lansia


No.
1.
2.
3.
4.

Jenis penyakit
Hipertensi
Reumatik
Gastritis
Lain - lain
Total

Dari tabel diatas, jenis penyakit yang diderita oleh lansia yang ada di desa X
sangat meratadimana semua jenis penyakit ada tetapi yang paling menonjol adalah
reumatik ( 88 ).

ANALISA DATA
No
.
1.

2.

3.

Data

Masalah Keperawatan

Penyakit yang Diderita Lansia


Jumlah lansia: 292
Hipertens i : 25%
Reumatik
: 30%
Gastritis
: 16%
Lain-lain
: 29%
Sistem Pembuangan Sampah
Membuang sampah di kebun : 35%
Sistem pembuangan kotoran rumah tangga
Di selokan : 30%
Penyakit yang Sering Diderita Keluarga
Dalam 6 Bulan Terakhir
ISPA : 25%
Diare : 12%
TBC : 8%
Status Gizi Balita
Gizi Kurang : 15%
Gizi Buruk : 4%
Gizi Baik : 81%

Resiko terjadinya peningkatan


angka kesakitan pada lansia di
desa X

Resiko timbulnya penyakit pada


warga di desa X ( ISPA, Diare,
dan TBC )

Potensial masyarakat dalam


meningkatkan kesehatan balita.

PRIORITAS MASALAH
Masalah
Keperawatan

Kriteria Prioritas

Jumlah score

Petugas

Fasilitas

Waktu

Dana

Tempat

Minat masyarakat

Besarnya resiko

Jumlah yang beresiko


4

intervensi Kemungkianan untuk di

penkes Sesuai dg intervemsi

pemerintah Sesuai dg program

Resiko
terjadinya 5
peningkatan angka kesakitan
pada lansia di desa X

komunitas Sesuai dg peran perawat

Ketersediaan sumber

51

Resiko timbulnya penyakit 5


pada warga di desa X
( ISPA, Diare, dan TBC )

53

50

Potensial masyarakat dalam


meningkatkan kesehatan
balita.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko timbulnya penyakit pada warga di desa X : ISPA, Diare, dan
TBC berhubungan dengan kurangnya pengetahuan pengetahuan
masyarakat dalam memelihara lingkungan yang memenuhi syarat
kesehatan ditandai dengan:
Membuang sampah di kebun : 35%
Membuang kotoran rumah tangga diselokan : 30%
2. Resiko terjadinya peningkatan angka kesakitan pada lansia di desa X
berhubungan dengan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam
memelihara kesehatan lansia, ditandai dengan:
Jumlah lansia: 292
Jenis penyakit yang diderita lansia: hipertensi: 25%, Reumatik : 30% ,
Gastritis: 16%, Lain-lain: 29%

PERENCANAAN PERAWATAN KOMUNITAS


no
1.

Dx
Resiko
timbulnya
penyakit pada
warga di desa
X : ISPA,
Diare, dan TBC
berhubungan
dengan
kurangnya
pengetahuan
pengetahuan
masyarakat
dalam
memelihara
lingkungan yang
memenuhi
syarat kesehatan

Tujuan

Sasaran

Tujuan jangka 1.Ibu PKK


pendek:
berkurangnya
jumlah warha
yang mengalami
sakit ISPA,
Diare, dan TBC
Tujuan jangka
panjang: Setelah
dilakukan
tindakan
penyuluhan 3
kali pertemuan
masyrakat
mampu
memelihara
lingkungan yang
memenuhi
2.Bapaksyarat kesehatan
bapak

Strategi

rencana

K.I.E

1. berikan penyuluhan
pada ibu anggota PKK
tentang tanda dan gejala
ISPA dan diare
2. diskusikan dengan
anggota PKK tentang
tanda dan gejala ISPA,
Diare, dan TBC
3. diskusikan dengan
anggota PKK tentang
tindakan yang dapat
dilakukan oleh ibu-ibu bila
ada anggota yang sakit
4. berikan reinforcement
terhadap keberhasilan ibu
menjelaskan kembali
materi yang diberikan

K.I.E

1. berikan penyuluhan
tentang dampak
pembuangan sampah yang

Hari/tangga
l
Jumat 31
oktober
2014

Evaluasi
Kriteria
Standar
1. di balai
1. verbal
1. pengertian
desa X
2. psikomotor ISPA, Diare dan
2. di
TBC
lingkunga
2. tanda dan
n desa X
gejala ISPA,
dan
Diare dan TBC
tempat
3. tindakan yang
pembuang
dapat dilakukan
an sampah
bila nggota sakit
Tempat

1.Jenis sampah
2.Dampak
pembuangan

2.

Resiko
terjadinya
peningkatan
angka kesakitan

Tujuan jangka 1.Kader


pendek:
posyandu
berkurangnya
angka kesakitan

K.I.E

tidak sehat dan


pengelolaan sampah yang
benar
2. diskusikan dengan
warga penduduk desa X
tentang dampak yang
ditimbulkan yang bila
sampah berserakan
3. diskusikan cara
pengelolaan sampah yang
sehat.
4. lakukan kerja bakti
masal bersama dengan
seluruh warga desa X
5. berikan reinforcement
terhadap kemampuan
warga menjelaskan
kembali tentang dampak
sampah dan pengelolaan
sampah yang benar
.
1. lakukan pembentukan
posyandu lansia
2. lakukan pelatihan kader
posyandu lansia

sampah dan
kotoran rumah
tangga yang
tidak sehat
3.Pengelolaan
sampah yang
benar

Selasa, 28
oktober
2014

Di balai
desa x

1. psikomotor
2. psikomotor
3.psikomotor
4.verbal

1. terbentuk
posyandu lansia
2. terbentuknya
kader posyandu

pada lansia
pada lansia di
desa
X
berhubungan
dengan dengan
kurangnya
pengetahuan
masyarakat
dalam
memelihara
kesehatan lansia

Tujuan jangka
panjang:Setelah
dilakukan
2.lansia
tindakan
penyuluhan 3
kali pertemuan
masyrakat
mampu
memberikan
perawatan pada
lansia di desa
x

lansia

K.I.E

3. berikan kenangkenangan alat posyandu


lansia
Berikan penyuluhan
kesehatan lansia pada
pelaksanaan posyandu

Lansia dapat
menjaga
kesehatannya
sendiri.

no
1.

Diagnosa keperawatan
Resiko timbulnya penyakit pada warga di desa
X : ISPA, Diare, dan TBC berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan pengetahuan
masyarakat dalam memelihara lingkungan yang
memenuhi syarat kesehatan

TGL
Jumat 31 oktober 2014

Implementasi
Evaluasi
Penyuluhan tentang ISPA Evaluasi struktur :
pada ibu-ibu PKK
a. Rencana penyuluhan
telah dilakukan
seminggu sebelum
acara dilaksanakan
b. Undangan penyuluhan
dilakukan 3 hari
sebelum penyuluhan
Evaluasi proses:
a. Peserta yang hadir
sebanyak 50 orang
b. 20% peserta aktif
bertanya terhadap
penyuluhan
c. Penyuluhan
dilaksanakan dib alai
desa X
Evaluasi hasil:
Warga dapat memahami

tentang ISPA

Sabtu, 15 November
2014

Kerja Bakti masal


dilingkungan desa X dan
penyuluhan tentang
kesehatan lingkungan

Evaluasi struktur:
Rencana penyuluhan
telah dilakukan
seminggu sebelum acara
dilaksanakan dan sebagai
penanggung jawab ketua
RW desa X
Evaluasi proses:
a. Kerja bakti masal di
desa X diikuti oleh
150 orang dengan
lokasi di sekitar
pembuangan sampah.
b. Kegiatan kerja bakti
dikerjakan secara
lancar dan tertib
c. Lingkungan disekitar
pembuangan sampah
tampak bersih.
Evaluasi hasil:

Masyarakat belum siap


untuk membuang sampah
pada tempat yang sesuai
dan sampai saat ini masih
membuang sampah masih
ditempat semula

2.

Resiko terjadinya peningkatan angka kesakitan


pada lansia di desa X berhubungan dengan
dengan kurangnya pengetahuan masyarakat
dalam memelihara kesehatan lansia

Evaluasi struktur :
Rencana kegiatan telah
dipersiapkan 4 hari
sebelum kegiatan dan
informasi ke pengurus 2
hari sebelum kegiatan

Sabtu, 15 November
2014

Penyuluhan tentang diare


dan TBC pada ibu ibu
PKK di desa X

Senin, 17 November
2014

Pembentukan posyandu
lansia

Senin, 17 November
2014

Pelatihan kader kesehatan Evaluasi proses :


lansia
a. Acara dihadiri oleh
seluruh pengurus RW
desa X
b. Acara berjalan dengan

Evaluasi struktur :
Undangan telah disebar 2
hari sebelum acara
dilaksanakan

lancer
c. Acara dimulai jam
20.00 WIB- 22.00
WIB
d. Semua kader
kesehatan dapat
mengikuti pelatihan
kader.
Evaluasi hasil :
a. Posyandu lansia
terbentuk dan
kader kesehatan
juga terbentuk
sebanyak 10
orang
b. Kader dapat
melakukan
pemeriksaan
tekanan darah
c. Kader dapat
mengisi KMS
lansia.
Kamis, 27 November

Mengadakan posyandu

Evaluasi struktur :

2014

Kamis, 27 November
2014

lansia

Melaksanakan senam
lansia

a. Rencana telah
disiapkan 2
minggu
sebelumnya
b. Rencana dibuat
oleh pengurus RW
desa X bersama
mahasiswa
c. Rencana
dikoordinir oleh
ketua coordinator
kesehatan lansia.
Evaluasi proses :
a. Posyandu dan
senam diikuti oleh
150 orang dari
292 orang yang
ada.
b. Kegiatan berjalan
lancer, dimulai
dari jam 08.00
dan berakhir jam
10.00
c. Kegiatan dibuka

oleh kepala
kelurahan desa
X
Evaluasi hasil :
a. Para lansia
mengatakan
senang mengikuti
senam dan
berharap untuk
dilaksanakan
setiap bulan
sekali.
b. Para lansia
mengatakan badan
terasa lebih segar
setelah mengikuti
senam.

You might also like