Professional Documents
Culture Documents
TUBERCULOSIS
PEMBIMBING
PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
LAPORAN KASUS
PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Bronkiektasis adalah suatu penyakit pada saluran
pernapasan, biasanya merupakan dampak
sekunder dari proses infeksi yang bersifat
kronis dan ditandai dengan dilatasi abnormal
yang irreversibel disertai rusaknya dinding
bronkus
EPIDEMIOLOGI
Di
ETIOLOGI
Kongenital
Acquired
Infeksi
Gangguan atau kegagalan dalam pengeluaran sekret
Obstruksi pada saluran napas dan atau gangguan
mekanisme pertahanan tubuh dari setiap individu.
Faktor predisposisi : keadaan imunodefisiensi,
Penyakit reumatik dan sindrom Sjogren, serta
merokok.
PATOFISIOLGI
TINJAUAN PUSTAKA
MANIFESTASI KLINIS
GEJALA
Batuk kronis dengan dahak purulen.
Sesak napas dan demam.
Lemah serta berat badan menurun.
TANDA
Pada pemeriksaan fisik akan terdapat rongki
basah sedang sampai kasar pada daerah yang
terkena dan biasanya menetap pada pemeriksaan
yang berulang.
TINJAUAN
PUSTAKA PENUNJANG
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
Darah Lengkap
Pemeriksaan sputum
RADIOLOGI
Rontgen thorax
Bronkografi
CT-scan
DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis
PENATALAKSANAAN
Meningkatkan
KOMPLIKASI
Bronkitis
Kronis
Pneumonia dengan atau tanpa atelektasis
Pleuritis
Efusi Pleura
Abses Paru
Hemoptisis
Kor Pulmonal kronik
Gagal napas
PROGNOSIS
Tergantung
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama
: IWW
Umur
: 61 tahun
Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Hindu
Pekerjaan
: Tidak Bekerja
Pendidikan
: Tidak Sekolah
Alamat
: Tegal Tugu
Suku / Bangsa
: Bali / Indonesia
Status perkawinan : Sudah menikah
No. RM
: 471309
Tanggal MRS
: 20 Agustus 2014
Tanggal Pemeriksaan
: 23 Agustus 2014
ANAMNESIS
RIWAYAT SOSIAL
PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
Kesadaran
: Compos Mentis
GCS
: E4 V5 M6
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi
: 80 x/m
Frekuensi nafas: 24 x/m
Temperature: 36 C
STATUS GENERAL
Mata : Anemia -/-, ikterus -/-, cekung -/-, RP + isokor
THT : kesan tenang
Leher : pembesaran kelenjar getah bening (-), kelenjar tiroid
tidak teraba
Thorax :
Pulmo
Inspeksi : simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : FV N/N
Perkusi : sonor / sonor
Auskultasi : Vesikuler +/+, Rhonki+/+, Wheezing -/Cor
Inspeksi : iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : iktus cordis teraba di ICS 6 MCL S, Thrill (-)
Perkusi : batas atas SL ICS 2 S; batas kiri MCL ICS 6 S; batas
kanan, PSL ICS 6 D; pinggang jantung SL ICS 3 S
Auskultasi: S1S2 tunggal egular, murmur (-) ektrasistol (-)
STATUS GENERAL
Abdomen
Ekstremitas :
Hangat
tidak teraba
Edema
PEMERIKSAAN LAB
Darah Lengkap
Par
Hasil
Unit
Rem
Nilai
Normal
WBC
10,3
103/L
4,00-10,00
HCT
37,8
40 52
HGB
11,8
g/dL
13,2 17,3
MCV
88,5
fL
84,0 96,0
MCH
28,2
pg
28,0 34,0
PLT
320
103/L
150 440
PEMERIKSAAN LAB
Kimia Darah
Tes
Hasil
Satuan
Rentang
Nilai
Keterangan
BUN
18,3
Mg/dl
18-55
SC
0,7
Mg/dl
0,7-1,2
SGOT
20
U/L
11-37
SGPT
15
U/L
5-40
GDA
145
Mg/dl
< 150
PEMERIKSAAN LAB
Elektrolit
Tes
Hasil
Satuan
Rentang
Nilai
Keterangan
Na
141
Mmol/L
136-142
3,9
Mmol/L
3,8-5,0
Clorida
108
Mmol/L
95-108
EKG
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Kesan :
Infected Bronchiectasis
Efusi pleura bilateral
Susp proses spesifik lama
Keterangan :
Mediastinum : tidak melebar, trakea
tidak tampak deviasi
Pulmo : corakan vaskuler meningkat,
hilus normal, tidak ada pelebaran sela
iga, terdapat gambaran cincin-cincin
radiolusen menyerupai sarang tawon
(honeycombs appearance) pada bagian
parahilar dan parakardial dextra
sinistra dengan air fluid level, tampak
garis fibrotik di bagian parakardial
dextra .
Cor : CTR normal <50 %, pinggang
jantung terlihat, apex jantung dalam
batas normal
Aorta tidak tampak elongasi dan
dilatasi
Sinus kostofrenikus dextra sinistra
tumpul
Tulang tulang tampak intak
DIAGNOSIS
Brokiektasis Bilateral
Susp TB inaktif
USULAN PEMERIKSAAN
Bronkografi
CT scan thorax
Tes Sputum BTA
Kultur sputum tes sensitivitas
PENATALAKSANAAN
MRS
Oksigen 2 liter per menit
IVFD Nacl 0,9% + Aminophilin amp 20 tpm
Metil Prednisolon 2x amp
Cefotaxime 3x1amp
Pranza 1x1amp
Vestein 3xCI
Nebul Combivent @8 jam
PEMBAHASAN
KASUS
TEORI
Gejala
Batuk
kronis dengan
dahak purulen.
Sesak
napas
dan
demam.
Lemah
serta berat
badan menurun
Faktor
predisposisi
:
keadaan
imunodefisiensi,
Penyakit
reumatik
dan
sindrom
Sjogren,
serta
merokok.
Pasien mengeluhkan
sesak dan batuk dengan
dahak kental berwarna
putih hingga
kekuningan dan
terkadangan kehijauan,
terasa banyak pada
pagi hari
Pasien juga memiliki
riwayat merokok sejak
lama
KASUS
TEORI
Pada
pemeriksaan fisik
akan terdapat ronki
basah sedang sampai
kasar pada daerah yang
terkena dan biasanya
menetap pada
pemeriksaan yang
berulang.
KASUS
TEORI
Pemeriksaan laboratorium
terkadang tidak
menunjukkan tanda yang
khas dari bronkiektasis.
Pada bronkiektasis yang
ringan, pada pemeriksaan
darah tidak menunjukkan
tanda yang spesifik,
kecuali ditemukan adanya
anemia akibat dari infeksi
kronis, dan leukositosis
yang menunjukkan
adanya infeksi supuratif.
Berdasarkan hasil
laboratorium,
didapatkan leukositosis
yang menunjukan
adanya tanda-tanda
terjadinya infeksi
bakteri pada pasien,
serta penurun kadar
hemoglobin.
KASUS
TEORI
Pemeriksaan radiologis
akan sangat berguna dan
akan menunjukkan tanda
yang lebih spesifik pada
penderita bronkiektasis.
Pada gambaran foto
polos akan menunjukkan
adanya adanya kistakista kecil dengan fluid
level, mirip seperti
gambaran sarang tawon
atau disebut honeycomb
appearance.
KASUS
TEORI
Meningkatkan
pengeluaran sekret
trakeobronkial.
Mengontrol infeksi,
terutama pada fase
eksaserbasi akut
Antibiotik
Mengembalikan aliran
udara pada saluran
napas yang mengalami
obstruksi
Bronkodilator
Penatalaksanaan pada
pasien ini, berupa
pemberian oksigen 2
lpm, cairan kristaloid
intravena, aminophilin,
metal prednisolon,
cefotaxime, vestein,
pantoprazole, dan
nebulizer combivent
Thank
you