Nah, sekarang gw mau coba untuk bahas singkat salah satu bab di kuliah kita mengenai asersi
audit. Kita tahu bahwa ada 6 asersi audit, antara lain:
Completeness Existence Accuracy Valuation Ownership/Obligation Presentation Asersi itu adalah sesuatu objektif yang akan kita capai dalam audit, kita audit bukan sembarangan cuma mau ngecek-ngecek doang, namun harus ada objektif yang harus dicapai agar audit efisien dan efektif. Asersi Completeness: Untuk asersi ini, kita ingin mencapai kelengkapan dari perusahaan yang kita audit dalam mencatat semua transaksi hariannya. Contohnya Hutang Dagang, logikanya perusahaan bisa saja kurang mencatat Hutang Dagangnya agar Liabilitas dia di Laporan Keuangan tidak terlalu besar (Biasa nya ini sering terjadi pada saat tutup buku akhir taun keuangan). Jadi tentunya untuk menghindari kekurangan catat transaksi hariannya, kita harus memastikan asersi ini. Asersi Existence: Disini kita memeriksa keberadaan dari transaksi perusahaan, contohnya untuk Persediaan (inventory) perusahaan. Bisa saja perusahaan mempunyai listing persediaan namun ternyata barang yang ada di liting tersebut tidak ada di gudang. Nah, ini sering terjadi karena banyak nya persediaan yang harus di maintain oleh perusahaan. Asersi Accuracy: Asersi ini lebih ke hitungan yang telah dibuat oleh perusahaan contohnya dalam perhitungan akrual. Kita tahu bahwa PSAK mewajibkan perusahaan mencatat dalam basis akrual (bukan basis kas), nah jadi perusahaan harus menghitung beban akrual yang harus ditanggung pada tahun berjalan. Contohnya perusahaan menyewa jasa audit pada December 2012, namun auditnya masih berjalan dan selesai pada January 2013, karena jasa sudah dilakukan namun perusahaan belum mendapatkan tagihan atas jasa audit, perusahaan harus menghitung secara proporsional beban yang harus ditanggung perusahaan selama bulan December 2012. Ini dimana hitungan dari beban yang proporsional itu harus di yakinkan. Inilah yang disebut keakuratan. Asersi Valuation: Asersi ini contohnya seperti penilaian untuk suatu persediaan, apakan harga persediaan tersebut wajar atau tidak. Asersi Ownership: Asersi ini mempertanyakan kepemilikan dari suatu asset atau liabilitas. Contohnya Hutang Obligasi, apakah hutang obligasi tersebut memang benar-benar milik perusahaan, atau itu milik orang lain yang sedang diperusahaan. Asersi Presentation: Asersi ini lebih ke presentasi dalam report audit yang akan dikeluarkan. Contohnya untuk sekarang ini yang lagi hits adalah presentasi instrumen keuangan yang menampilkan resiko-resiko perusahaan, contractual cash flow, Aging Account Receivable, dll.