You are on page 1of 6

Nama : Meyke Hetiningsih

NIM

: K2313043

Kelas : Pendidikan Fisika 2013 B


Tugas A :
1.

Komponen kognitif atau komponen perseptual sikap yaitu komponen yang

berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, yang berkaitan dengan bagaimana orang
mempresepsi objek sikap. Komponen sikap kognitif ini berpengaruh tehadap komponen afektif
atau komponen emosional yaitu komponen yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak
senang terhadap objek sikap. Rasa senang merupakan hal yang positif dan rasa tidak senang
merupakan hal yang negatif. Kemudian sikap tersebut diaplikasikan dalam bentuk prilaku atau
action component, yaitu komponenyang berkaitan dengan kecenderungan untuk berperilaku.
Komponen ini menunjukkan intensitas sikap, yaitu menunjukkan besar kecilnya kecerdasan
bertindak.
2.

Karena sebagai seorang individu kita juga membutuhkan orang lain, memang itu

sudah menjadi kodrat menjadi manusia yang pada dasarnya merupakan sifat sosial atau dengan
kata lain tidak dapat hidup sendiri. Oleh karena kodrat tersebut manusia atau individu perlu
bersikap untuk dapat beradaptasi dengan orang demi melangsungkan hidupnya, walaupun kita
tidak akan mati jika hanya tidak bersikap akan tetapi kebutuhan batiniah kita tidak terpenuhi,
padahal yang namanya suatu kebutuhan itu harus terpenuhi agar tidak terjadi keabnormalan
dalam diri suatu individu tersebut. New Comb, Tuner dan Converse (1985) mengemukakan

hal ini berkaiatan dengan fungsi sikap, sebagai berikut :


a.
Sikap sebagai instrument atau alat mencapai tujuan
Seseorang mengambil sikap tertentu terhadap objek atas dasar pemikiran
sampai sejauh mana objek sikap tersebut dapat digunakan sebagai alat atau
instrument untuk mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai.
b.
Sikap sebagai pertahanan ego
Kadang-kadang orang mengambil sikap tertentu terhadap sesuatu objek
karena untuk mempertahankan ego atau akunya. Apabila seseorang merasa
egonya terancam maka ia akan mengambil sikap tertentu terhadap objek demi
pertahanan egonya.
c.
Sikap sebagai ekspresi nilai
Sikap yang diambil oleh seseorang mencerminkan system nilai yang ada
pada diri orang tersebut.

d.

Sikap sebagai fungsi pengetahuan


Sikap sebagai fungsi pengetahuan berarti bahwa bagaimana sikap

seseorang terhadap sesuatu objek akan mencerminkan keadaan pengetahuan dari


orang tersebut.
3.

Bagaimana fungsi sikap terhadap keberhasilan kehidupan individu? Jelaskan

seratakan dengan contoh!


a.
Sikap sebagai instrumen atau alat mencapai tujuan Individu bersikap terhadap
objek atas dasar pemikiran sampai sejauh mana objek sikap tersebut dapat digunakan sebagai alat
mencapai tujuan yang ingin dicapai. Karena dengan mengambil sikap tertentu individu akan
dapat menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan.
b.
Sikap sebagai pertahanan ego Individu bersikap terhadap suatu objek untuk
mempertahankan ego. Apabila ia merasa terancam ia akan mengambil sikap tertentu terhadap
objek untuk mempertahankan egonya.
c.
Sikap sebagai ekspresi nilai Individu bersikap untuk menunjukan bagaimana
nilai-nilai pada orang tua. Indvidu mempunyai sikap positif terhadap suatu objek yang bernilai
dalam pandangannya dan ia akan bersikap negatif terhadap objek yang dianggapnya tidak
bernilai.
d.

Sikap sebagai fungsi pengetahuan Sikap individu terhadap suatu objek akan

mencerminkan keadaan pengetahuan dari individu itu. Apabila pengetahuan individu mengenai
sesuatu belum konsisten maka hal itu akan berpengaruh pada sikap individu terhadap objek.
4.
Catatlah semua pikiran positif mengenai aktifitas akademikmu pd kolom kiri dan
sesuatu negatif di sebelah kanan.
No.
1.
2.

Positif
bisa mengerjakan soal soal
yang diberikan dosen
Mendapatkan nilai yang baik

Negatif
Merasa pesimis untuk dapat
mengerjakan soal tersebut
Malas belajar ketika akan UK

saat UK
3.

Mengerjakan tugas tugas

4.

yang ada dengan segera


Antara kuliah dan organisasi

5.

berjalan dengan seimbang


Belajar setiap hari bukan

Sering menunda mengerjakan tugas


Terkadang lebih menitik beratkan
organisasi
Hanya belajar ketika ada UK

hanya ketika akan UK ataupun hanya


6.

mendapat tugas
Selalu berkonsentrasi dalam

7.

mengerjakan tugas
Cepat selesai dalam

Mudah terganggu oleh aktivitas lain


yang terkadang tidak penting
Selalu lamban dalam mengerjakan

mengerjakan tugas
Suka dalam setiap mata

tugas

kuliah

tertentu yang saya bisa dalam mata kuliah

Hanya menyukai mata kuliah


tersebut

9.

Selalu memperhatikan dosen

10.

Terkadang tidak memperhatikan

saat mengajar
Bersifat aktif bertanya

dosen saat mata kuliah berlangsung


Sering bersifat pasif karena perasaan

dikelas untuk menambah ilmu

grogi dan malu

5.
Ubahlah sikap negatif yang paling mengganggumu ke sikap positif!
Pernyataan sikap negatif :
a.
Saya sering menunda pekerjaan dan bermalas - malasan
b.
Saya selalu mengerjakan tugas dengan tergesa gesa dan mepet dengan jadwal
pengumpulan
c.
d.
e.

Saya kurang memperhatikan dosen saat dosen memberi materi


Saya sangat malas belajar walaupun itu besok akan UK
Saya tidak dapat membagi waktu antara kuliah dan organisasi padahal tujuan

utama adalah kuliah


Pernyataan sikap positif :
a.

Saya akan berusaha untuk tidak menunda nunda tugas yang diberikan, saya

akan mencoba membuat tugas sesegera mungkin setelah tugas diberikan


b.
Saya akan mengerjakan tugas jauh sebelum deadline sehingga tidak tergesa
gesa dan InsyaAllah hasilnya lebih baik
c.
Saya akan berusaha memperhatikan dosen saat materi diberikan dikelas
d.
Saya akan berusaha melawan rasa malas untuk belajar entah itu saat UK atau
tidak
e.

Saya akan berusaha membagi waktu antara kuliah dengan organisasi sehingga

dapat berjalan seimbang


Tugas B
1.
Unsur-unsur penting yang terdapat dalam pengertian empati:
a.
Kemampuan membayangkan diri sendiri sebagaimana yang orang lain alami
(proses imajinatif canggih)
b.
Kemampuan dasar mengenali emosi orang lain merupakan faktir yang didapat
dari bawaan dan dicapai secara tidak sadar
c.
Kemampuan manusia untuk mengenali bahasa tubuh terkait dengan kemampuan
seseorang untuk meniru
2.
Perkembangan empati tumbuh pada diri anak: Anak pada usia 2 tahun biasanya
mulai menunjukkan dasar perilaku empati dengan menunjukkan respon emosionalnya dalam
berhubungan dengan orang lain. Bahkan sebelum satu tahun bayi memiliki beberapa dasar
perilaku empati. Kadang-kadang setelah usia 2 tahun anak merasa nyaman bersama orang lain

dan menunjukkan kepedulian terhadap orang lain. Anak usia 7-12 tahun secara alami cenderung
menunjukkan adanya perasaan empati terhadap orang lain yang sedangn mengalami kesakitan.
Individu autistik memiliki kekurang mampuan untuk memastikan perasaan orang lain. Tetapi
memeperlihatkan empati yang sama ketika mereka menyadari keadaan pikiran orang lain.
3.
Anak-anak yang mengalami penyimpangan perilaku dengan menunjukkan
perilaku mengganggunya seperti suka memulai perkelahian, menggunakan senjata, dan mencuri.
Remaja agresif menunjukkan aktivasi amingdala dan ventral striatum (wilayah otak yang
merespon perasaan) yang sangat kuat dan spesifik, yaitu sambil mengamati rasa sakit yang
diakibatkan orang lain, mereka senang dengan melihat rasa sakit tersebut. Anak autis tidak hanya
menunjukkan ketidakmampuan untuk mengidentifikasi keadaan emosianal diri sendiri maupun
orang lain. Individu autistik memiliki kekurang mampuan untuk memastikan perasaan orang lain,
tetapi memperlihatkan empati yang sama ketika mereka menyadari keadaan pikiran orang lain.
4.
Orang lebih mampu dan mau berempati dengan orang yang seperti mereka.
Secara khusus empati akan meningkat dengan kesamaan budaya dan kondisi kehidupan. Empati
lebih mungkin terjadi antara individu-individu yang lebih sering berinterksi. Jadi semakin sering
dan banyak anak berinteraksi maka anak akan terus belajar untuk berempati. Kehidupan sosial
anak akan berjalan dengan baik jika ia mampu berinteraksi dan berempati dengan orang lain.
5.
Penyesuaian dapat diartikan atau dideskripsikan sebagai adaptasi dapat

mempertahankan eksistensinya atau bisa survive dan memperoleh kesejahteraan


jasmaniah dan rohaniah, dan dapat mengadakan relasi yang memuaskan dengan tuntutan
sosial. , penyesuaian diri memiliki banyak arti, seperti pemuasan kebutuhan, keterampilan
dalam menangani frustasi dan konflik, ketenangan pikiran/jiwa, atau bahkan
pembentukan simtom-simtom. Itu berarti belajar bagaimana bergaul dengan baik dengan
orang lain dan bagaimana menghadapi tuntutan-tuntutan pekerjaan. Tyson menyebut halhal seperti kemampuan untuk beradaptasi, kemampuan berafeksi, kehidupan yang
seimbang, kemampuan untuk mengambil keuntungan dari pengalaman, toleransi terhadap
frustasi, humor, sikap yang tidak ekstrem, objektivitas, dan lain-lain (Tyson, 1951).
Kita tidak dapat mengatakan bahwa penyesuaian diri itu baik atau
buruk. Kita hanya dapat mengatakan bahwa penyesuaian diri adalah cara individual
atau khusus organism dalam bereaksi terhadap tuntutan-tuntutan dari dalam atau
situasi-situasi dari luar. Untuk beberapa orang mungkin reaksi ini bisa efisien, sehat
atau memuaskan. Sementara untuk orang lain reaksi ini melumpuhkan, tidak efektif,
atau bahkan patologik.

6.

Seseorang dapat memperlihatkan gejala-gejala tertent yang menyebabkan, kita

menyebut perilakunya tidak normal. Akan tetapi, individu yang sama mungkin mampu
beradaptasi dengan tuntutan lingkungan dan melakukan fungsi sehari-hari dengan cara yang
memuaskan. Konsep penyesuaian salah suai dan normalitas- abnormalitas saling melengkapi
tetapi bukan merupakan satu konsep yang sama. Jika anda menghadapi sesorang yang
memperlihatkan gejala abnormal, maka orang itu salah menyesuaikan diri. Dilain pihak orang
yang salah dalam menyesuaikan diri tidak harus abnormal. Kemungkinan bahawa suatu proses
yang abnormal dapat menyadari penyesuaian yang buruk terhadap tuntutan kehidupan.
7.
Penyesuaian diri merupakan situasi pada diri manusia yang berjalan terus
menerus selama manusia ini hidup di dunia. Penyesuaian itu pun berguna untuk mempertahankan
hidup manusia yang kodratnya adalah tidak dapat hidup sendiri. Bentuk penyesuaian diri setiap

individu juga berbeda beda. Tidak selalu penyesuaian diri yang kita anggap nyaman dan
benar, dipandang orang lain sebagai sesuatu yang benar pula. Karena persepsi
penyesuaian diri antara individu satu dengan lainnya berbeda, maka dari itu kita mencoba
untuk mencari penyesuaian diri yang nyaman untuk diri kita tetapi selaras dengan
pemikiran orang lain. Itulah yang harus diperjuangkan agar kita tetap dapat menjalani
hidup dengan nyaman.
8.
Penyesuaian diri adalah proses bagaimana individu mencapai
keseimbangan diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungan. Seperti kita
ketahui bahwa penyesuaian yang sempurna tidak pernah tercapai. Prose perkembangan
penyesuaian diri terjadi jika manusia/individu selalu dalam keadaan seimbang antara
dirnya dengan lingkungannya dimana tidak ada lagi kebutuhan yang tidak terpenuhi, dan
dimana semua fungsi organisme/individu berjalan normal. Sekali lagi, bahwa
penyesuaian yang sempurna itu tidak pernah dapat dicapai. Karena itu penyesuaian diri
lebih bersifat sutau proses sepanjang hayat (lifelong process), dan tantangan hidup guna
mencapai pribadi yang sehat. Pemenuhan kebutuhan pada manusia adalah syarat utama
dari penyesuaian diri yang memberikan manusia kemantapan jiwa.

You might also like