You are on page 1of 2

Kateterisasi

1.

Definisi
Kateter adalah pipa untuk memasukkan atau mengeluarkan cairan. Kateter terutama terbuat
dari bahan karet atau plastik, metal, woven silk dan silikon. Kandung kemih adalah sebuah
kantong yang berfungsi untuk menampung air seni yang berubah-ubah jumlahnya yang
dialirkan oleh sepasang ureter dari sepasang ginjal. Jadi, kateterisasi kandung kemih adalah
dimasukkannya kateter melalui urethra kedalam kandung kemih untuk mengeluarkan air seni
atau urine.

2.

Tujuan
Untuk segera mengatasi distensi kandung kemih
Untuk pengumpulan spesimen urine
Untuk mengukur residu urine setelah miksi di dalam kandung kemih
Untuk mengosongkan kandung kemih sebelum dan selama pembedahan.

3.

Indikasi pemsangan kateter


Kateterisasi dapat menyebabkan hal - hal yang mengganggu kesehatan sehingga hanya
dilakukan bila benar - benar diperlukan serta harus dilakukan dengan hati - hati. Olehkarena
itu, kateterisasi hanya boleh dilakukan bila terdapat indikasi. Menurut Brockopdan Marrie,
pada tahun 1999, pemasangan kateter dapat dilakukan baik sebagaidiagnosis maupun sebagai
terapi.
a.
Indikasi Diagnosis Kateterisasi Urethra, antara lain:
1.Untuk mengambil sample urine guna pemeriksaan kultur mikrobiologi dengan
menghindari kontaminasi.
2.Pengukuran residual urine dengan cara melakukan regular kateterisasipada klien segera
setelah mengakhiri miksinya dan kemudian diukurjumlah urine yang keluar.
3. Untuk pemeriksaan cystografi, dengan cara kontras dimasukan dalamkandung kemih
melalui kateter.
4. Untuk menilai produksi urin
5. Untuk pemeriksaan urodinamik yaitu cystometri dan uretral profil pressure.
b.
Indikasi terapeutik kateterisasi, antara lain :
1.Dipakai dalam beberapa operasi traktus urinarius bagian bawah seperti secsio alta,
repair reflek vesico uretral, prostatatoktomi sebagai drainage kandung kemih.
2.Mengeluarkan darah atau ebdapan (clots)
3. Mengatasi obstrruksi infra vesikel seperti pada BPH, adanya bekuan darah dalam
bulibuli, triktur pasca bedah dan proses inflamasi pada uretra.
4. Penanganan inkontinensia urine dengan intermitten self catheterization.
Pada tindakan kateterisasi bersih mandiri berkala
5.Memasukkan obat obat intervesika antara lain sitostatika/antipiretika untuk buli
buli.

4.

Kontraindikasi
Pemasangan kateter urethra memiliki beberapa komplikasi, sehingga terdapat
beberapakontraindikasi, di antaranya adalah sebagai berikut:
1.Urethritis dan Infeksi Kandung KemihJika pasien telah didiagnosis mengalami
urethritis dan atau infeksi saluranperkemihan, maka tindakan katetrisasi urethra
belum boleh dilaksanakan.Karena pada proses kateterisasi yang kurang steril,
mikroba dapat denganmudah masuk ke urethra dan bahkan sampai pada vesica
urinaria sehinggadapat menyebabkan superinfection
2. Trauma pada UretraKateterisasi dapat menyebabkan trauma pada urethra semakin
parah, sehinggapada pasien yang mengalami trauma pada uretra tidak
diperbolehkan untukdilakukan tindakan pemasangan kateter.
3. Ruptur urethra.
4. Gross Hematuria
Jika terdapat atau terlihat darah dari urine, maka prosedur pemasangan katetertidak diperkenankan

You might also like