Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Gigih Sanjaya Putra
22020114210033
PENGKAJIAN
Tanggal masuk
: 4-6-2015
Tanggal pengkajian
: 4-6-2015
Ruang
A. DATA DEMOGRAFI
1. Identitas klien
a. Nama
b. No. rekam medis
c. Umur
d. Jenis kelamin
e. Agama
f. Pendidikan
g. Pekerjaan
h. Suku
i. Bahasa
j. Alamat
k. Pembayaran
l. Diagnosa Medis
2. Penanggung jawab
a. Nama
b. Umur
c. Pendidikan
d. Pekerjaan
e. Suku
f. Bahasa
g. Alamat
h. Status
: Sdr. D
: C537922
: 16 tahun
: laki-laki
: Islam
: SMK
: pelajar
: Jawa
: daerah Jawa
: Kudus, Jawa Tengah
: BPJS
: VSD R to L, TR mod, PH severe
: Tn. L
: 48 tahun
: SMA
: wiraswasta
: Jawa
: daerah Jawa
: Kudus, Jawa Tengah
: ayah
B. KELUHAN UTAMA
Pasien mengeluh batuk
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat penyakit sekarang
Klien mengatakan batuk, 1 bulan sebelum masuk rumah sakit batuk sudah dirasakan.
Sesak dirasakan setelah klien batuk dan berkurang dengan istirahat, sesak bertambah
apabila klien melakukan aktivitas berat. Batuk disertai dengan dahak kental. Klien
merupakan rujukan dari RSI Kudus, disana klien dirawat selama 4 hari dengan sakit
jantung. Klien memiliki riwayat penyakit jantung bawaan sejak usia 2 bulan dan
direncanakan operasi pada umur 9 tahun, namun tidak jadi di operasi dikarenakan
kondisi yang terus membaik.
2. Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan memiliki penyakit jantung sejak umur 2 bulan dan direncanakan
operasi pada umur 9 tahun. Namun, tidak jadi di operasi karena kondisi membaik.
Klien juga memiliki riwayat hipertensi, diabetes mellitus. Sebulan yang lalu, klien
kontrol di rumah sakit Kudus dan menjalani echocardiogram.
3. Riwayat penyakit keluarga
Ayah klien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes mellitus. Tidak ada anggota
keluarga yang memiliki penyakit jantung seperti klien.
Genogram
Ny. I
47 th
Tn. L
48 th
HT, DM, Merokok
Merokok
Sdr. K
26 th
Klien dg VSD
Sdr. D
Keterangan :
= laki laki
------------
= perempuan
= tinggal serumah
= klien
4. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
1) Rambut
: warna hitam, distribusi merata, rambut tampak bersih.
2) Mata
: bentuk simetris, sclera ikterik (-), CA (+), pupil isokor 3/3mm
3) Hidung
: bentuk simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada
secret, tidak terdapat polip, menggunakan O2 nasal kanul 3 lpm
4) Telinga
: bentuk simetris, tidak ada purulen, bernanah (-), alat bantu
pendengar (-)
5) Mulut
: stomatitis (-), mukosa bibir kering, sianosis (-), reflek menelan
(+)
b. Leher
a) Inspeksi
: terlihat bundling pulse
b) Palpasi
: JVP 5+ 2 cmH2O
c. Thorak
1) Paru-paru
a) Inspeksi
: pergerakan dada simetris antara paru kanan dan kiri,
ekspansi paru kiri dan kanan sama
b) Palpasi
: tidak ada nyeri tekan di sekitar dada
c) Perkusi
: sonor/ resonan
d) Auskultasi
: suara nafas dasar bronkovesikuler, terdapat wheezing pada
basal paru-paru kanan dan kiri
2) Jantung
a) Inspeksi
: terlihat ictus cordis
b) Palpasi
: ictus cordis bergeser 2 cm ke lateral sinistra
c) Perkusi
: bunyi redup pada batas kiri, kanan dan bawah jantung
d) Auskultasi
:
- bunyi S1, S2 reguler pada daerah katup trikuspidal
dan mitral, S2 pada katup aortic dan pulmonal di ICS
II parastrenal kanan dan ICS II parastrenal kiri.
3) Abdomen
a) Inspeksi
: bentuk abdomen mendatar
b) Auskultasi
: bising usus 8x/menit
c) Palpasi
: tidak ada nyeri tekan
d) Perkusi
: bunyi timpani
d. Genetalia
Genetalia tidak terpasang kateter
e. Ekstremitas
1) Ektremitas atas
a) Tidak ada edema
b) Nadi radialis teraba kuat
c) Akral hangat
d) Kekuatan otot 5555
e) Terpasang infus pada tangan kiri
2) Ekstremitas bawah
a) Akral hangat
b) terdapat edema kaki kanan dan kiri
c) Kekuatan otot kuat 5555
5. Pemeriksaan fungsional
a. Oksigenasi
Sebelum masuk RS:
Klien mengatakan sesak nafas apabila beraktivitas berat. Namun, sesak nafas hilang
dengan beristirahat dan minum yang banyak.
Saat pengkajian :
Tanggal pengkajian
Pernafasan
- Frekuensi/ RR
- Irama
- Kedalaman
- Sesak nafas
- Cuping hidung
- Batuk
- Sekret
Pulsasi
- Irama
- Tegangan
- Distensi vena
Tekanan darah
Suhu
Ekstremitas
- Akral
- Capillary refill
4 juni 2015
24 x/menit
Reguler
Normal
Ada
Tidak ada
Ada
Ada, kental berwarna putih
92 x/menit
Kuat
Tidak ada
150/60 mmHg
37,70C
Hangat
< 2 detik
- Sianosis
Gaya hidup
Biokimia
- Hb
- Leukosit
- PH
- PCO2
- PO2
- HCO3
- BE
Pemeriksaan dignostik jantung paru
Tidak ada
Merokok (-), alkohol (-)
Tanggal 3 juni 2015
14.9 g/dl
16.8 ribu/ul
7.38
24 mmHg
51 mmHg
14.5 mmol/L
-9.1 mmol/L
- Foto thoraks AP (3/6/2015)
Kardiomegali (LA, LV) disertai penonjolan
conus
pulmonalis
kanan
kiri
dengan
thorakalis
Lain lain
25 april 2013
- Berat badan sebelum sakit : 70 kg
- Berat badan saat pengkajian : 67 kg
- Tinggi badan : 172 cm
Perhitungan :
BB normal : TB 110
: 172 110
: 62 kg
BB ideal
: ( TB 100 ) 10 % ( TB 100 )
6,2 kg
: 55. 8 68. 2 kg
-
Biokimia
: 22.64 ( normal ) *
Klinis
Diit
Frekuensi
Porsi
Alergi
Status cairan
Hb : 10,5 g/dl
GDS : 136 mg/dl
Albumin : 3,8 g/dl
Klien
terlihat
lesu,
mukosa
bibir
konjunctiva anemis.
Diit TKTP, lunak
3 kali sehari
Makan hanya 3 sendok saja
Tidak memiliki alergi terhadap makanan
Intake :
-
Minum : 800 ml
Makan : 250 ml
Infuse : 1500 ml
Total intake : 2550 ml
Output
-
Urin 1200 ml
IWL
15 x 67 x 7 = 293, 125
24
Total output : 1493, 125
Balance cairan
Intake output
2550 1493,125 = 1056, 875
*nilai IMT
kering,
Nilai
< 20
20 - 25
25 30
Kategori
Underweight
Normal
Overweight
Obesitas
>30
Masalah keperawatan yang muncul : gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh.
c. Eliminasi
Sebelum masuk RS :
Klien mengatakan tidak ada gangguan BAK dan BAB. BAK tiap hari lebih dari 5
kali, sedangkan BAB 1x/hari.
Saat pengkajian :
BAK 5x/hari 400 ml, warna kuning jernih dan tidak nyeri saat BAK.
BAB 1x, kuning kecoklatan, diare (-), konstipasi (-), perdarahan (-)
Masalah keperawatan yang muncul = d. Termoregulasi
Sebelum masuk RS :
Klien mangatakan badannya terasa panas sejak seminggu yang lalu
Saat pengkajian :
Palpasi tubuh klien terasa panas, pengukuran suhu 39,70 C.
Masalah keperawatan yang muncul = hipertermia
e. Aktivitas dan latihan
Sebelum masuk RS :
Klien dapat melakukan semua kegiatan sehari-hari dengan mandiri
Saat pengkajian :
- Klien terlihat lemah, namun masih dapat melakukan aktivitas dengan mandiri.
- Status mobilisasi
Tanggal
25 april 2013
-
Duduk
Mandiri
Berdiri
Mandiri
Jalan
Mandiri
ADL
No.
1.
Jenis aktivitas
Feeding
0 = tidak mampu
5 = dibantu dengan dipotong-potong, dihaluskan atau
dimodifikasi
10 = mandiri
Nilai
10
2.
Bathing
0 = dibantu
5 = mandiri
3.
Grooming
0 = dibantu
5 = mandiri ( mencuci muka, gosok gigi, keramas )
Dressing
0 = dibantu
5 = dibantu, tetapi sebagian dapat dilakukan secara mandiri
10 = mandiri
Bowels
0 = inkontinensia ( membutuhkan enema )
5 = tidak mampu mengontrol
10 = mmapu mengontrol
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Bladder
0 = inkontinensia ( membutuhkan kateterisasi )
5 = tidak mampu mengontrol
10 = mampu mengontrol
Toilet use
0 = dibantu
5 = dibantu, tetapi sebagian dapat dilakukan secara mandiri
10 = mandiri
Transfers ( Bed to Chair and Back )
0 = tidak mampu, tidak memiliki keseimbangan untuk duduk
5 = membutuhkan bantuan 1-2 orang
10 = membutuhkan bantuan berupa instruksi
15 = mandiri
Mobility ( on level surfaces )
0 = tidak mampu mobilisasi atau mobilisasi < 50 yards
5 = menggunakan kursi roda > 50 yards
10 = berjalan dengan bantuan 1 orang atau instruksi > 50
10
10
15
10
yards
15 = mandiri, tetapi dapat juga menggunakan alat bantu > 50
10.
yards
Stairs
0 = tidak mampu
5 = dengan bantuan
10 = mandiri
TOTAL
Klasifikasi penilaian
-
0 20
21 40
41 60
= dependen total
= dependen berat
= dependen sedang
70
61 90 = dependen ringan
91 100 = independen / mandiri
f. Personal hygiene
sebelum masuk RS :
klien mandi 2x sehari, keramas biasanya tiap 2 hari sekali, menggosok gigi 2x sehari
dan memotong kuku setiap 2 minggu sekali
saat pengkajian :
- kebiasaan mandi
: klien hanya di lap menggunakan washlap oleh keluarga
- keramas
: selama dirawat di RS, klien belum keramas
- menggosok gigi
: selama di rawat di RS klien belum menggosok gigi
- memotong kuku
: selama di rawat di RS, klien belum memotong kuku
- kulit
:
a. regio generalisata tampak patch eritem disertai macula papulo eritem multiple
diskret disertai skuama halus sebagian di atasnya.
b. Terdapat bercak kemerahan diseluruh tubuh
Masalah keperawatan yang muncul
: gangguan integritas kulit
g. Istirahat tidur
Sebelum masuk RS :
Klien mengatakan tidur teratur 7 jam per hari dan tidak pernah tidur siang. Namun,
seminggu sebelum masuk rumah sakit, klien mengatakan tidak dapat tidur dengan
nyenyak karena bercak merah yang timbul di seluruh tubuh menimbulkan panas.
Saat pengkajian :
- Intensitas tidur
: klien mengatakan intensitas tidur bertambah karena rasa
-
h. Seksualitas
Klien belum menikah
i. Persepsi sensori
Sebelum masuk RS :
Klien mengatakan belum pernah mengalami masalah pada sensori persepsi,
khususnya pada penglihatan, penciuman, dan pendengaran
Saat pengkajian :
- Penciuman
: klien mampu mencium dan membedakan bau benda satu dengan
-
j. Fungi neurologis
GCS
: 15
Keadaan umum : compos mentis
Tekanan darah
: 110/70
Heart rate
: 92x/menit
RR
: 24x/menit
Saraf cranial
:
1) Nervus I ( olfaktorius )
Tanggal
Sensasi hidung kanan
Sensasi hidung kiri
25 april 2013
Normal
Normal
2) Nervus II ( optikus )
Tanggal
Mata kanan
Mata kiri
25 april 2013
Ketajaman penglihatan
Dapat melihat jelas
Lapang pandang
Mampu melihat terbatas
Melihat warna
Normal
Ketajaman penglihatan
Dapat melihat jelas
Lapang pandang
Mampu melihat terbatas
Melihat warna
Normal
Bentuk
Besar pupil
25 april 2013
Isokhor
3 mm
Mata kiri
Reflek cahaya
Bentuk
Besar pupil
Reflek cahaya
Normal
Isokhor
3 mm
Normal
4) Nervus IV ( trochlearis )
Tanggal
Mata kanan
25 april 2013
Pergerakan mata ke
Normal
bawah dalam
Mata kiri
Pergerakan mata ke
Normal
bawah dalam
5) Nervus V ( trigeminus )
Tanggal
Sensasi pada wajah
Dahi
Dagu
dengan benda yang kasar,
Pipi kanan
halus, tumpul dan
Pipi kiri
runcing
Membuka mulut
Mengunyah
Menggigit
25 april 2013
Normal
Normal
Normal
Normal
Mampu
Mampu
Mampu
6) Nervus VI ( abdusen )
Tanggal
Mata kanan
Mata kiri
Pergerakan lateral
Melihat kembar
Pergerakan lateral
Melihat kembar
25 april 2013
Normal
Ada
Normal
Ada
25 april 2013
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Suara bisikan
25 april 2013
Terdengar
Telinga kiri
Detik arloji
Suara bisikan
Detik arloji
Terdengar
Terdengar
Terdengar
9) Nervus IX ( glossopharingeus )
Tanggal
Merasakan asin
Merasakan asam
25 april 2013
Tidak mampu
Tidak mampu
25 april 2013
Mampu
Mampu, pelafalan jelas
Kanan
Kiri
Mengangkat kepala
25 april 2013
Mampu
Mampu
Mampu
25 april 2013
Mampu
Mampu
Mampu
Tidak ada
seperti biasa
Identitas diri : klien adalah seorang pria berusia 30 tahun dan belum menikah
Gambaran diri : klien adalah seorang wiraswata
Koping
: klien mengatakan jika sedang strees yang dilakukan adalah tidur
l. Spiritual
Sebelum masuk RS :
Klien adalah seorang muslim. Ketika beribadah, masih jarang-jarang dan beribadah
hanya di rumah.
Saat pengkajian :
Klien melaksanakan ibadah seperti sholat hanya di atas tempat tidur.
Masalah keperawatan yang muncul : m. Rekreasi
Sebelum masuk RS :
Klien tidak pernah berekreasi ke suatu tempat tertentu. Kegiatan rekreasinya adalah
ketika ada ia melakukan suatu pekerjaan
Saat pengkajian :
klien memenuhi kebutuhan rekreasinya dengan berinteraksi dengan keluarga dan
pasien yang lain.
n. Rasa aman dan nyaman
Sebelum masuk RS :
Kebutuhan rasa aman nyaman klien terpenuhi
Saat pengkajian :
Klien mengalami nyeri abdomen.
Pemicu/Provoking
: saat bergerak dan mengubah posisi
Kualitas/Qualitiy
: nyeri seperti di remas-remas
Lokasi/Region
: perut kuadran kiri bawah dan ulu hati
Skala/Severity
: 4 dari 10
Intensitas/Time
: nyeri hilang timbul, biasanya muncul ketika merubah
posisi tidur atau bergerak
Lain-lain
: klien terlihat meringis kesakitan menahan sakit saat
bergerak atau merubah posisi, klien terlihat fokus pada lokasi nyeri dan wajah
klien terlihat tegang.
Masalah keperawatan yang muncul : Nyeri
o. Aktualisasi diri
Sebelum masuk RS :
Orang terdekat dengan klien adalah ibunya, klien berinteraksi dengan semua tetangga
dan teman-temannya di tempat kerja.
Saat pengkajian :
Klien berinteraksi keluarga dan pasien yang lain
6. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal
Jenis
Hasil
Nilai normal
pemeriksaan
24 april Hematologi
Hemoglobin
10, 5 g/dl 13,5 17,5 g/dl
2013
Hematokrit
29 %
35 45 %
3
Leukosit
1,3. 10 /ul
4,4 11,3 /ul
Trombosit
108. 103/ul
150 450 /ul
Eritrosit
3,50. 104/ul 4,50 5,90 /ul
Index eritrosit
MCV
82,7 /um
80,0 96,0 /um
MCH
30,0 pg
28,0 33,0 pg
MCHC
36,3 g/dl 33,0 36,0 g/dl
RDW
13,4 %
11,6 14,6 %
MPV
6,6 fl
7,2 11,1 fl
PDW
16 %
25 65 %
Hitung jenis
Eosinofil
9,50 %
04%
Basofil
0,20 %
01%
Netrofil
56,10 %
55 80 %
Limfosit
30,90 %
22 44 %
Monosit
3,30 %
07%
Kimia klinik
Glukosa darah 136 mg/dl 60 140 mg/dl
sewaktu
SGOT
SGPT
Protein total
Albumin
Kreatinin
Ureum
372 u/L
149 u/L
7,4 g/dl
3,8 g/dl
1,2 mg/dl
60 mg/dl
0 35 u/L
0 45 u/L
6,4 8,3 g/dl
3,5 5,2 g/dl
0,9 1,3 mg/dl
< 50 mg/dl
Kesan
Rasional
normal
normal
normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
antibiotik lainnya.
Trombo : dapat ditemukan pada demam berdarah
dengue, anemia, luka bakar, malaria, dan sepsis. Nilai
ambang bahaya pada <30.000 sel/mm3.
penurunan
fungsi
sumsum
tulang,
Normal
Normal
Normal
-
7. Terapi
Jenis terapi
Dosis
Rute
Ceterizine
10 mg
p.o
Kontra indikasi
Efek samping
menahun
hipersensitif
musiman,
ataupun
dan
urtikaria
-
idiopatik kronik
Peran
Mengantuk
perawat
Menginje
ksi obat
Member
terhadap
informasi
Curcuma
500 mg
500 mg
p.o
p.o
Sistenol
Anoreksia,
p.o
Meringankan
batuk
influenza
Paracetamo
l
Sebagai
analgesik,
misalnya
20 tpm
i.v
mengurangi
untuk
rasa
nyeri
Jarang
: -
diberikan
Memotiv
reaksi alregi,
asi pasien
mual, muntah
agar
N-acetylcystein.
Pasien dengan gangguan
fungsi hati
Hipernatremia,
hipokalemia
terapi
yang
N/A
ibu.
N/A
ikterus,
amenore
500 mg
tentang
asidosis, -
menjalan
kan terapi
Reaksi kulit,
yang
hematologis,
telah
reaksi alergi
diprogra
lainnya
mkan.
sakit
pada
otot,
Nacl 0,9 %
influenza
4 mg
p.o
dan
iritasi
setelah -
vaksinasi.
Pengganti cairan plasma
isotonic yang hilang dan
pengganti
cairan
konsdisi
Demam,
pada
alkalosis
hipokloremia
atau
hipertonik
uterus,
infeksi pada
hiponatremia,
retensi
tempat
injeksi,
pengawasan
thrombosis
ketat
pada
atau
flebitis
yang meluas
dari
tempat
injeksi.
-
CTM
alergis,
seperti:
N/A
Mengantuk
Kelainan endokrin : insufisiensi adrenokortikal (hydrocortisone atau cortisone merupakan pilihan pertama, kombinasi
methylprednilosolone dengan mineralokortikoid dapat digunakan); adrenal hiperplasia kongenital; tiroid non-supuratif;
Kontraindikasi :
Methylprednisolone dikontraindikasikan pada infeksi jamur sistemik dan pasien yang hipersentitif terhadap komponen obat.
Dosis :
Dosis awal bervariasi antara 448 mg/hari tergantung pada jenis dan beratnya penyakit, serta respon penderita.
Pada penderita usia lanjut : Pengobatan pada penderita usia lanjut, khususnya dengan jangka lama harus direncanakan terlebih dahulu,
mengingat resiko yang besar dari efek samping kortikosteroid pada usia lanjut, khususnya osteoporosis, diabetes, hipertensi, rentan
terhadap infeksi dan penipisan kulit.
Pada anak-anak : Dosis umum pada anak-anak harus didasarkan pada respon klinis dan kebijaksanaan dari dokter klinis. Pengobatan
harus dibatasi pada dosis minimum dengan periode yang pendek, jika memungkinkan, pengobatan harus diberikan dalam dosis
tunggal secara ADT.
Efek samping :
Efek samping berikut adalah tipikal untuk semua kortikosteroid sistemik. Hal-hal yang tercantum di bawah ini tidaklah menunjukkan
bahwa kejadian yang spesifik telah diteliti dengan menggunakan formula khusus.
-
Gangguan pada cairan dan elektrolit : Retensi sodium, retensi cairan, gagal jantung kongestif, kehilangan kalium pada
pathologi.
Saluran pencernaan : ulserasi peptik dengan kemungkinan perforasi dan perdarahan, pankretitis, ulserasi esofagitis,
perforasi pada perut, perdarahan gastrik, kembung perut. Peningkatan Alanin Transaminase (ALT, SGPT), Aspartat
Transaminase (AST, SGOT), dan Alkaline Phosphatase telah diteliti pada pengobatan dengan kortikosteroid. Perubahan
ini biasanya kecil, tidak berhubungan dengan gejala klinis lain, bersifat reversibel apabila pemberian obat dihentikan.
Dermatologi : mengganggu penyembuhan luka, menipiskan kulit yang rentan, petechiae, ecchymosis, eritema pada
parenteral.
Neurologi : Peningkatan tekanan intrakranial, perubahan fisik, pseudotumor cerebri, dan epilepsi.
Endokrin : Menstruasi yang tidak teratur, terjadinya keadaan cushingoid, supresi pada pitutary-adrenal axis,
penurunan toleransi karbohidrat, timbulnya gejala diabetes mellitus laten, peningkatan kebutuhan insulin atau
hypoglikemia oral, menyebabkan diabetes, menghambat pertumbuhan anak, tidak adanya respon adrenokortikoid
sekunder dan pituitary, khususnya pada saat stress atau trauma, dan sakit karena operasi.
Mata : Katarak posterior subkapsular, peningkatan tekanan intrakranial, glaukoma dan eksophtalmus.
Sistem imun : Penutupan infeksi, infeksi laten menjadi aktif, infeksi oportunistik, reaksi hipersensitif termasuk
anafilaksis, dapat menekan reaksi pada test kulit.
Ranitidine
Indikasi :
-
Pengobatan jangka pendek tukak usus 12 jari aktif, tukak lambung aktif, mengurangi gejala refluks esofagitis.
Terapi pemeliharaan setelah penyembuhan tukak usus 12 jari, tukak lambung.
Pengobatan keadaan hipersekresi patologis (misal : sindroma Zollinger Ellison dan mastositosis sistemik).
Ranitidine injeksi diindikasikan untuk pasien rawat inap di rumah sakit dengan keadaan hipersekresi patologis atau
ulkus 12 jari yang sulit diatasi atau sebagai pengobatan alternatif jangka pendek pemberian oral pada pasien yang tidak
bisa diberi Ranitidine oral.
Kontraindikasi :
Penderita yang hipersensitif terhadap Ranitidine.
Dosis :
Ranitidine injeksi
Injeksi i.m. : 50 mg (tanpa pengenceran) tiap 6 8 jam.
Injeksi i.v. : intermittent.
Intermittent bolus : 50 mg (2 mL) tiap 6 8 jam. Encerkan injeksi 50 mg dalam larutan NaCl 0,9% atau larutan injeksi i.v. lain yang
cocok sampai diperoleh konsentrasi tidak lebih dari 2,5 mg/mL (total volume 20 mL). Kecepatan injeksi tidak lebih dari 4 mL/menit
(dengan waktu 5 menit).
Intermittent infusion : 50 mg (2 mL) tiap 6 8 jam. Encerkan injeksi 50 mg dalam larutan dekstrosa 5% atau larutan i.v. lain yang
cocok sampai didapat konsentrasi tidak lebih besar dari 0,5 mg/mL (total volume 100 mL).
Kecepatan infus tidak lebih dari 5 7 mL/menit (dengan waktu 15 20 menit).
Infus kontinyu : 150 mg Ranitidine diencerkan dalam 250 mL dekstrosa atau larutan i.v. lain yang cocok dan diinfuskan dengan
kecepatan 6,25 mg/jam selama 24 jam. Untuk penderita sindrom Zollinger-Ellison atau hipersekretori lain, Ranitidine injeksi harus
diencerkan dengan larutan dekstrosa 5% atau larutan i.v. lain yang cocok sehingga diperoleh konsentrasi tidak lebih dari 2,5 mg/mL.
Kecepatan infus dimulai 1 mg/kg BB/jam dan harus disesuaikan dengan keadaan penderita.
Efek samping :
-
Sakit kepala
Susunan saraf pusat, jarang terjadi : malaise, pusing, mengantuk, insomnia, vertigo, agitasi, depresi, halusinasi.
Kardiovaskular, jarang dilaporkan : aritmia seperti takikardia, bradikardia, atrioventricular block, premature ventricular
beats.
Gastrointestinal : konstipasi, diare, mual, muntah, nyeri perut. Jarang dilaporkan : pankreatitis.
Muskuloskeletal, jarang dilaporkan : artralgia dan mialgia.
Hematologik : leukopenia, granulositopenia, pansitopenia, trombositopenia (pada beberapa penderita). Kasus jarang
terjadi
seperti
agranulositopenia,
trombositopenia,
anemia
aplastik
pernah
dilaporkan.
Lain-lain, kasus hipersensitivitas yang jarang (contoh : bronkospasme, demam, eosinofilia), anafilaksis, edema
angioneurotik, sedikit peningkatan kadar dalam kreatinin serum.
8. ANALISA DATA
Nama
: Tn. A
Umur
: 30 tahun
No.
1.
Tanggal/Jam
25 april 2013
09.00
No. RM
: 0182668
Diagnosa
: B20 dengan drug eruption
Data fokus
DS :
- klien
mengatakan
seluruh
gatal,
tubuh
Etiologi
Defisit
Masalah
Kerusakan
imunologi
intergritas kulit
gatal-
perih
hingga
kulit
klien
terlihat
2.
25 april 2013
09.00
tubuh
kulit bersisik di bagian
wajah
- mukosa bibir kering
- kulit ruam di wajah
DS :
Klien mengatakan demam.
Proses
Hipertermia
penyakit
DO :
- S : 39,70C
TD : 110/70 mmHg
HR : 92x/menit
RR : 24x/menit
- Palpasi kulit teraba
3.
25 april 2013
12.30
panas.
DS :
Klien mengatakan
Iritasi
sakit
perut
DO :
- Klien terlihat gelisah
- Pemicu/Provoking
: saat bergerak dan
mengubah posisi
lambung
Nyeri akut
Kualitas/Qualitiy :
nyeri seperti di remas-
remas
Lokasi/Region
perut
kuadran
kiri
dari 10
Intensitas/Time
nyeri
hilang
:
timbul,
25 april 2013
12.00
atau bergerak
DS :
Klien mengatakan
Anoreksia
tidak
nafsu makan.
sakit : 70 kg
Berat
badan
pengkajian : 67 kg
Tinggi badan : 172 cm
saat
Perhitungan :
BB normal : TB 110
: 172 110
: 62 kg
: ( TB 100 )
10 % ( TB 100 )
: ( 172 100 )
10 % ( 172 100 )
: 62
ketidakseimbanga
n nutrisi kurang
DO :
- Berat badan sebelum
BB ideal
Resiko
6,2 kg
: 55. 8 68. 2
dari kebutuhan
tubuh
kg
Indeks Mass Tubuh ( IMT )
IMT : BB / TB (m2)
: 67 / ( 1,72) 2
: 22.64 ( normal ) *
Hasil
pemeriksaan
Laboratorium
-
Hb : 10,5 g/dl
GDS : 136 mg/dl
Albumin : 3,8 g/dl
9. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit
2. Nyeri akut berhubungan dengan iritasi lambung
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan obat-obatan
4. Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari pemenuhan kebutuhan tubuh
10. INTERVENSI
Tanggal/J
Diagnosa
am
25 april
keperawatan
Hipertermia
2013
Tujuan dan
Intervensi
Paraf
kriteria hasil
Setelah
dilakukan NIC :
tindakan
keperawatan selama
1 x 24 jam pasien
tanda-tanda
vital
-
menunjukkan :
Suhu tubuh dalam
Monitor
Gigih
Monitor
warna
dan
suhu kulit
-
Monitor
penurunan
tingkat kesadaran
kriteria hasil:
- Suhu 36 37C
-
Nadi
dan
dalam
WBC,
Hb,
dan Hct
RR
rentang
normal
-
Monitor
Anjurkan
keluarga
untuk
memberi
Tidak
perubahan
ada
warna
merasa
nyaman
kulit,
kelembaban membran
mukosa)
Kolaborasi :
-
Pemberian
antibiotic
dan antipiretik
25 april
2013
Nyeri akut
Setelah
Pemasangan
cairan
infus
dilakukan NIC :
tinfakan
Lakukan
Gigih
pengkajian
keperawatan selama
nyeri
3 x 24 jam Pasien
komprehensif termasuk
tidak
mengalami
lokasi,
karakteristik,
nyeri,
dengan
durasi,
frekuensi,
kriteria hasil:
-
kualitas
Mampu
mengontrol nyeri
(tahu
penyebab
nyeri,
mampu
menggunakan
tehnik
nonfarmakologi
secara
dan
faktor
presipitasi
Observasi
reaksi
nonverbal
dari
ketidaknyamanan
Kontrol
lingkungan
yang
dapat
mempengaruhi
nyeri
untuk
pencahayaan
mengurangi
nyeri,
-
mencari
bantuan)
Melaporkan
bahwa
kebisingan
Berikan yang
nyaman
Ajarkan tentang teknik
dalam,
berkurang
Menyatakan rasa
dalam
rentang
relaksasi,
distraksi,
setelah
nyeri berkurang
Tanda
vital
posisi
nyeri
nyaman
dan
kompres
hangat/ dingin
Anjurkan untuk banyak
istirahat
Monitor
vital
sign
normal
pemberian
analgesik
pertama kali
25
2013
april Kerusakan
integritas kulit
Setelah
tindakan
Gigih
Management
keperawatan selama -
4 x 24 jam, masalah
menggunakan pakaian
kerusakan integritas
kulit pasien teratasi
menjaga
Integritas
dipertahankan
sekali
Monitor
adanya kemerahan
Monitor status nutrisi
hidrasi,
pigmentasi)
Tidak ada bercak
kemerahan pada
kulit
pasien
elastisitas,
dan kering
Anjurkan
(sensasi,
temperatur,
kebersihan
kulit
yang longgar
Anjurkan pasien untuk
pasien
kulit
akan
gatal
Mampu
melindungi kulit
dan
mempertahankan
kelembaban kulit
dan
perawatan
alami
25
2013
april
Resiko
Setelah
ketidakseimba
tindakan
dilakukan -
ngan nutrisi
keperawatan selama
kurang dari
3 x 24 jam tidak
kebutuhan
terjadi
tubuh
nutrisi
dengan
Nafsu
alergi
penurunan BB
Monitor
lingkungan
selama makan
Monitor turgor kulit
Monitor
kekeringan,
rambut
indikator:
-
adanya
makanan
Monitor
masalah
ketidakseimbangan
Kaji
adanya
kusam,
total
makan
klien meningkat
Mual (-)
Mukosa
bibir
lembab
Hb meningkat
Ht
Monitor
mual
muntah
Monitor
dan
pucat,
kemerahan,
dan
kekeringan
jaringan
konjungtiva
Monitor intake nutrisi
Informasikan
pada
klien
dan
keluarga
Gigih
diit
Kolaborasi
pemberian
11. IMPLEMENTASI
Tanggal/Jam
25 april 2013
09.00
09.15
09.50
No.
Implementasi
DX.
1
Paraf
Gigih
09.18
09.20
Respon
09.25
09.35
Menganjurkan
klien
untuk
banyak
O : terlihat klien meminum 1
gelas air
S:
O : turgor kulit < 2 detik
S:
Memonitor hidrasi O : terlihat pasien meminum
seperti
turgor obat
S:
kulit, kelembaban
O : memberikan cairan infuse
membran mukosa)
Kolaborasi :
-
D5
Memberi
paracetamol 3 x
500 mg
Memberikan
cairan D5 20 tpm
25 april 2013
13.00
II
Gigih
-
Melakukan
S:
pengkajian
nyeri O:
secara
komprehensif
termasuk
bergerak
lokasi,
karakteristik,
durasi,
Pemicu/Provoking :
frekuensi,
mengubah
posisi
Kualitas/Qualitiy :
seperti di remas-remas
Lokasi/Region
:
perut
nyeri
presipitasi
-
13.05
dan
saat
13.10
hati
Skala/Severity
Intensitas/Time
: 4 dari 10
:
nyeri
hilang
timbul,
biasanya
muncul
ketika
merubah
Mengobservasi
reaksi
nonverbal
dari
13.15
13.20
ketidaknyamanan
Mengontrol
lingkungan
yang
dapat
mempengaruhi
nyeri seperti suhu
13.30
ruangan,
S:
O : lingkungan terlihat tenang
pencahayaan
13.45
dan
kebisingan
S : klien terlihat lebih rileks
Memberikan yang
O
:
memberikan
posisi
posisi nyaman
semifowler
Mengajarkan
relaksasi, relaksasi
distraksi, kompres
-
hangat/ dingin
Menganjurkan
untuk
banyak
istirahat
Memonitor
vital
O : TD : 100/70 mmHg, HR :
96x/menit, RR : 24x/menit, S :
Gigih
Menganjurkan
menggunakan
pakaian
09.48
-
yang
untuk
menjaga
09.50
menyiapkan
kebersihan kulit
O : terlihat bak dan washlap
untuk membersihkan kulit
kebersihan
kulit
longgar
O : keluarga
pakaian klien
S : klien bersedia menjaga
longgar
Menganjurkan
pasien
12.00
S:
III
pasien
09.55
37,40C.
kali
25 april 2013
09.45
lebih banyak
dan kering
Menganjurkan
pasien
mobilisasi
(ubah
posisi
25 april 2013
12.00
IV
Gigih
-
mempunyai
riwayat
alergi
terhadap makanan
O : tidak ada tanda-tanda alergi
12.05
12.08
sesudah makan
S:
adanya O : BB sebelum : 70 kg, BB
Monitor
penurunan BB
12.10
12.12
12.20
12.22
sekarang : 67 kg
S:
O : lingkungan terlihat tenang
Monitor
Hb
dan S :
kadar Ht
12.25
12.30
muntah
Monitor
kemerahan,
S:
O : Conjunctiva anemis, mukosa
kekeringan
jaringan
S:
konjungtiva
Monitor
nutrisi
untuk makan
Informasikan pada
O : terlihat klien ingin istirahat
klien dan keluarga
tentang
manfaat
nutrisi
26 april 2013
09.00
II
Gigih
-
Melakukan
S:
pengkajian
nyeri O:
secara
komprehensif
termasuk
lokasi, karakteristik,
09.08
durasi,
frekuensi,
S:
presipitasi
Mengontrol
lingkungan
yang
dapat
09.10
mempengaruhi
nyeri seperti suhu
09.15
ruangan,
pencahayaan
09.18
-
kebisingan
S : klien terlihat lebih rileks
Memberikan posisi
O
:
memberikan
posisi
nyaman
semifowler
Menganjurkan
untuk
dan
istirahat
Memonitor
S:
O : TD : 100/60 mmHg, HR :
88x/menit, RR : 20x/menit, S :
26 april 2013
09.30
kali
360C.
Menganjurkan
III
Gigih
-
pasien
menggunakan
pakaian
09.35
-
yang
untuk
menjaga
09.40
kulit
kebersihan kulit
O : terlihat bak dan washlap
untuk membersihkan kulit
kebersihan
menyiapkan
pakaian klien
S : klien bersedia menjaga
longgar
Menganjurkan
pasien
longgar
O : keluarga
dan kering
Menganjurkan
pasien
mobilisasi
(ubah
posisi
posisi tidurnya
S:
O : bercak merah di seluruh
jam sekali
Memonitor
tubuh klien
akan
kulit
adanya
kemerahan
26 april 2013
12.00
IV
Gigih
-
mempunyai
riwayat
alergi
terhadap makanan
O : tidak ada tanda-tanda alergi
12.05
12.08
sesudah makan
S:
O : lingkungan terlihat tenang
Monitor
12.10
12.14
-
muntah
kembung
S:
12.30
Monitor
pucat,
kemerahan,
08.00
dan
kekeringan
jaringan
-
konjungtiva
S:
Monitor
intake
O : porsi makan klien sudah
nutrisi
habis porsi
Kolaborasi dengan
ahli gizi
27 april 2013
15.00
S:
III
Gigih
-
Menganjurkan
pasien
menggunakan
pakaian
15.05
-
yang
untuk
menjaga
15.10
kulit
kebersihan kulit
O : terlihat klien sudah dilap
oleh ibunya
kebersihan
menyiapkan
pakaian klien
S : klien bersedia menjaga
longgar
Menganjurkan
pasien
longgar
O : keluarga
dan kering
Menganjurkan
pasien
mobilisasi
(ubah
posisi
posisi tidurnya
S:
O : bercak merah di seluruh
jam sekali
Memonitor
tubuh klien
akan
kulit
adanya
kemerahan
27 april 2013
17.00
IV
-
mempunyai
riwayat
alergi
terhadap makanan
O : tidak ada tanda-tanda alergi
17.05
sesudah makan
-
Monitor
kemerahan,
17.10
pucat,
dan
kekeringan
S:
O : Conjunctiva anemis (-),
mukosa bibir kering
jaringan
-
konjungtiva
Monitor
intake S :
nutrisi
12. EVALUASI
Tanggal/Jam
26 april 2013
09.00
26 april 2013
09.15
No.
Dx.
I
II
Evaluasi
Paraf
Gigih
S : 360C
A : masalah hipertermia sudah teratasi
P : hentikan intervensi
S : klien mengatakan nyeri perut sudah mulai berkurang
Gigih
O:
-
26 april 2013
09.30
III
Gigih
26 april 2013
12.00
IV
Gigih
Conjunctiva anemis
A : masalah resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
27 april 2013
15.00
II
27 april 2013
15.30
III
27 april 2013
15.45
IV
Gigih
Gigih
Gigih
28 april 2013
15.30
III
28 april 2013
15.30
IV
belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Kolaborasi diit lunak TKTP
S : klien mengatakan rasa gatal sudah tidak ada
O : bercak kemerahan sudah hilang
A : masalah kerusakan integritas kulit teratasi
P : hentikan intervensi
S : klien mengatakan nafsu makannya sudah kembali
O : terlihat porsi makan telah habis
A : resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari tubuh
tidak terjadi
P : hentikan intervensi
Gigih
Gigih