You are on page 1of 24

Motor Listrik AC Satu Fasa

4/16/2009 HaGe 11 komentar

Berdasarkan karakteristik dari arus listrik yang mengalir, motor AC (Alternating Current, Arus Bolak-balik) terdiri dari 2
jenis, yaitu:
1. Motor listrik AC / arus bolak-balik 1 fasa
2. Motor listrik AC / arus bolak-balik 3 fasa
Pembahasan dalam artikel kali ini di titik beratkan pada motor listrik AC 1 fasa, yang terdiri dari:
Motor Kapasitor
Motor Shaded Pole
Motor Universal
Sebelumnya akan lebih baik jika anda membaca artikel mengenai motor listrik di sini
Prinsip kerja Motor AC Satu Fasa
Motor AC satu fasa berbeda cara kerjanya dengan motor AC tiga fasa, dimana pada motor AC tiga fasa untuk belitan
statornya terdapat tiga belitan yang menghasilkan medan putar dan pada rotor sangkar terjadi induksi dan interaksi
torsi yang menghasilkan putaran. Sedangkan pada motor satu fasa memiliki dua belitan stator, yaitu belitan fasa
utama (belitan U1-U2) dan belitan fasa bantu (belitan Z1-Z2), lihat gambar1.

Gambar 1. Prinsip Medan Magnet Utama dan Medan magnet Bantu Motor Satu fasa
Belitan utama menggunakan penampang kawat tembaga lebih besar sehingga memiliki impedansi lebih kecil.
Sedangkan belitan bantu dibuat dari tembaga berpenampang kecil dan jumlah belitannya lebih banyak, sehingga
impedansinya lebih besar dibanding impedansi belitan utama.
Grafik arus belitan bantu Ibantu dan arus belitan utama Iutama berbeda fasa sebesar , hal ini disebabkan karena
perbedaan besarnya impedansi kedua belitan tersebut. Perbedaan arus beda fasa ini menyebabkan arus total,
merupakan penjumlahan vektor arus utama dan arus bantu. Medan magnet utama yang dihasilkan belitan utama

juga berbeda fasa sebesar dengan medan magnet bantu.

Gambar 2. grafik Gelombang arus medan bantu dan arus medan utama

Gambar 3. Medan magnet pada Stator Motor satu fasa

Belitan bantu Z1-Z2 pertama dialiri arus Ibantu menghasilkan fluks magnet tegak lurus, beberapa saat kemudian
belitan utama U1-U2 dialiri arus utama Iutama. yang bernilai positip. Hasilnya adalah medan magnet yang bergeser
sebesar 45 dengan arah berlawanan jarum jam. Kejadian ini berlangsung terus sampai satu siklus sinusoida,
sehingga menghasilkan medan magnet yang berputar pada belitan statornya.
Rotor motor satu fasa sama dengan rotor motor tiga fasa yaitu berbentuk batang-batang kawat yang ujung-ujungnya
dihubung singkatkan dan menyerupai bentuk sangkar tupai, maka sering disebut rotor sangkar.

Gambar 4. Rotor sangkar


Belitan rotor yang dipotong oleh medan putar stator, menghasilkan tegangan induksi, interaksi antara medan putar
stator dan medan magnet rotor akan menghasilkan torsi putar pada rotor.
Motor Kapasitor
Motor kapasitor satu phasa banyak digunakan dalam peralatan rumah tangga seperti motor pompa air, motor mesin
cuci, motor lemari es, motor air conditioning. Konstruksinya sederhana dengan daya kecil dan bekerja dengan
tegangan suplai PLN 220 V, oleh karena itu menjadikan motor kapasitor ini banyak dipakai pada peralatan rumah
tangga.

Gambar 5. Motor kapasitor


Belitan stator terdiri atas belitan utama dengan notasi terminal U1-U2, dan belitan bantu dengan notasi terminal Z1Z2 Jala-jala L1 terhubung dengan terminal U1, dan kawat netral N terhubung dengan terminal U2. Kondensator kerja
berfungsi agar perbedaan sudut phasa belitan utama dengan belitan bantu mendekati 90.
Pengaturan arah putaran motor kapasitor dapat dilakukan dengan (lihat gambar6):
Untuk menghasilkan putaran ke kiri (berlawanan jarum jam) kondensator kerja CB disambungkan ke terminal U1
dan Z2 dan terminal Z1 dikopel dengan terminal.
Putaran ke kanan (searah jarum jam) kondensator kerja disambung kan ke terminal Z1 dan U1 dan terminal Z2
dikopel dengan terminal U1.

Gambar 6. Pengawatan motor kapasitor dengan pembalik putaran.


Motor kapasitor dengan daya diatas 1 KW di lengkapi dengan dua buah kondensator dan satu buah saklar
sentrifugal. Belitan utama U1-U2 dihubungkan dengan jala-jala L1 dan Netral N. Belitan bantu Z1-Z2 disambungkan
seri dengan kondensator kerja CB, dan sebuah kondensator starting CA diseri dengan kontak normally close (NC)
dari saklar sentrifugal, lihat gambar 7.
Awalnya belitan utama dan belitan bantu mendapatkan tegangan dari jala-jala L1 dan Netral. Kemudian dua buah
kondensator CB dan CA, keduanya membentuk loop tertutup sehingga rotor mulai berputar, dan ketika putaran
mendekati 70% putaran nominalnya, saklar sentrifugal akan membuka dan kontak normally close memutuskan
kondensator bantu CA.

Gambar 7. Pengawatan dengan Dua Kapasitor


Fungsi dari dua kondensator yang disambungkan parallel, CA+CB, adalah untuk meningkatkan nilai torsi awal untuk
mengangkat beban. Setelah putaran motor mencapai 70% putaran, saklar sentrifugal terputus sehingga hanya
kondensator kerja CB saja yang tetap bekerja. Jika kedua kondensator rusak maka torsi motor akan menurun drastis,
lihat gambar 8.

Gambar 8. Karakteristik Torsi Motor kapasitor


MotorShaded Pole
Motor shaded pole atau motor phasa terbelah termasuk motor satu phasa daya kecil, dan banyak digunakan untuk
peralatan rumah tangga sebagai motor penggerak kipas angin, blender. Konstruksinya sangat sederhana, pada
kedua ujung stator ada dua kawat yang terpasang dan dihubung singkatkan fungsinya sebagai pembelah phasa.

Belitan stator dibelitkan sekeliling inti membentuk seperti belitan transfor mator. Rotornya berbentuk sangkar tupai
dan porosnya ditempatkan pada rumah stator ditopang dua buah bearing.

Gambar 9. motor shaded pole, Motor fasa terbelah.


Irisan penampang motor shaded pole memperlihatkan dua bagian, yaitu bagian stator dengan belitan stator dan dua
kawat shaded pole. Bagian rotor sangkar ditempatkan di tengah-tengah stator, lihat gambar 10.

Gambar 10. Penampang motor shaded pole.


Torsi putar dihasilkan oleh adanya pembelahan phasa oleh kawat shaded pole. Konstruksi yang sederhana, daya
yang kecil, handal, mudah dioperasikan, bebas perawatan dan cukup di suplai dengan Tegangan AC 220 V, jenis
motor shaded pole banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga kecil.
Motor Universal
Motor Universal termasuk motor satu phasa dengan menggunakan belitan stator dan belitan rotor. Motor universal
dipakai pada mesin jahit, motor bor tangan. Perawatan rutin dilakukan dengan mengganti sikat arang yang
memendek atau pegas sikat arang yang lembek. Kontruksinya yang sederhana, handal, mudah dioperasikan, daya
yang kecil, torsinya yang cukup besar motor universal dipakai untuk peralatan rumah tangga.

Gambar 11. komutator pada motor universal.


Bentuk stator dari motor universal terdiri dari dua kutub stator. Belitan rotor memiliki dua belas alur belitan dan
dilengkapi komutator dan sikat arang yang menghubungkan secara seri antara belitan stator dengan belitan rotornya.
Motor universal memiliki kecepatan tinggi sekitar 3000 rpm.

Gambar 12. stator dan rotor motor universal

Aplikasi motor universal untuk mesin jahit, untuk mengatur kecepatan dihubungkan dengan tahanan geser dalam
bentuk pedal yang ditekan dan dilepaskan.

Motor AC
15MAR
Motor Arus Bolak-Balik (Motor AC)
Motor arus bolak-balik (motor AC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus bolakbalik (listrik AC) menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik berupa putaran daripada rotor. Motor listrik
arus bolak-balik dapat dibedakan atas beberapa jenis. Pembagian motor listrik disini didasarkan pada
bermacam-macam tinjauan.
A. Hubungan putaran motor dengan frekuensi
Bila ditinjau dari hubungan antara putaran dan frekuensi/putaran fluks magnet pada stator,
maka motor AC dapat dibedakan atas :
1.

Motor Sinkron (motor serempak)

Disebut motor sinkron, karena putaran motor sama dengan putaran fluk magnet pada stator, sesuai
dengan persamaan :
Dimana :
n = jumlah putaran tiap menit (r.p.m)
F = frekuensi
P = jumlah kutub
Pada motor sinkron, motor tidak dapat berputar dengan sendirinya walaupun pada lilitan statornya telah
dihubungkan dengan sumber tegangan. Agar motor sinkron dapat berputar, diperlukan penggerak
permulaan. Sebagai penggerak permulaan biasanya dikerjakan oleh mesin lain.

1.

Motor Asinkron (motor tak serempak)

Disebut motor asinkron, karena putaran motor tidak sama dengan putaran fluk magnit stator, atau
dengan kata lain bahwa antara rotor dengan fluks magnit stator terdapat selisih perputaran yang disebut
slip. Jadi padamotor asinkron jumlah putaran motor dapat ditulis dengan persamaan :
B. Cara penerimaan tegangan dan arus
Ditinjau dari segi cara rotor menerima tegangan atau arus listrik, motor AC dikelompokkan menjadi 2
jenis, yaitu :
1.

Motor AC yang rotornya menerima tegangan secara langsung

Motor jenis ini biasanya dijumpai pada motor universal, motor DC. Pada motor jenis ini, tegangan
listrik diberikan secara langsung dari sumber tegangan melalui suatu sambungan listrik secara langsung
(bukan berdasarkan prinsip induksi)
1.

Motor Induksi

Disebut motor induksi, karena dalam hal penerimaan tegangan dan arus listrik pada rotor dilakukan
dengan prinsip induksi listrik. Sehingga tidak ada sambungan langsung antara bagian rotor dengan
sumber tegangan listrik.
C. Jumlah phasa tegangan sumber
Ditinjau dari jumlah phase tegangan sumber yang digunakan untuk mensuplai motor, maka motor listrik
AC dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu :
1.

Motor 1 phasa

Dinamakan motor 1 phasa, karena untuk menghasilkan tenaga mekanik, pada motor tersebut
dimasukkan tegangan 1 phasa. Di dalam hal praktek kita sering menjumpai motor 1 phasa dengan lilitan
2 phasa. Dikatakan demikian karena dalam motor 1 phasa, lilitan stator-nya terdiri dari 2 jenis lilitan, yaitu
lilitan pokok dan lilitan bantu. Kedua jenis lilitan tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga walaupun arus
yang mengalir pada motor adalah arus/tegangan 1 phasa, tetap akan mengakibatkan arus yang mengalir
pada masing-masing lilitan mempunyai perbedaan lhasa. Atau dengan kata lain, bahwa arus yang
mengalir pada lilitan pokok dan lilitan bantu tidak sephasa. Motor 1 phase yang seperti ini
disebut motor phase belah.
1.

Motor 3 phasa

Disebut motor 3 phasa, karena untuk menghasilkan tenaga mekanik tegangan yang dimasukkan
ke motoradalah tegangan 3 phasa. Ditinjau dari jenis rotor yang digunakan, motor jenis ini
dikelompokkan dalam 3 jenis, yaitu :

1.
1.
2.
3.

Motor dengan rotor lilit


Motor dengan rotor sangkar tupai
Motor kolektor

Sebagai alat penggerak, motormotor listrik lebih unggul daripada alat-alat penggerak jenis lain,
karenamotormotor listrik dapat dikonstruksi sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan dan karakteristikkarakteristik penggerakan, antara lain :

1.
2.
3.
4.

Bisa dibuat dalam berbagai ukuran tenaga


Mempunyai batas-batas kecepatan (speed range) yang luas
Pelayanan operasi mudah, dan pemeliharaannya sederhana
Bisa dikendslikan secara manual, atau secara otomatis dan bahkan kalau diinginkan bisa
dilayani dari jarak jauh (remote control). Pemakaian motor listrik sebagai alat penggerak
memungkinkan dilakukan secara otomatis, sehingga dapat menekan biaya tenaga kerja.

Setiap motor listrik, sudah mempunyai klasifikasi tertentu, sesuai dengan maksud penggunaannya
sebagai alat penggerak sesuai dengan kebutuhannya. Klasifikasi tiap motor dapat diketahui dari data
yang tertera padaname plate yang terpasang pada motor tersebut.
Prinsip Motor Induksi
A. Fluks Magnit Stator pada motor 3 phasa
Pada motor 3 phasa, lilitan stator tidak berbeda dengan lilitan stator pada generator arus bolak-balik 3
phasa. Karena pada lilitan stator dimasukkan arus listrik bolak-balik, maka di sekitar stator juga terjadi
fluks magnit yang berubah-ubah pula.
Jadi pada motor arus bolak-balik kutub magnitnya berputar. Untuk jelasnya, prinsip terbentuknya medan
magnit yang berputar pada motor 3 phasa dapat dilihat pada gambar 1 dan 2. Gambar 1 menunjukkan
keadaan arus 3 phasa yang dimasukkan pada lilitan stator pada saat tertentu. Gambar 2 menunjukkan
arah-arah fluks magnit pada beberapa keadaan.
Gambar 1. Arus yang dimasukkan pada lilitan stator motor 3 phasa.
Gambar 2. Fluks magnit stator motor 3 phasa berkutub 2.
A1 A2 = lilitan phase I
B1 B2 = lilitan phase II
C1 C2 = lilitan phase III
Pada kedudukan 1 (lihat gambar 1) :

Arah arus pada sisi kumparan A1 menjauhi kita.


Arah arus pada sisi kumparan A2 mendekati kita.
Arah arus pada sisi kumparan B1 mendekati kita.
Arah arus pada sisi kumparan B2 menjauhi kita.
Arah arus pada sisi kumparan C1 mendekati kita.
Arah arus pada sisi kumparan C2 menjauhi kita.
Arah arus pada sisi kumparan B2, A1, C2 menjauhi kita, sehingga terbentuk medan-medan magnit yang
searah dengan arah putaran jarum jam. Sebaliknya arah arus pada sisi kumparan C1, A2, B1 mendekati
kita, sehingga terbentuk medan-medan magnit yang berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Oleh
karena itu, secara keseluruhan arah fluks magnitnya, adalah seperti ditunjukkan pada gambar 2a.
Pada kedudukan 2, harga IA positif, IB positif dan IC negatif.
Pada kedudukan 3, harga IA negatif, IB positif dan IC negatif.
Pada kedudukan 4, harga IA negatif, IB positif dan IC positif.
Perhatikan arah-arah arus, arah fluks magnitnya pada kedudukan 1,2,3 dan 4. Dengan memperhatikan
gambar 2 di atas, ternyata kutub-kutub magnit selalu berpindah atau dengan kata lain fluks magnit stator
berputar.
B. Fluks Magnit Stator pada motor 1 phasa
Pada motor 3 phasa dapat dilihat bahwa fluks magnit yang terbentuk di sekitar stator merupakan medan
magnit yang berputar karena listrik yang dimasukkan pada lilitan stator sudah merupakan arus listrik yang
berputar. Tetapi lain halnya dengan medan magnit yang terbentuk di sekitar stator pada motor 1 phasa.
Di mana fluks magnit hanya bergantian arah saja, sehingga menyulitkan bagi motor pada saat start.
Untuk itu diperlukan bantuan yang pada prinsipnya dilakukan dengan jalan membentuk medan magnit
baru yang tidak sephase dengan medan magnit lilitan utama (harus terdapat aliran arus listrik baru yang
tidak sephase dengan arus listrik yang mengalir pada lilitan utama), yang berarti harus terdapat lilitan
kedua yang terpisah dari lilitan utama.
Jadi pada motor tersebut meskipun meskipun menggunakan listrik 1 phasa, tetapi tidak demikian yang
terjadi di dalam lilitan stator. Di dalam lilitan stator terdapat listrik 2 phasa masing-masing pada lilitan
utama (main winding) dan lilitan bantu (auxiliary winding). Apabila motor telah berjalan normal maka
lilitan bantu dapat dilepas (tidak digunakan lagi). Untuk membentuk adanya dua arus listrik yang berbeda
phasa, dapat digunakan penggeser phasa yaitu induktor atau kapasitor.

C. Prinsip Kerja Motor Induksi


a. Apabila sumber tegangan 3 phasa dipasang pada kumparan stator, akan timbul medan magnit putar
dengan kecepatan
b. Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor
c. Akibatnya pada batang konduktor dari rotor akan timbul GGL induksi.
d. Karena batang konduktor pada rotor merupakan rangkaian tertutup, maka GGL tersebut akan
menyebabkan terjadinya aliran arus listrik (I)
e. Adanya arus (I) pada batang konduktor yang berada di dalam medan magnit akan menimbulkan gaya
(F) pada rotor.
f. Bila kopel gaya mula yang dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor cukup besar untuk memikul kopel beban,
rotor akan berputar searah dengan medan putar pada stator.
g. Seperti telah dijelaskan, GGL induksi timbul karena terpotongnya batang konuktor (rotor) oleh medan
magnit putar stator. Artinya agar GGL induksi tersebut timbul, diperlukan adanya perbedaan relatif antara
kecepatan medan putar stator (ns) dengan kecepatan putar rotor (nr).
h. Perbedaan kecepatan antara nr dan ns disebut slip, dinyatakan dengan :
i. Bila nr = ns, GGL induksi tidak akan timbul dan arus tidak mengalir pada batang konduktor (rotor),
dengan demikian tidak dihasilkan kopel.
j. Dilihat dari cara kerjanya, motor induksi disebut juga sebagai motor tak serempak atau asinkron.
Motor Satu Phasa
Motor 1 phasa dengan kekuatan kurang dari 1 PK dewasa ini banyak dipergunakan di rumah tangga,
kantor, pabrik, bengkel maupun perusahaan-perusahaan. Motor 1 phasa dapat dikelompokkan menjadi
beberapa kelompok berdasarkan konstruksi/cara kerjanya.
A. Motor Induksi (induction motor)
1. Motor phase belah (split phase motor)
Motor kapasitor (capasitor motor)
a. start capasitor
b. permanent capasitor

2. Motor kutub bayangan (shaded pole motor)


B. Motor Repulsi (Repulsion Motor)
1. Induksi repulsi (repulsion induction)
2. Start repulsi (repulsion start)
C. Motor Seri (universal motor/AC, DC motor, series motor)
Motor Induksi Satu Phasa
Pada motor induksi 3 phasa dapat dilihat bahwa fluks magnit yang terbentuk di sekitar stator merupakan
medan magnit yang berputar. Akan tetapi, lain halnya dengan medan magnit yang terbentuk
pada kumparansatu phasa, dimana fluks magnit hanya bergantian saja, sehingga meyulitkan
bagi motor sewaktu mula-mula dijalankan (start). Untuk memperbesar daya bagi
perputaran motor sewaktu start, maka untuk itu diperlukan bantuan, yang pada prinsipnya dilakukan
dengan jalan membentuk medan magnit baru yang berbeda arah dengan medan magnit utama. Dalam
hal ini, berarti harus terdapat aliran arus listrik baru yang tidak sephase dengan arus listrik yang mengalir
pada kumparan utama (main winding) yang berarti harus ada kumparankedua yang terpisah
dari kumparan utama.
Oleh karena itu sebenarnya pada motor spilt phase menggunakan listrik 1 phasa, tetapi di dalam lilitan
stator terdapat arus listrik 2 phase, yang mengalir pada kumparan utama
dan kumparan kedua. Kumparan kedua ini umumjnya dinamakan kumparan bantu (auxiliary winding).
Untuk membentuk adanya dua arus listrik yang berbeda phasa, digunakan sebuah penggeser phase,
sehingga dari tegangan listrik 1 phasa yang dimasukkan maka di dalam motor terbentuk listrik 2 phasa.
Umumnya hal ini dapat dilakukan dengan memasang seri pad kumparan bantu sebuah
rangkaian kumparan (induktor) atau dengan menggunakan kapasitor.
1. Rotor
Jenis rotor yang banyak digunakan pada motor induksi adalah rotor sangkar tupai. Pada prinsipnya rotor
sangkar tupai disusun dari batang-batang konduktor yang kedua ujungnya disatukan oleh cincin yang
dibuat dari bahan konduktor pula sehingga bentuknya menyerupai dengan sangkar tupai. Lihat gambar 3.
(a) (b)
Gambar 3
a. Prinsip rotor sangkar tupai
b. Pelat dari rotor

Pada gambar di atas sumbunya tidak digambarkan demikian pula bada rotor digambarkan terpisah
(gambar 3b.) Badan rotor terdiri dari pelat berlapis-lapis. Dari luar nampaknya rotor sangkar seolah-olah
hanya silinder yang pejal.
Untuk pendinginan dari motor pada bagian tepi dari rotor dilengkapi dengan daun-daun kipas sehingga
kalau rotor berputar aliran udaranya akan membantu proses pendinginan motor. Susunan dari batangbatang ada yang sejajar dengan sumbu (poros), kadang-kadang ada juga yang tidak sejajar dengan
sumbu, agak miring (skew). Selain rotor sangkar tupai, pada motor induksi ada juga yang menggunakan
rotor lilit (motor slip ring).
2. Motor Phase belah
Motor phase belah memiliki kumparan utama dan kumparan bantu yang letaknya bergeser 90 O listrik
dan disambung paralel.
Gambar 4.
a. Letak kumparan utama dan kumparan bantu pada stator
b. Bagan hubungan kumparan utama dengan kumparan bantu
c. Diagram vektor
Terlihat pada gambar 4a, bahwa letak kumparan utama dan kumparan bantu bergeser 90 O listrik.
Selain tersebut diatas, diusahakan pula agar arus pada kedua kumparan bergeser sebesar mungkin
(teoritis 90O listrik) dengan demikian seolah-olah seperti dua phasa. Dua arus dalam kumparan inilah
yang akan menimbulkan medan magnit berputar dan menyebabkan motor akan berputar dengan
sendirinya (self starting).
Pada motor phasa belah, kumparan utama mempunyai tahanan murni rendah dan reaktansi tinggi,
sebaliknyakumparan bantu memiliki tahanan murni tinggi dan reaktansi rendah. Tahahan
murni kumparan bantu dapat diperbesar dengan menambah R yang disambung seri dengannya atau
menggunakan kumparan dengan kawat yang diameternya sangat kecil.
Untuk memutuskan aliran arus listrik kek kumparan bantu dilengkapi dengan saklar S yang dihubungkan
seri dengan kumparan bantu. Alat ini secara otomatis akan memutuskan arus pada kumparan bantu
setelahmotor mencapai kecepatan 75 % dari kecepatan penuh. Pada motor phasa belahyang dilengkapi
saklar pemutus, biasanya yang dipakai adalah saklar sentrifugal. Ada juga yang menggunakan relay.
Lihat gambar 5.
Gambar 5a. Relay arus
Relay arus :

saat start, arus besar kontak akan terhubung


sesudah berjalan, arus kecil kontak akan terputus

Gambar 5b. Relay arus


Relay tegangan :

saat start, tegangan turun kontak akan terhubung (NC)


sesudah berjalan, tegangan normal kontak akan terbuka

Untuk membalik arah putaran motor dapat dilakukan dengan membalik arah arus pada kumparan bantu
atau membalik arah arus pada kumparan utama. Apabila paada kedua kumparan tersebut dibalik arah
arusnya maka arah putaran tidak akan berubah. Pada umumnya yang dibalik adalah arah arus
pada kumparan bantu.
Arah vektor medan paduan (yang disebabkan oleh arus pada kumparan utama Iu dan arus
pada kumparanbantu Ib) pada titik t1, t2, t3, t4, t5, t6, t7, t8 dan t9 digambarkan sepeti pada gambar 6a, 6b dan
6c.

Gambar 6a : Grafik sinus dan diagram vektor Iu dan Ib.


Gambar 6b : Arah vektor medan paduan yang disebabkan Iu dan Ib (pada setiap saat).
Gambar 6c : Besar vektor medan paduan yang disebabkan Iu dan Ib (pada setiap saat).

Gambar 6. Diagram vektor medan paduan yang disebabkan Iu dan Ib.


Untuk lebih jelasnya hubungan kumparankumparan, digambar dengan diagram (gambar 7a). Gambar
diagram tersebut diperjelas lagi dengan gambar rangkaian listrik seperti pada gambar 7b.
Gambar 7a. Diagram hubungan motor phasa belah berkutub 4

Prinsip motor AC dan DC


BY
RAFAEL J. S. PURBA
MAY 1, 2013POSTED IN: UNCATEGORIZED

Motor AC
Lebih dari 90% motor bekerja dengan arus bolak-balik.

Baik motor ac maupun dc mempunyai karakteristik yang mengatur penggunaannya.


Karakteristik motor ac

Harga lebih murah.

Pemeliharaannya lebih mudah.

Ada berbagai bentuk displai untuk berbagai lingkungan pengoperasian.

Kemampuan untuk bertahan pada lingkungan pengoperasian yang keras.

Secara fisik lebih kecil dibandingkan dengan motor dc dari HP yang sama.

Biaya perbaikan lebih murah.

Kemampuan untuk berputar pada kecepatan di atas ukuran kecepatan kerja yang tertera di nameplate.

Karakteristik motor dc

Torsi tinggi pada kecepatan rendah.

Pengaturan kecepatan bagus pada seluruh rentang (tidak ada low-end cogging).

Kemampuan mengatasi beban-Iebih lebih baik.

Lebih mahal dibandingkan motor ac.

Secara fisik lebih besar dibandingkan dengan motor ac untuk HP yang sama.

Pemeliharaan dan perbaikan yang diperlukan lebih rutin.

Struktur dasar dan Prinsip Kerja Motor ac


Keistimewaan umum dari semua motor ac adalah medan-magnet putar yang diatur dengan lilitan stator. Konsep ini
dapat diilustrasikan pada motor tiga-fase dengan mempertimbangkan tiga kumparan yang diletakkan bergeser
120o listrik satu sama lain. Masing-masing kumparan dihubungkan dengan satu fase sumber daya tiga-fase (Gambar
7-1). Apabila arus tiga-fase melalui lilitan tersebut, terjadi pengaruh medan-magnet berputar melalui bagian dalam inti
stator. Kecepatan medan-magnet putar tergantung pada jumlah kutub stator dan frekuensi sumber daya. Kecepatan
itu disebut kecepatan sinkron. yang ditentukan dengan rumus:
Dimana S = kecepatan sinkron dalam rpm
F = Frekwensi sumber daya dalam Hz

P = Jumlah lilitan kutub pada tiap lilitan satu fase


Pembangkitan medan magnit putar
Jenis-jenis Motor ac
Motor arus bolak-balik diklasifikasikan berdasarkan prinsip pengoperasian sebagai:

motor induksi

motor sinkron.

Motor induksi Tiga fase rotor-sangkar


Motor induksi ac adalah motor yang paling sering digunakan sebab motor ini relatif sederhana dan dapat dibuat
dengan lebih murah dibandingkan dengan yang lain. Motor induksi dapat dibuat baik untuk jenis tiga-fase maupun
satu-fase, karena pada motor induksi tidak ada tegangan eksternal yang diberikan pada rotornya. Sebagai
penggantinya, arus ac pada stator menginduksikan tegangan pada celah udara dan pada Iilitan rotor untuk
menghasilkan arus rotor dan medan magnet. Medan magnet stator dan rotor kemudian berinteraksi dan
menyebabkan rotor berputar
Arus Induksi rotor
Aplikasi induksi yang umum biasanya menggunakan motor induksi tiga-fase rotor-sangkar. Karakteristik motor rotor
sangkar adalah sebagai berikut:

Rotor terdiri dari penghantar tembaga yang dipasangkan pada inti yang solid dengan ujung-ujung
dihubung singkat mirip dengan sangkar tupai.

Kecepatan konstan.

Arus start yang besar yang diperlukan oleh motor menyebabkan tegangan berfluktuasi.

Arah putaran dapat dibalik dengan menukarkan dua dari tiga line daya utama pada motor.

Faktor daya cenderung buruk untuk beban yang dikurangi.

Apabila tegangan diberikan pada lilitan stator, dihasilkan medan-magnet putar yang menginduksikan
tegangan pada rotor. Tegangan tersebut pada gilirannya menimbulkan arus yang besar mengalir pada rotor.
Arus tersebut menimbulkan medan magnet. Medan rotor dan medan stator cenderung saling menarik satu
sama lain. Situasi tersebut membangkitkan torsi, yang memutar rotor dengan arah yang sama dengan
putaran medan magnet yang dihasilkan oleh stator.

Pada saat start, motor akan terus berjalan dengan rugi fase sebagai motor satu-fase. Arus yang ditarik
dari dua lin sisa hampir dua kali, dan motor akan mengalami panas lebih.

Motor rotor sangkar biasanya dipilih dari jenis-jenis yang lain kesederhanaan, kekuatan, dan keandalan. Karena
keistimewaan yang unik tersebut, motor sangkar-tupai diterima sebagai standar aplikasi motor ac untuk semua
keperluan kecepatan-konstan.
Motor induksi rotor-sangkar tiga-fase
Rotor motor induksi tidak berputar pada kecepatan sinkron, tetapi agak ketinggalan. Misalnya motor induksi yang
mempunyai kecepatan sinkron 1800 rpm akan sering mempunyai kecepatan kerja 1750 rpm pada horse power kerja.
Ketinggalan tersebut biasanya dinyatakan sebagai persentase kecepatan sinkron yang disebut slip.
Kecepatan rotor motor induksi tergantung pada kecepatan sinkron dan beban yang harus digerakkan. Rotor tidak
menarik pada kecepatan sinkron tetapi cenderung untuk slip di belakang. Jika rotor diputar pada kecepatan yang
sama dengan medan putar, tidak ada gerakan relatif antara rotor dan medan, dan tidak ada tegangan yang
diinduksikan. Karena motor slip sehubungan dengan medan magnet berputar dari stator, maka tegangan dan arus
diinduksikan pada rotor. jadi, motor normal, katakanlah dengan slip 2,8% dan kecepatan sinkron 1800 rpm, akan
mempunyai slip 50 rpm dan kecepatan beban penuh 1750 rpm (1800 50 = 1750 rpm). Inilah kecepatan beban
penuh yang akan dijumpai pada plat nama motor.
Motor induksi pada dasarnya adalah transformator di mana stator adalah primer dan rotor yang dihubung singkat
adalah sekunder. Arus tanpa beban sama dengan arus penguatan pada transformator. Jadi, motor induksi tersusun
atas komponen kemagnetan yang menimbulkan gaya tolak dan sedikit komponen aktif yang mensuplai kerugian
angin dan gesekan pada rotor, ditambah kerugian besi pada stator.
Apabila motor induksi dalam keadaan berbeban, arus motor membangkitkan fluks yang berlawanan arah dan karena
itu memperlemah fluks stator. Hal ini mengakibatkan lebih banyak arus yang mengalir pada lilitan stator, sama seperti
kenaikan arus sekunder dari transformator mengakibatkan kenaikan pada arus primemya. Arus penguatan dan daya
reaksi dalam keadaan terbeban bertahan hampir sama dengan pada saat keadaan tanpa beban. Tetapi daya aktif
(kW) yang diserap oleh motor meningkat sebanding dengan beban mekanis. Hal ini mengikuti faktor daya motor
yang bertambah besar secara dramatis pada saat beban mekanis bertambah. Pada keadaan beban penuh, faktor
daya tersebut berkisar antara 0,7 untuk mesin kecil dan sampai dengan 0,9 untuk mesin besar. Efisiensi pada beban
penuh adalah tinggi, dapat mencapai 90% untuk mesin yang sangat besar.
Arus rotor-ditahan sampai arus starting dari motor induksi adalah 5 sampai dengan 6 kali arus beban penuh. Segera
setelah rotor dilepas, rotor mempercepat putaran dengan sangat cepat searah putaran medan. Pada saat rotor
mengambil kecepatan, kecepatan relatif medan terhadap rotor makin berkurang. Hal ini menyebabkan kedua nilai
dan frekuensi tegangan yang diinduksikan turun karena batang-batang rotor memotong lebih lambat. Arus rotor
pertama kali turun dengan cepat pada saat motor mengambil kecepatan. Oleh karena itu, motor harus tidak pemah di
biarkan tertahan untuk waktu sebentar saja.
Oleh karena motor induksi tiga-fase membuat medan putar yang dapat menstart motor, motor satu-fase memerlukan
alat pembantu starting. Pada saat motor induksi satu-fase berputar, motor membangkitkan medan magnet putar.
Motor induksi satu-fase lebih besar ukurannya untuk HP yang sama dibandingkan dengan motor tiga-fase, motor
satu-fase mengalami pembatasan pemakaian di mana daya tiga-fase tidak ada. Apabila berputar, torsi yang
dihasilkan oleh motor satu-fase adalah berpulsa dan tidak teratur, yang mengakibatkan faktor daya dan efisiensi
yang lebih rendah dibandingkan dengan motor banyak fase.
Arah putaran medan stator dari motor induksi tiga-fase tergantung pada urutan-fase. Medan rotor ditarik oleh medan
stator dan karena itu berputar searah dengan medan stator. Penukaran setiap dua kali dari ujung-ujung beda-fase
yang mensuplai arus pada stator akan membalik urutan fase dan menyebabkan rotor berbalik arahnya.

Perlu diingat bagaimana kecepatan motor induksi ditimbulkan, yaitu dengan jumlah kutub dan frekuensi suplai
daya (bukan suplai tegangan). Kecepatan standar motor induksi sangkar-tupai pada dasamya konstan. Meskipun
demikian, motor sangkar-suplai dengan multispeed khusus, diproduksi dengan lilitan stator pada jumlah kutub yang
dapat diubah dengan mengubah hubungan eksternal. Motor kecepatan banyak (multispeed) ada pada dua atau lebih
kecepatan yang terhitung, yang ditentukan dengan hubungan yang dibuat pada motor. Motor dua-kecepatan
biasanya mempunyai satu lilitan yang dapat dihubungkan sehingga mempunyai dua kecepatan, salah satunya
separuh dari yang lain.
Hubungan lilitan motor-sangkar tupai (multi-speed)
Motor induksi Tiga fase rotor-lilit
Motor induksi rotor-lilit adalah motor induksi dengan rotor di lilitan-kawat yang digunakan untuk aplikasi kecepatan
yang variabel .Stator terdiri dari tiga lilitan satu-fase yang diletakan berjarak 120o listrik satu sama lain, dan
dihubungkan ke sumber daya tiga-fase. Rotor tiga-fase mempunyai ujung-ujung luar ke slip ring.
Kecepatan rotor lilit dapat diubah dengan menempatkan tahanan pada rangkaian rotor melalui slip ring. Semakin
besar tahanan ditempatkan pada rangkaian rotor, semakin lambat motor berputar, apabila semua tahanan
dihilangkan dari rangkaian rotor, motor akan berputar pada kecepatan penuh. Dengan menempatkan tahanan pada
rangkaian rotor, mengurangi arus start dan menyediakan torsi start yang tinggi. Faktor daya motor jenis ini adalah
rendah pada keadaan tanpa beban, dan penuh pada keadaan beban. Untuk membalik putaran motor jenis ini,
tukarlah dua ujung-ujung sumber tegangan.
beberapa keuntungan dan kelemahan motor induksi rotor-lilit meliputi:
keuntungan:

Torsi start tinggi dengan arus start rendah.

Percepatan dengan beban berat lembut.

Tidak ada pemanasan abnormal selama periode starting.

Pengaturan kecepatan yang bagus selama bekerja dengan beban konstan.

Kelemahan:

Harga awal dan pemeliharaan lebih tinggi dibandingkan dengan motor sangkar tupai.

Regulasi kecepatan jelek, apabila bekerja dengan tahanan pada rangkaian rotor.

Motor Induksi tiga-fase rotor-lilit


Motor Sinkron
Motor sinkron, seperti namanya, menunjukkan motor yang berputar pada kecepatan konstan mulai tanpa beban
sampai beban-penuh. Kecepatannya adalah Sama dengan kecepatan medan-magnet putar. Motor sinkron
menggunakan stator satu-fase atau tiga-fase untuk membangkitkan medan magnet-putar dan rotor elektromagnetis
yang disuplai dengan arus searah. Rotor bertindak seperti magnet dan ditarik oleh medan stator yang berputar.
Penarikan akan menghasilkan torsi pada rotor dan menyebabkan rotor berputar dengan medan. Motor sinkron tidak

dapat berputar (start sendiri) dan harus dibawa pada kecepatan yang mendekati kecepatan sinkron sebelum motor
dapat terus berputar sendiri.
Pada motor sinkron tiga-fase ,rotor biasanya mempunyai dua lilitan:

lilitan ac, yang kemungkinan jenis sangkar tupai atau jenis rotor lilit.

dan lilitan dc.

Lilitan rotor ac membawa rotor sampai mendekati kecepatan sinkron, di mana lilitan rotor dc diberi energi dan motor
mengunci satu langkah dengan medan yang berputar. Lilitan stator sama dengan lilitan fase banyak, sangkar tupai
dan motor rotor lilit.
Motor sinkron tiga-fase
Motor sinkron tidak dapat di-start dengan medan dc yang diberi tenaga. Pada keadaan ini, torsi bolak-balik dihasilkan
pada rotor. Pada saat medan stator menyapu pada rotor, cenderung menyebabkan rotor, mencoba berputar pertama
kali pada arah yang berlawanan dengan arah putaran medan berputar, dan kemudian dengan arah yang sama. Aksi
ini terjadi sedemikian cepat sehingga rotor tetap diam.
Untuk menjalankan (start) motor sinkron, rotor dihilangkan tenaganya. Motor dijalankan dengan cara yang sama
seperti motor sangkar tupai atau rotor lilit tergantung pada konstruksi rotor. Apabila rotor mencapai hampir 95%
kecepatan sinkron, arus searah diberikan pada lilitan penguat. Arus searah menghasilkan kutub utara selatan yang
pasti pada rotor, yang mengunci pada magnet putar dari stator dan memutar rotor pada kecepatan sinkron.
Motor sinkron tiga-fase dapat digunakan untuk perbaikan faktor daya. Motor yang dioperasikan dengan cara itu
disebut kapasitor sinkron. Motor sangkar tupai dan motor rotor lilit adalah Jenis motor induksi yang menyebabkan
faktor daya ketinggalan. Faktor daya yang ketinggalan itu dapat dikoreksi dengan pemberian penguat lebih dari rotor
motor sinkron.
Hal ini akan membuat faktor daya yang mendahului membatalkan faktor daya ketinggalan dari motor induksi. Medan
dc yang diberi penguatan kurang akan menghasilkan faktor daya ketinggalan (jarang digunakan). Apabila medan
yang umumnya diberi penguatan, motor sinkron akan berputar pada faktor daya satu. Motor sinkron biasanya
digunakan untuk menggerakkan beban yang menghendaki putaran konstan dan Jarang starting dan stopping. Jenis
beban yang umum adalah generator dc, blower, dan kompresor.
Pemilihan, Pemasangan, dan pemeliharaan Motor
Ukuran daya-mekanis kerja motor dinyatakan dalam horse power (hp) atau watt (W), 1 hp = 746 Watt. Dua faktor
penting yang menentukan output daya-mekanis adalah torsi dan kecepatan. Torsi adalah besamya puntiran atau
daya pemutar, sering dinyatakan dalam N.m atau pound-feet (lb/ft). Kecepatan motor umumnya dinyatakan
dalamputaran per menit (rpm).
Jadi, untuk setiap motor, horsepower tergantung pada kecepatan. Makin lambat motor bekerja, makin besar torsi
motor yang harus dihasilkan agar memberikan jumlah daya yang sama. Untuk mempertahankan torsi yang lebih
besar, motor yang lambat memerlukan komponen yang lebih kuat dibandingkan dengan komponen dari motor
kecepatan lebih tinggi untuk ukuran kerja daya yang sama. Motor yang lebih lambat biasanya lebih besar, lebih berat,
dan lebih mahal dibandingkan dengan motor yang lebih cepat dengan ukuran kerja daya ekivalen. Besarnya torsi
yang dihasilkan oleh motor biasanya kecepatannya berubah dan bergantung pada jenis dan desain motor.
Grafik torsi-kecepatan motor
Beberapa faktor penting yang ditunjukkan oleh grafik mencakup:

Torsi start, adalah torsi yang diliasilkan pada kecepatan nol

Torsi percepatan, adalah torsi minimum yang diliasilkah selama percepatan dari keadaan diam sampai
kecepatan kerja.

Torsi patah, Ini adalah torsi maksimum yang dapat dihasilkan motor sebelum mogok (stalling).

Efisiensi motor
Karena adanya kerugian-kerugian, output mekanis yang berguna dari motor lebih kecil dibandingkan dengan input
listrik.
Panas adalah faktor penentuan akhir dalam menetapkan ukuran hp-kerja motor. Daya input pada motor ditransfer
pada poros sebagai output daya atau kerugian sebagai panas melalui body motor. Efisiensi motor listrik berkisar
antara 75 % sampai 98 persen. Motor efisien-energi biaya operasinya lebih rendah dan mempunyai kerugian panas
yang rendah sehingga memerlukan daya listrik yang lebih rendah untuk memberikan output daya-mekanis yang
sama. Peningkatan efisiensi pada dasarnya dapat dlcapai dengan penggunaan bahan material yang lebih banyak
dan lebih baik serta penerapan perubahan desain pada motor. Kerugian yang jelas berkaitan dengan operasi motor
meliputi:
Rugi inti. Rugi inti menyajikan energi yang diperlukan untuk memagnetisasikan bahan inti (histerisis) dan kerugiankerugian karena timbulnya listrik yang kecil yang mengalir pada inti (arus eddy).
Rugi stator. Rugi pemanasan I2R pada lilitan stator karena arus I mengalir melalui penghantar kumparan dengan
tahanon R.

Kerugian rotor. Kerugian I2R pada lilitan rotor (pada motor induksi sangkar-tupai, lilitan sesungguhnya
batang-batang penghantar yang bergerak secara aksial sepanjang rotor dan dihubungkan pada ujungujungnya).

Kerugian beban liar. Adalah akibat fluks bocor yang diinduksikan oleh arus beban, bervariasi sebagai
kuadrat arus beban.

Kerugian angin dan gesekan. Kerugian ini menyajikan gesekan angin dan bantalan terhadap putaran rotor.
Killowatt yang dikehendaki hampir sama, tidak peduli ukuran motor yang peduli digunakan. Meskipun demikian, kilo
VAR yang dikehendaki meningkat dengan cepat karena motor lebih besar dibandingkan dengan yang perlu
digunakan. Akibatnya, killovolts-ampere yang diperlukan yang menentukan ukuran alat saklar dan kabel listrik yang
digunakan, juga akan bertambah. Batas ukuran lebih yang dapat diterima untuk mengoperasikan motor adalah
antara 75% sampai 100% beban. Ini biasanya dicapai dengan mengetahui bahwa motor induksi tersedia dengan
banyak ukuran. Ingat bahwa apabila motor mempunyai faktor
pelayanan (service factor = SF) lebih besar dari 1,0 , maka motor itu dirancang untuk bekerja secara memuaskan
pada faktor-pelayanan beban (misalnya, faktor pelayanan 1,15 dapat beroperasi pada 115 persen beban terusmenerus), meskipun pada efisiensi yang agak rendah. Keadaan beban-lebih dalam jangka waktu yang pendek sering
dapat diakomodasi dengan kemampuan faktor-pelayanan daripada penggunaan motor dengan hp yang lebih besar.
Tutup motor dirancang untuk memberikan perlindungan yang cukup, tergantung pada lingkungan di mana motor
harus bekerja. Tutup yang paling umum adalah:

ODP (Open Drip-Proof). Tutup ODP digunakan untuk lingkungan yang bersih akan memberikan
toleransi terhadap tetesan cairan tidak lebih besar dari 15 dari vertikal. Udara sekitar ditarik melalui motor
untuk pendinginan.

TEFC (Totally Enclosed Fan Cooled). Tutup TEFC digunakan untuk lingkungan berdebu dan korosif,
udara didinginkan oleh kipas angin eksternal terpadu.

Tahan ledakan. motor TEFC ini digunakan pada lingkungan yang mudah terbakar. Tahan terhadap
ledakan gas internal tanpa menyalakan gas eksternal (tidak membolehkan percikan internal atau api untuk
lolos).

Motor induksi telah distandardisasi menurut karakteristik torsinya seperti disain A, B, C, D atau F dari NEMA
(National Electrical Manufactures association). Desain yang Anda pilih harus mempunyai torsi cukup untuk mengasut
beban dan mempercepat sampai kecepatan penuh. Tabel 7-1 memberikan daftar karakteristik torsi untuk berbagai
desain NEMA.
Motor induksi sangkar-tupai adalah motor yang paling sederhana dan paling terpercaya karena kekerasan lilitan rotor
sangkar dan tidak adanya sikat. Arus awal (starting) yang besar diperlukan oleh motor ini dapat menyebabkan
fluktuasi tegangan. Kegunaan-umum, motor induksi sangkar tupai (desain B NEMA) adalah motor induksi. Motor
desain B NEMA dlgunakan untuk menggerakkan kipas, pompa sentrifugal, dan sebagainya.
Motor torsi start-tinggi (desain C NEMA) digunakan apabila kondisi start sukar. Elevator dan kerekan yang harus start
dalam keadaan berbeban adalah dua aplikasi yang umum. Pada umumnya, motor-motor tersebut
mempunyai sangkar-dobel.
Motor slip-tinggi (desain D NEMA) dirancang untuk mempunyai torsi start yang tinggi dan arus start yang rendah.
Motor-motor tersebut mempunyai tahanan rotor tinggi dan bekerja antara 85% dan 95% dan kecepatan sinkron
Motor-motor tersebut menggerakkan beban kelembaman tinggi (misalnya pengering sentrifugal), yang mengambil
waktu yang relatif lama untuk mencapai kecepatan penuh. Rotor sangkar tahanan-tinggi dibuat dari kuningan dan
motor-motor tersebut biasanya dirancang untuk operasi yang sifatnya sebentar-sebentar untuk mencegah
pemanasan lebih.

Prinsip Kerja Motor AC dan DC


14.31 / HENDRI WIJAYA / 3 COMMENTS /

SHARE THIS:
FACEBOOK
TWITTER
GOOGLE+
STUMBLE
DIGG

konnichiwa minna san... \\m// kali ini gue meng-share tugas fisika gue yang d
kumpulin pada tanggal 4-3-2013.. tugasnya sih tentang prinsip kerja motor AC
dan DC gitu.. cekidot..

PRINSIP KERJA MOTOR AC

Motor arus bolak-balik (motor AC) ialah suatu mesin yang berfungsi
mengubah tenaga listrik arus bolak-balik (listrik AC) menjadi tenaga gerak atau
tenaga mekanik berupa putaran daripada rotor. Motor listrik arus bolak-balik
dapat dibedakan atas beberapa jenis
Seper pada motor DC pada motor AC, arus dilewatkan melalui kumparan,
menghasilkan torsi pada kumparan. Sejak saat itu bolak, motor akan berjalan
lancar hanya pada frekuensi gelombang sinus. Hal ini disebut motor sinkron.
Lebih umum adalah motor induksi, di mana arus listrik induksi dalam kumparan
berputar daripada yang diberikan kepada mereka secara langsung.
Salah satu kelemahan dari jenis motor AC adalah arus tinggi yang harus
mengalir melalui kontak berputar. Memicu dan pemanasan pada kontak-kontak
dapat menghabiskan energi dan memperpendek masa pakai motor. Dalam motor
AC umum medan magnet yang dihasilkan oleh elektromagnet didukung oleh
tegangan AC sama dengan kumparan motor. Kumparan yang menghasilkan
medan magnet yang kadang-kadang disebut sebagai "stator", sedangkan
kumparan dan inti padat yang berputar disebut "dinamo". Dalam motor AC
medan magnet sinusoidal bervariasi, seperti arus dalam kumparan bervariasi.

PRINSIP KERJA MOTOR DC

Motor arus searah merupakan salah satu mesin listrik yang mengubah
energi listrik searah menjadi energi gerak. Motor arus searah banyak sekali
dipakai, motor-motor kecil untuk aplikasi elektronik menggunakan motor arus
searah seperti: pemutar kaset, pemutar piringan magnetik di harddisk komputer,
kipas pendingin komputer, dan tentu saja mainan legendaris tamiya
menggunakan motor arus searah. Tentu saja untuk keperluan-keperluan yang
berdaya besar, motor arus searah masih dipakai pada aplikasi tertentu.
Gerak atau putaran yang dihasilkan oleh motor arus searah diperoleh dari
interaksi dua buah medan yang dihasilkan oleh bagian jangkar (armature) dan
bagian medan (field) dari motor arus searah. Pada gambar ilustrasi diatas,
bagian medan berbentuk suatu kumparan yang terhubung ke sumber arus
searah. Sedangkan bagian jangkar ditunjukkan sebagai magnet permanen (U-S),
bagian jangkar ini tidak harus berbentuk magnet permanen, bisa juga berbentuk
belitan yang akan menjadi elektro-magnet apabila mendapatkan sumber arus
searah. Sehingga apabila motor arus searah kita berjenis jangkar belitan, maka
kita harus menyediakan dua sumber arus searah, satu untuk bagian jangkarnya,
satu lagi untuk bagian medannya. Bagian lain yang tidak kalah penting pada
motor arus searah adalah adanya komutator (comutator). Komutator
merupakan suatu konverter mekanik yang membuat arus dari sumber mengalir
pada arah yang tetap walaupun belitan medan berputar. Komutator berpasangan
dengan cincin belah (slip-rings) untuk menjalankan tugas yang saya sebut
baru saja. Pada gambar ilustrasi diatas, gambar lingkaran yang dibagi menjadi
dua buah dan terhubung ke bagian belitan medan merupakan cincin belah yang

saya maksud. Bagian yang digambarkan berbentuk kotak menempel pada cincin
belah tersebut yang dinamakan komutator. Tentu saja pada aplikasi yang
sebenarnya, jumlah cincin belah tidak hanya dua dan terhubung ke sejumlah
banyak belitan medan.
Sekarang bagaimana putaran dapat dihasilkan??
Untuk menjawab ini, tentu saja kita harus ingat aturan tangan
kanan bahwa gaya, medan magnet, dan arus membentuk suatu sumbu tiga
dimensi seperti ditunjukkan di gambar sebelumnya. Semua setuju bahwa medan
magnet berarah dari kutub Utara (N) ke kutub Selatan (S), sehingga di gambar
yang atas seharusnya ada medan magnet yang berarah dari N ke S. Interaksi
adanya arus dan medan magnet dengan menggunakan aturan tangan kanan
mengakibatkan munculnya gaya. Pada gambar yang atas, dapat dicoba sendiri,
di konduktor yang dekat dengan kutub S akan muncul gaya ke arah atas,
sebaliknya pada konduktor yang dekat dengan kutub N akan muncuk gaya ke
arah bawah. Akibatnya bagian medan akan berputar karena adanya dua gaya
yang berlawanan arahnya. Setelah satu putaran maka konduktor yang tadinya
dekat dengan kutub S akan berpindah dekat ke kutub N, dan juga sebaliknya.
Akibat adanya pasangan cincin belah-komutator, arus akan mengalir dengan
arah yang tetap, walaupun konduktornya berganti, sehingga gaya pada titik
tersebut akan selalu tetap arahnya. Begitu seterusnya sehingga motor arus
searah akan berputar pada arah yang tetap. Secara sederhana, apabila sumber
arus searahnya kita balik arahnya maka putaran yang dihasilkan akan
berlawanan arah.

You might also like