Professional Documents
Culture Documents
Chromotropic property
Disebut juga ritmisiti atau otomasi dimana otot jantung mempunyai
kemampuan
sendiri
untuk
menimbulkan
rangsangan
dan
kira-kira
setengah
jam
kemudian
akan
terjadi
Bathmotropic property
Disebut juga eksitabiliti, dimana dikatakan bahwa otot jantung
memiliki kemampuan untuk memperbesar perangsangan terhadap
impuls yang terjadi padanya. Dengan kata lain kepekaan otot
jantung terhadap adanya impuls jadi bertambah besar.
3.
Dromotropic Property
Disebut
juga
konduktiviti
dimana
otot
jantung
mempunyai
joypolii-collection-2008
Inotropic property
Disebut
juga
kontraktiliti,
dimana
otot
jantung
mempunyai
yang
datangnya
dari
berupa
dari
luar
jantung
dapat
berupa
rangsangan-
listrik
stimulus
pada
potensial
ambang
dengan
depolarisasi atau
gelombang
jantung.
kontraksi
ke
seluruh
bagian
Adanya
joypolii-collection-2008
miofibril
memendek,
dimana
akan
mengakibatkan
maka
kalsium
ditranspor
kembali
ke
dalam
tubulus
disebut kontraksi-
volume
jantung.
Dua
fase
pada
siklus
jantung
yang
Apabila
kontraktilitas
bertambah,
maka
kekuatan
joypolii-collection-2008
kalsium;
sedangkan
adapula
bahan-bahan
yang
mengurangi
joypolii-collection-2008
impuls antara atrium dan ventrikel serta mempunyai dua fungsi yang
sangat penting ;
Pertama , impuls jantung ditahan di sini selama 0,08 sampai 0,12 detik
guna
memungkinkan
pengisian
ventrikel
selama
kontraksi
atrium.
impuls ini
maka tidak cukup waktu untuk mengisi ventrikel dan curah jantung akan
menurun drastis. Penahanan impuls yang terlalu lama atau gagalnya
transmisi impuls pada nodus AV dikenal sebagai blok jantung.
Gelombang rangsang listrik menyebar dari nodus AV menuju
berkas HIS, suatu berkas serabut yang tebal yang menjulur ke bawah di
sebelah kanan septum interventrikularis. Berkas ini membelah menjadi
cabang kiri dan cabang kanan yang berjalan ke bawah di kiri-kanan
septum interventrikularis. Cabang kiri bercabang lagi menjadi dua, satu
cabang anterior yang tipis dan satu cabang posterior yang tebal.
Cabang-cabang ini berakhir sebagai jalinan serabut yang kompleks
dikenal dengan sebutan sistem Parkinye yang menyebar ke seluruh
permukaan dalam kedua ventrikel jantung. Penyebaran gelombang
rangsang melalui serabut parkinye ini berjalan dengan cepat sekali.
Kendatipun jalur hantaran khusus ini mempercepat transmisi
impuls ke seluruh jantung, susunan sel miokardium di luar sistem
joypolii-collection-2008
diketahui
beberapa
anomali
hubungan
anatomi
yang
joypolii-collection-2008
menyebar melintasi gap junction di seluruh atrium kiri pada saat yang
sama dengan penyebaran eksitasi diatrium kanan. Hal ini memastikan
bahwa kedua atrium mengalami depolarisasi untuk berkontraksi
sedikit banyak secara simultan.
melewati
nodus
AV.
Jalur
penghantar
antar
nodus
cepat.
Keberadaan
serat-serat
tersebut
mempercepat
dan
ventrikel
berkontraksi
sebagai
satu
kesatuan.
Walaupun
joypolii-collection-2008
ventrikel jauh lebih besar dari pada masa atrium, maka harus terdapat
sistem penghantar yang cepat untuk segera menyebabkan eksitasi di
ventrikel. Jika proses depolarisasi ventrikel keseluruhan bergantung
pada penyebaran impuls sel-sel melalui gap junction, jaringan ventrikel
yang berdekatan dengan modus AV, akan tereksitasi dan berkontraksi
sebelum impuls sampai ke apeks jantung.
Hal
ini
tentu
saja
menyebabkan
pemompaan
tidak
efektif.
D. POTENSIAL AKSI
Gelombang rangsang listrik jantung tersebar dari nodus SA melalui
sistem penghantar menuju miokardium untuk merangsang kontraksi otot.
Rangsangan
listrik
ini
dikenal
dengan
depolarisas i,
yang
diikuti
joypolii-collection-2008
suatu
perbedaan
potensial
listrik
atau
voltase
masuk
ke
dalam
melalui
saluran
cepat,
didorong
oleh
sesudah
depolarisasi
maka
terjadi
sedikit
perubahan
mendadak dari kadar ion dan timbul suatu muatan listrik relatif.
Tambahan muatan negatif di dalam sel menyebabkan muatan
positifnya agak berkurang. Sebagai efeknya sebagian dari sel itu
mengalami repolarisasi. Fase ini diduga mencerminkan inaktivitasi
mendadak saluran cepat natrium yang memungkinkan terjadinya
influks cepat dari ion + .
joypolii-collection-2008
plateau
yang
sesuai
dengan
periode
refrakter
absolut
keluar
berada
dalam
keseimbangan.
Plateau
terutama
disebabkan oleh aliran ion kalsium ke dalam sel secara perlahanlahan. Kecuali itu dibantu juga oleh gerakan Natrium ke dalam sel
melalui saluran lambat sedikit demi sedikit. Gerakan muatan positif ke
dalam sel ini diimbangi oleh gerakan ion kalium keluar.
5. Fase Repalarisasi cepat / Fase 3 (Down Stroke)
Selama repalarisasi cepat maka aliran muatan kalsium dan natrium ke
dalam sel secara lambat diinaktifkan dan permeabilitas membran
terhadap kalium sangat meningkat. Kalium keluar dari sel dengan
demikian mengurangi muatan positif di dalam sel. Bagian dalam sel
akhirnya kembali ke keadaan yang relatif negatif dan bagian luar sel
kembali keadaan yang relatif positif.
joypolii-collection-2008
10
intrinsic tercepat, kira-kira 60 sampai 100 denyut per menit, karena itu
berfungsi sebagai pacu jantung alami.
Kecepatan konduksi juga berkaitan langsung dengan potensial
aksi. Konduksi yang lebih lambat melalui nodus AV dibandingkan
konduksi cepat melalui serat purkinje disebabkan oleh perbedaan dalam
konfigurasi potensial aksi respon lambat dan respon cepat.
Eksitabilitas juga ditentukan oleh potensial aksi segera setelah
depolarisasi miokardium terdapat interuan singkat yang dikenal sebagai
masa refrakter efektif atau absolut, dimana miokardium tidak mampu
berespon terhadap rangsang apapun.
Massa refrakter efektif pada potensial aksi cepat berlangsung dari
depolarisasi, fase plateau, sampai pertengahan fase 3 selama massa ini
saluran natrium cepat diinaktifkan. Massa refrakter relatif berlanjut dari
pertengahan fase 3 sampai fase 4, beberapa saluran dapat diaktifkan
selama masa ini.
E. PENGARUH SUSUNAN SARAF OTONOM PADAJANTUNG
Nodus SA dalam keadaan normal adalah pemacu jantung karena
memiliki kecepatan depolarisasi spontan tertinggi. Ingatlah bahwa
penurunan gradual potensial membran secara otomatis antara denyutan
secara umum dianggap disebabkan oleh penurunan permeabilitas
terhadap K + . Ketika nodus Sa mencapai ambang, terbentuk potensial
aksi yang menyebar ke seluruh jantung dan menginduksi jantung
berkontraksi atau berdenyut. Hal ini berlangsung sekitat 79 kali per
menit, sehingga kecepatan denyut jantung rata-rata adalah 70 kali per
menit.
joypolii-collection-2008
11
Jantung dipersarafi oleh kedua divisi sistem saraf otonom, yang dapat
memodifikasi kecepatan (serta kekuatan) kontraksi, walaupun untuk
memulai kontraksi tidak memerlukan stimulasi saraf. Saraf
parasimpatis ke jantung, yaitu saraf vagus, terutama mempersarafi
atrium, terutama nodus SA dan AV. Persarafan parasimpatis ke
ventrikel tidak signifikan. Saraf-saraf simpatis jantung juga
mempersarafi atrium, termasuk nodis SA dan AV, serta banyak
mempersarafi ventrikel.
Stimulasi
parasimpatis
dan
simpatis
menimbulkan
efek-efek
nodus
SA
terhadap
K+
dengan
memperlambat
permeabilitas
K+
berikut :
menyebabkan
hiperpolarisasi
ini
menurunkan
kecepatan
depolarisasi
spontan,
joypolii-collection-2008
12
akibat
peningkatan
permeabilitas
K +,
yang
menyebabkan
joypolii-collection-2008
13
ujung
saraf
simpatis,
stimulasi
simpatis
meningkatkan
lebih
banyak
darah
keluar.
Efek
ini
terjadi
akibat
Tabel. Efek Sistem Saraf Otonom Pada Jantung dan Struktur Yang
Mempengaruhi Jantung
DAERAH YANG
TERPENGARUH
Nodus SA
Nodus AV
Jalur penghantar
ventrikel
EFEK STIMULASI
PARASIMPATIS
Penurunan kecepatan
Peningkatan kecepatan
depolarisasi ke ambang;
depolarisasi ke ambang;
penurunan kecepatan
peningkatan kecepatan
denyut jantung.
denyut jantung.
Penurunan eksitabilitas;
Peningkatan eksitabilitas;
peningkatan perlambatan
penurunan perlambatan
nodus AV
nodus AV
Meningkatkan eksitabilitas;
meningkatkan hantaran
melalui berkas His dan sel
Purkinje
Otot ventrikel
Medula adrenal
Penurunan kontraktilitas;
Meningkatkan kontraktilitas;
melemahkan kontraksi
memperkuat kontraksi
Meningkatkan koktraktilitas;
(suatu kelenjar
memperkuat kontraksi
endoktrin)
Tidak ada efek
joypolii-collection-2008
14
joypolii-collection-2008
15