Professional Documents
Culture Documents
Promosi TABULIN, donor darah berjalan dan ambulance desa, suami SIAGA, berperan aktif dalam
kegiatan SATGAS GSI
1. PROMOSI TABULIN
Tabulin adalah tabungan social yang dilakukan oleh calon pengantin, ibu hamil dan ibu yang akan
hamil maupun oleh masyarakat untuk biaya pemeriksaan kehamilan dan persalinan serta
pemeliharaan kesehatan selama nofas. Penyetoran tabulin dilakukan sekali untuk satu masa
kehamilan dan persalinan kedalam rekening tabulin
a.
Cara pengelolaan dan pembelajaran perlu kejelasan dalam hal mekanisme pengumpulan dana,
rehabilitatif)
Pengelolaan dan pemanfaatan tertib, mudah, lancar
Berkesinambungan kegiatan
Tabulin atau tabungan ibu bersalin merupakan bagian dari program yang ada, dimana Ikatan
Bidan Indonesia (IBI) selaku mitra Depkes dan BKKBN turut membina masyarakat untuk sosialisasi
program ini. Selain ituutk biaya melahirkan, Tabulin juga bisa dipakai sebagai penunjang biaya
pasca persalinan.
Sebelum ada desa siaga sudah dimulai dengan tabungan Ibu bersalin (Tabulin). Jadi kita
menerangkan ke Ibu hamil dan keluarganya, meskipun kaya. Justru orang kaya tersebut
memberikan contoh kepada orang-orang yang tidak mampu untuk menabung. Dan Ibu hamil di
berikan buku yang dibawa setiap pemeriksaan.
c. Mekanisme Tabulin
Tabungan itu terbentuk berdasarkan Rw. atau Posyandu. Bila posyandunya empat, maka
tabungannya ada empat didesa itu. Sedankan Dasolin (Dana Sosial / Bersalin) mekanismenya yaitu,
masyarakat yang pasang usia subur juga Ibu yang mempunyai balita dianjurkan menabung, yang
4)
5)
6)
Ibu hamil masih boleh mendonorkan darahnya dengan beberapa perhatian misalnya :
relatif lebih aman jika sedang hamil di tengah-tengah bulan (bukan hamil muda maupun tua)
kondisi fisik ibu maupun si janin harus fit; tidak ada permasalahan dengan kehamilannya
mengingat anemia umum sering dijumpai pada ibu hamil, maka pemeriksaan kadar Hb dan
Pada ibu yang hamil tua, posisi selama berbaring mendonorkan darahnya sebaiknya diatur
sedemikian rupa yaitu dalam posisi setengah duduk atau berbaring miring kiri. Posisi terlentang
dapat mengurangi aliran darah ke janin karena pembuluh darah dalam perut tertekan oleh rahim
yang besar dan jatuh ke belakang.
d. Tips dan Trik buat yang mau donor darah
Pastikan perut terisi sebelum donor (sarapan dulu)
Malam hari sebelum donor, tidur cukup
a. Pengertian
Ambulan desa adalah salah satu bentuk semangat gotong royong dan saling peduli sesama warga
desa dalam sistem rujukan dari desa ke unit rujukan kesehatan yang berbentuk alat transportasi.
Ambulan desa adalah suatu alat transportasi yang dapat digunakan untuk mengantarkan warga yang
membutuhkan pertolongan dan perawatan di tempat pelayanan kesehatan.
d. Tujuan
Tujuan umum.
Mempercepat penurunan AKI karena hamil, nifas dan melahirkan.
Tujuan khusus.
Mempercepat pelayanan kegawat daruratan masa1ah kesehatan, bencana serta kesiapsiagaan
mengatasi masalah kesehatan yang terjadi atau mungkin terjadi.
e.
Sasaran
Pihak-pihak yang berpengaruh terhadap perubahan prilaku individu dan keluarga yang
dapat menciptakan iklim yang kondusif terhadap perubahan prilaku tersebut. Semua individu dan
keluarga yang tanggap dan peduli terhadap permasalahan kesehatan dalam hal ini kesiapsiagaan
memenuhi sarana transportasi sebagai ambulan desa.
f.
Kriteria
4. SUAMI SIAGA
a. Definisi
Siap, suami hendaknya waspada dan bertindak atau mengantisipasi jika melihat tanda bahaya
kehamilan.
Antar, suami hendaknya merencanakan angkutan dan menyediakan donor darah jika diperlukan.
Jaga, suami hendaknya mendampingi istri selama proses dan selesai persalinan.
Suami Siaga:
Dalam konsep suami siaga, seorang suami dengan istri yang sedang hamil diharapkan siap
mewaspadai setiap risiko kehamilan yang muncul, menjaga agar istri tidak melakukan hal-hal yang
mengganggu kesehatan dan kehamilannya, serta segera mengantar ke rujukan terdekat bila ada
tanda-tanda komplikasi kehamilan.
5. BERPERAN AKTIF DALAM SATGAS GSI
a. Pengertian
Gerakan sayang Ibu (GSI) adalah gerakan yang mengembangkan kualitas perempuan
utamanya melalui percepatan penurunan angka kematian ibu yang dilaksanakan bersama-sama oleh
pemerintah dan masyarakat dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia dengan
meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kepedulian dalam upaya integrative dan sinergis.
GSI didukung pula oleh Aliansi Pita Putih (White Ribbon Alliance) yaitu suatu aliansi yang
ditujukan untuk mengenang semua wanita yang meninggal karena kehamilan dan melahirkan. Pita
putih merupakan symbol kepedulian terhadap keselamatan ibu yang menyatukan individu,
organisasi dan masyarakat yang bekerjasama untuk mengupayakan kehamilan dan persalinan yang
aman bagi setiap wanita.
GSI diharapkan dapat menggerakkan masyarakat untuk aktif terlibat dalam kegiatan seperti
membuat tabulin, pemetaan bumil dn donor darah serta ambulan desa. Untuk mendukung GSI,
dikembangkan juga program suami SIAGA dimana suami sudah menyiapkan biaya pemeriksaan dan
persalinan, siap mengantar istri ke tempat pemeriksaan dan tempt persalinan serta siap menjaga
dan menunggui saat istri melahirkan.
3 (tiga) unsur pokok :
Pertama
: Gerakan Sayang Ibu merupakan gerakan yang dilaksanakan oleh masyarakat
bersama dengan pemerintah.
Kedua : Gerakan Sayang Ibu mempunyai tujuan untuk peningkatan dan perbaikan kualitas hidup
perempuan sebagai sumber daya manusia.
Ketiga : Gerakan Sayang Ibu bertujuan untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu karena
hamil, melahirkan dan nifas.
b. Tujuan gerakan sayang ibu
Menurunkan angka kematian ibu karena hamil, melahirkan dan nifas serta menurunkan angka
kematian bayi.
Meningkatkan pengetahuan ibu atau kaum perempuan mengenai Penyakit menular Seksual (PMS).
Meningkatkan pengetahuan ibu atau kaum perempuan mengenai perawatan kehamilan, proses
melahirkan yang sehat, pemberian ASI Ekslusif dan perawatan bayi.
Memantapkan komitmen dan dukungn terhadap Gerakan Sayang Ibu.
dalam pengumpulan data ibu hamil, bersalin dan nifas di tingkat kelurahan dan kecamatan.
Meningkatkan fungsi dan peran institusi kesehatan baik pemerintah maupun swasta dalam
pelayanan kesehatan yang aman, ramah dan nyaman bagi ibui dan bayi.
Meningkatkan upaya masyarakat dalam mengubah budaya masyarakat yang merugikan kesehatan
ibu hamil, bersalin, nifas serta bayi yang dilahirkan.
Meningkatkan upaya pengembangan dana perawatan ibu hamil, bersalin, nifas serta perawatan bayi
di setiap wilayah kelurahan dibawah koordinasi camat.
c. Sasaran gerakan sayang ibu
1) Langsung : Caten (Calon Penganten)
Institusi Masyarakat
Media massa
1)
2)
dan bayi.
Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku suami istri dan masyarakat mengenai hak-hak
3)
Evaluasi kegiatan
2) Unsur Pendukung
Orientasi dan penelitian
i.
Semakin meningkat dan mantapnya pengetahuan dan pemahaman mengenai GSI, seperti :
Mengenai kelainan kehamilan sedini mungkin dan segera membawanya ke fasilitas kesehatan.
Mempersiapkan biaya persalinan dan perlengkapan bayi
Memeriksakan ibu hamil di sarana kesehatan atau bidan terdekat minimal 4 kali
Mempersiapkan segala kemungkinan yang dapat timbul selama kehamilan dan persalinan
istri serta memberi peluang istri untuk meningkatkan potensinya dalam berbagai bidang kehidupan
Semua kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan
Memperhatikan makanan ibu hamil dan menghindarkan ibu hamil bekerja keras
Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah baik dengan GSI ataupun Safe Motherhood telah
memungkinkan ditambahnya sarana dan prasarana untuk mengajak ibu hamil dan melahirkan
makin dekat pada pelayanan medis yang bermutu.
Akan tetapi GSI juga menemui hambatan dalam pelaksanaannya, antara lain :
1. Secara Struktural
Berbagai program tersebut masih sangat birokratis sehingga orientasi yang terbentuk semata-mata
dilaksanakan karena ia adalah program wajib yang harus dilaksanakan berdasarkan SK (Surat
Keputusan).
2. Secara Kultural
Masih kuatnya anggapan/pandangan masyarakat bahwa kehamilan dan persalinan hanyalah
persoalan wanita.