You are on page 1of 35

ASUHAN

KEPERAWATAN
PEMENUHAN
KEAMANAN DAN
CEDERA PADA ANAK

*Di susun Oleh :


*Fauzia Ledia Nur
*Gita Puspita Ellisandy
*Ilfy Hasini
*Karlina Risnawati
*Rika Holipatul Marlina
*Saeful Anwar

Konsep Kebutuhan
Keamanan

* Secara

umum keamanan (safety) adalah status seseorang dalam


kondisi yang terlindungi secara fisik, sosial, psikologis atau berbagai
akibat dari sebuah kerusakan, kecelakaan, atau berbagai keadaan
yang tidak diinginkan.

* Keamanan

dan keselamatan merupakan kebutuhan dasar manusia,


yang merupakan kebutuhan prioritas kedua setelah kebutuhan
fisiologis pada Hirarki kebutuhan Maslow.

*Pengertian

*Pervasiveness (insidensi) :membutuhkan


keamanan pada seluruh aktifitasnya.

*Perception (persepsi)
Persepsi seseorang tentang keamanan dan bahaya
mempengaruhi aplikasi keamanan dalam aktifitas
sehari-harinya.

*Management (pengaturan)
Ketika individu mengenali bahaya pada lingkungan, individu
akan melakukan tindakan pencegahan agar bahaya tidak
terjadi.

*Karakteristik Keamanan

* Newborn
Belum matangnya system tubuh membuat rentan terhadap bahaya
kemanan. Bahaya yang mengancam bayi seperti terbakar, jatuh, dan
trauma injuri lainnya. Kondisi kemananan yang tidak terpenuhi pada
bayi
akan
mengakibatkan
terganggunya
pertumbuhan
dan
perkembangannya.

* Hubungan Perkembangan Usia anak dengan


Pemenuhan kebutuhan Keamanan

* Toddler and Preschooler


Bahaya yang mengancam keamanan pada usia ini adalah jatuh,
terbakar, bengkak, dan sebagainya. Hal ini dikarenakan oleh belum
sempurnanya system muskoloskeletal dan neurologinya.

* Hubungan Perkembangan Usia anak dengan


Pemenuhan kebutuhan Keamanan

* School Age
Pada tahap perkembangan ini, faktor fisiologis anak telah mengalami
kematangan sehingga anak akan mengalami perluasan peran dan
melakukan hal-hal yang baru bagi mereka sesuai dengan pengalaman
hidup mereka. Anak mengalami banyak kegiatan aktivitas diluar rumah
dengan kelompok sebaya mereka sehingga terjadi ketidakseimbangan
antara kebutuhan latihan/aktivitas dengan istirahat/tidur mereka. Hal
tersebut dapat memungkinkan terjadinya bahaya fisik yang mengancam
keamanan anak.

* Hubungan Perkembangan Usia anak dengan


Pemenuhan kebutuhan Keamanan

*Mengkaji

tingkat kemampuan pasien untuk


melindungi diri sendiri dari kecelakaan.
*Menjaga keselamatan pasien yang gelisah
selama berada di tempat tidur.
*Menjaga keselamatan klien dari infeksi
dengan mempertahankan teknik aseptik,
menggunakan alat kesehatan sesuai tujuan.
*Menjaga keselamatan klien yang dibawa
dengan kursi roda.

*Tindakan Pencegahan

Kecelakaan di Rumah Sakit

*Kebutuhan dasar terpenuhi


*Pengurangan bahaya fisik
*Pengurangan Transmisi Patogen
*Sanitasi yang baik
*Pengontrolan Polusi

*Lingkungan yang Aman

*Pengkajian
Pengkajian dilakukan terhadap riwayat dan
pemeriksaan fisik. Pengkajian terhadap
lingkungan, termasuk rumah klien dan
tempat pelayanan kesehatan, mencakup
inspeksi pada fasilitas tersebut.

* Asuhan Keperawatan Teori berhubungan


dengan Masalah Keamanan

*Riwayat kesehatan :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Riwayat cedera atau jatuh


Riwayat imunisasi
Riwayat infeksi akut atau kronik
Terapi yang sedang dijalani
Stressor emosional
Proses penyakit
Status nutrisi.
Tingkat
kesadaran,
kelemahan
penggunaan alat bantu.

fisik,

imobilisasi,

* Asuhan Keperawatan Teori berhubungan


dengan Masalah Keamanan

*Data Subjektif
pernahkah klien jatuh, mengalami patah
tulang,
pembatasan
aktivitas,
dan
sebagainya. tindakan pengamanan anak atau
bayi di rumah, status imunisasi, perlu digali
juga tentang perubahan lingkungan, tahap
tumbuh kembang.

* Asuhan Keperawatan Teori berhubungan


dengan Masalah Keamanan

*Data Objektif
Data
di
peroleh
dengan
melakukan
pemeriksaan fisik terkait dengan sistem:
neurologis, kardiovaskuler dan pernafasan,
integritas kulit dan mobilitas, pengkajian
juga mencakup prosedur test diagnostik.

* Asuhan Keperawatan Teori berhubungan


dengan Masalah Keamanan

* Risiko

cedera atau risiko jatuh yang berhubungan dengan perubahan


mobilisasi

* Risiko

keracunan yang berhubungan dengan kontaminasi zat kimia


pada makanan atau air, penyimpanan obat-obatan yang mudah
dijangkau oleh anak-anak

* Defisit

pengetahuan yang berhubungan dengan salah interprestasi


informasi, dan tidak terbiasa dengan tindakan pencegahan untuk
anak-anak.

* Risiko

perubahan suhu tubuh yang berhubungan dengan paparan


terhadap lingkungan panas atau dingin yang ekstrem, dan mekanisme
kontrol suhu tubuh yang tidak matang.

*Diagnosa Keperawatan

KASUS ASKEP
CEDERA KEPALA

Cedera kepala adalah suatu trauma yang mengenai


daerah kulit kepala, tulang tengkorak atau otak yang
terjadi akibat injury baik secara langsung maupun
tidak langsung pada kepala. (Suriadi & Rita Yuliani,
2001)
Berdasarkan GCS, cedera di bagi tiga yakni cedera
minor, sedang dan berat

*Definisi

Kecelakaan atau jatuh, kecelakaan pada


saat olahraga, anak dengan ketergantungan
dan dapat terjadi pada anak yang cedera
akibat kekerasan.

*Etiologi

*Ketika

fraktur, terjadi robekan pada selebral yang


akan berdampak pada perubahan vaskularisasi
sehingga
dapat
berakibat
pada
statisnya
vaskularisasi, dilatasi dan edema. Kemudian proses
tersebut akan terjadi proses herniasi otak yang
mendesak ruang disekitarnya dan meyebabkan
meningkatnya tekanan intrakarnial. Dalam jangka
waktu 24-72 jam akan tampak perubahan status
neurologi.

*Patofisiologi

* Hilangnya kesadaran
* Pucat
* Mual dan muntah
* Pusing kepala
* Terdapat hematoma
* Kecemasan
* Mungkin adanya cairan serebrospinal yang keluar dari

hidung (rhinorrhea) dan telinga (otorrhea) bila fraktur


tulang temporal.

*Manifestasi klinis

*Laboratorium: darah lengkap


*Rontgen Foto
*CT Scan
*MRI

*Pemeriksaan Penunjang

*Observasi 24 jam
*Jika masih muntah

sementara puasakan

dulu
*Berikan terapi intravena bila indikasi
*Bedrest
*Pembedahan bila indikasi

*Penatalaksanaan

*Pengkajian

* Riwayat kesehatan: waktu kejadian, penyebab trauma, posisi saat


kejadian, status kesadaran saat kejadian, pertolongan yang
diberikan segera setelah kejadian.
* Pemeriksaan fisik

* Sistem respirasi : suara nafas, pola nafas


* Kardiovaskuler : perdarahan organ atau pengaruh TIK
* Sistem saraf : Kesadaran, penurunan fungsi saraf, gangguan suhu, kejang
* Sistem pencernaan : refleks menelan, kemampuan mengunyah, adanya
refleks batuk, mudah tersedak.
* Kemampuan bergerak : gangguan mobilisasi dan kekuatan otot.
* Kemampuan komunikasi
* Psikososial data ini penting untuk mengetahui dukungan yang di dapat
pasien dari keluarga.

*Asuhan Keperawatan

* Resiko tidak efektifnya jalan nafas berhubungan dengan gagal

nafas, adanya sekresi, dan meningkatnya tekanan intrakranial.

* Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan


edema serebral dan peningkatan tekanan intrakranial.

* Kurangnya perawatan diri berhubungan dengan menurunnya


kesadaran.

* Resiko kurangnnya volume cairan berhubungan dengan mual


dan muntah

*Diagnosa Keperawatan

* Resiko injuri berhubungan dengan menurunnya kesadaran atau


meningkatnya tekanan intrakranial.

* Nyeri berhubungan dengan trauma kepala.


* Resiko infeksi berhubungan dengan adanya injuri.
* Kecemasan

orang tua berhubungan dengan kondisi penyakit


akibat trauma kepala.

* Resiko

gangguan
immobilisasi.

integritas

kulit

berhubungan

dengan

*Diagnosa Keperawatan

Resiko tidak efektifnya jalan nafas berhubungan dengan gagal nafas,


adanya sekresi, dan meningkatnya tekanan intrakranial.
* Tujuan : Pola nafas dan bersihan jalan nafas efektif yang ditandai
dengan tidak ada sesak atau kesukaran bernafas, jalan nafas
bersih, dan pernafasan dalam batas normal.
* Intervensi :
* Kaji Airway, Breathing, Circulation.
* Kaji anak, apakah ada fraktur cervical dan vertebra.
* Pastikan jalan nafas tetap terbuka dan kaji adanya sekret.
* Kolaborasi dengan dokter pemberian oksigen sesuai program.

* Perencanaan dan Rasional

Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan edema serebral dan


peningkatan tekanan intrakranial.
1) Tujuan : Perfusi jaringan serebral adekuat yang ditandai dengan tidak ada
pusing hebat, kesadaran tidak menurun, dan tidak terdapat tanda-tanda
peningkatan tekanan intrakranial.
2) Intervensi :
* Tinggikan posisi kepala 15 30
* Hindari hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan
tekanan intrakrania
* Bila akan memiringkan anak, harus menghindari adanya tekukan pada
anggota badan
* ciptakan lingkungan yang tenang
* Kolaborasi pemberian obat-obatan untuk mengurangi edema atau
tekanan intrakranial sesuai program.
* Libatkan orang tua dalam perawatan anak dan jelaskan hal-hal yang
dapat meningkatkan tekanan intrakranial.

* Perencanaan dan Rasional

* Kurangnya perawatan diri berhubungan dengan menurunnya


kesadaran.

1) Tujuan : Kebutuhan sehari-hari anak terpenuhi yang ditandai


dengan berat badan stabil atau tidak menunjukkan penurunan berat
badan, tempat tidur bersih, tubuh anak bersih, tidak ada iritasi pada
kulit, buang air besar dan kecil dapat dibantu.
2)Intervensi
* Bantu anak dalam memenuhi kebutuhan ADL, membersihkan
tempat tidur, dan kebersihan perseorangan.
* Perawatan kateter bila terpasang.
* Libatkan orang tua dalam perawatan pemenuhan kebutuhan
sehari-hari dan demonstrasikan, seperti bagaimana cara
memandikan anak.

* Perencanaan dan Rasional

* Resiko

kurangnnya volume
dengan mual dan muntah

cairan

berhubungan

*Tujuan

: Tidak ditemukan tanda-tanda kekurangan


volume cairan atau dehidrasi yang ditandai dengan
membran mukosa lembab, integritas kulit baik, dan
nilai elektrolit dalam batas normal.
*Intervensi
*Kaji intake dan out put.
*Kaji tanda-tanda dehidrasi: turgor kulit, membran
mukosa, dan ubun-ubun atau mata cekung dan out
put urine.
*Kolaborasi pemberian cairan intravena sesuai program

* Perencanaan dan Rasional

Resiko injuri berhubungan dengan menurunnya kesadaran atau


meningkatnya tekanan intrakranial.
1) Tujuan : Anak terbebas dari injuri.
2) Intervensi :
a) Kaji status neurologis anak: perubahan kesadaran, kurangnya
respon terhadap nyeri, menurunnya refleks, perubahan pupil,
aktivitas pergerakan menurun, dan kejang.
b) Kaji tingkat kesadaran dengan GCS.
c) Monitor tanda-tanda vital anak.
d) Anjurkan istirahat.
e) Berikan analgetik sesuai program.

* Perencanaan dan Rasional

*Resiko infeksi berhubungan dengan adanya injuri.

* Tujuan : Anak akan terbebas dari infeksi yang ditandai dengan

tidak ditemukan tanda-tanda infeksi: suhu tubuh dalam batas


normal, tidak ada push dari luka, leukosit dalam batas normal.
* Intervensi :

* Kaji adanya drainage pada area luka.


* Monitor tanda-tanda vital: suhu tubuh.
* Lakukan perawatan luka dengan steril dan hati-hati.

* Perencanaan dan Rasional

*Nyeri berhubungan dengan trauma kepala


* Tujuan : Anak akan merasa nyaman yang ditandai

dengan anak tidak


mengeluh nyeri, dan tanda-tanda vital dalam batas normal.
* Intervensi :
* Kaji keluhan nyeri dengan menggunakan skala nyeri
* catat lokasi nyeri, lamanya serangan
* Kaji TTV
* Mengatur posisi sesuai kebutuhan anak untuk mengurangi nyeri.
* Pemberian obat analgetik sesuai dengan program.
* Ciptakan lingkungan yang nyaman termasuk tempat tidur.
* Berikan sentuhan terapeutik, lakukan distraksi dan relaksasi.

* Perencanaan dan Rasional

*Kecemasan orang tua berhubungan dengan kondisi


penyakit akibat trauma kepala.

* Tujuan : Anak dan orang tua akan menunjukkan rasa cemas

berkurang yang ditandai dengan tidak gelisah dan orang tua dapat
mengekspresikan perasaan tentang kondisi dan aktif dalam
perawatan anak.
* Intervensi

* Jelaskan pada anak dan orang tua tentang prosedur yang akan
dilakukan dan tujuannya.
* Anjurkan orang tua untuk selalu berada di samping anak.
* Ajarkan anak dan orang tua untuk mengekspresikan perasaan.

* Perencanaan dan Rasional

*Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan


immobilisasi.

* Tujuan : Tidak ditemukan tanda-tanda gangguan integritas kulit


yang ditandai dengan kulit tetap utuh.
* Intervensi :

* Lakukan latihan pergerakan (ROM).


* Ubah posisi setiap 2 jam sekali atau sesuai dengan kebutuhan dan

kondisi anak.
* Kaji area kulit: adanya lecet.
* Lakukan back rub setelah mandi di area yang potensial menimbulkan
lecet dan pelan-pelan agar tidak menimbulkan nyeri.

* Perencanaan dan Rasional

*TERIMA KASIH

ATAS
PERHATIANNYA

You might also like