You are on page 1of 32

LAPORAN KUNJUNGAN

RUMAH PASIEN
MALNUTRISI
Oleh :
Wa Ode Azzahra Mustari, S.Ked
K1A1 09 054
Pembimbing
dr. Putu Sudayasa, M.Kes

Dibawakan dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik


Pada Bagian Ilmu Kedokteran Keluarga dan Komunitas
Fakultas Kedokteran
Universitas Halu Oleo
Kendari
2015

DEFINISI
suatu keadaan defisiensi, kelebihan atau
ketidakseimbangan protein energi dan
nutrien lain yang dapat menyebabkan
gangguan fungsi pada tubuh.

Kekurangan gizi pada anak dapat menimbulkan


beberapa efek negatif seperti lambatnya
pertumbuhan badan, rawan terhadap penyakit,
menurunnya tingkat kecerdasan, dan
terganggunya mental anak

ETIOLOGI

maras
mus

Pemasukan kalori yang tidak cukup


Kebiasaan makan yang tidak tepat
Kelainan metabolik
Malformasi kongenital
Pola makan
Faktor sosial
Faktor ekonomi
Faktor infeksi dan penyakit lain

Marasmik kwashiorkor

kwashi
orkor

DIAGNOSIS
Anak didiagnosis gizi buruk
apabila:
BB/TB < -3 SD atau , 70 % dari median (marasmus)
Edema pada kedua punggung kaki sampai seluruh tubuh
(kwashiorkor: BB/TB > - 3 SD atau marasmic
kwashiorkor: BB/TB < -3SD).

PENATALAKSANAAN

PROGNOSIS

Malnutrisi yang hebat mempunyai angka kematian yang


tinggi, kematian sering disebabkan oleh karena infeksi,
sering tidak dapat dibedakan antara kematian karena
infeksi atau karena malnutrisi sendiri.
Prognosis tergantung dari stadium saat pengobatan mulai
dilaksanakan. Dalam beberapa hal walaupun kelihatannya
pengobatan adekuat, bila penyakitnya progesif kematian
tidak dapat dihindari, mungkin disebabkan perubahan yang
irrever-sibel dari set-sel tubuh akibat under nutrition

HASIL KUNJUNGAN RUMAH

IDENTITAS
PASIEN

Nama: An. Dzaky putra alamsyah


Umur: 18 bulan
Alamat: Baruga samping Kantor
SAR
Agama : Islam
Suku : Muna

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien An. DZ datang posyandu Sanggoleo Lepo-lepo dengan keluhan
menurun nafsu makannya. Ibu pasien mengeluh anaknya sangat sedikit
makan dan berat badannya tidak pernah bertambah. pasien selama ini
diberikan susu formula oleh ibunya dan sudah diberikan makanan lunak.

Pasien memilih-milih dalam mengkonsumsi makanan. Seperti hanya mau


jika diberikan bubur nasi saja tanpa lauk-pauk dengan frekuensi makan 3
kali sehari dengan porsi sedikit. susu formula yang dikonsumsi sangat
jarang karena pasien lebih suka susu kaleng kental manis dibanding
dengan susu formula. Pemberian susu formula hanya sekitar 30 ml dengan
frekuensi minum 3 kali sehari.

Riwayat
Penyakit
Terdahulu

pasien riwayat lahir normal dengan berat badan 2,4 kg


tidak cukup bulan yakni usia kehamilan ibu 8 bulan.
Pasien pernah naik berat badannya hingga 3 kg saat
berusia kurang lebih 14 hari namun menjelang satu bulan
berat badan pasien terus menetap sekitar kurang lebih 4
kg. pasien riwayat masuk rumah sakit dan mendapatkan
perawatan karena diare dan ispa. Pasien diberikan ASI
oleh ibunya hingga umur 6 bulan disertai dengan
pemberian susu formula.
Frekuensi pemberian ASI hanya sekitar 3 kali dalam
sehari dengan volume kurang lebih 20 cc dan pasien
diberikan melalui dot karena saat itu ibu pasien bekerja
dari pagi hingga sore hari. Susu formula diberikan hanya
sekitar 2-3 kali sehari dengan jumlah yang sama dengan
pemberian ASI. Pemberian makanan lunak sudah dimulai
sejak pasien berumur 7 bulan dan diberikan bersama susu
formula. Ibu tidak memberikan susu formula pada pasien
selama beberapa bulan karena pasien akan minum susu
jika diberikan susu kaleng kental manis.

Riwayat
ibu

Ibu riwayat hamil anak pertama dan berdomisili di kota


Timika dengan suami. Saat hamil usia 5 bulan pasien
terdiagnosa menderita malaria dan dirawat dipuskesmas
kurang lebih 1 minggu. Saat usia kehamilan 8 bulan
pasien masuk rumah sakit karena malaria kembali. Pasien
dirawat 1 minggu dan saat pulang kerumah pasien
kemudian merasakan nyeri perut dan pasien dilarikan
kembali kerumah sakit. Pasien kemudian disarankan
untuk melakukan operasi secsio cesarean namun karena
HB pasien kurang maka operasi dibatalkan dan pasien
disarankan lahir normal dengan pemberian obat
perangsang (uterotonika).
Pasien riwayat ANC hanya 2 kali selama hamil
dipuskesmas dan suntik TT dua kali. Selama hamil pasien
tidak pernah merasakan mual muntah yang hebat,
perdarahan dari jalan lahir, dan pusing berputar dan leher
tegang atau riwayat menderita tekanan darah yang tinggi.
Ibu riwayat menikah saat berumur 19 tahun dan
mengandung pasien sat berumur 20 tahun dengan berrat
badan saat hamil 40 kg dan tinggi badan 135 cm.

Riwayat
Penyakit
Keluarga :

Ibu pasien mengaku dalam keluarga tidak ada


yang mengalami hal yang serupa seperti
anaknya.

Riwayat
pengobatan
sebelumnya

PEMERIKSAAN FISIS
Keadaan umum
:composmentis
Tanda Vital
Tekanan darah
:Frekwensi nadi
:100 x/mnt
Frekwensi nafas :20x/mnt
Suhu :36,5 oC
Berat badan :4,8 Kg
Panjang badan : 56 Cm
Lingkar kepala : 33 cm
LILA :12 cm
Status Gizi : gizi buruk
Kepala :
mikrosefal
Wajah :
tampak kusam
Mata :
konjungtiva anemis (-),
tampak cekung dibawah palpebra,
pasien tampak selalumengantuk

Hidung : dalam batas normal


Bibir :dalam batas normal
Lidah : dalam batas normal
Mulut : dalam batas normal
Telinga : dalam batas normal
Cor : dalam batas normal
Pulmo :
Inspeksi : simetris ki = ka
Palpasi : sulit dinilai
Perkusi: sonor pada kedua
lapangan atas paru (+) dan
hpersonor pada lapangan bawah
paru
Auskultasi : vesikuler (+/+) , BT :
ronkhi pada lapangan bawah
paru(+/+)

Abdomen :
Inspeksi : cembung, ikut gerak napas (-)
Palpasi : massa tumor (-), pembesaran hepar dan
lien (-),
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : bising usus (+), 10 x/ menit

Ekstremitas :

dalam batas normal

DIAGNOSIS 1. Gizi Buruk


2. Kekurangan Energi Protein
KERJA

DIAGNOSIS
BANDING

1. Parasit/kecacingan
2. Payah jantung kongestif

PASIEN INI
PERLU
DIRUJUK

Pasien perlu dirujuk apabila terdapat komplikasi


dari penyakit tersebut dan memberat hingga
memberikan prognosis yang kurang baik untuk
pasien

PENYELESAIAN MASALAH YANG


DIHADAPI PASIEN
Pada pasien ini penyelesaian masalah yang
dilakukan adalah melakukan kunjungan tetap
selama posyandu dan rajin kepuskesmas untuk
pemantauan berat badan dan asupan pada
pasien sendiri sehingga pertambahan maupun
penurunan berat badan yang terjadi dapat segera
tertangani dengan cepat

PENJELASAN YANG DIBERI PADA PASIEN


DAN KELUARGANYA TENTANG PENYAKIT
YANG DI DERITA
Menjelaskan tentang apa yang dimaksaud dengan
gizi buruk, gejala, faktor risiko, dan pencegahan dan
penanganan yang dapat dilakukan pada anak yang
mengalami gizi buruk

Menjelaskan bahwa Malnutrisi adalah suatu keadaan


defisiensi, kelebihan atau ketidakseimbangan protein energi
dan nutrien lain yang dapat menyebabkan gangguan fungsi
pada tubuh

Kekurangan gizi pada anak dapat menimbulkan beberapa efek


negatif seperti lambatnya pertumbuhan badan, rawan terhadap
penyakit, menurunnya tingkat kecerdasan, dan terganggunya
mental anak Periode emas (usia 0-24 bulan) dapat terwujudkan
apabila pada masa ini bayi dan anak memperoleh asupan gizi
yang sesuai untuk tumbuh kembang optimal. Sebaliknya apabila
bayi dan anak pada masa ini tidak memperoleh makanan sesuai
kebutuhan gizinya, maka periode emas akan berubah menjadi
periode kritis yang akan mengganggu tumbuh kembang bayi dan
anak

Malnutrisi yang hebat mempunyai angka kematian yang tinggi,


kematian sering disebabkan oleh karena infeksi, sering tidak
dapat dibedakan antara kematian karena infeksi atau karena
malnutrisi sendiri. Prognosis tergantung dari stadium saat
pengobatan mulai dilaksanakan. Dalam beberapa hal walaupun
kelihatannya pengobatan adekuat, bila penyakitnya progesif
kematian tidak dapat dihindari, mungkin disebabkan perubahan
yang irrever-sibel dari set-sel tubuh akibat under nutrition

Penjelasan yang disampaikan tentang


peranan pasien dan keluarganya dalam
proses penyembuhan penyakit yang
diderita
Menjelaskan bawa bertambahnya pertumbuhan anak
bergantung dari bagaimana ibu tekun untuk memeriksakan
anaknya keposyandu maupun rumah sakit dan mengikuti
anjuran yang sudah diberikan selama kunjungan tersebut

Menjelaskan bahwa keluarga harus berperan aktif dalam


proses pertumbuhan dan perkembangan pasien, misalnya
dengan selalu memberikan asupan makanan yang bergizi
seimbang kepada pasien

PENYULUHAN YANG ANDA LAKUKAN PADA


PASIEN DAN KELUARGANYA.
Menjelaskan bahwa salah satu penyebab penyebab yaitu malnutrisi
primer dan malnutrisi sekunder. Malnutrisi primer adalah keadaan
kurang gizi yang disebabkan oleh asupan protein maupun energi yang
tidak adekuat. Malnutrisi sekunder adalah malnutrisi yang terjadi
karena kebutuhan yang meningkat, menurunnya absorbsi dan/atau
peningkatan kehilangan protein maupun energi dari tubuh

Penjelasan tentang hal-hal yang dapat dilakukan


untuk mencegah terjadinya penurunan berat badan
dan terhambatnya perkembangan pada pasien

Menjelaskan tentang apa itu malnutrisi, faktor risiko,


cara pencegahannya

UPAYA PENCEGAHAN YANG


DISAMPAIKAN PADA
KELUARGANYA

PRIMER

SEKUNDER

TERSIER

KEGIATAN YANG DILAKUKAN


SAAT KUNJUNGAN RUMAH

KESIMPULAN
Karakteristik dari pasien adalah pasien seorang anak tunggal
yang lahir normal dan tidak cukup bulan dengan usia kehamilan
ibunya saat itu adalah 8 bulan dan berat badan lahirnya sekitar
2,4 kg. pasien merupakan anak yang pemilih dalam hal
pemberian makanan. Karena pasien tidak suka mengkonsumsi
berbagai jenis makanan yang sudah diberikan ibunya. Pasien
juga tidak terlalu sering mengkonsumsi Asi dari kecil sehingga
pemberian Asi disertai dengan pemberian susu formula namun
hanya dikonsumsi sedikit oleh pasien. Pasien tinggal dirumah
berukuran 18x12 m bersama nenek dan ibunya serta paman dan
bibi dan dua orang sepupunya. Pasien tidak tinggal bersama
ayahnya karena ayah pasien bekerja di Timika dan menetap
disana.

Faktor risiko pada


pasien ini

Pendidikan.
Kurangnya pengetahuan ibu pasien tentang malnutrisi
mengakibatkan pasien mengkonsumsi makananmakanan yang tidak memiliki gizi seimbang. Sehingga
pertumbuhan dan perkembangan pasien terhambat.
Faktor Psikologis
Ayah pasien tinggal menetap di Kota Timika dan bekerja
sebagai pedagang, sehingga pasien tidak pernah
berinterraksi dan mendapat kasih sayang yang diperoleh
dari ayahnya

SARAN

Pemberian makanan untuk pasien haruslah makanan yang mengandung gizi


seimbang dengan frekuensi 3 kali disertai pemberian susu formula yang angka
kecukupan gizi nya baik dan pemberian makanan tambahan selai makanan pokok
Ibu pasien harus rajin membawa pasien ke posyandu maupun puskesmas untuk
memantau pertumbuhan dan perkembangan pasien
Ibu pasien harus selalu melatih motorik pasien missal selalu menjaga kontak
terhadap pasien, dalam hal merawat dan menjaga pasien
Ibu pasien harus menjaga kebersihan diri pasien dengan rajin memandikan dan
mengganti pakaian pasien minimal 2 kali dalam sehari
Menjaga kebersihan kamar tempat pasien tidur dan kebersihan seluruh rumah
sehingga risiko untuk terjadinya penyakit bisa dihindari
Melatih pasien bermain dengan anak-anak dilingkungan rumahnya sehingga ada
interaksi antara pasien dengan oranglain

TERIMA KASIH

You might also like