1; Mengapa CETP inhibitor merupakan anti-aterogenik? Jelaskanlah! 2; Mengapa pemberian kombinasi ezemtibe + simvastatin efektif sebagai terapi hiperkolesterolemia? Jelaskanlah! 3; Jelaskanlah hubungan antara Cox- inhibitor dengan terjadinya rheumatoid arthritis ! 4; Bagaimanakah mekanisme down regulation mempengaruhi aktivitas HMG-KoA reduktase? Jelaskanlah! 5; Jelaskanlah perbedaan antara Malondialdehide, Isoprostane, dan Anandamide! JAWABAN 1; Cholesterylester transfer protein (CETP), biasanya mentransfer kolesterol dari kolesterol HDL ke very low density atau low density lipoproteins (VLDL atau LDL) yang akan menyebabkan terbentuknya aterosklerosis (bersifat aterogenik). Sedangkan CETP inhibitor mampu menghambat CETP sehingga mencegah terbentuknya aterosklerosis, karena itulah CETP inhibitor bersifat antiaterogenik. Penghambatan proses ini menghasilkan tingkat HDL yang lebih tinggi dan mengurangi kadar LDL. 2; Ezetimibe mengurangi kolesterol darah dengan menghambat penyerapan kolesterol oleh usus kecil dengan bertindak di perbatasan sikat dari usus kecil dan menghambat penyerapan kolesterol, yang mengarah ke penurunan pengiriman kolesterol usus ke hati. Sedangkan Simvastatin adalah HMG-CoA inhibitor atau statin . Ia bekerja dengan menghalangi enzim yang diperlukan bagi tubuh untuk membuat kolesterol. Sehingga kombinasi dan ezetimibe dan simvastatin efektif untuk terapi Hiperkolesterolemia ( kondisi medis yang ditandai dengan kadar kolesterol dalam darah yang lebih dari normal ).
3; Rheumatoid Arthritis merupakan penyakit autoimun (penyakit yang terjadi pada
saat tubuh diserang oleh sistem kekebalan tubuhnya sendiri) yang mengakibatkan peradangan dalam waktu lama pada sendi. Penyakit ini menyerang persendian, biasanya mengenai banyak sendi, yang ditandai dengan radang pada membran sinovial dan struktur-struktur sendi serta atrofi otot dan penipisan tulang. Sedangkan COX-2 inhibitor yang merupakan salah satu jenis dari COX inhibitor adalah pengobatan untuk Rheumatoid Arthritis yang memberikan bantuan pada gejala peradangan dan nyeri menggunakan NSAID ( non-steroid anti-inflammatory drugs ). 4; Meningkatnya kadar kolesterol intrasel menurunkan reseptor LDL yang bekerja
pada tingkat ekspresi gen. Sewaktu konsentrasi reseptor-reseptor tersebut di
membran sel berkurang, mekanisme ini dikenal sebagai down regulation. Apabila kadar kolesterol intrasel meningkat, pembentukan kolesterol dari asetil-KoA di dalam sel berkurang, karena meningkatnya depot persediaan kolesterol bebas sehingga menurunkan pembentukan HMG-KoA reduktase. Karena itulah mekanisme down regulation dapat mempengaruhi aktivitas HMG-KoA reduktase. 5; Malondialdehide adalah senyawa organik dengan rumus CH2 (CHO)2. Spesies reaktif yang terjadi secara alami dan merupakan penanda untuk stres oksidatif Isoprostane adalah seperti prostaglandin, senyawa yang terbentuk in vivo dari radikal bebas-katalis peroksidasi dari asam lemak esensial (terutama asam arakidonat ) tanpa tindakan langsung siklooksigenase (COX) enzim. Senyawa ini merupakan penanda akurat dari peroksidasi lipid dan stres oksidatif. Anandamide adalah molekul yang bertindak sebagai neurotransmitter, dan yang memiliki struktur yang sangat mirip dengan tetrahydrocannabinol (THC), konstituen aktif pada ganja.