Professional Documents
Culture Documents
fraksi ejeksi ventrikel kiri yang normal tidak berbeda dengan gagal
jantung pada umumnya22. Kesintasan 12 bulan gagal jantung dengan
fraksi ejeksi ventrikel kiri yang normal juga sama tingginya dengan
gagal jantung dengan fraksi ejeksi ventrikel kiri yang menurun yaitu
75% vs 71%21. Namun semua penelitian tersebut belum ada yang
meneliti populasi penderita sirosis hati. Implikasi klinis lainnya adalah
kemungkinan untuk dimasukkannya parameter kardiovaskular dalam
penilaian prognosis dan derajat beratnya penyakit seperti Child-Pugh
atau MELD yang saat ini masih terus dibuktikan.
Terdapat dua penelitian di RSCM dan Indonesia tentang masalah
kardiologi pada penderita sirosis hati yang keduanya dilakukan pada
tahun 2003 yaitu pemanjangan interval QT pada pasien sirosis hati dan
penelitian pendahuluan disfungsi ventrikel kiri pada penderita sirosis
hati non alkoholik di Poliklinik Hepatologi RSCM. Pada penelitian
pertama didapatkan prevalensi pemanjangan interval QT sebesar
67.9% dan berhubungan dengan derajat disfungsi hati, suatu angka
yang sangat besar pada populasi tersebut yang berisiko untuk
berkembang menjadi aritmia dengan kematian mendadak23. Pada
penelitian pendahuluan disfungsi ventrikel kiri pada penderita sirosis
hati non alkoholik didapatkan gangguan fungsi ventrikel kiri berupa
disfungsi diastolik sebesar 30% dan memberikan pertanyaan penelitian
tentang hubungan derajat disfungsi diastolik ventrikel kiri dengan
derajat disfungsi hati penderita sirosis hati24. Penelitian hubungan
derajat disfungsi diastolik dengan derajat disfungsi hati penderita
sirosis dalam skala besar baru ada 1 hasil penelitian di pusat
hepatologi di Spanyol. Bila klinisi mengetahui atau menyadari adanya
masalah disfungsi diastolik pada penderita sirosis hati dan
hubungannya dengan derajat disfungsi hati maka klinisi akan lebih
waspada bahwa jantung juga menjadi organ yang perlu mendapat
perhatian pada pasien sirosis. Kewaspadaan adanya disfungsi diastolik
pada penderita sirosis hati juga akan membuat klinisi
memperhitungkan adanya gagal jantung tersembunyi yang dapat
muncul apabila dilakukan tindakan intervensi medis atau pemberian
obat-obatan yang mempengaruhi kondisi hemodinamik.