Professional Documents
Culture Documents
PASIEN HIV/AIDS
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
Analisa/diagnosa Keperawatan
Intervensi
Implementasi
Evaluasi
Pengkajian
Pasien datang meminta pertolongan kesehatan
untuk pertama kalinya biasanya bukan karena
terdeteksi HIV
Data Demografi
Nama, umur, tempat tanggal lahir, jenis
kelamin, ras, status perkawinan, alamat,
pekerjaan, status imigrasi, perilaku
beresiko
Nama anggota keluarga atau orang yang
dapat dihubungi
Risiko tinggi
Darah
Cairan mani
Cairan vagina
ASI
Cairan
Cairan
Cairan
Cairan
Cairan
Cairan
serebrospinal
amnion
pleura
peritoneal
perikardial
sendi
cairan serviks
muntah
feses
air liur
keringat
air mata
Urin
Cairan nasal
sputum
Tidak dianggap
infeksius,
kecuali
terkontaminasi
darah yang
terlihat
Efektivitas Penularan
Per kejadian:
Hubungan seksual tak aman 0,1-1%
Tusukan jarum /perlukaan 0,3%
Percikan cairan tubuh pada mukosa 0,09%
Transfusi darah > 90%
Dari ibu hamil ke bayi 35%
Pengguna Narkoba Suntik
Prevalensi tinggi di Indonesia sekitar 60%)
Kematian
1100
Infeksi
Oportunistik
1000
CD4 T Cells/mm3
(
)
900
Infeksi laten
800
1:512
1:256
700
1:128
600
1:64
Gejala
konstitusi
500
1:32
400
1:16
300
1:8
200
1:4
100
0
1:2
0
Weeks
12
Years
10 11
Infeksi
Primer
1200
Riwayat kesehatan
terdahulu
Riwayat Penyakit Terdahulu
Cara terinfeksi HIV, TBC, Hepatitis A, B, C, sering
mengalami infeksi virus dan jamur, hemofilia,
riwayat transfusi (sebelum th 85), transplantasi,
STD.Penyakit terkait dengan IO
PENGKAJIAN
Manifestasi klinis
Tergantung pada organ/jaringan tubuh yang
terkena dan infeksi oportunistik atau kanker
spesifik
06/22/15
15
SELALU UNILATERAL
06/22/15
16
06/22/15
17
06/22/15
18
06/22/15
19
06/22/15
20
Hasil Penelitian
Malawi, 242 fotograf (lihat gambar) menunjukkan
hasil persesuaian antar pengamat yang baik untuk
kuku berwarna abu-abu dengan nilai prediktif positif
(positive predictive value) kuku abu-abu untuk jumlah
CD4 di bawah 200 adalah 81 persen AIDS: Volume 20(10) 26 June 2006
Sistem penglihatan
Gastrointestinal
:
lesi pada mulut Kapossi sarkoma
Candida mulut plag putih yang
melapisi rongga mulut dan lidah
kandidiasis
Lesi putih pada lidah (hairy leukoplakia)
Ginggivitis
Muntah
Diare
Inkontinen alvi
Hepatosplenomegali
06/22/15
26
06/22/15
27
Kandidiasis
06/22/15
28
06/22/15
29
06/22/15
30
Herpes simpleks
06/22/15
31
Muskuloskeletal
Muscle
wasting
Pemeriksaan fisik
Respirasi
Sesak nafas (dispnu, takipnu)
Batuk produktif dan batukk non produktif
dengan SaO2 < 80% (PCP)
Retraksi interkostalis
Neurologi
Ensefalitis toksoplasma
Meningitis kriptokokus
ataxia, tremor, sakit kepala
(toxoplasmosis), kurang kordinasi
(ADC), kehilangan sensori, apasia,
kehilangan konsentrasi (ADC),
kehilangan memori (ADC=AIDS
Dementia Complex), apatis,
depresi, penurunan kesadaran,
kejang (Toxoplasmosis), paralysis,
Kebutuhan Spritual:
Agama
Partisipasi pasien dalam kegiatan keagamaan
Pentingnya agama bagi pasien
Kondisi keuangan:
Kemampuan pasien melanjutkan
pekerjaannya
Pengeluaran dan pemasukan setiap bulan
Asuransi kesehatan yang dimiliki
Diagnosis HIV
Infeksi HIV didiagnosis dengan cara
mendeteksi antibodi melawan infeksi pada
darah pasien HIV.
Ada 3 tipe tes antibodi HIV There are three
main types of HIV antibody tests:
ELISA;
Western Blot;
Rapid HIV tests.
Hasil Negatif
Hasil tes Positif
Maka hasilnya positif
Tes ketiga/konfirmasi utk hasil
tes diskordan :
atau sampel dikirim ke
laboratorium rujukan
? result
Positive
ELISA PLATE
Controls
Negative
PENGKAJIAN
PSIKOSOSIAL
Apabila pasien mengetahui DX Penyakitnya
Infeksi oportunistik
Penyakit infeksi yang disebabkan
oleh organisme yang tidak
menimbulkan penyakit pada orang
yang memiliki sistem kekebalan
tubuh normal
Contoh: TB, Pneumonia, Infeksi
Jamur Berulang, Diare kronik,
demam tanpa sebab yang jelas,
meningitis, kanker, dll
Stavudine d4T
ZDV + 3TC
Nevirapine (NVP)
Zidovudine (ZDV)
Efavirenz (EFV)
Lamivudine (3TC)
Tujuan Pengobatan
Menekan jumlah virus HIV, secara maksimal
dan jangka panjang
Mengembalikan status imunologik
Memperbaiki Kualitas Hidup
Menekan morbiditas dan mortalitas
Target pasien
Klinis
rekomendasi
TB dan hepatitis B
TB aktif
CD4 berapapun
CD4 berapapun,
diberikan
secepatnya
setelah OAT
(dalam 8 minggu)
Hepatitis B
CD4
berapapun membutuhkan terapi
setelah
apai
padapengobatan:
93,5% pasien memulai lini-1
Keterbatasan ARV
1 Virus bebas
S
3 Infeksi
I
Virus menembus sel
mengosongkan isinya
K
ke dalam sel
L
4 Reverse Transcription
U ssRNA diubah menjadi
S dsRNA oleh enzim
reverse transcriptase
H
I
D
U
P
H
I
V
5 Integrasi
RNA HIV
Koreseptor CXCR4
DNA HIV
DNA man
6 Transkripsi
DNA HIV
Pembentukan protein
rantai panjang
DNA man
8 Budding
Virus immatur
mendorong ke luar,
mengambil sel membran
7 Assembly
10 Maturasi
3 golongan ARV
NRTI analog nukleosida/nukleotida
mis. AZT, 3TC, ddI, d4T, tenofovir (TDF)
(Nucleoside/Nucleotide Reverse Transcriptase Inhibitor)
Duviral + Neviral
Efek samping PI
Lopinavir/r:
Nelfinavir:
Nevirapine:
3TC:
d4T:
ddI:
TDF:
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d
immunodefisiensi,malnutrisi, pertahanan
primer tak efektif (kulit rusak,
traumatik)
2. Resiko terhadap kerusakan pertukaran
gas b/d melemahnya otot pernafasan,
penurunan energi, sekresi alveolar
3. Resiko defisit volume cairan b/d diarhe,
disphagia, muntah, minum kurang
PRIORITAS
KEPERAWATAN
1.
2.
3.
4.
Mencegah/memperkecil infeksi
Mempertahankan homeostasis
Mengusahakan kenyamanan
Memberikan penyesuaian
psikososial
5. Memberikan informasi mengenai
proses penyakit/prognosis dan
kebutuhan perawatan
TUJUAN PEMULANGAN
1. Infeksi dapat dicegah
2. Komplikasi dapat
dihindari/dikurangi
3. Rasa sakit/tidak nyaman dikurangi
4. Pasien dapat realistis dalam
menghadapi situasi
5. Diagnosis, prognosis dan
pengobatan dapat dipahami
RENCANA ASUHAN
KEPERAWATAN PASIEN AIDS
DX
#1
Tujuan/
kriteria
Pasien akan
terbebas dari
infeksi
nosokomial
Intervensi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Rasional
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Mengurangi resiko
kontaminasi silang
Mengurangi patogen
Mengurangi infeksi
nosokomial
Identifikasi awal infeksi
Meningkatkan kerjasama
mencegah infeksi silang
Mencegah perpindahan
kuman infeksi
Menilai perubahan &
menentukan terapi
Menghambat proses
infeksi
RENCANA ASUHAN
KEPERAWATAN PASIEN AIDS
DX
#2
Tujuan/
kriteria
Mempertahank
an oksigenasi
yg mencukupi
Intervensi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pantau tanda-tanda
perlemahan respiratori;
takipnea, sianosis, keletihan
Auskultasi bunyi nafas,
tandai daerah paru yg
mengalami penurunan
ventilasi
Atur posisi yg nyaman;
fowler
Berikan oksigen tambahan
Lakukan fisioterapi dada
Kolaborasi
pemeriksaan;AGD, Ro
Thorax, Saturasi O2
Kolaborasi bronkodolator,
ekspektoran, atau depresan
batuk
Rasional
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Menunjukkan kesulitan
pernapasan dan
membutuhkan intervensi
segera
Memperkirakan
perkembangan komplikasi
infeksi
Meningkatkan fungsi
pernafasan optimal
Memperbaiki krisis
pernapasan
Meningkatkan bersihan jalan
napas
Menunjukkan status
pernapasan
Meningkatkan/pertahankan
jalan nafas
RENCANA ASUHAN
KEPERAWATAN PASIEN AIDS
DX
#3
Tujuan/
kriteria
Mempertahank
an
keseimbangan
cairan dan
elektrolit
Intervensi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Rasional
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Identifikasi penyebab
Indikator kehilangan,status
keseimbangan cairan
Indikator volume cairan
sirkulasi
Mempertahankan
keseimbangan cairan
Mendukung volume sirkulasi
jika intake oral tak adekuat
Mengevaluasi kebutuhan
cairan,elektrolit & fungsi
ginjal
RENCANA ASUHAN
KEPERAWATAN PASIEN AIDS
DX
#4
Tujuan/
kriteria
Mempertahank
an berat badan
& tidak ada
tanda
malnutrisi
Intervensi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Rasional
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Sel T4
Sel T4
Sel T8
Makrofag
Sel B
Fungsi
Kerusakan
Fagositosis
Serum Antibodi
Limfopenia
Sitotoksitas
Kemotaksis
Respon Antibodi
TERIMA KASIH