You are on page 1of 13

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I
PENADAHULIAN
Manajer projek adalah orang yang bertanggung jawab terhadap perencanaan,
pelaksanaan dan penutupan proyek. Manajer projek adalah seorang profesional
khusus terlatih dengan kemampuan yang luar biasa dari aspek perencanaan hingga
pelaksanaan proyek.
Proyek tersebut dapat dari berbagai jenis dan kategori. Proyek tersebut dapat
berupa proyek konstruksi, proyek arsitektur, proyek perangkat lunak atau jenis proyek
lainnya yang harus terorganisir dengan baik. Manajer projek dapat dianggap sebagai
pemimpin utama dari setiap jenis pekerjaan yang terorganisir , memiliki tanggung
jawab untuk mengatur tugas, mengkoordinasikan tugas-tugas kecil yang berbeda
dalam proyek dan juga mengkoordinasikan pekerjaan semua anggota yang bekerja
pada proyek tersebut.
Tugas manajer proyek sangat penting yaitu untuk menyelesaikan seluruh
proyek, dan hal tersebut tergantung pada kemampuannya untuk menyelesaikan tugas
dengan anggaran tetap dan batas waktu tertentu. Manajer proyek memastikan bahwa
proyek akan selesai dalam batas waktu dan anggaran yang sudah ditetapkan.
Manajer proyek pada dasarnya adalah wakil klien dan ditugaskan untuk
menyelesaikan proyek sesuai dengan kebutuhan kliennya. Manajer proyek
mengarahkan semua yang bekerja di bawah koordinasinya untuk menyelesaikan
proyek. Sebagai contoh, misalkan sebuah perusahaan ingin membangun sebuah hotel.
Mereka akan meminta manajer proyek untuk mengarahkan kerja arsitek, membangun

konstruksi, desain perabot dan perlengkapan, teknisi listrik, dan lain-lain untuk
membangun sebuah hotel sesuai dengan permintaan perusahaan.
Manajer proyek harus memiliki beberapa kualifikasi tertentu yang diperlukan
untuk membuatnya cocok mengerjakan suatu proyek. Pertama-tama manajer proyek
harus merakyat. Ia harus bisa menjaga hubungan baik dengan semua bawahannya dan
dia juga harus mampu membimbing bawahannya serta memecahkan setiap masalah
yang mungkin mereka hadapi.
Manajer proyek harus memiliki kepemimpinan yang berkualitas, seluruh
proyek akan diawasi olehnya. Oleh karena itu, jika ia tidak memiliki kualitas
kepemimpinan yang baik, ia tidak akan mampu membimbing rekan rekan dan
bawahannya, dan tidak akan dapat mengarahkan pekerjaan yang dilakukan. Selain itu,
ia harus mampu mengendalikan anak buahnya dan mampu memahami mereka.
Manajer proyek juga harus menjadi komunikator yang baik dan mampu
memahami orang lain. Banyak masalah dalam organisasi yang muncul hanya karena
pola komunikasi yang buruk. Seorang manajer proyek yang mampu berkomunikasi
dengan baik akan mampu menyampaikan pesan kepada bawahannya saat itu juga
sehingga permasalahan yang timbul karena kesalahpahaman akan menurun.
Dengan peranan manajer proyek yang sedemikian banyak, maka hanya orang
yang memenuhi kualifasi di atas yang cocok untuk pekerjaan tersebut sehingga
mampu bekerja di bawah tekanan secara efisien. Banyak orang tidak memiliki
kualifikasi tersebut sehingga tidak mampu tenang dalam kondisi tegang sehingga
tidak kompeten untuk menjadi manajer proyek.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Manajemen Proyek
Menurut The PMBOK Guide (Project Management Institute 2000),
proyek adalah usaha sementara yang dijalankan untuk menyelesaikan sebuah
tujuan yang khusus. Manajemen proyek adalah aplikasi dari pengetahuan,
kemampuan, alat-alat, dan teknik untuk merancang aktivitas dalam memenuhi
atau melebihi keperluan dan ekspektasi stakeholder dalam suatu proyek.
Sifat-sifat dari proyek yaitu:
1. Batas waktu, karena sebuah proyek bersifat sementara, maka proyek
harus memiliki awal dan akhir yang jelas.
2. Tujuan, Proyek dijalankan untuk menyelesaikan sesuatu.

Sebuah

proyek Teknologi Informasi (IT) dapat menghasilkan berbagai macam hasil


yaitu sistem, software package, atau rekomendasi berdasarkan hasil
pembelajaran, oleh karena itu tujuan proyek harus menghasilkan sesuatu
yang nyata dan bernilai untuk suatu organisasi. Tujuan diperlukan untuk
mendefinisikan pekerjaan yang harus dilakukan, jadwal kerja, anggaran,
dan memberikan arah yang jelas untuk tim proyek.
3. Kepemilikan, Proyek harus memberikan sesuatu yang bernilai untuk
individu atau grup yang akan memiliki produk dari proyek setelah proyek
selesai. Proyek harus memiliki sponsor yang jelas. Sponsor ini bisa
pengguna terakhir, atau klien yang bersedia menyediakan arah, dana atau
sumber lain untuk proyek.

4. Resources, Proyek IT memerlukan waktu, uang, orang dan teknologi.


Resources menyediakan tujuan untuk mencapai tujuan dari proyek dan
sebagai batasan, contoh ruang lingkup proyek atau pekerjaan untuk dicapai,
yang ditentukan langsung dari tujuan proyek. Jika sponsor proyek meminta
tambahan fitur untuk ditambahkan ke sistem, maka tidak diragukan
akan

diperlukan

resource tambahan. Penggunaan resource proyek

berhubungan dengan biaya yang harus diikutsertakan dalam biaya


keseluruhan proyek.
5. Peran, proyek IT memerlukan individu-individu dengan kemampuan
yang berbeda-beda. Walaupun kemampuan ini mungkin berbeda untuk
proyek-proyek yang berbeda, umumnya proyek terdiri dari:
Manajer proyek, manajer proyek adalah pemimpin tim dan bertanggung
jawab untuk memastikan proses manajemen proyek dan pengembangan
teknis berjalan dan sesuai dengan syarat-syarat tertentu, proses-proses
yang didefinisikan, dan standar kualitas.
Sponsor
proyek, sposor
proyek mungkin

merupakan klien,

pengguna atau manajer organisasi yang bertindak sebagai juara untuk


proyek dan menyediakan resource organisasi dan arah yang diperlukan.
Subject Matter Expert (SME), SME mungkin merupakan sebuah
pengguna atau klien yang memiliki pengetahuan, keahlian, atau
wawasan khusus pada suatu daerah fungsionil yang diperlukan untuk
mendukung proyek, contoh jika suatu organisasi perlu untuk
mengembangkan

sistem

yang

mendukung

keputusan

pajak,

mempunyai seorang ahli pajak yang dapat membagi pengetahuannya


akan lebih produktip daripada mempunyai orang-orang teknis yang
mencoba untuk mempelajari semua hal mengenai akuntansi pajak saat
mengembangkan sistem.
Technical Expert (TE), TE diperlukan untuk menyediakan solusi teknis
untuk masalah organisasi. TE dapat mencakup systems analyst, network
specialists, programmers, graphic artists, trainers, dan sebagainya.

Tanpa menghiraukan gelar


bertanggung

pekerjaan,

jawab

mengimplementasi

individu-individu

ini

untuk mendefinisikan, membuat dan

infrastruktur

teknis

dan

organisasi

untuk

mendukung produk dari proyek IT.


6. Risiko dan asumsi, semua proyek memiliki elemen risiko, dan beberapa
proyek memiliki risiko lebih daripada yang lain. Risiko dapat muncul
dari banyak sumber, baik internal maupun eksternal untuk tim proyek,
contoh risiko internal mungkin muncul dari estimasi proses atau dari
fakta bahwa anggota kunci dari tim proyek meninggalkan proyek pada
pertengahan. Risiko eksternal mungkin muncul dari ketergantungan pada
vendor atau kontraktor yang lain. Asumsi adalah yang digunakan
untuk memperkirakan ruang lingkup, jadwal, anggaran dan untuk
menaksir risiko dari proyek. Banyak faktor-faktor yang dihubungkan
dengan proyek dan penting untuk mengidentifikasi dan menegaskan semua
risiko dan asumsi yang dapat mempengaruhi proyek IT.
7. Tugas-tugas yang saling berhubungan satu sama lain, pekerjaan dalam
proyek memerlukan tugas-tugas yang saling berhubungan satu sama lain,
contoh jaringan tidak dapat dipasang jika perangkat keras belum dikirim,
atau syarat khusus tidak dapat digabungkan pada rancangan jika pengguna
kunci belum diwawancara. Kadang penundaan suatu tugas dapat
mempengaruhi tugas berikutnya, jadwal proyek mungkin terlambat dan
proyek

tidak

dapat

direncanakan.
8. Perubahan organisasi,

memenuhi
proyek

saat
adalah

terakhir
perubahan

dari jadwal yang


organisasi

yang

terencana. Perubahan harus dimengerti dan diurus karena implementasi


dari proyek IT akan mengubah bagaimana orang-orang bekerja.
Kemungkinan akan perlawanan akan muncul dan sistem yang sukses secara
teknis dapat menjadi kegagalan organisasi.
9. Beroperasi pada lingkungan yang lebih dari proyek, organisasi-organisasi
yang memilih proyek untuk beberapa alasan, proyek-proyek yang dipilih

dapat mempengaruhi organisasi (Laudon and Laudon 1996). Penting untuk


seorang manajer proyek dan tim mengerti budaya, lingkungan, politik
perusahaan.
2.2 Proyek IT
Menurut Kapur (1999), banyak organisasi melihat manajemen proyek
sebagai investasi untuk mengembangkan tingkat kesuksesan dari proyek IT.
Tetapi Gopal K. Kapur percaya bahwa dasar-dasar dan praktek dari manajemen
proyek dikembangkan oleh seorang teknik. Menurut pengalamannya pertama
sebagai insinyur sipil dan kemudian sebagai manajer proyek IT, Kapur percaya
bahwa proyek IT lebih susah diurus daripada mengurus proyek teknik. Untuk
manajemen proyek IT dapat berjalan, pekerjaan IT harus mengadaptasi dan
mengembangkan pengetahuan manajemen proyek teknik.
Kapur mendaftarkan tujuh kunci perbedaan:
1. Teknik menggunakan rendering dari artis, model arsitektur, dan
gambar yang menggambarkan dengan jelas produk akhir sebelum
konstruksi dimulai. Sedangkan produk akhir proyek IT tidak selalu
dengan jelas tergambarkan atau diketahui sampai tingkat akhir dari
proyek.
2. Tahapan dari proyek konstruksi lebih bersifat satu arah dan batasanbatasan dari setiap tahapan jelas digambarkan. Sedangkan tahapan dari
proyek IT lebih kompleks karena cenduring saling melengkapi atau bisa
dipilih-pilih.
3. Proses konstruksi untuk proyek teknik didasarkan atas membangun
produk akhir dari

komponen-komponen

yang

sudah

dites

dan dirancang sebelumnya, sedangkan koding untuk proyek IT harus


dikembangkan atau ditulis dari awal.
4. Penyerahan untuk kebanyakan proyek teknik digambarkan dengan jelas
pada spesifikasi, sedangkan penyerahkan pada proyek IT sering
digambarkan tepatnya atau diinterpretasi oleh berbagai stakeholders.

5. Proyek teknik sering memiliki data yang luas yang mengandung


informasi biaya yang jelas yang tersedia untuk penaksir biaya,
sedangkan estimasi untuk IT secara umum didasarkan atas perkiraan
yang terbaik karena sedikitnya sumber yang dapat menyediakan
informasi berdasarkan sejarah.
6. Dalam proyek teknik, peran dan tanggung jawab dari para anggota tim
secara umum digambarkan dengan jelas (contoh: tukang kayu, listrik,
pelukis, dan sebagainya), sedangkan seseorang di proyek IT mungkin
memiliki beberapa peran dan tanggung jawab.
7. Gambar dan spesifikasi dalam teknik menggunakan simbol, istilah, dan
teks yang standar. Sedikit kebingungan yang muncul dari cetakan biru
yang melukiskan kabel atau peta dari bentang darat. Sedangkan dalam
proyek IT, vendor IT mencoba untuk membuat simbol, istilah, dan teks
yang baru untuk membedakan mereka dari kompetitor mereka.
2.3 Manajer Proyek
Menurut Marchewka (2003, p.86), salah satu dari keputusankeputusan penting dalam manajemen proyek adalah memilih seorang manajer
proyek atau pemimpin tim. Manajer proyek biasanya ditunjuk untuk suatu
proyek pada tahap pertama dalam siklus proyek, tetapi manajer proyek yang
baru bisa dibawa sebagai pengganti pada tahap lanjut dari tahapan proyek.
Manajer proyek harus bermain dalam banyak peran. Pertama manajer
proyek

harus

merencanakan,

bermain

peran

manajerial

yang

memusatkan

pada

mangatur, dan mengawasi. Manajer proyek contohnya

bertanggung jawab untuk mengembangkan rencana proyek, mengatur resource


untuk proyek, dan menjaga pelaksanaan dari rencana. Manajer proyek harus
juga melakukan fungsi administrasi termasuk pemeriksaan performa, tracking
proyek dan laporan, dan tanggung jawab hari ke hari yang umum.

Walaupun pekerjaan ini kedengarannya sederhana dan terus jalan,


bahkan rencana terbaik yang dipikirkan tidak selalu berjalan seperti yang kita
harapkan. Jadi manajer proyek harus tahu kapan untuk mengikuti rencana dan
kapan

untuk

mengadaptasi

atau

mengubah

rencana

proyek

dengan

mempercepat aktivitas-aktivitas tertentu atau berperan sebagai orang yang


menyelesaikan masalah.
Kesuksesan dari proyek tentu saja tidak hanya tergantung kepada tim
proyek tetapi juga terhadap kontribusi dan dukungan dari semua stakeholder
proyek. Oleh karena itu, manajer proyek harus membangun dan memelihara
hubungan antar bermacam-macam stakeholder. Untuk melakukan ini secara
efektif, manajer proyek harus memainkan peran pemimpin yang kuat. Saat
peran manajerial memusatkan pada merencanakan, mengatur dan mengawasi,
kepemimpinan memusatkan untuk membuat orang termotivasi dan bergerak
pada jalan yang benar menuju tujuan yang sama.
Memilih manajer proyek untuk suatu proyek sekilas sama dengan
menyewa

seorang

pegawai.

Penting

untuk

melihat

latar

belakang,

pengetahuan, kumpulan keahlian, dan rata-rata kekuatan dan kelemahannya.


Beberapa sifat yang dimiliki manajer proyek mencakup:
Kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang, seorang manajer proyek
harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang tinggi. Seorang manajer
proyek tidak harus merupakan pembicara motivasi yang hebat, tetapi
harus memiliki kemampuan untuk berhubungan dengan orang, membagi
visi yang sama, dan membuat semua orang menanggapi dan mengarah
pada arah yang benar.
Kemampuan untuk berurusan
sebagai penghubung

yang

baik,

dengan
seorang

orang,

selain

manajer

bertindak

proyek

harus

memiliki kepandaian sosial untuk berurusan dengan orang, ego mereka,


dan agenda mereka. Manajer proyek harus bisa menjadi pendengar yang
baik, mendengar apa yang dikatakan oleh orang dan mengerti yang

dimaksud oleh mereka. Kemampuan ini membuat manajer proyek dapat


mengetahui yang disembunyikan oleh orang ketika orang tidak
atau

terbuka

tanpa

menjengkelkan

atau

mengasingkan

jujur

mereka.

Seorang manajer proyek juga harus mempunyai selera humor. Sering kali,
manajer proyek dan tim proyek diharapkan untuk memberikan hasil pada
situasi yang banyak tekanan, selera humor dapat membuat situasi ini
lebih

mudah diurus. Walaupun seorang manajer proyek tidak harus

menjadi teman baik semua orang, orang harus merasa bahwa mereka
setidaknya bisa didekati dan nyaman untuk
Tambahan,

manajer

proyek

juga

harus

berbicara

dengannya.

bersedia untuk membagi

pengetahuan dan kemampuan dengan orang lain dan bersedia untuk


membantu setiap individu mengembangkan potensi mereka sepenuhnya.
Kemampuan untuk menyiptakan dan menopang hubungan, seorang
manajer proyek yang baik harus mampu membangun jembatan bukan
tembok. Bertindak sebagai pendamai atau

perunding antara klien

proyek dan sponsor proyek, direksi, tim proyek, pelanggan, supplier,


vendor, pemborong, dan sebagainya mungkin

diperlukan.

Tambahan,

manajer proyek seharusnya merupakan pedagang yang baik. Seorang


manajer proyek yang efektif harus secara rutin menjual nilai dari
proyek ke semua stakeholder dan mempengaruhi orang lain yang dia
tidak memiliki wewenang langsung.
Kemampuan untuk mengatur, seorang manajer proyek harus baik
dalam mengatur, mengembangkan rencana proyek, mendapatkan resource, dan
menciptakan lingkungan proyek yang efektif. Manajer proyek juga harus
mengetahui dan mengerti detil dan gambaran utamanya, yang memerlukan
pengetahuan mengenai detil dari rencanan proyek dan juga mengerti
bagaimana kemungkinan-kemungkinan bisa mempengaruhi rencana.

Dari teori manajer proyek ini, diambil faktor-faktor yang akan


dianalisis pengaruhnya terhadap kesuksesan proyek yaitu tingkat sosialisasi,
bagaimana misi proyek disampaikan kepada anggota tim, bagaimana
motivasi yang dilakukan oleh manajer proyek, dan sejauh mana anggota tim
mengerti yang dikerjakannya melalui pengetahuannya tentang gambaran besar
proyek. Selain itu dalam menyelesaikan pengaruh lingkungan yang pastinya
memiliki dampak terhadap tim yang akan diteliti adalah insentip yang
dijalankan dalam tim.
2.4 Kesuksesan Proyek
Menurut Kerzner (1987), Sebuah proyek yang sukses adalah proyek
yang dicapai dengan batasan berikut:

Dalam waktu yang ditentukan


Dalam biaya dan anggaran yang ditentukan
Memenuhi performa atau level kualitas
Dalam ruang lingkup awal atau perubahan ruang lingkup yang disetujui.
Tidak mengganggu budaya dan nilai perusahaan
Memiliki dokumentasi yang baik dan analisis sesudah.
Menurut Marchewka (2003, p. 293), mengevaluasi kesuksesan proyek

dilakukan menggunakan nilai organisasi yang bisa diukur (Measurable


Organizational Value / MOV). MOV didefinisikan pada awal dari proyek.
MOV menyediakan dasar untuk menjalankan proyek dan mendukung banyak
keputusan dalam siklus proyek. Sering kali MOV tidak bisa siap untuk
ditentukan

saat penutupan proyek. Banyak keuntungan yang diimpikan

dengan mengimplementasi sistem


minggu

atau

bahkan

mungkin

memerlukan

berminggu-

berbulan-bulan sebelum mereka menyadarinya.

Walaupun berbagai stakeholder dan pemain mungkin memiliki pandangan


yang berbeda tentang keberhasilan proyek, penting untuk menaksis nilai dari
diberikan proyek terhadap organisasi. Tinjauan ini mungkin dilakukan oleh
beberapa orang dari sponsor proyek atau organisasi klien dan organisasi atau

daerah kerja bertanggung jawab untuk menjalankan proyek. Secara umum,


tinjauan ini seharusnya memusatkan untuk menjawab dan mendokumentasi
pertanyaan-pertanyaan berikut:

Apakah proyek mencapai MOV nya?


Apakah sponsor atau pelanggan puas?
Apakah proyek terurus dengan baik?
Apakah manajer proyek dan tim bertindak profesional dan etis?
Apa yang dikerjakan dengan benar?
Apa bisa dikerjakan dengan lebih baik berikutnya?
Sebelum melakukan evaluasi ini, perusahaan konsultasi atau individu

yang mewakili

proyek

harus

yakin

bahwa

sistem

informasi

yang

diterapkan belum berubah. Sering kali ketika sistem informasi diserahkan ke


sponsor proyek, pengguna atau staf pendukung mungkin melakukan
perubahan. Tidak jarang perubahan ini mengakibatkan pengaruh yang tidak
diinginkan. Ketelitian harus dilakukan untuk meyakinkan bahwa sistem yang
dievaluasi adalah sistem yang diserahkan (Nicholas
1990).
Evaluasi dari MOV proyek mungkin mengintimidasi, ini bisa menjadi
saatnya untuk kebenaran apakah proyek sukses atau tidak. Bagaimanapun
sebuah proyek IT yang sukses yang memberikan nilai yang dapat diukur untuk
organisasi menyediakan pondasi untuk kesuksesan organisasi.
Dari teori kesuksesan proyek ini akan digunakan sebagai tolak ukur
pengukuran kesuksesan proyek dalam penelitian ini. Yang diukur sebagai
pemenuhan MOV yaitu:

Batas waktu
Biaya dan anggaran
Revisi saat implementasi proyek dan proses implementasinya
Pelanggan puas dan proyek terurus dengan baik dalam hal ini tidak
ada komplain terhadap sistem utama proyek

2.5 Kriteria Pemilihan Manajer Proyek

Berdasarkan penelitian Kerzner (1987), kriteria yang dapat digunakan


untuk memilih manajer proyek adalah:

Berorientasi pada hasil


Mempunyai ketrampilan berhubungan yang kuat
Mengerti organisasi
Memenuhi nilai dari perusahaan
Dari kriteria pemilihan ini untuk penelitian dalam proyek IT ini

ditentukan variabel yang akan digunakan yaitu bagaimana tingkat inovasinya


yang diambil dari berorientasi pada hasil, latar belakang programmer dan
system analyst dari ketrampilan berhubungan yang kuat. Untuk organisasi
digunakan bagaimana tingkat jabatan seseorang, dengan asumsi jabatan
seseorang dalam perusahaan didapat melalui pemilihan oleh atasan yang
berarti dia mengerti organisasi tempat kerjanya.
Berikut contoh loker untuk manajer proyek:
PT. Intaran Permai yang bergerak dalam bidang Konstruksi Bangunan
(Property) di wilayah Bali membutuhkan kandidat Project Manager (PM),
untuk ditugaskan memimpin tim proyek dalam mengerjakan proyek-proyek
perusahaan.
Tanggung Jawab Pekerjaan:

Bertanggung jawab terhadap proyek yang dikerjakan.


Memonitor dan mengontrol proyek yang ditangani agar sesuai dengan

budget, spesifikasi dan waktu.


Membuat bar chart & critical path.
Mentaati kebijakan dari perusahaan.

Persyaratan Pengalaman:

Pengalaman min. 3 tahun mengerjakan proyek hotel.

Keahlian:

Memahami bidang pekerjaannya.


Menguasai Manajemen Proyek.
Memahami Teknologi Manajemen.
Memahami proses pekerjaan di proyek.

Mempunyai kemampuan analisis resiko yang baik.


Dapat berkomunikasi dengan baik.
Dapat Mengoperasikan komputer (Ms Word, Ms Excel, Ms Project,

Autocad, Email).
Dapat bekerja sesuai dengan target.
Dapat berbahasa inggris akan menjadi nilai tambah.
Dapat bekerjasama dengan Team.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Manajer projek adalah orang yang bertanggung jawab terhadap perencanaan,
pelaksanaan dan penutupan proyek. Proyek tersebut dapat dari berbagai jenis dan
kategori. Proyek tersebut dapat berupa proyek konstruksi, proyek arsitektur, proyek
perangkat lunak atau jenis proyek lainnya yang harus terorganisir dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

You might also like