Professional Documents
Culture Documents
1. definisi
Cedera kepala adalah gangguan traumatik yang menyebabkan gangguan
fungsi otak disertai/tanpa disertai perdarahan interstitial dan tidak menggangu
jaringan otak.
2. etiologi
kecelakan kendaraan
pukulan/benturan
terjatuh
kecelakaan lain
3. klasifikasi
cedera kepala akut diklasifikasikan berdasarkan cedera yang mengenai kulit
kepala, tulang tengkorak dan jaringan otak.
a.
b.
c.
4. manisfestasi klinik
a.
skull fraktur
tanda:
Manifestasi klinik:
nyeri kepala di dahi, mual, muntah
penglihatan kabur karena papiledema
gangguan fungsi luhur
gangguan kesadaran tergantung kerusakan otak
5. penatalaksanaan
a. untuk konkusio dfengan kehilangan kesadarankurang dari 20 menit
tirah baring sampai semua keluhan (mual, muntah, nyeri kepala)
hilang
pemantauan tanda vital setiap jam selama 24 jam
pemberian anlgetik untuk sakit kepala
b. untuk kontusio, laserasi atau dengan kehilangan kesadaran > 20 menit
dirawat di ICU
tirah baring dengan posisi kepala 30o, leher lurus/posisi miring
untuk menghindari muntah
pemberian O2
mengatasi
gangguan
sirkulasi
dengan
pemantauan
status
hemodinamik ((TD , N )
pengawaan temperatur
pemberian nutrisi personde
pemberian obat anti edema: manitol 20%, gliserol
perawatan luka
lakukan tindakan untuk mengatasi Tekanan intra kranial
kraniotomi untuk mengelarkan perdarahan dan memperbaiki
jaringan yang rusak
7. komplikasi
a. naiknya tekanan intra kranial
b. perdarahan
syok
c. kejang
d. edema pulmonuri
TH
e. infeksi maningitis
4. patofisiologi
secara umum efek sekunder trauma yang menyebabkan perubahan
neurologi berat disebabkan oleh reaksi jaringan terhadap cidera. Setiap kali
jarigan mengalami cidera, responnya dapat diperkirakan sebelumnya
dengan
pwrubahan isi cairan intra sel dan ekstra sel ekstravasasi darah. Kenaikan suplai
darah ke tempat cedera dan mobilisasi sel untuk memperbaiki dan membuang
debris selular.
Neuron dalam otak bergantung pada supali nutrien yang konstan dalam
bentuk glukosa dan oksigen dan sanga tpeka terhadap cedera metabolik bila suplai
berhenti. Sebagai akibat cedera sirkulasi otak dapat kehilamgan kemampuannya
untuk mengatur volume darah sehingga menyebabkan iskemi pada beberapa
daerah tertentu dalam otak.
Bagan:
Vasodilatasi dan
edema otak
Trauma kepala
Naiknya TIK
Cedera jaringan otak
Gangguan
pernafasan
Rusaknya sawar
darah otak
PCO2naik, pH turun
Sel mati
Turunnya aliran
darah otak
Iskemia jaringan
otak hipoksis
1. fase emergensi: memar, hematom, darah dari telinga, CSF dari telinga,
fraktur skull, turunnya kesadaran, kejang, reflek batuk, dan gangguan
refleksi turun
2. fase akut:
a. cedera ringan-sedang : disorientasi ringan, amnesia post trauma,
sakit kepala, mual, muntah, vwertigo, gangguan pendengaran.
b. Cedera sedang-berat: tidak sadar lebih dari 24 jamfleksi dan
ekstensi abnormal, hemi parese, kejang
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. CT scan untuk mengetahui perdarahan, pergeseran jaringan otak
b. MRI
c. Angiografi cerebral
d. Unutk mengetahui kelainan sirkulasi selebral
e. EEG : untuk mengetahui keadaan patologis
f. Rontgen tengkorak : untuk mengetahui perubahan struktur tulang, fragmen
tulang
g. BAER (Brain Auditory Evoked Respon)
h. AGD