Professional Documents
Culture Documents
Subjective
(Hasil Anamnesis)
Keluhan
Demam dengue: demam tinggi, mendadak, sepanjang hari,
berlangsung 2-7 hari dengan pola deman kadang kadang bifasik
disertai 2 atau lebih gejala penyerta seperti sakit kepala, nyeri retro
orbital, mialgia, atralgia, ruam, mual, muntah.
Demam berdarah dengue: Demam dengue yang ditandai dengan
manifestasi tanda tanda perdarahan berupa gusi berdarah, mimisan,
nyeri perut, mual/muntah, hematemesis, melena.
Faktor Risiko
Tinggal di daerah endemis dan padat penduduknya.
Curah hujan yang mengakibatkan banyak genangan air
Sanitasi lingkungan yang buruk ( ban,botol,kaleng bekas yg
berserakan dll)
Tempat penampungan air didalam maupun diluar rumah (bak
mandi,drum, alas dispenser, alas vas bunga,tempat minum
burung dll)
Perubahan iklim yang ditandai dengan kenaikan temperatur (28-32
0
C)
dan
kelembaban
tinggi
berpengaruh
terhadap
perkembangbiakan vector nyamuk DBD.
Objective
(Hasil
pemeriksaan fisik
dan penunjang
sederhana)
Pemeriksaan Fisik
Tanda Patognomonis
Demam Dengue
Suhu >39 derajat celcius
Ruam kulit
Demam Berdarah Dengue
Ptekie, ekimosis, purpura
Perdarahan mukosa
Pemeriksaan Penunjang
Leukosit: leukopenia (lekosit< 5000/mm3)
Trombosit: trombositopenia untuk demam dengue trombosit
<150.000/mm3, sedang untuk demam berdarah dengue trombosit
<100.000/mm3 )
Peningkatan Hematokrit:
pada demam dengue 5-10% sebagai akibat dehidrasi.
Sedangkan pada demam berdarah peningkatan >20%
dibandingkan dengan data baseline saat pasien belum sakit atau
sudah sembuh atau adanya efusi pleura,asites, atau .
hipoproteinemia ( hipoalbuminemia)
Pemeriksaan serologi dengue positif
Assessment/
Penegakan
diagnostik
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan darah dan serologi dengue.
Untuk Penegakan diagnosis DBD diperlukan sekurang-kurangnya:
- Terdapat kriteria klinis a dan b
- Dua kriteria laboratorium
1) klinis
a. Demam tinggi mendadak berlangsung selama 2-7 hari
b. Terdapat manifestasi / tanda tanda perdarahan ditandai
dengan :
- Uji bendung positif
- Petekie, ekimosis, purpura
- Perdarahan mukosa , epistaksis,perdarahan gusi
- Hematemesis dan atau melena
c. Pembesaran hati
d. Syok ditandai nadi cepat dan lemah serta penurunan tekanan nadi
<20mmhg, hipotensi, kaki dan tangan dingin, kulit lembab dan
pasien tampak gelisah
2) Laboratorium
a. Trombositopenia (jumlah trombosit <100.000/mm3)
b. Adanya kebocoran plasma karena peningkatan permeabilitas
kapiler yang ditandai adanya: hemokonsentrasi atau
peningkatan hematokrit > 20% sebagai berikut:
Peningkatan hematokrit >20% dibandingkan standard sesuai
Klasifikasi
Derajat DBD diklasifikasikan dalam 4 derajat
Derajat I : Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya
manifestasi perdarahan ialah uji bendung
Derajat II : seperti derajat I, disertai perdarahan spontan di kulit
(petekie), perdarahan gusi, epistaksis, atau perdarahan lain
( menstruasi berlebihan, perdarahan saluran cerna)
Derajat III: Derajat I dan II disertai kegagalan sirkulasi, yaitu nadi
cepat dan lambat, tekanan nadi menurun (20mmHg atau kurang)
atau hipotensi, sianosis di sekitar mulut, kulit dingin dan lembab,
anak tampak gelisah
Derajat IV : Seperti derajat III disertai syok berat, nadi tak teraba,
tekanan darah tak terukur.
Diagnosis Banding
Demam karena infeksi virus ( influenza , chikungunya, dan lainlain)
Demam tifoid
Komplikasi
Dengue Shock Syndrome (DSS)
Expanded dengue syndrome ( pasien dengan kerusakan berat pada
berbagai organ seperti liver, ginjal,otak, jantung, kejadian ini mungkin
berkaitan berhubungan dg koinfeksi, komorbiditis atau komplikasi
dari prolonged shock.
Plan/
Penatalaksanaan
komprehensif
Penatalaksanaan
Kriteria rujukan
Letargi
Penurunan kesadaran
Badan dingin dan lembab terutama pada tangan dan kaki,
capillary refill time > 2detik
Muntah terus menerus
Kejang
Perdarahan berupa mimisan, hematemesis, melena
Tanda2 kebocoran plasma ( asites dan efusi pleura)
Tidak BAK dlm 4-6 jam terahir
Nyeri abdomen.
Prognosis
Sarana Prasarana
Referensi
3. Chen,
K.
Pohan,
H.T,
Sinto,
R.
Diagnosis
danTerapiCairanpadaDemamBerdarah
Dengue.
Medicinus.
Jakarta. 2009: Vol 22; p.3-7.
4. WHO.Comprehensive Guidelines for prevention and Control of
Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever.( Revised and
Expanded edition
Rekam Medik