Professional Documents
Culture Documents
Satuan Pendidikan
: SMA N 1 Indralaya
Mata Pelajaran
: Sejarah
Kelas / Semester
: X/2
Tema
Sub tema
Materi Pokok
budaya
dan
peninggalan-peninggalan
dari
:3
Kompetensi Inti
KI.1Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli(gotong
royong, kerjasama, toleran, damai),santun, respontif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
serminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI.4 Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajari disekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KOMPETENSI DASAR
1. Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu tentang proses masuknya pengaruh Hindu Budha
di Indonesia.
2. Memahami pengaruh dari masuknya kebudayaan Hindu Budha dalam bidang ekonomi,
politik, sosial dan budaya.
3. Menyajikan bentuk-bentuk dari akulturasi pengaruh Hindu Budha di Indonesia.
TUJUAN PEMBELAJARAN:
1. Setelah pembelajaran siswa diharapkan mampu memahami tentang agama Hindu dan
Budha serta proses masuknya secara tepat.
2. Setelah pembelajaran siswa diharapkan menganalisis tentang pengaruh Hindu Budha di
Indonesia dari segi sosial, budaya, ekonomi, politik secara tepat.
3. Setelah mencermati gambar siswa dapat menjelaskan tentang wujud akulturasi Hindu
Budha di Indonesia secara benar.
4. Melalui tanya jawab siswa dapat mengetahui akulturasi Hindu Budha di Indonesia secara
jelas.
5. Setelah diskusi siswa dapat lebih memahami tentang masuknya Hindu Budha di
Indonesia dan wujud akulturasi dari Hindu Budha diIndonesia.
INDIKATOR
1. Menunjukkan rasa ingin tahu tentang tumbuh dan berkembangnya pengaruh dan
kebudayaan Hindu Budha.
2. Menjelaskan proses masuk dan berkembangnya agama Hindu Budha di Indonesia.
keadaan bangsa Indonesia pada saat diterapkannya kebijakan tanam paksa.
3. Menjelaskan keadaaan ekonomi, politi, sosial, budaya Indonesia pada saat sebelum dan
sesudah masuknya pengaruh Hindu Budha di Indonesia.
4. Mengetahui bentuk-bentuk akulturasi Hindu Budha yang ada di Indonesia.
MATERI AJAR
: Scientifik
: The power of two
: ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan
Deskripsi
Alokasi
Waktu
Pendahulua
n
Kegiatan
Inti
Budha di Indonesia.
2. Peserta didik diminta untuk mengamati dan mencermati penjelasan
materi yang disajikan oleh guru yang berkaitan dengan Pengaruh dan
Akulturasi agama dan kebudayaan Hindu Budha di Indonesia.
3.
Menanya
1. Guru mendorong siswa untuk bertanya hal hal terkait dengan materi
yang telah disampaikan.
2. Guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami peserta
menit
didik.
3. Guru menegaskan model yang akan dilaksanakan yaitu dengan
menggunakan model The power of two.
Mengumpulkan data
1. Siswa mengumpulkan data untuk menemukan jawaban dengan
membaca buku paket dan sumber lainnya
2. Siswa memberikan tanda kata-kata kunci pada buku teks dan
membuat ikhtisar
Mengasosiasi
1. Guru menjelaskan tentang tugas minggu ini dengan menggunakan
The power of two. Siswa dibagi menjadi lima kelompok. Guru
memberikan gambar kepada masing masing kelompok terkait
dengan Pengaruh dan Akulturasi agama dan kebudayaan Hindu
Budha di Indonesia.
2. Siswa diminta menganalisis gambar tersebut dan dikaitkan
dengan pengaruh Hindu Budha dari India.
3. Setiap peserta didik berpartisipasi menyumbangkan ide-idenya
lalu dicatat oleh notulen dalam kelompok dan diberi waktu
selama 5 menit.
Mengkomunikasikan
1. Setelah setiap kelompok selesai membahas materi yang menjadi
tugasnya, maka setiap kelompok menyampaikan hasilnya yang
diwakilkan oleh anggota kelompok.
2. Setiap kelompok mendapat giliran untuk menyampaikan hasil
diskusi mereka.
3. Penyampaian hasil diskusi disampaikan menurut bahasa sendiri
sesuai dengan pemahaman siswa.
20 menit
3. Menyampaikan
rencana
pembelajaran
pada
pertemuan
selanjutnya.
4. Menutup pelajaran dengan salam
Penutup
5 menit
Penilaian
PENILAIAN PROSES
Teknik
Nam
Aspek Pengamatan
Juml
ah
Sisw
Skor
Kerj
Kemampuan
Kemampua
Keakt
Menghargai
mengamati
ifan
pendapat
sama
berkomunik
asi
1
2
3
teman
Nilai Ket
4
5
dst
Keterangan Skor:
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Skor Perolehan
Nilai= -----------------------Skor Mksimal
Kriteria Nilai
A = 80 100 Baik Sekali
B = 70 - 79 Baik
C= 60 - 69 Cukup
2. Lembaran Penilaian Presentasi
No
Nam
Aspek Pengamatan
Jumlah
Skor
Sisw
Kom
Sistemat Wawa
Keberanian
Antusia
unik
ika
dan
asi
Penyam
paian
1
2
3
4
5
dst
san
Penampilan
Nilai Ket
Keterangan Skor:
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik sekali
3
= Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Skor Perolehan
Nilai= --------------------------- x 100
Skor Maksimal
Kriteria Nilai
A = 80 100
B = 70 - 79
C = 60 - 69
D = < 60
Baik Sekali
Baik
Cukup
Kurang
No Soal
1. Jelaskan
Kunci Jawaban
pengaruh
agama
dan
Skor
20
20
sosial diIndonesia !
Tata letak bangunan candi menunjukkan
20
candi tersebut!
Sebutkan contoh-contoh pengaruh Hindu
Budha yang ada di Indonesia
20
20
100
Skor Perolehan
Nilai= --------------------------- x 100
Skor Maksimal
Media Pembelajaran
1. Gambar
2. Buku Sejarah Indonesia kelas X
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Sosial.
Jakarta : Politeknik Negeri Media Kreatif.
Sejarah Indonesia kelas XI. 2012. Ratna Hapsari. Jakarta:Erlangga.
Mengetahui
Palembang,
Kepala Sekolah
Guru IPS,
2015
NIP
Materi ajar
Pengaruh dan Akulturasi agama dan kebudayaan Hindu Budha di Indonesia.
Tersebarnya pengaruh Hindu dan Budha di Indonesia menyebabkan terjadinya
berbagai perubahan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Perubahan perubahan itu jelas
terlihat pada kehidupan masyarakat Indonesia diberbagai daerah.
Masuk dan berkembangnya pengaruh Hindu-Budha di Indonesia menimbulkan
perpaduan budaya antara budaya Indonesia dengan budaya Hindu Budha. Perpaduan dua
budaya yang berbeda ini dapat disebut dengan akulturasi, yaitu dua unsur kebudayaan
bercampur yang dapat hidup saling berdampingan serta saling mengisi dan tidak
menghilangkan unsur-unsur asli dari kedua kebudayaan tersebut.
Namun, sebelum masuknya pengaruh kebudayaan Hindu-Budha , masyarakat di
wilayah Indonesia telah memiliki kebudayaan tersendiri dan maju. Unsur-unsur kebudayaan
Hindu-Budha yang masuk ke Indonesia diterima dan diolah serta disesuaikan dengan kondisi
kehidupan masyarakat Indonesia, tanpa menghilangkan unsur budaya asli Indonesia.
Oleh karena itu, kebudayaan Hindu-Budha yang masuk ke Indonesia tidak diterima begitu
saja . Hal ini disebabkan :
1. Masyarakat di Indonesia telah memiliki dasar-dasar kebudayaan yang cukup tinggi,
sehingga masuknya kebudayaan asing menambah perbendaharaan kebudayaan
Indonesia.
Prasasti tidak hanya ditulis diatas batu, tetapi juga dituliskan di atas
lempengan emas, perunggu, tembaga, daun lontar, daun nipah, kulit pohon, daluang
(kertas tradisional yang dibuat dari serat-serat tanaman yang memiliki tekstur kasar)
Prasasti yang ditulis menggunakan bahasa Sansekerta terdapat pada prasasti-prasasti
yang dibuat pada abad ke 4 sampai abad 9, misalnya prasasti yang dipahatkan pada
tujuh tiang batu(yupa) di wilayah kerajaan kutai, prasasti peninggalan Kerajaan
Tarumanegara(Ciaruteun, Jambu, Kebon Kopi, Pasir Awi, Muara Cianten, Tugu dan
Cidangiang).
3. Seni bangunan
seni bangunan yang menjadi bukti berkembangnya pengaruh Hindu Budha di
Indonesia terlihat pada bangunan Candi, candi Hindu maupun Candi Budha yang
ditemukan di beberapa daerah seperti di Sumatera, Jawa, dan Bali. Pola dasar candi
merupakan perkembangan dari zaman prasejarah tradisi megalithikum, yaitu
bangunan punden berundak yang mendapat pengaruh Hindu-Budha, sehingga menjadi
wujud Candi, seperti halnya Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Candi-candi bercorak Hindu umumnya berfungsi untuk menghormati dan
memuliakan dewa-dewi Hindu. Contoh-contoh Candi Hindu adalah Prambanan
(untuk memuliakan dewa siwa), Kalasan (Dewi Tara), Sewu (Manjusri), Gebang,
Kelompok Candi Dieng, Candi Gedong Songo, Candi Panataran, dan Candi
Cangkuang. Sedangkan Candi bercorak Budha berfungsi sebagai sarana ritual
(memuliakan Budha), menyimpan relikui Budhis ataupun bhiksu terkemuka atau
keluarga kerajaan penganut Budha (seperti abu jenazah), atau sebagai tempat ziarah
bagi para penganutnya. Contoh candi Budha diantaranya: Borobudur, Sewu, Sari,
Plaosan, Banyunibo, Sumberawan, Muara Takus.
4. Seni rupa / seni pahat
Dalam seni pahat, kebudayaan Hindu Budha meninggalkan banyak pengaruh.
Kebanyakan dalam bentuk patung. Seni patung pada masa Hindu memiliki bentuk
yang lebih proporsional dan memiliki banyak atribut tampak pada patung-patung
dewa yang menghiasi Candi. Pada Candi Budha,meskipun bentuknya lebih
sederhana,patungnya dibuat dengan mudra (gestur atau sikap tubuh yang bersifat
simbolis atau ritual). Contohnya ditemukan arca Budhha berlanggam gandara di kota
Bangun, Kutai. Juga patung Budha berlanggam Amarawati yang ditemukan di
Sikendeng (Sulawesi Selatan). Seni rupa India pada Candi Borobudur ada pada reliefrelief cerita Sang Budha Gautama. Relief pada Candi Borobudur pada umunya lebih