Professional Documents
Culture Documents
Adanya Efek Zeeman, yaitu terpecahnya garis spektrum jika atom berada
dalam medan magnetik.
Kebenaran Kuantisasi Momentum Sudut oleh Bohr. Hal ini dijelaskan oleh
Compton), maka
2.
2.L = n.
n.
n. = 2..r
Heisenberg menyatakan bahwa Tidak mungkin kita mengetahui posisi
partikel secara teliti dan momentum partikel secara teliti pada waktu yang
bersamaan.
Karena
elektron
didalam
atom
selalu
bergerak,
sesuai
dengan
dalam
menyimpulkan :
atom
Hidrogen,
dengan
persamaan
Schrodinger, yang
yang disebut Bilangan Kuantum, yang terdiri dari 4 Bilangan kuantum yaitu :
a
Bil. Kuantum ( n ) 1
2
3
4
5
6
Kulit
K
L
M
N
O
P
Menentukan tingkat energi elektron dalam kulit atom, dimana :
Untuk ion ion yang memiliki satu elektron seperti He +, Li2+, dan Be3+,
persamaannya diubah menjadi :
dengan
h = konstanta planck
l = bilangan kuantum azimut
L = Momentum sudut elektron
c
Contoh : untuk l = 2 diatas terdiri dari 5 orbital. Jadi, nilai 5 tersebut sama dengan
jumlah bilangan kuantum magnetic.
2
L = 6. h
Lz
+2. h
Dan :
ml = 2
+1. h
berlaku
Lz = 2.h
L = 6
L=
ml = 1
berlaku
berlaku
-1. h
L=
Lz = 0
ml = -1
L=
Lz = 1.h
ml = 0
berlaku
-2. h
Lz = -.h
ml = - 2
L = 6
berlaku
Lz=- 2.h
Dengan tertentunya nilai Lz maka orbit elektron pun akan memiliki
kemiringan tertentu yang selalu tegak lurus dengan arah momentum sudutnya
( lihat aturan di atas ).
Sebagai contoh untuk nilai
atau
Sudut dihitung dari nilai Lz (+) searah jarum jam.
Lintasan electron
Spin
B. PRINSIP EKSKLUSI
Pada tahun 1925, Wolfgang Pauli menemukan prinsip pokok yang mengatur
konfigurasi elektron atom yang memiliki lebih dari satu elektron. Prinsip
eksklusinya menyatakan bahwa tidak terdapat dua elektron dalam satu atom yang
dapat berada dalam keaadaan kuantum yang sama.
Pauli menemukan prinsip eksklusi ketika mempelajari spektrum atomik.
Kita dapat menentukan keadaan sebuah atom dari spektrumnya. Dalam spektrum
setiap unsur selain hidrogen, tidak terdapat sejumlah garis. Garis ini bersesuaian
dengan transisi dari dan ke keadaan yang memiliki kombinasi keadaan kuantum
tertentu. Jadi, dalam Helium tidak teramati transisi dari dan ke konfigurasi
keadaan dasar dengan kedua spin berarah sama, walaupun transisi dari dan ke
konfigurasi keadaan dasar dengan spin elektron berlawanan sehingga spin totalnya
nol.
C. FUNGSI GELOMBANG SIMETRIK DAN ANTISIMETRIK
Kita lihat bahwa fungsi gelombang lengkap dari atom hidrogen dapat
dinyatakan sebagai
(1)
Kita akan menggunakan rumusan ini untuk memeriksa jenis fungsi
gelombang yang dapat dipakai untuk memerikan sebuah sistem yang terdiri dari
dua partikel identik.
Kita menganggap salah satu parikel itu dalam keadaan kuantum adan yang
lainnnya dalam keadaan b. Karena partikel identik, maka tidak ada perbedaan
(simetri)
(3)
(anti simetri)
(4)
Dan tetap memenuhi persamaan (2). Fungsi gelombang sendiri bukanlah kuantitas
yang dapat diukur,sehingga dapat diubah tandanya oleh pertukaran partikel.
Fungsi gelombang yang tidak dipengaruhi oleh pertukaran partikel disebut
simetrik, sedangkan yang tandanya menjadi berlawanansetelah pertukaran disebut
asimetrik
Jika partikel 1 dalam keadaan a dan partikel 2 dalam keadaan b, menurut
persamaan (1) fungsi gelombang sistem menjadi
(5)
Sedangkan jika partikel 2 berada dalam keadaan a dan partikel 1 dalam keadaan b,
fungi gelombangnya ialah
dan
Helium pada keadaan dasar memiliki 2 elektron dalam orbital 1s, tetapi
dengan spin yang berlawanan
ml
ms
elektron
elektron
Untuk setiap atom netral, jumlah elektron sama dengan nomor atomnya
Aturan Hund: Keadaan energi terendah adalah yang memiliki elektron tak
berpasangan yang paling banyak.
Dari konfigurasi elektron suatu atom dapat diperkirakan letak unsur dalam Tabel
Periodik.
d. Momentum Sudut Total
Dalam pembentukan molekul dari beberapa atom, ikatan antar atom berlangsung
melalui orbital-orbital tersebut di bawah.
e. Kopling LS
Momentum L dan S berinteraksi magnetis melalui efek spin orbit untuk
membentuk momentum-momentum sudut total J. Skema inilah yang disebut
dengan kopling LS.
f. Kopling JJ
vector
dan Si menjadi
, ini lebih kuat dari gaya spin orbit magnetic yang mengkopel
membentuk
dan
dan
yang mengelilingi
Namun, dalam atom berat muatan inti cukup besar untuk menghasilkan interaksi
spin-orbit yang orde besarnya sama dengan interaksi listrik antara Li dan Si,
dan skema kopling LS mulai tidak berlaku. Ketakberlakuan serupa juga terjadi
dalam medan magnetic eksternal kuat (> 1T), yang menimbulkan efek PaschenBack dalam spectrum atomic.
Dalam batas kegagalan kopling
berbagai keadaan atom hidrogen yang diklasifikasikan menurut bilangankuantum total n dan bilangan kuantum momentum sudut orbital l.
pertama kita harapkan, tingkat energi natrium akan sama dengan tingkat energi
hydrogen, kecuali tingkat yang terendah yang bersesuaian dengan n = 3 alih-alih
n = 1 karena prinsip ekslusi.
Gambar di atas ialah diagram tingkat energi untuk natrium, dan sebagai
pembandingnya tingkat energi juga diperlihatkan. Jelas terlihat kesesuaian
untuk keadaan dengan l tertinggi, ini berarti untuk keadaan dengan momentum
sudut tertinggi.
h. Spektrum Dua Elektron
Elektron tunggal merupakan penyebab timbulnya tingkat energi dari
keduanya, hidrogen dan natrium.
keadaan dasar helium dan sangat menarik untuk membahas efek kopling LS
dalam sifat dan kelakuan atom helium. Untuk melakukan hal itu, mula-mula
kita perhatikan kaidah seleksi untuk transisi terizinkan di bawah kopling LS:
L = 0, 1
J = 0, 1
S = 0
Bila hanya satu electron yang terkait, L = 0 dilarang dan L = I merupakan
satu-satunya kemungkinan. Selanjutnya, J harus berubah jika keadaan awal
memiliki J,
sehingga J = 0
, tidak ada transisi dapat terjadi antara keadaan tunggal dan keadaan
trikembar, dan spektrum helium timbul dari transisi dalam satu set atau set yang
lain. Atom helium dalam keadaan tunggal (spin anti-sejajar) terdiri dari
parahelium dan dalam keadaan trikembar (spin sejajar) terdiri dari ortohelium.
Atom ortohelium dapat kehilangan energi eksitasinya dalam suatu tumbukan dan
menjadi parahelium, sedangkan atom parahelium , sedangkan atom parahelum
dengan
Jika electron berenergi tinggi menumbuk atom dan melepaskan sebuah elektron
kulit K (electron K juga dapat dinaikkan kekeadaan kuantum yang lebih atas
yang tak terisi, tetapi perbedaan energi yang diperlukan untuk hal itu dan
perbedaan energi untuk melepaskan elektron tidak penting, hanya 0,2 persen
untuk natrium dan lebih kecil lagi untuk atom yang lebih berat).
Sebuah atom yang kehilangan elektron K menyerahkan sebagian besar dari
energi eksitasinya dalam bentuk foton sinar x jika sebuah elektron pada kulit
luar jatuh ke dalam lubang dalam kulit K. Seperti ditunjukkan gambar, deret K
dari garis spektrum sinar x dari sebuah unsur ditimbulkan oleh transisi dari
tingkat L, M, N ... ke tingkat K. Demikian juga panjang gelombang besar dari
deret L timbul jika elektron L terlepas dari atom, deret M jika sebuah elektron
M terlepas, dan sebagainya.
Kita mudah mendapatkan hubungan aproksimasi antara frekuensi garis
sinar X K dari suatu unsure dan nomor atomiknya Z. Foton K (x dipancarkan
jika electron L (n = 2) melakukan transisi ke keadaan K yang kosong (n = 1).
dengan R =
foton sinar X
TAMBAHAN
Pada materi ini belum membahas tentang komplektivitas atom dan efek
Shielding. Teori Atom bohr
memiliki elektron lebih dari satu (atom berelektron banyak) disebabkan oleh :
a. Struktur atom kompleks
Dikatakan kompleks akibat adanya gaya antara elektron dengan elektron yang
mengitari inti,serta gaya antara elektron dengan inti atom.
b. Adanya Efek Perisai (Shielding)
Elektron orbit luar akan mengalami efek perisai oleh gaya inti dengan elektron
yang ada didalamnya sehingga jumlah muatan inti Ze terkurangi menjadi Ze
akibat interaksi yang melemah. Ze dinamakan Z efektif ( Z eff
yang
besarnya lebih kecil dari Ze awal ( Z eff < Ze . Sehingga perlu pemecahan
Schrodinger.
Untuk kasus Helium (2 elektron dan 1 nukleus Z) aka nada tarik menarik
antara elektron satu dengan inti, elektron kedua dengan inti, serta interaksi
elektron satu dengan elektron kedua. Total Hamiltonian electron adalah
H=ho 1+ ho2 + Ep
Dimana
e2
Ep=
4 0 r 12 yang merupakan gaya tolak antar 2 elektron
2 2
Ze2
ho1=
2 me 1 4 0 r 1
i=1
i> j
H= h( z , i)+
ee
4 0 r ij
2 2
Ze 2
h
(
z
,
i
)
=
Dimana
2 me 1 4 0 r 1
h' ( z ,i )=
Ze
12
+Vi (ri)
2me
4 0 r1
dengan
i=1,2,4.n
dan
H ' = h' ( z , i )
H =E
2 2
Ze2
' ( z ,i )
h
=
'
H ( 1,2 )=(1 +2 ) 1 2
r
(
i)=Y
(
limi
i i) Rnili (r i )
Solusi akhir
i