1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan frekuensi mual dan muntah berlebihan. INTERVENSI RASIONAL 1. Batasi intake oral hingga muntah berhenti. 2. Berikan obat anti emetik yang diprogramkan dengan dosis rendah, misalnya Phenergan 10-20mg/i.v. 3. Pertahankan terapi cairan yang diprogramkan. 4. Catat intake dan output. 5. Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering 6. Anjurkan untuk menghindari makanan yang berlemak 7. anjurkan untuk makan makanan selingan seperti biskuit, roti dan the (panas) hangat sebelum bagun tidur pada siang hari dan sebelum tidur 8. Catal intake TPN, jika intake oral tidak dapat diberikan dalam periode tertentu. 9. Inspeksi adanya iritasi atau Iesi pada mulut. 10. Kaji kebersihan oral dan personal hygiene serta penggunaan cairan pembersih mulut sesering mungkin. 11. Pantau kadar Hemoglobin dan Hemotokrit 12. Test urine terhadap aseton, albumin dan glukosa. -313. Ukur pembesaran uterus. Rasional 1. Memelihara keseimbangan cairan elektfolit dan mencegah muntah selanjutnya. 2. Mencegah muntah serta memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit. 3. Koreksi adanya hipovolemia dan keseimbangan elektrolit. 4. Menentukan hidrasi cairan dan pengeluaran melului muntah. 5. Dapat mencukupi asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh 6. dapat menstimulus mual dan muntah 7. Makanan selingan dapat mengurangi atau menghindari rangsang mual muntah yang berlebih 8. Untuk mempertahankan keseimbangan nutrisi. 9. Untuk mengetahui integritas inukosa mulut. 10. Untuk mempertahankan integritas mukosa mulut. 11. Mengidenfifikasi adanya anemi dan potensial penurunan kapasitas pcmbawa oksigen ibu. Klien dengan kadar Hb < 12 gr/dl atau kadar Ht < 37 % dipertimbangkan anemi pada trimester I. 12. Menetapkan data dasar ; dilakukan secara rutin untuk mendeteksi situasi potensial resiko tinggi seperti ketidakadekuatan asupan karbohidrat, Diabetik kcloasedosis dan Hipertensi karena kehamilan. 13. Malnutrisi ibu berdampak terhadap pertumbuhan janin dan memperberat penurunan komplemen sel otak pada
janin, yang mengakibatkan kemunduran pcrkembangan janin dan kcmungkinankemungkinan lebih lanjut
2. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan
cairan yang berlebihan INTERVENSI RASIONAL 1. Tentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah. 2. Tinjau ulang riwayat kemungkinah masalah medis lain (misalnya Ulkus peptikum, gastritis. 3. Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran mukosa, TD, input/output dan berat jenis urine. Timbang BB klien dan bandingkan dengan standar. 4. Anjurkan peningkatan asupan minuman berkarbonat, makan sesering mungkin dengan jumlah sedikit. Makanan tinggi karbonat seperti : roti kering sebelum bangun dari tidur. Rasional 1. Memberikan data berkenaan dengan semua kondisi. Peningkatan kadar hormon Korionik gonadotropin (HCG), perubahan metabolisme karbohidrat dan penurunan motilitas gastrik memperberat mual/muntah pada trimester 2. Membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain untuk mengatasi masalah khusus dalam mengidentifikasi intervensi. 3. Sebagai indikator dalam membantu mengevaluasi tingkat atau kebutuhan hidrasi. 4. Membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan menurunkan keasaman lambung.
3. Cemas berhubungan dengan Koping tidak efektif;
perubahan psikologi kehamilan INTERVENSI RASIONAL 1. Kontrol lingkungan klien dan batasi pengunjung 2. Kaji tingkat fungsi psikologis klien 3. Berikan support psikologis 4. Berikan penguatan positif 5. Berikan pelayanan kesehatan yang maksimal Rasional 1. Untuk mencegah dan mengurangi kecemasan 2. Untuk menjaga intergritas psikologis 3. Untuk menurunkan kecemasan dan membina rasa saling percaya
4. Untuk meringankan pengaruh psikologis akibat kehamilan
5. Penting untuk meningkatkan kesehatan mental klien
4. Activity intolerance berhubungan dengan kelemahan
INTERVENSI RASIONAL 1. Anjurkan klien membatasi aktifitas dengan isrirahat yang cukup. 2. Anjurkan klien untuk menghindari mengangkat berat. 3. Bantu klien beraktifitas secara bertahap. 4. Anjurkan tirah baring yang dimodifikasi sesuai indikasi. -4Rasional 1. Menghemat energi dan menghindari pengeluaran tenaga yang terus-menerus untuk meminimalkan kelelahan/kepekaan uterus. 2. Aktifitas yang ditoleransi sebelumnya mungkin tidak dimodifikasi untuk wanita beresiko. 3. Aktifitas bertahap meminimalkan terjadinya trauma seita meringankan dalam memenuhi kebutuhannya. 4. Tingkat aktifitas mungkin periu dimodifikasi sesuai indikasi.