Professional Documents
Culture Documents
1. Keluhan Utama
Biasanya pasien datang ke RS dengan keluhan demam lebih dari 3 hari, tidak mau makan,
terdapat bintik merah pada tubuh.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Suhu tubuh meningkat sehingga menggigil yang menyebabkan sakit kepala, tidak nafsu
makan, mual dan muntah, sakit saat menelan, lemah, nyeri otot dan persendian, konstipasi
dan bisa juga diare, mukosa mulut kering, perdarahan gusi, lidah kotor, batuk ringan, mata
terasa pegal, sering mengeluarkan air mata (lakrimasi), foto fobia, ruam pada kulit
(kemerahan), perdarahan pada kulit petekie, ekimosis, hematoma, dan perdarahan lain :
epitaksis, hematemesis, hematuria, melena.
3. Riwayat kesehatan dahulu
Pernah menderita DHF, riwayat kurang gizi, riwayat aktivitas sehari hari, pola hidup (life
style).
4. Riwayat kesehatan keluarga
Adanya penderita DBD dalam keluarga
5. Pengkajian fisik
Tingkat kesadaran : kompos mentis, apatis, somnolen, sopor, koma.
b. Tidak muntah
c.
Intervensi :
1. Kaji saat timbulnya demam
Rasional:
Dapat diidentifikasi pola/tingkat demam.
2. Observasi tanda-tanda vital : suhu, nadi, tensi, pernafasan setiap 3 jam
Rasional:
Tanda-tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum klien.
3. Anjurkan klien untuk minum kurang lebih 2,5 3 liter/ hari dan jelaskan manfaatnya
Rasional:
Peningkatan suhu tubuh mengakibatkan penguapan cairan tubuh meningkat sehingga perlu
diimbangi dengan asupan cairan yang banyak
4. Menganjurkan klien untuk banyak istirahat
Rasional:
Aktifitas yang tidak terkontrol dapat menyebabkan terjadinya perdarahan.
5. Memberikan penjelasan klien dan dan keluarga untuk melaporkan bila terjadi perdarahan
Rasional:
Keterlibatan keluarga akan membantu penanganan sedini mungkin.
Intervensi
1. Kaji faktor penyebab
Rasional:
Penentuan faktor penyebab, akan menentukan intervensi/ tindakan selanjutnya.
2. Jelaskan pentingnya nutrisi yang cukup
Rasional:
Meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga sehingga klien termotivasi untuk
mengkonsumsi makanan.
3. Anjurkan klien unutk makan dalam porsi kecil dan sering, jika tidak muntah teruskan (1530cc setiap -1 jam).
Rasional:
Menghindari mual dan distensi perut yang berlebihan.
4. Implementasi
Fokus tahap implementasi Asuhan Keperawatan adalah pengelolaan dan perwujudan yang
telah disusun pada tahap perencanaan. Tindakan keperawatan dibedakan berdasarkan
kewenangan dan tanggung jawab perawata secara profesional antara lain adalah intervensi
independen, dependen, dan interdependen (Setiadi, 2012).
a.
Independen
Adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh perawat tanpa petunjuk dan perintah dari
tersebut.
Tindakan terapeutik
Tindakan untuk mencegah mengurangi, dan mengatasi masalah klien.
Tindakan edukatif
Tindakan untuk merubah perilaku klien melalui promosi kesehatan kepada klien.
indakan merujuk
Tindakan kerjasama dengan tim kesehatan lainnya.
Interdependen
Yaitu suatu kegiatan yang memerlukan suatu kerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya.
Dependen
Yaitu pelaksanaan rencana tindakan medis, Berdasarkan kebutuhan individu dari klien.
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah perbandingan yang sistematis dan terencana tenteng kesehatan klien
dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara berkesinambungan dengan
melibatkan klien, keluarag dan tenaga kesehatan lainnya. Tujuan evaluasi adalah untuk
melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan yang disesuaikan dengan kriteria hasil pada
tahapan perencanaan. (Setiadi, 2012).
Jenis evaluasi :
1. Evaluasi berjalan (formatif)
Evaluasi jenis ini dikerjakan dalam bentuk pengisian format catatan perkembangan dengan
berorientasi kepada masalah yang dialami oleh klien.
Format yang dipakai adalah format SOAP
S : Data subjektif
Adalah perkembangan keadaan yang didasarakan pada apa yang dirasakan, dikeluhkan, dan
dikemukakan oleh klien.
O : Data objektif
Perkembangan yang bisa diamati dan diukur oleh perawat atau tim kesehatan lain.
A : Analisis
Penilaian dari kedua jenis data subjektif maupun objektif, apakah berkembang kearah
perbaikan ayau kemunduran.
P : Perencanaan
Rencana penanganan klien yang didasarkan pada hasil analisa diatas yang berisi
menlanjutkan perencanaan sebelumnya apabila keadaan atau masala belum teratasi.
2. Evaluasi akhir (sumatif)
Evaluasi ini dikerjakan dengan cara membandingkan antara tujuan yand akan dicapai. Bila
terdapat kesenjangan diantara keduanya, mungkin semua tahap dalam proses keperawatan
perlu ditinjau kembali, agar didapat data-data, masalah atau rencana yang perlu dimodifikasi.
Format yang digunakan adalah format SOAPIER
S : Data subjektif
Adalah perkembangan keadaan yang didasarakan pada apa yang dirasakan, dikeluhkan, dan
dikemukakan oleh klien.
O : Data objektif
Perkembangan yang bisa diamati dan diukur oleh perawat atau tim kesehatan lain.
A : Analisis
Penilaian dari kedua jenis data subjektif maupun objektif, apakah berkembang kearah
perbaikan ayau kemunduran.
P : Perencanaan
Rencana penanganan klien yang didasarkan pada hasil analisa diatas yang berisi
menlanjutkan perencanaan sebelumnya apabila keadaan atau masala belum teratasi.
I : Implementasi
Tindakan yang dilakukan berdasarkan rencana.
E : Evaluasi
Yaitu penilaian tentang sejauh mana rencana tindakan dan evaluasi telah dilaksanakan dan
sejauh mana masalah klien teratasi.
R : Reassesment
Bila hasil evaluasi menunjukan masalah belum teratasi, pengkajian ulang perlu dilakukan
kembali melalui proses pengumpulan data subjektif, objektif dan proses analisanya.
Daftar Pustaka
Andra S.W & Yessie P, 2013. KMB 2 Keperawatan Medikal Bedah, Nuha Medika : Yogjakarta.
Akhsin Zulkoni, 2011. Parasitologi untuk Keperawatan, Kesehatan Masyarakat dan Teknik
Lingkungan, Nuha Medika : Yogjakarta
http://dithayantikomuna-makalahdbd.blogspot.com/2011/09/makalah-dbd.html
Kus Irianto, 2009. Parasitologi Berbagai Penyakit Yang Mempengaruhi Kesehatan Manusia,
CV.Yrama Widya : Bandung.
Kusnanto, 2004. Pengantar & Praktik Keperawatan Profesional, Penerbit Buku Kedokteran EGC :
Jakarta.
Nursalam, 2009. Dokumentasi dan Proses Keperawatan Profesional Gold, ECG : Jakarta.
Setadi, 2012. Konsep & Penulisan Dokumentasi Asuhan Keperawatan, Graha Ilmu : Yogyakarta.
Soegijanto, 2006. Penyakit tropis dan infeksi diindonesia (jilid 1), airlangga University Press ISBN :
Surabaya.
Umar Ahmadi. Demam Berdarah Dengue, www.buletinDBD.com