Professional Documents
Culture Documents
BRONKHITIS INDUSTRI
Disusun Oleh:
Wan Renny Febrianti
Npm. 61109034
Pembimbing:
dr. Antonius Sianturi, Sp. P
dr. Widya Sri Hastuti, Sp. P
KATA PENGANTAR
kegiatan
Kepaniteraan
Klinik Ilmu
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ..........................................................................1
1.2 Batasan Masalah .......................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................2
1.4 Metode Penulisan......................................................................2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 BRONKHITIS
2.1.1 Definisi Bronkhitis..........................................................3
2.1.2 Etiologi Brokhitis.............................................................3
2.1.3 Klasifikasi Bronkhitis......................................................3
2.1.4 Patofisiologi Bronkhitis Industri......................................4
2.1.5 Diagnosis Bronkhitis........................................................6
2.1.6 Diagnosis banding bronkhitis.........................................12
2.1.7 Penatalaksanaan bronkhitis............................................12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan..............................................................................21
3.2 Saran........................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
NO
Halaman
DAFTAR SINGKATAN
APD
APE
CO2
FEV
Hb
Ht
KVP
LABA
LTRA
PaO2
PPOK
SOPT
TB
VEP
WHO
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bronkhitis
2.1.1 Definisi Bronkhitis
Bronkitis adalah peradangan dari satu atau lebih pada saluran
pernapasan (bronkus). Peradangan ini disebabkan oleh banyak faktor
seperti bakteri, alergi, zat kimiawi dan lainnya.1
Bronkitis Industri adalah bronkitis yang disebabkan oleh debu, uap
atau gas berbahaya yang terhirup pekerja di tempat kerja. bronkitis
dapat terjadi akibat pajanan zat seperti serat, debu, dan gas yang timbul
pada proses industrialisasi. Bronkitis industri ternyata merupakan
penyebab utama ketidakmampuan, kecacatan, kehilangan hari kerja dan
kematian pada pekerja.2,3
2.1.2 Etiologi Bronkhitis
Faktor-fakor penyebab tersering pada Bronkitis adalah: asap rokok
(tembakau), debu dan asap industri, polusi udara. Disebutkan pula
bahwa Bronkitis kronis dapat dipicu oleh paparan berbagai macam
polusi industri dan tambang, diantaranya: batubara, fiber, gas, asap las,
semen dan lain-lain.3
2.1.3 Klasifikasi Bronkhitis
Bronkhitis dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Bronkhitis Akut
Bronkhitis akut adalah serangan bronkhitis dengan perjalanan
penyakit yang singkat dan berat, disebabkan oleh karena terkena
dingin, penghirupan bahan-bahan iritan, atau oleh infeksi akut dan
ditandai dengan demam, nyeri dada (terutama disaat batuk), dyspnea,
dan batuk.4
2. Bronkhitis Kronik
Pemeriksaan fisis
3.
Inspeksi
Pursed - lips breathing (mulut setengah terkatup mencucu)
Barrel chest (diameter antero-posterior dan transversal
sebanding)
Penggunaan otot bantu napas
Hipertropi otot bantu napas
Pelebaran sela iga
Bila telah terjadi gagal jantung kanan terlihat denyut vena
Uji bronkodilator
- Dilakukan dengan menggunakan spirometri, bila tidak ada
-
ml
Uji bronkodilator dilakukan pada PPOK stabil.
Darah rutin
- Hb, Ht, leukosit
Radiologi
- Foto toraks PA dan lateral berguna untuk menyingkirkan
-
Mengurangi gejala
Mencegah eksaserbasi berulang
Memperbaiki dan mencegah penurunan faal paru
Meningkatkan kualiti hidup penderita
Penatalaksanaan secara umum:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Edukasi
Obat - obatan
Terapi oksigen
Ventilasi mekanik
Nutrisi
Rehabilitasi
1. Edukasi
Edukasi merupakan hal penting dalam pengelolaan jangka panjang pada
bronkhitis.
Tujuan edukasi pada pasien PPOK :
1. Mengenal perjalanan penyakit dan pengobatan
2. Melaksanakan pengobatan yang maksimal
3. Mencapai aktiviti optimal
4. Meningkatkan kualiti hidup
Edukasi bronkhitis diberikan sejak ditentukan diagnosis dan berlanjut secara
berulang pada setiap kunjungan, baik bagi penderita sendiri maupun bagi
keluarganya. Edukasi dapat diberikan di poliklinik, ruang rawat, bahkan di unit
gawat darurat ataupun di ICU dan di rumah. Secara intensif edukasi diberikan
di klinik rehabilitasi atau klinik konseling, karena memerlukan waktu yang
khusus dan memerlukan alat peraga. Edukasi yang tepat diharapkan dapat
mengurangi kecemasan pasien bronkhitis, memberikan semangat hidup
walaupun dengan keterbatasan aktiviti. Penyesuaian aktiviti dan pola hidup
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualiti hidup pasien bronkhitis.
Bahan dan cara pemberian edukasi harus disesuaikan dengan derajat berat
penyakit, tingkat pendidikan, lingkungan sosial, kultural dan kondisi ekonomi
penderita. 4 Secara umum bahan edukasi yang harus diberikan adalah:
1. Pengetahuan dasar tentang penyakit
2. Obat - obatan, manfaat dan efek sampingnya
3. Cara pencegahan perburukan penyakit
4. Menghindari pencetus (berhenti merokok)
5. Penyesuaian aktivititas
Edukasi yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : 5
1. Berhenti merokok
Disampaikan pertama kali kepada penderita pada waktu diagnosis bronkhitis
ditegakkan.
2. Pengunaan obat - obatan
- Macam obat dan jenisnya
- Cara penggunaannya yang benar ( oral, MDI atau nebuliser )
- Waktu penggunaan yang tepat ( rutin dengan selangwaku tertentu atau
kalau perlu saja )
- Dosis obat yang tepat dan efek sampingnya
3. Penggunaan oksigen
- Kapan oksigen harus digunakan
- Berapa dosisnya
- Mengetahui efek samping kelebihan dosis oksigen
4. Mengenal dan mengatasi efek samping obat atau terapi oksigen
5. Penilaian dini eksaserbasi akut dan pengelolaannya.
Tanda eksaserbasi : 5
- Batuk atau sesak bertambah
- Sputum bertambah
- Sputum berubah warna
6. Mendeteksi dan menghindari pencetus eksaserbasi
Pemberian edukasi berdasar derajat penyakit :
Ringan
-
2. Obat - obatan
a. Bronkodilator
Diberikan secara tunggal atau kombinasi dari ketiga jenis bronkodilator dan
disesuaikan dengan klasifikasi derajat berat penyakit. Pemilihan bentuk obat
diutamakan inhalasi, nebuliser tidak dianjurkan pada penggunaan jangka
panjang. Pada derajat berat diutamakan pemberian obat lepas lambat ( slow
release ) atau obat berefek panjang ( long acting ). 5
Macam - macam bronkodilator :
- Golongan antikolinergik
Digunakan pada derajat ringan sampai berat, disamping sebagai
bronkodilator juga mengurangi sekresi lendir ( maksimal 4 kali perhari ).
- Golongan agonis beta - 2
2.1.9 PENCEGAHAN
Pencegahan sangat penting dalam bidang penyakit paru kerja. Dalam kaitan
ini dikenal pencegahan primer, sekunder dan tersier.
A. Pencegahan Primer
Pencegahan primer artinya mengurangi faktor risiko sebelum
terserang penyakit. Hal tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara
antara lain :
1. Ada Undang-Undang atau Peraturan yang mengatur tentang masalah
Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Di Indonesia terdapat berbagai
macam Undang-undang dan Peraturan tentang hal tersebut antara
lain.6
- UU No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Undang-undang ini adalah sebagai undang-undang pokok yang
memuat aturan-aturan dasar atau ketentuan-ketentuan umum tentang
pencegahan
sekunder.
Dalam
prakteknya
pencegahan
C. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier berguna untuk mencegah penyakit bertambah buruk
dan penyakit menjadi menetap. Bila diduga telah terjadi penyakit atau
diagnosis telah ditegakkan, perlu secepat mungkin menghindarkan diri
dari pajanan lebih lanjut.7 Pajanan dari tempat kerja dan lingkungan yang
diduga atau diketahui mempunyai efek sinergi terhadap terjadinya kanker
paru seperti merokok harus dihentikan. Contoh lain pencegahan tersier
adalah pencegahan terhadap penyakit TB pada pekerja yang terpajan debu
silika.7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Bronkhitis dapat disebabkan oleh berbagai macam zat-zat iritan yang
banyak terdapat pada daerah industri.
2. Tindakan pencegahan terhadap zat-zat iritan terhadap pekerja adalah hal
terpenting sebagai langkah dalam menurunkan angka kejadian penyakit
bronkhitis industri.
3.2 Saran
1. Pentingnya bagi seluruh masyarakat khususnya para pekerja dan warga
yang bertempat tinggal didaerah industri agar dapat memahami tindak
pencegahan dan pemahaman terhadap penyakit bronkhitis yang
disebabkan oleh polutan-polutan yang dihasilkan dari pabrik industri.
DAFTAR PUSTAKA