Professional Documents
Culture Documents
Daftar Isi
1. Pengantar Konsep 7 Lapis OSI
2. Lapis Fisik
2.1.
Konsep Sinyal Digital
2.1.1. TTL, Bipolar dan Differensial
2.1.2. Bandwitdh (Teorema Nyquist)
2.1.3. Effek dari Noise (Teorema Shannon)
2.2.
Modulasi Digital
2.2.1. Modulasi Amplitudo (AM)
2.2.2. Modulasi Amplitudo Qudratur (QAM)
2.2.3. Modulasi Frekuensi (FM)
2.2.4. Modulasi Fasa (PM)
2.2.5. Standar Modulasi Pada Modem (Voice Modem)
2.3.
Saluran Transmisi
2.3.1. Kabel Koaksial
2.3.2. Kabel Twisted Pair
2.3.3. Serat Optik
2.3.4. Medium Udara
2.4.
Error Detection
2.4.1. Parity
2.4.2. CRC
2.5.
Error Correction
2.5.1. Block Sum Check
2.5.2. Hamming
2.6.
Perhitungan Error
2.6.1. Peluang Error Bit
2.7.
Sinkronisasi
2.7.1. Sinkronisasi bit
2.7.2. Sinkronisasi karakter
2.7.3. Sinkronisasi frame
2.7.4. Zero bit insertion
2.8.
RS-232
2.8.1. Format Data
2.8.2. Pin-pin interface
3. Lapis Datalink
3.1.
Konsep datalink
3.2.
Komunikasi datalink (pembukaan, pertukaran data,
penutupan hubungan)
3.2.1. HDLC
3.3.
Error Control
3.3.1. ARQ
3.3.1.1. Idle RQ
3.3.1.2. Selective Repeat
3.3.1.3. Go Back N
3.3.2. Utilitas Link
3.4.
Flow Control
Hal :
4.
5.
6.
7.
8.
Hal :
Bab I
Pengantar Konsep 7 Lapis Osi
Komunikasi data memerlukan sistem standar yang komplek
dalam membangun hubungan untuk berkomunikasi dikarenakan
banyaknya peralatan yang terlibat, masing-masing peralatan itu
dibuat oleh vendor yang berbeda-beda dan terus berkembang
sesuai dengan teknologi yang bisa diterapkan.
Kemajuan teknologi transmisi dan meningkatnya kualitas dan
kuantitias aplikasi yang dipergunakan menyebabkan sistem tadi
menjadi semakin komplek tetapi harus bisa memberikan kualitas
layanan yang lebih baik.
Komunikasi data adalah suatu penggabungan antara dunia
komunikasi dan komputer, jika dalam komunikasi umum yang
melakukan komunikasi adalah manusia baik dengan bantuan alat
maupun langsung, dalam komunikasi data komputerlah yang
berkomunikasi.
Komunikasi dengan komputer mempunyai karakteristik yang
sangat berbeda dibandingkan dengan komunikasi manusia, yaitu :
1. Komputer berkomunikasi dengan kode yang dibentuk oleh
bit-bit, sehingga tingkat kemungkinan kesalahan menjadi
lebih besar. Kesalahan 1 bit akan mengakibatkan data yang
diterima menjadi salah sehingga tidak berguna.
2. Trafik komunikasi komputer lebih bursty, dimana komunikasi
terjadi dalam jumlah besar dengan waktu yang singkat dan
acak.
3. Komputer dapat berkomunikasi dengan banyak pihak
sekaligus (grup atau broadcast).
Berdasarkan karakteristik diatas komunikasi data menjadi
suatu bidang yang memerlukan pengetahuan pendukung yang
sangat luas, seperti matematik/statistik, ilmu jaringan, ilmu
perangkat keras, ilmu perangkat lunak dan ilmu-ilmu pendukung
lainnya.
Jadi pada prinsipnya komunikasi data adalah gabungan dari
banyak hal yang menggabungkan fungsi-sungsi perangkat keras
dengan perangkat lunak yang masing-masing saling tergantung.
Sehingga secara umum komunikasi data/komputer dapat
digambarkan sebagai berikut :
Komputer A
Program
Aplikasi
Sistem Komunikasi
Komputer B
Program
Aplikasi
Sistem Komunikasi
Hal :
Syntax independent
message
Hal :
Lapis 7
: Aplikasi (Application)
Lapis 6
: Presentasi (Presentation)
Lapis 5
: Sesi (Session)
Lapis 4
: Transpor (Transport)
Lapis 3
: Jaringan (Network)
Lapis 2
: Link Data (Datalink)
Lapis 1
: Fisik (Physical)
Pertukaran data secara fisik terjadi pada lapis fisik, dimana
deretan bit pembentuk data di ubah menjadi sinyal-sinyal listrik
yang akan melewati media transmisi, diperlukan sinyal yang cocok
untuk lewat di media transmisi tertentu. Dikenal tiga macam
media transmisi yaitu : kabel logam, kabel optik dan gelombang
radio yang tentu saja memerlukan sinyal listrik yang khusus untuk
bisa berkomunikasi secara baik dan efisien.
Lapis
link data menyajikan format data, pembentukan
frame, pengendalian kesalahan dan pengendalian arus data.
Implementasi
minimal dari suatu sistem komunikasi data
melibatkan lapis ini dan lapis fisik, sementara untuk lapis-lapis lain
diatasnya boleh tidak digunakan.
Lapis jaringan diperlukan jika sistem komunikasi data sudah
melibatkan lebih dari 2 user melalui sistem jaringan data, disana
ada banyak permasalahan terutama masalah pengalamatan yang
akan menyebabkan sampai tidaknya paket data yang dikirim ke
penerima, lewat jalur mana pada jaringan tersebut. Selain fungsi
itu lapis jaringan digunakan untuk melakukan proses pembukaan
dan penutupan hubungan.
Lapis transpor secara prinsip bertanggung jawab untuk
melakukan hubungan pertukaran data antara kedua belah fihak.
Jadi segala pengaturan pengiriman seperti strategi penetuan
panjang
paket
otomatis
menentukan
banyaknya
paket,
penyusunannya (ada kemungkinan paket-paket tersebut melalui
jalan yang berbeda, sehinggapaket-paket diterima secara tidak
berurutan) , kapan paket-paket tersebut dikirimkan dan lain-lain.
Penggunaan lapis sesi akan menyebabkan proses pertukaran
data dilakukan secara bertahap tidak sekaligus, dilapis inilah
proses yang terjadi sudah independen terhadap jaringan.
Lapis presentasi bertugas untuk mengemas data dari sisi
aplikasi sehingga mudah untuk lapisa sesi mengirimkannya atau
sebaliknya, juga bertugas untuk menegosiasikan sintak antara
lapis-lapis yang berhubungan.
Hal :
Bab II
Lapis Fisik (Physical Layer)
Lapis yang terlihat dan terlibat secara nyata (dapat diukur
secara elektrik) dalam berkomunikasi adalah lapis fisik. Melibatkan
media transmisi, perangkat transmisi dan metoda transmisi. Semua
itu bertujuan agar komunikasi yang terjadi memenuhi syarat-syarat
:
Tingkat Kesalahan Minimal
Troughput Maksimal
Biaya Minimal
Untuk dapat memenuhi ketiga-tiganya tentu saja tidak mudah
dilakukan, apalagi dengan kecenderungan bahwa sebagian
komunikasi akan berlangsung secara wireless akan menyebabkan
gangguan yang terjadi lebih banyak. Terdapat berbagai macam
jenis protokol yang mengoptimumkan ketiga tujuan tadi sesuai
dengan keterbatasannya. Untuk dapat memahami lapis fisik
diperlukan pengetahuan mengenai media transmisi dan sinyal yang
akan melaluinya
2.1. Konsep Sinyal Digital
Sinyal yang digunakan dalam komunikasi data adalah sinyal
digital dalam artian sinyal mengandung informasi digital 0 dan
1. Terdapat banyak cara untuk mentrasmisikan informasi digital
yang berhubungan erat dengan media transmisi yang digunakan.
2.1.1.
TTL, Bipolar dan Differensial
Cara yang paling sederhana adalah yang dilakukan pada
sistem motherboard dan card-card yang terdapat pada PC yang
menggunakan level TTL. Informasi 0 dideteksi sebagai adanya
tegangan dari 0 s/d 0,8 volt dan 1 dideteksi sebagai tegangan 2,7
s/d 5 volt. Kelemahan dari level TTL ini adalah jangkauannya
sangat dekat (skala puluhan cm atau kurang) dikarenakan adanya
attenuasi pada saluran transmisinya. Untuk itu dikembangkan level
Bipolar dan Differensial.
SPESIFIKASI
Jenis Polaritas Sinyal
Jumlah Drivers dan
Receivers pada Satu
Saluran (Pada RS-485
Satu Driver Aktif pada
satu saat)
Panjang Saluran
Maximum
Laju Data Maximum
(Untuk 10 m 1100 m
Diktat Komunikasi Data
TTL
RS232
BIPOLA
R
RS485
DIFFERENTI
AL
1 DRIVER
8 RECVR
1DRIVE
R
1
RECVR
32 DRIVER
32 RECVR
50 cm.
+15 m.
1100 m.
100Mb/s
100kb/s
10Mb/s100Kb/s
POLAR
Hal :
pada RS422/RS485)
Tegangan Output
Maximum Driver
+5V
+/-25V
-7V to +12V
L
level
2
4
8
16
32
Code
0,1
00,01,10,11
000,001,010,011,100,101,110,111
0000,0001,0010,0011,0100,0101,011
0,0111,1000,,111
00000,,1111
Tabel 2.2 Hubungan Antara Level Sinyal dan Jumlah Bit Pada
Satu Simbol
2.1.3.
Bandwitdh
Hal :
<= 2 H log2(L)
Baud
<= 2 H
Hal :
Hal :
2.2.1.
Modulasi Amplituda (AM)
Teknik modulasi ini mengubah amplitudo dari gelombang
sinus. Pada modem generasi awal, sinyal digital diubah menjadi
analog dengan mengirimkan gelombang sinus dengan amplitudo
tertentu untuk bit 1 dan amplitudo 0 untuk bit 0. Keunggulan
dari teknik ini adalah sangat mudah untuk membuatnya dan
mendeteksinya. Kekurangan dari teknik ini adalah kecepatan
perubahan amplitudo sangat bergantung pada bandwidth saluran
dan perubahan kecil amplitudo menyebabkan deteksi tidak akurat
sehingga mungkin salah diterjemahkan. Limit dari saluran telepon
adalah sekitar 3000 perubahan per detik. Kekurangan dari
modulasi amplitudo menyebabkan tidak digunakannya lagi untuk
modem tetapi masih digunakan sebagai bagian dari kombinasi
dengan teknik modulasi lain.
2.2.2.
Modulasi Amplituda Quadratur (QAM)
Teknik ini berdasarkan modulasi amplitudo dasar. Teknik ini
meningkatkan unjuk kerja dari modulasi amplituda dasar. Pada
teknik ini dua sinyal pembawa di kirimkan secara bersamaan.
Kedua sinyal pembawa mempunyai frekuensi yang sama dengan
pergeseran fasa 900. Secara matematis dinyatakan sebagai
berikut :
S(t) = A* SIN (Wc* t) + B* COS (Wc* t)
Hal :
2.2.3.
Modulasi Frekuensi (FM)
Pada teknik ini frekuensi sinyal pembawa berubah sesuai
dengan data. Pengirim mengirimkan frekuensi yang berbeda untuk
bit 1 dan bit 0, seperti pada gambar 2.3. Teknik ini dikenal juga
dengan sebutan FSK. Kekurangan dari teknik ini adalah juga laju
perubahan frekuensi dibatasi oleh bandwidth saluran, dan
gangguan pada saluran menyebabkan proses deteksi lebih sukar
dibandingkan dengan pada AM. Dengan teknik ini pada saat
sekarang pada modem asinkron hanya dicapai kecepatan 1200
baud.
Hal :
Hal :
standard
speed
(bps)
HDX/FDX
V.21
1964
300
FDX(FDM)
V.22
1980
1200
FDX(FDM)
V.22 bis
1984
2400
FDX(FDM)
V.23
1964
1200
HDX
V.26
1968
2400
HDX
V.26 bis
1972
2400
HDX
V.26 ter
1984
2400
FDX(EC)
V.27
1972
4800
HDX
V.27 bis
1976
4800
HDX
V.27 ter
1976
4800
HDX
V.29
1976
9600
HDX
V.32
1984
9600
FDX(EC)
V.32 bis
1991
14400
V.32 Ter
19200
V.34 (V.fast)
1994
28800
V.42
48000
V.90
56000
FDM means Frequency Division Multiplexing
EC
means Echo Canceler
PSTN/
private modulation
PSTN
PSTN
PSTN
PSTN
Private
PSTN
PSTN
Private
Private
PSTN
Private
PSTN
FSK
PSK
QAM
FSK
PSK
PSK
PSK
PSK
PSK
PSK
QAM
QAM
TCM
TCM
TCM
Laju Transmisi
Jarak / Jangkauan
Hal :
MEDIA
Kabel Pasangan
Terpilin
(Twisted Pair)
Kabel Koaksial
KELEBIHAN
Murah
Mudah dirakit
Mudah untuk
penambahan
Bandwidth lebar
Jangkauan Jauh
(103m)
Kebal noise
Kabel Serat Optik Bandwidth sangat
lebar
Kebal noise
Jangkauan jauh
(104m)
Sangat aman
Ukuran Kecil
Udara
Tidak perlu media
fisik
Mudah instalasi
Bisa bersifat
mobile
Mudah untuk
berkembang
KEKURANGAN
Sensitif pada noise
Jarngkauan pendek (102
m)
Bandwidth sempit
Mudah di tap kurang
aman
Dimensi fisik besar
Mudah di tap kurang
aman
Peralatan mahal
Susah di rakit
2.3.1.
Kabel Koaksial
Merupakan kabel yang umum digunakan sebagai saluran
transmisi telekomunikasi. Kabel ini mempunyai sifat yang tahan
terhadap gangguan EMI yang dikarenakan strukturnya yang
berupa inti kabel berbalut ayaman kawat yang berfungsi sebagai
pelindung terhadap inti.
Diktat Komunikasi Data
Hal :
Gambar 2.6
Gambar 2.7
Hal :
Gambar 2.8
Hal :
Hal :
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
DATA +
ODD
PARITY
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
Tabel 2.5
0
1
1
1
DATA +
EVEN
PARITY
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
Parity
Hal :
metoda deteksi error cyclic redundancy check yang akan kita sebut
seterusnya sebagai CRC. CRC menjadi metoda deteksi kesalahan
utama yang digunakan dari mulai pengamanan berkas pada
computer sampai transmisi paket data (deteksi kesalahan header
maupun paket data).
Pada prinsipnya CRC menggunakan proses pembagian logika
dimana data yang sudah dikodekan dibagi dengan suatu pembagi
cyclic tertentu. Sisa dari pembagian adalah parity bit yang akan
dikirim bersama-sama dengan data ke tujuan. Pihak penerima
melakukan proses pendeteksian dengan cara membagi paket yang
diterima dengan pembagi cyclic yang sama. Jika diperoleh sisa 0
(nol) maka paket yang diterima sudah benar, sedangkan jika 0
maka paket yang diterima salah. Untuk jelasnya bisa dilihat dari
ilustrasi berikut ini :
Gambar 2.9
Hal :
pemakai CRC ini diseluruh dunia, terbagi dalam kode 16 bit dan 32
bit, yaitu :
CRC-16
X16 + X15 + X2 + 1
CRC-32
X32 + X26 + X23 + X16 + X12 + X11 + X10 + X8
+ X7 + X5
+ X4 + X2 + X + 1
CRC-ITU X16 + X12 + X2 + 1
Hal :
1
0
0
0
1
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
1
Hal :
1
1
0
1
0
1
X
1
0
0
1
1
0
1
1
0
X
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
X
1
1
1
0
1
X
X
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
1
0
1
dan
0
0
0
1
1
Hal :
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
Diktat Komunikasi Data
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
=
=
=
=
=
=
P1
P2
D1
P3
D2
D3
Hal :
D4
P4
D5
D6
D7
D8
D9
...
=
P5
...
=
D2
6
Terlihat bahwa baris yang hanya mempunyai 1 buah bit 1
menjadi lokasi bit pariti yang perhitungannya dilakukan dengan
cara melakukan operasi XOR dari semua bit 1 pada kolom yang
berhubungan, sebagai contoh untuk baris pertama yang menjadi P1
dihitung dengan cara melakukan operasi XOR pada kolom pertama
dari kanan (kolom tempat bit 1 pada baris pertama berada)
sebagaimana rumus berikut :
P1 = D1 D2 D4 D5 D7 D9 ... D26
untuk kolom berikutnya didapatkan
P2 = D1 D3 D4 D6 D7 ... D26
P3 = D2 D3 D4 D8 D9 ... D26
dan seterusnya untuk kolom-kolom yang lain.
0
0
0
0
0
0
0
...
1
...
1
0
1
1
1
1
1
1
...
0
...
1
1
0
0
0
0
1
1
...
0
...
1
1
0
0
1
1
0
0
...
0
...
1
1
0
1
0
1
0
1
...
0
...
1
=
=
=
=
=
=
=
Hal :
X.25 Data
mencakup
koreksi
kesalahan,
sedangkan
protokol
Hal :
netwok
interface,
sedangkan
frame
yang
Perbedaan
antara
protokol
TDMA
dengan
protokol
Alokasi
TS
tetap
diberikan
walaupun
tidak
Hal :
Packet Switch
Packet Switch
Packet Switch
TRADITIONAL
BACKBONE
JARINGAN KONVENSIONAL
Hal :
Packet Switch
Packet Switch
Packet Switch
FRAME RELAY
BACKBONE
JARINGAN
DENGAN operasi
FRAME RELAY
Frame Relay
mendukung
koneksi jamak virtual
Dengan berkurangnya koneksi fisik jamak diantara titiktitik ujung, secara signifikan akan menyederhanakan
topologi jaringan penghematan biaya implementasi
jaringan
Jaringan
pendekatan
switching
pembagian
dan
waktu
transmisi
ke
(time
berevolusi
division)
pendekatan
fast
dari
untuk
packet
dalam
bentuk
paket-paket
kecil,
dan
Hal :
interface
standar
pada
peralatan
Hal :
FR
LAN
Speech / Data
Cell Relay Swicth
LAN
Speech
Circuit Data
Frame Relay Data
Penggunaan
Frame
Relay
sangat
mempersingkat
Sebagai
perbandingan waktu
Transmision Time
56 kbps X.25
3 min 50 sec
T1
Multiple 56 kbps
1 min 45 sec
T1
768 kbps FR
0 min 11 sec
Backbone
X.25
Hal :
maka
pemrosesan
yang
lebih
cepat
dapat
X.25
dan
pengendalian
aliran
tidak
selalu
Hal :
frame
relay
dapat
dengan
mudah
untuk akses ke
burst
sampai
dengan
jumlah
BW
yang
FR
LAN
Speech / Data
Cell Relay Swicth
Aplikasi
frame
relay
dalam
LAN
Speech
Circuit Data
circuit
switching
dapat
Hal :
teknologi
yang
dapat
digunakan
untuk
Dengan
sistem
semakin
banyak
pemrosesan
terdistribusi,
jumlah
yang
LAN
maka
akan
mengakibatkan
interkoneksi diantara
Keuntungan
penggunaan
Frame
Relay
dalam
LAN
interconnectivity adalah :
o LAN memperoleh unjuk kerja yang tinggi untuk
akses kedalam WAN
o Backbone memperoleh keuntungan dari statistical
gain. Karakter-karakter yang idle di supress, dan
Diktat Komunikasi Data
Hal :
hanya
informasi
pemakai
yang
aktual
yang
saluran
tunggal
(single-line
interface)
dan
router
LAN
yang
berbeda
dapat
dapat
dikendalikan
dan
diawasi
dari
perspektif WAN
ISDN
adalah
memungkinkan
Hal :
F
H
A
M
H
Gambar 1.1
( Model Routing Mobile IP ketika MH berada di HA )
Skenario Simulasi
Ini adalah skenario simulasi dasar. Terdiri dari 1 Mobile Host, 1
Home Agent, 1 Foreign Agent, dan 1 Correspondent Node .
Simulasi pertama ini berlaku sama untuk kedua Metode Routing,
baik Reverse Routing atau MIP LR. Karena Mobile Host berada
pada Home Network, sehingga metode routing yang digunakan
konvensional seperti biasa. Dari Correspondet Node langsung
mengirim ke Home Agent lalu disampaikan ke Mobile Host, Begitu
pula sebaliknya.
Disini kita menggunakan protokol transport TCP dan traffic FTP.
Hal :
F
A
H
A
M
H
M
H
Gambar 2.1
MH
mengirimkan
dideteksi
berada
message
di
(dengan
FA,
maka
FA
mekanisme
Hal :
C
H
F
A
H
A
M
H
M
Gambar 3.1
( Model MIP-LR ketika MH berada di FA )
Keterangan :
Garis warna hijau menunjukkan mekanisme persiapan Routing
Garis warna Merah menunjukkan pengiriman data
Skenario Simulasi : Mobile Host mulai bergerak keluar dari
Home Network nya menuju ke jaringan lain yang kita sebut
Foreign Agent. Dan proses pengiriman data berlangsung dari
Correspondent Node ke Mobile Host
1. Ketika
MH
berada
di
FA,
FA
mem-broadcast
Hal :
10
11
12
13
14
15
16
Version
Header length
9
10
11
Priority (0-7)
12
low
13
high
14
high
15
16
1
Precedence
unused
Total length
Identification
D
Fragment offset
Time to live (seconds)
Protocol
Header checksum (CRC-16)
Source IP address
Destination IP address
Option (0 word atau lebih)
Data
64 kB
Option
Security
Strict source routing
Loose source routing
Record route
Timestamp
Penjelasan
Menspesifikasikan tingkat kerahasiaan datagram
Memberikan lintasan lengkap yang harus diikuti
Memberikan daftar router yang tidak boleh dilewati
Membuat setiap router menambahkan alamat IP nya
Membuat setiap router memberikan alamat dan stempel waktunya
Alamat kelas C
Alokasi
Hal :
194.0.0.0
198.0.0.0
200.0.0.0
202.0.0.0
s/d
s/d
s/d
s/d
195.255.255.255
199.255.255.255
201.255.255.255
203.255.255.255
Eropa
Amerika Utara
Amerika Tengah dan Selatan
Asia Pasifik
8
9
10
Source port
Destination port
UDP length
UDP checksum
11
12
13
14
15
16
User data
9
10
Source port
Destination port
11
12
13
14
15
16
URG
ACK
PSH
RST
SEQ
FIN
Sequence number
Acknowledge number
Header length
Reserved
Windows
Checksum CRC-16
Urgent pointer
Options
Padding
User data
Bit position
11
12
13
14
15
16
URG
ACK
PSH
RST
SEQ
FIN
Name - function
Urgent pointer field valid
Acknowledgment field valid
Deliver data on receipt of this segment
Reset the sequence/acknowledgment numbers
Sequence number valid
End of byte stream from sender
Hal :
3
P
4
X
6
7
8
9
10
CSRC count
M
Sequence number
11
12
13
14
Payload type
15
Timestamp
SSRC
CSRC (0-60 bytes)
V
P
X
CSRC count
M
Payload
type
Sequence
number
Timestamp
SSRC
CSRC
Hal :
16