Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN
OLEH :
Bambang
handoko
Evita
yutianti
Nevilya
Nena havillia
Putri purwintari
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang secara terus menerus mengakibatkan tingkat pendidikan dan teknologi semakin maju. Orang
dengan mudah berobat dan tidak takut dengan penyakit berbahaya. Tapi hal ini dipengaruhi oleh peningkatan biaya pengobatan sementara
masyarakat, masih banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan. Oleh karena itu masyarakat Indonesia harus sudah
mengenal kesehatan keluarga dari sekarang agar masyarakat mengenal arti pentingnya kesehatan. Agar masyarakat
Indonesia hidup sehat keperawatan keluarga merupakan salah satu area spesalis dalam keperawatan yang berfokus kepada
keluarga sebagai target pelayanan. Tujuan dari keperawatan keluarga adalah untuk meningkatkan kesehatan keluarga
secara menyeluruh bagi anggota keluarga.
Karakteristik keluarga terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan, atau
adopsi, anggota keluarga biasanya hidup bersama, atau jika terpisah mereka tetap memperhatikan satu sama lain.
Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial yaitu suami, istri, anak,
kakak, dan adik yang mempunyai tujuan. Perawat perlu mengetahui dan memiliki pikiran yang terbuka mengenai
konsep keluarga. Sekilas keluarga memiliki hal-hal yang umum, tetapi setiap bentuk keluarga memiliki kekuatan
dan permasalahan yang unik. Keluarga banyak menghadapi tantangan seperti salah satunya pada tahap
perkembangan keluarga childbearing. Periode childbearing adalah waktu transisi fisik dan psikologis bagi ibu dan
seluruh keluarga. Orang tua harus beradaptasi terhadap perubahan struktur karena adanya anggota baru dalam
keluarga, yaitu bayi. Dengan kehadiran bayi maka sistem dalam keluarga akan berubah dan pola interaksi dalam
keluarga harus dikembangkan.
Pada periode transisi, keluarga membutuhkan adaptasi yang cepat, sehingga kondisi ini menempatkan keluarga
menjadi sangat rentan dan mereka memerlukan bantuan untuk beradaptasi dengan peran yang baru. Stress dari
berbagai sumber dapat berefek negatif pada fungsi dan interaksi ibu dengan bayi dan keluarga, yang berdampak
pada kesehatan fisik ibu dan bayi. Maka dari itu kelompok tertarik untuk membahas mengenai konsep keluarga
dan tumbuh kembang keluarga child bearing.
B.
TUJUAN PENULISAN
1.
Umum
Setelah membaca makalah ini, mahasiswa diharapkan mampu :
a. Memahami konsep dasar keluarga.
b. Memahami konsep keluarga dalam periode child-bearing.
c. Memahami asuhan keperawatan keluarga dengan tahap perkembangan childbearing.
2.
Khusus
Setelah membaca makalah ini, mahasiswa diharapkan mampu:
a. Menjelaskan definisi konsep dasar keluarga dalam periode child-bearing
b. Mengaplikasikan asuhan keperawatan keluarga dengan tahap perkembangan childbearing
C.
METODE PENULISAN
Metode penulisan yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah metode deskriptf idan menggunakan
pendekatan teknik studi kepustakaan yaitu dengan mempelajari teori dan membaca literatur yang berhubungan
dengan judul makalah.
D.
E.
SISTEMATIKA PENULISAN
: Tinjauan teori meliputi konsep dasar keluarga dan konsep dasar keluaga pada
tahap childbearing
BAB III
BAB IV
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. KONSEP DASAR KELUARGA
a.
Pengertian
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk
menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental emosional, serta sosial
dari tiap anggota keluarga.
(Duvall dan Logan,1986, dalam Setiawati, 2008 : hal 67)
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah,
perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinterakasi satu dengan yang lainnya, mempunyai peran masing-masing
dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. (Bailon dan Magiaya, 1978, dalam Setiawati, 2008: hal
68)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah yang sama atau tidak,
yang terlibat dalam kehidupan yang terus menerus, yang tinggal dalam satu atap, yang mempunyai ikatan
emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang dengan orang yang lainnya. (Bergess, 1962, dalam
Setiawati, 2008: hal 13)
Menurut kelompok keluarga adalah sekumpulan individu yang tinggal serumah karena adanya hubungan
darah, perkawinan ataupun adopsi, yang saling berinteraksi dan mempertahankan kebudayaan.
b.
Tipe keluarga
Keluarga yang memerlukan pelayanan kesehatan berasal dari berbagai macam pola kehidupan. Sesuai dengan
perkembangan sosial, maka tipe keluarga berkembang mengikutinya. Agar dapat mengupayakan peran serta
keluarga dalam meningkatkan derajat kesehatan, maka perawat perlu memahami beberapa tipe keluarga.
(Mubarak, dkk, 2011, : hal 70 - 71)
a. Tradisional Nuclear
Keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh sanksisanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu atau kedduanya dapat bekerja diluar rumah.
b. Extended Family
Adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu,
paman, bibi dan lain sebagainya.
c. Reconstituted Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami atau istri, tinggal dalam
pembentukan satu rumah dengan ana- anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari
perkawinan baru. Satu atau keduanya dapat bekerja diluar rumah.
d. Niddle Age/Aging Couple
Suami sebagai pencari uang, istridi rumah atau kedua-duanya bekerja di rumah, anak-anak sudah
meninggalkan rumah karena sekolah/ perkawinan/ meniti karir.
e. Dyadic nuclear
Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak, keduanya atau salah satu bekerja diluar rumah
f. Single Parent
Satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian pasanganya dan anak-anaknya dapat tinggal dirumah
atau diluar rumah.
g. Dual cariier
Suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak
h. Commuter married
Suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak tertentu, keduanya saling mencari pada
waktu-waktu tertentu.
i. Single adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan untuk kawin.
j.
Three Generation
Struktur keluarga
Struktur keluarga terdiri dari beberapa macam, diantaranya: (Friedmann, 1989, dalam Mubarak, dkk, 2011 : hal
68 69 )
a)
Patrilinear
Patrilinear adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak keluarga sedarah dalam beberapa generasi, dimana
hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah
b)
Matrilinear
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dari beberapa generasi, dimana hubungan itu
disusun melalui jalir garis ibu.
c)
Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri
d)
Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami
e)
Keluarga kawinan
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara menjadi bagian
keluarga karena adanya hubungan dengan suami istri
Ada beberapa ciri-ciri struktur keluarga, yaitu: (friedmann, 1998, dalam Mubarak, dkk, 2011 : hal 69)
a. Terorganisasi
Saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga.
b. Ada keterbatasan
Setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya masing-masing.
Keluarga tradisional
a). Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan anak.
b). Pasanagn inti adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri saja.
c). Keluarga dengan orang tua tunggal adalah satu orang yang mengepalai keluarga sebagai konsekuensi perceraian.
d). Bujangan yang tinggal sendirian.
e). Keluarga besar 3 generasi.
f). Pasangan usia pertengahan atau pasangan lansia.
B. Keluarga non Tradisional
e. Keluarga berkomposisi
Keluarga yang perkawinannyaberpologami dan hidup secara bersama-sama.
f.
Keluarga kabitas
Dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk satu keluarga.
B. Fungsi keluarga
a. Fungsi sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu, yang menghasilkan
interaksi social dan belajar berperan dalam lingkungan sosial. Sosialisasi dimulai sejak manusia lahir. Keluarga
merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi, misalnya anak yang baru lahir dia akan menatap ayah,
ibu dan orang-orang yang disekitarnya. Kemudian beranjak balita dia mulai belajar bersosialisasi dengan
lingkungan sekitar meskipun demikian keluarga tetap berperan penting dalam bersosialisasi. Keberhasilan
perkembangan individu dan keluarga dicapai melalui interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang
diwujudkan dalam sosialisasi anggota keluarga belajar disiplin, belajar norma-norma, budaya dan perilaku
melalui hubungan dan interaksi keluarga.
b. Fungsi reproduksi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya manusia. Maka dengan ikatan
suatu perkawinan yang sah, selain untuk memenuhi kebutuhan biologis pada pasangan tujuan untuk
membentuk keluarga adalah untuk meneruskan keturunan.
c. Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluargta seperti
memenuhi kebutuhan akan makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Banyak pasangan sekarang kita lihat
dengan penghasilan yang tidak seimbang antara suami dan istri hal ini menjadikan permasalahan yang
berujung pada perceraian.
d. Fungsi perawatan kesehatanjuga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan kesehatan,
yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan atau merawat anggota keluarga yang sakit.
Kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi status kesehatan keluarga.
Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga
yang dilaksanakan. Keluarga yang dapat melaksanakan tugas kesehatan berarti sanggup menyelesaikan
masalah kesehatan.
B.
Perkembangan keluarga adalah proses perubahan yang terjadi pada system keluarga meliputi perubahan
pola interaksi dan hubunga antara anggotanya di sepanjang waktu. Siklus perkembangan keluarga sebagai
komponen kunci dalam setiap kerangka kerja yang memandang keluarga sebagai suatu system.
Perkembangan ini terbagi menjadi beberapa tahap atau kurun waktu tertentu. Pada setiap tahapnya keluarga
memiliki tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses.
Kerangka perkembangan keluarga menurut Evelyn Duvall memberikan pedoman untuk memeriksa dan
menganalisa perubahan dan perkembangan tugas-tugas dasar yang ada dalam keluarga selama siklus
kehidupan mereka.
1. Tahap-tahap perkembangan keluarga Childbearing (kelahiran anak pertama).
Tahap perkembangna keluarga dibagi sesuai kurun waktu tertentu yang dianggap stabil, misalnya keluarga
dengan anak pertama berbeda dengan anak keluarga remaja. Meskipun setiap keluarga melalui tahapan
perkembangan secara unik, namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama. Tiap tahap
perkembangan membutuhkan tugas dan fungsi keluarga agar dapat melalui tahap tersebut. Keluarga yang
menantikan kelahiran dimulai dari kehamilan sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak
pertama berusia 30 bulan (3,2 tahun) merupakan tahap perkembangan keluarga childbearing. Kehamilan
dan kelahiran bayi pertama dipersiapkan oleh pasangan suami istri melalui beberapa tugas perkembangan
yang penting. Kelahiran bayi pertama memberikan perubahan yang besar bagi keluarga, sehingga pasangan
harus beradaptasi dengan peranya untuk memenuhi kebutuhan bayi. Sering terjadi dengan kelahiran bayi,
pasangan merasa diabaikan karena focus perhatian kedua pasangan tertuju pada bayi. Suami merasa belum
siap menjadi ayah atau sebaliknya istri belum siap menjadi ibu. Peran utama perawat keluarga adalah
mengkaji peran orang tua; bagaimana orang tua berinteraksi dan merawat bayi serta bagaimana bayi
berespon. Perawat perlu memfasilitasi hubungan orang tua dan bayi yang positif dan hangat sehingga jalinan
kasih sayang antara bayi dan orang tua dapat tercapai.
2. Tugas perkembangan dengan keluarga childbearing
Tahap ini dimulai dimulai saat ibu hamil sampai dengan kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai
dengan anak pertama berusia 30 bulan. Ada beberapa hal tugas perkembangan keluarga pada fase
childbearing yaitu: (Duval,dalam buku Santun Setiawati : 19 dan dalam buku Mubarak, dkk : 87-88)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Sedangkan menurut Carter dan Mc. Goldrik, 1988, Duval dan Miller, 1985, (Dalam buku ilmu keperawatan
komunitas, hal: 87-88) tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah sebagai beriku
a. Membentuk keluraga muda sebagai sebuah unit yang mantap ( mengintegrasikan bayi baru ke dalam
keluarga).
b. Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan anggota keluarga .
c. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.
d. Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan peran-peran orang tua, kakek,
dan nenek.
3. Fungsi perawat dalam tahap perkembangan keluarga dengan childbearing.
Sebagi kekhususan perawatan keluarga memiliki peran yang cukup banyak dalm memberikan asuhan
keperawatan keluarga.
Fungsi perawat dalam tahap ini adalah melakukan perawatn dan konsultasi antara lain (Mubarak, dkk : 88) :
a. Bagaimana cara menentukan gizi yang baik untuk ibu hamil dan bayi,
b. Mengenali gangguan kesehatn bayi secara dini dan mengatasinya,
c. Imunisasi yang dibutuhkan anak,
d. Tumbang anak yang baik,
e. Interaksi keluarga,
f. Keluarga berencana, serta
g. Pemenuhan kebutuhan anak terutama pada ibu yang bekerja.
h.
4. Asuhan keperawatan tahap perkembangan keluarga dengan childbearing.
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan menggunakan pendekatan
sistematis untuk bekerjasama dengan keluarga dan individu sebagai anggota keluarga. Tahapan dari proses
keperawatan keluarga adalah sebagai berikut:
A. Tahap Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap terpenting dalam proses keperawatan, mengingat pengkajian sebagai awal bagi
keluarga untuk mengidentifikasi data yang ada pada keluarga. Oleh karena itu, perawat keluarga diharapkan
memahami betul lingkup, metode, alat bantu, dan format pengkajian yang digunakan. Data-data yang
dikumpulkan antara lain: (Santun setiawan dkk, hal 45)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Data umum
Riwayat dan tahapan perkembangan
Lingkungan
Struktur keluarga
Fungsi keluarga
Stress dan koping keluarga
Harapan keluarga
Data tambahan
Pemeriksaan fisik
Dari hasil pengumpulan data tersebut maka akan dapat diidentifikasi masalah kesehatan yang dihadapi
keluarga.
b.
Diagnosa keperawatan merupakan kumpulan pernyataan, uraian dari hasil wawancara, pengamatan langsung
dan pengukuran dengan menunjukan status kesehatan mulai dari potensial, resiko tinggi sampai dengan
masalah yang aktual. (Santun setiawan dkk, hal 48)
c. Tahap penyusunan rencana keperawatan
Apabila masalah kesehatan maupun masalah keperawatan telah teridentifikasi, maka langkah selanjutnya
adalah menyusun rencana keperawatan sesuai dengan urutan prioritas masalahnya. Rencana keperawatan
keluarga merupakan kumpulan tindakan yang direncanakan oleh perawat untuk dilaksanakan dalam
menyelesaikan atau mengatasi masalah kesehatan atau masalah kesehatan yang telah diidentifikasi. (Mubarak
dkk, 2011,hal 106)
d. Tahap pelaksanaan keperawatan keluarga
Pelaksanaan merupakan salah satu dari proses kepearawatan keluarga dimana perawat mendapat kesempatan
untuk membangkitkan minat keluarga dalam mengadakan perbaikan kearah perilaku yang hidup sehat.
(Mubarak dkk, 2011,hal 108)
e.
Tahap evaluasi
Sesuai
dengan
rencana
tindakan
yang
telah
diberikan,
tahap
penilaian
dilakukan
untuk
melihat
keberhasilannya. Bila tidak atau belum berhasil, maka perlu disusun rencana baru yang sesuai. Sesuai tindakan
keperawatan mungkin tidak dapat dilakuka dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Oleh karena itu, kunjungan
dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan waktu dan ketersediaan keluarga.
BAB III
PROSES KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.Y DAN NY.F
(PASANGAN CHILDBEARING)
A.
1.
PENGKAJIAN KELUARGA
Identitas kepala keluarga
Nama
: Tn. Y
Umur
: 27 tahun
Agama
: Islam
Suku
: Melayu
Pendidikan
: S1 ekonomi
Alamat
2.
Komposisi keluarga
No
Nama
1
Firdah yuaningsih
2
Riskiya ramadhania
1. Type keluarga:
L/P
P
P
Umur
25 tahun
1 tahun
Hub. keluarga
Istri
Anak
Pendidikan
PGSD
-
Status kes
sehat
sakit
BB
45 kg
12 kg
e. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan: Ny. F mengatakan kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan
yaitu membayar cicilan mobil, berbelanja untuk kebutuhan sehari-hari seperti susu anaknya,
berbelanja makanan sehari-hari.
f. Aktivitas rekreasi keluarga: klien biasa setiap hari libur berkunjung ke rumah paman. Jika liburan
panjang keluarga pergi ke kampong halaman mengunjungi orang tua.
5. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini: Keluarga Tn. Y dan Ny. F baru memiliki anak 1, jadi keluarga Tn.
A dan Ny. F berada pada tahap perkembangan keluarga dengan childbearing.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya:
Saat ini keluarga Ny. F dan Tn. A sebagai keluarga childbearing yang memiliki anak 1 dan rencana
untuk memiliki anak lagi. Menurut Ny. F nanti setelah 3 tahun anaknya, ingin memiliki anak lagi.
Namun Ny. F belum pernah bicarakan dengan suaminya. Menurut Ny. F saat ini dia dengan suaminya
berusaha untuk membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan masyarakat sekitar. Menurut Ny.
F pula bahwa dirinya dan suaminya mau bekerja mencari uang dulu baru merencanakan punya anak
lagi.
6. Riwayatkesehatankeluargainti:
a. riwayat kesehatan keluarga saat ini: anak saya sering mengalami perut kembung, demam, dan sakit perut dan
suami saya memiliki penyakit ambien
1
2
Nama
Yusuf
zakarillah
Firdah
yuaningsih
Umur
BB
60 kg
49 kg
kesehat
an
Kurang
Iminisasi(BCG/polio/DPT/HB/campa
k)
sehat
sehat
Campak
Masalah
Tindakan
kesehata
yang telah
n
Sakit
dilakukan
Pergi ke
ambien
dokter
Sering
3
Riskiya
ramadhania
12 kg
Kurang
sehat
kembung
BCG, Campak
, demam,
dan sakit
Pergi ke
dokter
perut
8. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan: menurut Ny. F keluarga menggunakan jamkesmas dari
kantor Tn. Y
9. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya: Menurut pengakuan keluarga, anaknya pernah dirawat di rumah
sakit karena tipes selama 5 hari. Dari riwayat kesehatan keluarga Tn. Y dan Ny. F tidak ada yang memilki
penyakit kronis maupun penyakit keturunan.
10.
Pengkajian lingkungan
8. Struktur keluarga
a. Pola/cara komunikasi keluarga: Menurut Ny. F dalam keluarganya berkomunikasi biasa menggunakan bahasa
melayu, menurut Ny. F dirinya juga cepat akrab dengan keluarga suaminya.
b. Struktur kekuatan keluarga : Dalam pengambilan keputusan keluarga Tn. Y dan Ny. F selalu memutuskan
secara bersama-sama atau musyawarah. Perbedaan-perbedaan pendapat yang ada selalu bisa di atasi jika
mereka bermusyawarah
c. Struktur peran : Dalam keluarga Ny. F, Tn. Y sebagai kepala keluarga berkewajiban mencari nafkah untuk
keluarga dan dibantu oleh Ny. F yang turut bekerja membantu suaminya tetapi dirinya juga tetap melakukan
perannya sebagai isteri yang harus menyiapkan semua keperluan suaminya di rumah. Menurutnya di rumah
jarang masak karena cuma berdua sehingga sering membeli yang sudah jadi saja.
d. Nilai dan norma keluarga : Sebagai bagian dari masyarakat pontianak dan beragama islam keluarga
memiliki nilai-nilai dan norma yang dianut seperti sopan santun terhadap orang tua, suami terhadap isteri.
Selama ini dirinya dan suaminya makan bersama kalau malam hari, karena siang hari suaminya kerja
sampai sore
9. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif : Menurut Ny. F belum pernah menemukan masalah. Tn. A dan Ny. F selalu memberikan
dukungan satu sama lain. Hubungan antara dirinya dengan suaminya sampai sejauh ini baik dan hubungna
dengan keluarga besarnya pun baik. Mereka selalu menumbuhkan sikap saling menghargai.
b. Fungsi sosialisasi :
1. Kerukunan hidup dalam keluarga : Hubungan antara dirinya dengan suaminya sampai sejauh ini baik
dan hubungna dengan keluarga besarnya pun baik. Hubungan keluarga dengan orang lain pun baik,
terutama tetangga-tetangga terdekat.
2. Interaksi dan hubungan dalam keluarga : interaksi dan hubungan dalam keluarga baik-baik saja.
3. Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan : menurut Ny. F yang selalu
mengambil keputusan ialah Tn. Y .
4. Kegiatan keluarga waktu senggang: kegiatan di waktu senggang keluarga sering jalan-jalan bersama
10.
anaknya.
5. Partisipasi dalam kegiatan social : membantu dalam kegiatan gotong royong
Fungsi perawatan kesehatan
Menurut Ny. F sebenarnya dalam keluarganya belum mengetahui tentang bagaimana memberikan
perlindungan yang terbaik untuk anaknya. Karena kesibukan dari suami istri anak menjadi kurang
perhatian. Karena sejauh ini anak lebih banyak menghabiskan waktunya dengan pengasuhnya.
11.
Fungsi reproduksi
1. Perencanaan jumlah anak : Menurut Ny. F ingin memiliki anak 2 orang saja yakni seorang laki-laki dan
seorang perempuan
2. Akseptor : Ya, yang digunakan alat kontrasepsi yang berbentuk pil
12.
Fungsi ekonomi
Upaya pemenuhan sandang pangan: Ny. F mengatakan penghasilannya dan suaminya sudah cukup untuk
memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan keluarga Tn. Y dan Ny. F tersebut.
13.
Stres dan Koping Keluarga
a. Stressor jangka pendek: Menurut Ny. F dirinya tidak tahu dari pihak suaminya apakah sedang mengalami
beban pikiran atau tidak, tetapi dari dirinya yang jadi stressor adalah adaptasi dengan adanya memiliki
anak.
b. Respon keluarga terhadap stressor: Baik, menurut Ny. F dirinya yakin perlakuan dari keluarga suaminya
tergantung dari dirinya dan sekarang dirinya sedang berusaha belajar menjadi ibu rumah tangga yang
baik dengan belajar mengurusi anak.
c. Strategi koping: Untuk menghadapi stressor Ny. F lebih banyak belajar pada orang tuanya tentang cara
mengurus rumah tangga.
14.
Keadaan Gizi Keluarga
a. Pemenuhan gizi: Pemenuhan gizi keluarga terpenuhi.
15.
Harapan Keluarga
a. terhadap masalah kesehatannya : Keluarga berharap agar tetap sehat.
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada: Dengan adanya petugas kesehatan yang datang ke rumahnya
menurutnya
mengharapkan
supaya
petugas
kesehatan
bisa
memberikan
pengetahuan
kepada
masyarakat dengan penyuluhan-penyuluhan seperti saat ini diharapkan dapat membantu dirinya
mempersiapkan bagaimana sebenarnya kesehatan dalam rumah tangga yang baru dibangunnya.
No
Variabel
An. R
Anak sulit makan,
anak lebih suka
makan snack
disbanding makan
nasi
Berat badan anak
turun 1 kg dari
berat badan
Klien sering
sebelumnya
Anak lebih sering
Tanda-tanda vital
memaksakan untuk
demam, perut
BAB
kembung dan
TD = 120/80 mmHg
TD = 120/80
sakit perut
S = 36,5oC
S = 36,5oC
mmHg
RR = 24 x/menit
S = 36,5oC
N = 80 x/menit
RR = 20 x/menit
N = 77 x/menit
Letak normal ics 2 dan Letak normal ics 2
3 5dan 6
Ictus
6
Sistem kardiovaskuler
cordis
dan 3 5dan 6
normal Ictus cordis normal
teratur,
tambahan
tidak
ada
7
Sistem respirasi
Saat
bernafas
menggunakan
tidak Saat
bernafas Saat
otot tidak
tidak
bantuan pernafasan.
bernafas
bantuan
(-)
pernafasan.
pernafasan.
ada Tidak
cairan
Tidak
Sistem GI tract
Sistem musculoskeletal
ada Tidak
ada
penimbunan
penimbunan
cairan
cairan
Bunyi nafas
Bunyi nafas
vesikuler
Simetris, warna normal, Simetris,
asites (-)
ada
vesikuler
warna Simetris,
warna
ada
nyeri Tidak
tekan,
tidak
benjolan
benjolan
normal
Organ pada
Organ pada
abdomen normal
abdomen normal
Berfungsi dengan Berfungsi dengan
baik
ada tekan,
baik
ada
nyeri
tidak
ada
10
Sistem genetalia
ANALISA DATA
Data
DS:
s-Keluarga
Kemungkinan
Masalah / Diagnosis
Penyebab
-Gangguan
-Gangguan pemenuhan
pemenuhan
nutrisi
pada
Tn.
mengatakan
tidak
keluarga
susah
masalah
makan
-Keluarga
mengatakan
berat
badan
An. R menurun
-Keluarga
mengatakan
takut
hal
itu
dapat
menganggu
pertumbuhan
dan
perkembangan
An. R
b/d
ketidakmampuan
penyebab An. R
untuk
An.
mengenal
-Keluarga
mengatakan
An.
hanya
menghabiskan
nasi porsi
DO:
-BB An. R turun
menjadi 11 kg
-Anak
tampak
rewel beberapa
bulan ini
-Makan
An.
sangat sedikit
DS:
-Ansietas/cemas
-Ny.
F tingkat
mengatakan
takut
akan
hal
pada
-Ansietas/cemas tingkat
sedang sedang
An.
pada
R khususnya
Ny.
Tn.
F
Y
b/d
ketidakmampuan
keluarga
mengenal
menyebabkan
masalah
pertumbuhan
An.
terganggu
-Ny.
mengatakan
berat
badan
An. R turun
-Ny.
mengatakan
tidak
tahu
mengapa An. R
pada
saat
sekarang susah
untuk makan
DO:
-BB
An.
adalah 11 kg
- An.R tampak
rewel
Diagnosa
Tujuan dan
Keperawatan
Kriteria
Intervensi
Rasional
Gangguan
Hasil
Kebutuhan
1.
Kebutuhan
pemenuhan nutrisi
nutrisi
Mengenalkan
nutrisi
terpenuhi,
pengetahuan
adalah
setelah
keluarga
proses
ketidakmampuan
dilakukan
tentang
pemasukan
keluarga mengenal
tindakan
kebutuhan
dan
masalah
keperawata
nutrisi
pengolahan
n selama
2. Berikan
zat
3x24 jam
reinformceme
makanan
dengan KH:
nt(+)
oleh tubuh
3. Diskusikan
yang
Menyebutka kepada
bertujuan
keluarga
menghasilk
pengertian
pengertian
an energy
kebutuhan
kebutuhan
dan
nutrisi
nutrisi
digunakan
dalam
Menyebutka
aktivitas
n penyebab
tubuh
gangguan
kebutuhan
nutrisi
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2011. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika
Setiawati, Satun, dkk. 2008. Penutun Praktis Asuhan Keperawatan Keluaraga. Jakarta: Trans