Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian dan
kesakitan yang tinggi. Darah tinggi sering diberi gelar The Silent Killer karena
hipertensi merupakan pembunuh tersembunyi yang penyebab awalnya tidak diketahui
atau tanpa gejala sama sekali, hipertensi bisa menyebabkan berbagai komplikasi
terhadap beberapa penyakit lain, bahkan penyebab timbulnya penyakit jantung, stroke
dan ginjal. Di seluruh dunia hipertensi merupakan masalah yang besar dan serius
disamping karena prevalensinya yang tinggi dan cenderung meningkat dimasa yang
akan datang karena tingkat keganasanya yang tinggi berupa kecacatan permanen dan
kematian mendadak.
Data yang dikumpulkan dari berbagai literature menunjukan jumlah penderita
hipertensi dewasa diseluruh dunia pada tahun 2000 adalah 957-987 juta orang.
Prevalensinya diduga akan semakin meningkat setiap tahunya sampai
mencapai
angka 1,56 milyar (60% dari populasi dewasa dunia) pada tahun 2025.
WHO menetapkan hipertensi sebagai faktor risiko nomor tiga penyebab
kematian didunia dan bertanggung jawab terhadap 62% timbulnya kasus stroke 49%
timbulnya serangan jantung dan tujuh juta kematian premature tiap tahunnya. Hampir
disetiap negara, hipertensi menduduki tingkat pertama sebagai penyakit yang paling
sering dijumpai (WHO, 2000). Sekitar 1 miliyar penduduk dunia menderita
hipertensi, dan mengkontribusikan lebih dari 7,1 juta kematian di dunia tiap tahunnya
(WHO, 2002).
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) dari 70% penderita
hipertensi yang di ketahui hanya 25% yang mendapat pengobatan, dan hanya 12,5%
yang diobati dengan baik (adequately treated cases) diperkirakan sampai tahun 2025
tingkat terjadinya tekanan darah tinggi akan bertambah 60%, dan akan mempengaruhi
1,56 milyar penduduk di seluruh dunia.. (Depkes RI, 2007).
Menurut AHA (American Heart Assosiation) di Amerika tekanan darah tinggi
ditemukan satu dari setiap tiga orang atau 65 juta orang dan 285 atau 59 juta orang
mengidap hipertensi. Semua orang yang mengidap hipertensi hanya satu pertiganya
yang mengetahui keadaanya dan hanya 61% medikasi, dari penderita yang mendapat
medikasi hanya satu pertiga mencapai target darah yang optimal/normal.
Data dari The National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES)
menunjukan bahwa dari tahun 1999-2000, insiden hipertensi pada orang dewasa
adalah sekitar 29-31% yang berarti terdapat 58-65 juta penderita hipertensi di
Amerika dan terjadi peningkatan 15 juta dari NHANES tahun 1988-1991).
Di negara maju, pengendalian hipertensi juga belum memuaskan bahkan di
banyak Negara pengendalian tekanan darah hanya 8% karena menyangkut banyak
faktor
dari
penderita,
tenaga
kesehatan,
obat - obatan
maupun pelayanan
kesehatan. Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP (K) seperti yang juga ahli jantung
menyatakan hipertensi sebenarnya merupakan penyakit yang dapat dicegah bila
faktor risiko dapat dikendalikan. Upaya tersebut meiputi monitoring tekanan darah
secara teratur program hidup sehat tanpa asap rokok, peningkatan aktifitas
fisik/gerakan badan diet yang sehat dengan kalori seimbang melalui konsumsi tinggi
serat, rendah lemak dan rendah garam.
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dirumuskan masalahnya adalah :
1. Sekitar 1 miliyar penduduk dunia menderita hipertensi, dan
mengkontribusikan lebih dari 7,1 juta kematian di dunia tiap tahunnya
(WHO, 2002).
2. Di tahun 2013 dengan menggunakan unit analisis individu menunjukkan
bahwa secara nasional 25,8% penduduk Indonesia menderita penyakit
hipertensi. ( Riskesdas,2013 )
3. Hipertensi di Indonesia terdaftar sebagai penyakit pembunuh ketiga setelah
penyakit jantung dan kanker
C. Tujuan Penelitian
Meningkatkan pengetahuan berkaitan penyakit hipertensi pada para peserta
dan membentuk kelompok penderita hipertensi berjangka panjang di Puskesmas
Kelurahan Cakung Barat dengan menggunakan pendekatan kelompok sehingga
kelak dapat menyelesaikan masalah masalah yang muncul berkaitan dengan
penyakit hipertensi.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan agar masyarakat mendapatkan
pengetahuan yang berguna tentang penyakit hipertensi.
3. Bagi Tenaga Kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi Puskesmas
Kelurahan Cakung Barat , Jakarta Timur, dalam rangka meningkatkan
pelayanan kesehatan khususnya penyakit hipertensi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga
berbeda; paling tinggi di waktu pagi ahri dan paling rendah pada saat tidur malam
hari.
Menurut
The Seventh
Report
Committee on
Tekanan Darah
Darah
(mmHg)
Diastolik (mmHg)
Normal
< 120
< 80
Prahipertensi
120-139
80-89
Hipertensi derajat 1
140-159
90-99
Hipertensi derajat 2
> 160
> 100
Society
mmHg atau lebih atau tekanan diastoliknya 90 mmHg atau lebih atau
sedang
memakai
obat
yaitu apabila tekanan darah lebih dari 95 persentil dilihat dari umur, jenis
kelamin, dan tinggi badan yang diukur sekurang-kurangnya tiga kali pada
pengukuran yang terpisah (Bakri, 2008).
10
11
akan meningkat, jika stress berlangsung cukup lama, tubuh akan berusaha
mengadakan penyesuaian sehingga timbul kelainan organis atau perubahan
patologis, gejala yang muncul dapat berupa hipertensi atau penyakit maag.
(Anjali, Arora, 2008).
4) Pengaruh lain
Pengaruh lain yang dapat menyebabkan naiknya tekanan darah yaitu.
a) Merokok
Nikotin penyebab ketagihan merokok akan merangsang jantung, saraf, otak
dan bagian tubuh lainnya bekerja tidak normal. Nikotin juga merangsang
pelepasan adrenalin sehingga meningkatkan tekanan darah, denyut nadi dan
tekanan kontraksi otot jantung selain itu meningkatkan kebutuhan oksigen
jantung dan dapat menyebabkan gangguan irama jantung (aritmia) serta
berbagai kerusakan lainnya. (Anjali Arora, 2008)
b) Minuman beralkohol
c) Olahraga
Olahraga yang bersifat kompetensi dan meningkatkan kekuatan dapat
memacu emosi sehingga dapat mempercepat peningkatan tekanan darah
seperti tinju, panjat tebing dan angkat besi. (Kuswandi, 2004).
Bentuk latihan yang paling tepat untuk penderita hipertensi adalah jalan kaki,
bersepeda, senam, berenang dan aerobic, olahraga yang bersifat kompetisi dan
12
13
b.
Hipertensi apabila tidak ditangani dengan baik, akan mempunyai risiko besar
untuk meninggal karena komplikasi kardiovaskular seperti stroke, serangan
jantung, gagal jantung dan gagal ginjal.
Jika timbul hipertensinya berat atau menahun dan tidak terobati, bisa timbul
gejala berikut:
1. Sakit kepala
2. Kelelahan
3. Jantung berdebar-debar
4. Mual
5. Muntah
6. Sesak nafas
7. Gelisah
8. Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak,
mata, jantung dan ginjal.
9. Telinga berdenging
10. Sering buang air kecil terutama di malam hari.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan
bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut
ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera. (Trisha Macnair,
2007).
14
4. Patosifisiologi
ACE (Angiotensin Converting Enzyme), memegang peran fisiologi penting
dalam mengatur tekanan darah. Darah mengandung angiotensinogen yang diproduksi
di hati selanjutnya oleh hormone, rennin akan diubah menjadi angiotensin 1, oleh
ACE yang terdapat di paru-paru angiotensin 1 diubah menjadi angiotensin II (peranan
kunci dalam menaikkan tekanan darah melalui dua aksi utama.
a. Meningkatkan sekresi hormone antidiuretik (ADH) dan rasa haus, ADH
diproduksi di hipotalamus (kelenjar pituitasi) dan bekerja pada ginjal untuk
mengatur osmolalitas dan volume urin. Dengan meningkatnya ADH sangat
sedikit urin yang dieksresikan keluar tubuh sehingga menjadi pekat dan tinggi
osmolalitasnya untuk mengencerkanya volume cairan ekstraseluler akan
ditingkatkan dengan cara menarik cairan di bagian intra seluler akibatnya volume
darah meningkat yang pada akhirnya akan meningkatkan tekanan darah.
b. Menstimulasi sekrsi aldosteron dari korteks adrenal, aldosteron merupakan
hormone steroid yang memiliki peranan penting pada ginjal untuk mengatur
volume cairan ekstraseluler, aldosteron akan mengurangi eksresi NaCl dengan
cara mengabsorbsinya dari tubulus ginjal. Naiknya kosentrasi NaCl akan
diencerkan kembali dengan cara meningkatkan volume cairan ekstra seluler yang
pada giliranya akan meningkatkan volume dan tekanan darah. (Astawan, 2005).
5. Penatalaksaan
15
16
Dalam sebuah penelitian yang dimuat dalam American Journal Clinical Nutrition
ditemukan pria yang makan sedikitnya satu porsi perhari sereal dari jenis padipadian kecil kemungkinan terkena penyakit hingga 20%.
e. Tingkat aktifitas
Orang dengan gaya hidup yang tidak aktif akan lebih rentan terhadap tekanan
darah tinggi. Melakukan olahraga secara teratur tidak hanya menjaga bentuk
tubuh dan berat badan, tetapi juga dapat menurunkan tekanan darah. Jika anda
menyandang tekanan darah tinggi, latihan aerobic sedang selama 30 menit sehari
selama beberapa hari setiap minggu dapat menurunkan tekanan darah. Jenis
latihan yang dapat mengontrol tekanan darah adalah : berjalan kaki, bersepeda,
berenang, aerobic. (Trisna Macnair, 2007).
Tidak diragukan meningkatkan aktifitas dapat menurunkan risiko tekanan darah
tinggi, anda tidak perlu berolahraga seperti seorang atlet hanya 30 menit sampai
45 menit 5 hari dalam seminggu cukup untuk menurunkan hipertensi.
f. Sertakan bantuan dari kelompok pendukung
Sertakan keluarga dari teman menjadi kelompok pendukungn pada pola hidup
sehat dukungan dan partisipasi orang lain membuatnya lebih mudah dan lebih
asyik dalam menjalankan dietnya. Bagi setiap orang dukungan keluarga berhasil
dalam membuat perubahan gaya hidup untuk mencegah tekanan darah tinggi.
g. Berhenti merokok
17
Jika anda tidak merokok itu baik bagi anda, jika anda merokok berhenti sekarang
juga. Walaupun merokok tidak ada kaitanya dengan timbulnya hipertensi.
Merokok dapat menimbulkan risiko komplikasi lainnya seperti penyakit jantung
dan stroke.
h. Latihan relaksasi atau meditasi
Relaksasi berguna untuk mengurangi stress atau ketegangan jiwa, relaksasi
dilaksanakan dengan mengencangkan dan mengendorkan otot tubuh sambil
membayangkan sesuatu yang damai, indah dan menyenangkan dilakukan dengan
mendengarkan musik atau bernyanyi. (www.google.com, 2008)
6. Pengobatan pada tekanan darah tinggi (Hipertensi)
Pengobatan pada penyakit tekanan darah tinggi harus memperhatikan terlebih
dahulu faktor penyebabnya oleh karena itu dianjurkan untuk memeriksakan
kesehatanya kepada dokter yang sama agar dokter dapat mengikuti riwayat penyakit
pasien dengan demikian dokter akan memiliki obat yang tepat.
a.
18
19
Gaya hidup yang baik untuk menghindari terjangkitnya penyakit hipertensi dan
berbagai penyakit degeneratif lainnya adalah:
1) Mengurangi konsumsi garam dan lemak jenuh
2) Melakukan olahraga secara teratur dan dinamik (tidak mengeluarkan tenaga
terlalu banyak seperti berenang, jogging (jalan kaki cepat), naik sepeda)
3) Meningkatkan porsi buah-buahan dan sayuran segar dalam pola makan
4) Mengkonsumsi kalium dalam jumlah tinggi seperti semangka, avokad, kismis,
pisang, tomat, kentang dan biji bunga matahari dapat membantu menjaga
tekanan darah agar tetap normal.
5) Menjauhkan dan menghindarkan stress dengan pendalaman agama sebagai
salah satu upayanya.
c. Pengaturan Makanan
Upaya penanggulangan hipertensi melalui pengaturan makanan pada dasarnya
dnegan mengurangi konsumsi lemak dan diet rendah garam dan diet rendah
kalori. Jumlah kalori yang diberikan pada diet rendah kalori disesuaikan dengan
berat badan.
Pilihan obat dalam mengatasi hipertensi diantaranya:
1) Hipertensi tanpa komplikasi diuretic, beta bloken
2) Indikasi tertentu enhibitor ACE, penghmabat reseptor angiotensin II, Alfa
bloker, alfa-beta bloker, antagonisca, diuretic.
20
21
Penghambat ACE
22
Obat penghambat ACE ini menurunkan tekanan darah dengan cara menghambat
angiotensin converting enzyme yang berdaya vasodilatori kuat seperti captopril,
lisinopril. (Lany Gunawan, 2001).
Tabel 2.3
Beberapa obat antihipertensi yang sering dipakai
No
1
Jenis obat
Diuretik
HCT
Chlorbalidone
Indopamide
Spironolactone
Bekerja netral
Clonidene
Gufacine
Methidopa
Penyakit alfa-1
Prozoin
Doxazosin
Terazosin
Penyakit beta
Metoprolol
Atenolol
Propanolol
Acebutolol
Vasodilator
Frekuensi
pemakaian sehari
12,5-25
12,5-25
2,5
2,5
50
50
5
10
1x
1x
1x
1x
0,1
1
250
1,2
3
2000
2x
1x
2x
1-2
1-2
1-2
20
15
20
2x
1x
1x
50
25
40
200
200
150
320
1200
1x
1x
1x
1x
23
Hydralazine
Ecarazine HCL
Penghambat ACE
Captopril
Lisinopril
Enalapril
50
30
300
120
2x
2x
25-50
5
2,5-5
300
40
40
1-3x
1x
1-2x
Alfa blocker
(misalnya cardura)
Beta-blocker
(misalnya cardicor)
Efek samping
- Kadar kalium dalam darah rendah
(dideteksi dengan pemeriksaan darah)
- Toleransi glukosa terganggu (kadar
glukosa darah diatas normal) terutama
jika dikombinasi dengan beta blocker
(dideteksi pemeriksaan darah)
- Peningkatan kadar kolesterol LDL,
trigliserida dan asam urat (cek darah
dan urine).
- Disfungsi ereksi (impotensi pada pria)
- Gout (radang pada persendian akibat
peningkatan kadar gula)
- Inkontinensia
- Rasa melayang pada saat berdiri
- Kadar glukosa tidak terkontrol
- Latargi (lesu)
- Gangguan memori dan kosentrasi
24
Inhibitor ACE
(misalnya capoten)
7. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium rutin yang dilakukan sebelum memulai tropi
bertujuan menentukan adanya kerusakan jaringan dan faktor risiko lain atau mencari
penyebab hipertensi, biasanya diperiksa urinalisa, darah perifer lengkap, kimia darah,
(kalium, natrium, kreatinin, gula darah puasa, kolesterol total, kolesterol HDL, dan
EKG. (Arif Mansjoer dkk, 2001).
8. Diagnosis
Diagnosis hipertensi tidak dapat ditegakan dalam satu kali pengukuran hanya
dapat ditetapkan setelah dua kali atau lebih pengukuran pada kunjungan yang
berbeda, kecuali terdapat kenaikan yang tinggi atau gejala-gejala klinis pengukuran
tekanan darah dilakukan dalam keadaan pasien duduk bersandar setelah beristirahat
selama 5 menit dengan ukurang pengukuran lengan yang sesuai (menutupi 80%
lengan) tensimeter dengan air raksa masih tetap dianggap alat pengukuran yang
terbaik.
25
26
tubuh, penderita yang mengalami komplikasi ginjal harus cuci darah setiap minggu
dengan biaya yang mahal sementara itu gangguan pada mata sering tidak disadari
sebagai akibat tekanan darah tinggi, kerusakan pada mata buta menyebabkan
kebutaan atau gangguan penglihatan.
Kerusakan pada otak ditandai dengan nyeri kepala hebat, berubahnya
kesadaran kejang dengan deficit neurology fokal ozotermia, mual dan muntah.
Ensefalopati dapat terjadi terutama pada hipertensi maligna, tekanan yang tinggi pada
kelainan ini menyebabkan peningkatan tekanan kapiler dan mendorong cairan
kedalam ruang intertisium diseluruh susunan saraf pusat. (Corwin, 2000)
BAB III
METODE PENELITIAN
27
BAB IV
HASIL PENELITIAN
28
Sebelah Utara
Sebelah Selatan
: Kel. Panggilingan
Sebelah Barat
: Kel. Rawaterate
Sebelah Timur
29
30
31
32
Rata-rata
Kurang
Cukup
50
51 69
Baik
70
Tabel I.2 Data Jumlah Peserta yang Menjawab Benar Mengenai Pengetahuan
Hipertensi Sebelum Dilakukan Intervensi
No.
Pengetahuan
1. Yang mengetahui tentang tekanan darah
Sebelum Intervensi
N
%
22
73
2.
normal
Yang mengetahui
pengertian
19
63
3.
hipertensi
Yang mengetahui tentang tekanan darah
19
63
4.
11
36,6
5.
hipertensi
Yang mengetahui tentang makanan yang
25
83
6.
7.
23
11
76
36,6
8.
hipertensi
Yang mengetahui tentang pencegahan
13
43,3
9.
hipertensi
Yang mengetahui tentang pemeriksaan
23
76
10.
hipertensi
Yang mengetahui tentang pola hidup sehat
24
80
tentang
No
Pengetahuan
N
1
2
Sebelum
Setelah
Kenaika
Intervensi
%
Intervensi
N
%
n
%
22
73
26
86
13
19
63
23
76
13
19
63
24
80
17
11
36,6
23
76
39,4
25
83
29
96
13
23
76
25
83
11
36,6
21
70
33,4
hipertensi
Yang mengetahui
4
tentang komplikasi
hipertensi
34
Yang mengetahui
8
tentang pencegahan
13
43,3
20
66,6
23,3
23
76
27
90
14
24
80
28
93
13
hipertensi
9
10
BAB V
PEMBAHASAN
setelah diberikan penyuluhan, nilai posttestnya dalam persentase adalah 76%. Hal ini
berarti telah terjadi peningkatan pengetahuan responden sebesar 39,4%. Hal ini
menandakan penyuluhan dapat dikatakan
mencegah meningkatnya tekanan darah. Selain itu dari hasil diskusi, kendala-kendala
yang dihadapi penderita hipertensi sesuai dengan hasil pretest dan posttest yakni
ketidaktahuan apa sajakah faktor risiko dari penyakit hipertensi, bagaimana
mencegah penyakit hipertensi sampai dengan komplikasi hipertensi.
Kesulitan yang dihadapi selama penyuluhan diakibatkan masih rendahnya
tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakatan di Kelurahan Cakung Barat
mengakibatkan kurangnya pengetahuan para penderita hipertensi mengenai hal hal
yang berkaitan dengan penyakit tersebut.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Diketahui dengan adanya penyuluhan langsung dengan pendekatan kelompok
pada pertemuan pertama pada tanggal 29 April 2015 di Kantor Kelurahan Cakung
Barat, didapatkan peningkatan pengetahuan para penderita hipertensi yang hadir
melalui kuesioner pretest dan posttest yang dilaksanakan.
Pemecahan masalah dalam upaya peningkatan pengetahuan yang berkaitan
dengan penyakit hipertensi diupayakan faktor manusia dan lingkungan seperti
diadakannya pertemuan kelompok penderita hipertensi secara rutin setiap bulannya
37
yakni setiap minggu keempat, dimana sebelumnya belum terdapat kelompok seperti
ini. Hal ini bertujuan dapat membekali peserta hipertensi dengan pengetahuan yang
memadai sampai memecahkan masalah masalah berkaitan penyakit hipertensi
dengan diskusi tanya jawab .
B. Saran
1. Untuk Penderita Hipertensi
38
DAFTAR PUSTAKA
Arora. 2008
5 langkah mencegah dan mengobati tekanan darah tinggi. Jakarta : Bhauana
Ilmu Populer.
Bustan. 2000
Epidemiologi Penyakit tidak Menular. Jakarta : Rineka Cipta
Gunawan Lany. 2000
Hipertensi Tekanan darah tinggi. Yogjakarta : Kanisus
Hidayat, Aziz Alimul. 2007
Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta :Salemba
Medika
Kompas Cyber Media. 2007. http/www depkes. Go.id/index, diakses 09-03-2009
pukul 08.50 WIB
39
LAMPIRAN 1
Pertemuan 1 kelompok hipertensi hari Rabu, 29 April 2015 di Kantor
Kelurahan Cakung Barat
40
41
42
43
44
LAMPIRAN 2
PRETEST-POSTTEST HIPERTENSI
PUSKESMAS KELURAHAN CAKUNG BARAT RT 001 / RW 07,
KELURAHAN CAKUNG BARAT, KECAMATAN CAKUNG, JAKARTA
TIMUR
29 APRIL 2015
No. Kuisioner
Nama responden
Umur Responden
Jenis Kelamin
Pekerjaan
Pendidikan
Laki-laki / Perempuan
a. Tidak sekolah
c. SMP
b. SD
d. SMA
e. Diploma/PT
b. 110/70 mmHg
c. 130/90 mmHg
d. 140/100 mmHg
2. Apakah itu hipertensi?
a. Peningkatan tekanan darah yang menetap diatas normal
b. Peningkatan tekanan darah yang terjadi akibat emosi
c. Penurunan tekanan darah yang terjadi secara menetap
3. Berapa tekanan darah untuk seseorang dikatakan hipertensi / tekanan darah
4.
5.
6.
7.
tinggi?
a. Kurang dari 120/80 mmHg
b. Diatas 120/80 mmHg
c. 140/90 mmHg atau lebih
Dibawah ini yang BUKAN faktor yang dapat menyebabkan hipertensi?
a. Stress
b. Kegemukan
c. Pola hidup sehat
d. Makan makanan yang asin/garam
Makanan apa saja yang perlu dihindari jika anda memiliki hipertensi?
a. Makanan tinggi garam dan kolesterol
b. Makanan tinggi karbohidrat
c. Makanan tinggi purin
d. Nasi
Apa saja gejala hipertensi yang anda ketahui?
a. Pusing, leher terasa berat, mudah lelah
b. Sering sakit perut, mual
c. Sering buang air kecil malam hari
d. Sesak
Menurut anda dari penyakit dibawah ini yang bukan komplikasi dari
hipertensi?
a. Stroke
b. Serangan jantung
c. Gangguan ginjal
d. Penyakit infeksi
8. Dibawah ini adalah pencegahan untuk menghindari terjadinya hipertensi ?
a. Menjaga pola makan yang sehat
b. Olahraga teratur dan tidak merokok
c. Menghindari stress
d. Semua benar
9. Bagi seseorang penderita hipertensi, dianjurkan untuk memeriksa tekanan
darah secara rutin setiap :
a. 1 tahun sekali
b. 3 bulan sekali
46
c. 1 bulan sekali
d. Tidak perlu diperiksa secara rutin
10. Apa yang anda ketahui tentang pola hidup sehat ?
a.
Menjaga pola makan sehat, olahraga teratur, menghindari stres, rokok,
b.
c.
LAMPIRAN 3
JAWABAN PRETEST-POSTTEST HIPERTENSI
47
9.
48
LAMPIRAN 4
JADWAL PERTEMUAN
KELOMPOK HIPERTENSI
49
2015
April
29 April 2015 *
Mei
27 Mei 2015 *
Juni
24 Juni 2015
Juli
29 Juli 2015
Agustus
26 Agustus 2015
September
30 September 2015
Oktober
28 Oktober 2015
November
25 November 2015
Desember
30 Desember 2015
Catatan :
* sudah dilaksanakan
50
LEMBAR PENGESAHAN
51