You are on page 1of 11

THE

CONVERGENCE
INDONESIA

PRESENTED BY
INDAH EVA YUASHARI
(1122004004)
RAHMAD EFENDI (1122004002)

Over View Project


The
Convergence
Indonesia
merupakan
perkantoran
yang
diperuntukkan bagi usaha telekomunikasi, media, dan teknologi
informasi. Awalnya gedung ini hanya didesain untuk 16 lantai dengan
target penyelesaian awal tahun 2010 namun karena adanya
peningkatan kebutuhan maka dibuat desain baru di mana terjadi
perubahan total pada desain, sehingga menjadi 22 lantai untuk tower
dengan basement 3 lantai dan podium 7 lantai. Rencananya gedung
baru ini akan dilengkapi dengan fasilitas tambahan seperti studio dan
theater.
Proses pembuatan konsep desain baru telah selesai pada akhir
Desember 2009, sedangkan pembangunan direncanakan dimulai
bulan Maret 2010 dengan target penyelesaian Juni 2012. Namun,
karena adanya beberapa faktor terjadi delay pada proyek
pembangunan gedung Convergence Indonesia sehingga target
penyelesaian diperkirakan selesai akhir 2015. Saat ini proyek
tersebut sedang dalam tahap finishing.

Project Data
NAMA PROYEK
: THE CONVERGENCE
INDONESIA
LOKASI PROYEK
: KOMPLEK RASUNA
EPICENTRUM JL. RASUNA SAID JAKARTA
TYPE PROYEK
: PEMBANGUNAN
PERKANTORAN
LUAS LAHAN
: 5.600 m2
LUAS LANTAI KESELURUHAN : 62.675 m2
JUMLAH MASA BANGUNAN : BASEMENT, PODIUM, & TOWER
JUMLAH LANTAI BANGUNAN
: 3 LANTAI BASEMENT
7 LANTAI PODIUM
22 LANTAI TOWER
WAKTU PELAKSANAAN
: 463 HARI (SEBELUMNYA 344 HARI)
WAKTU PEMELIHARAAN
: 365 HARI KALENDER
NILAI KONTRAK
: RP 150.000.000.000,- (Exclude PPN)
JENIS KONTRAK
: LUMP SUM FIXED PRICE

Project Organizier
NAMA PROYEK : THE CONVERGENCE
INDONESIA
PEMILIK PROYEK : PT BROWN GENERASI ASIA
(DULU PT ANDIKA MULTI KARYA)
KONSULTAN STRUKTUR : PT ARKONIN
KONSULTAN MK : PROSYS BANGUN PERSADA
KONSULTAN ARSITEK : PT AIR MAS ASRI
KONSULTAN INTERIOR : PT GRAHA CIPTA HADIPRANA/
: PT PARAMITA ABIRAMA ISTASADHYA
KONSULTAN FAADE : PT MEINHARDT FAADE
TECHNOLOGY
KONSULTAN MEP : PT ARKONIN
KONSULTAN LIGHTING : PT LITAC
QUANTITY SURVEYORS: PT WT PARTNERSHIP
KONSULTAN PENGAWAS : PT JAYA CM
KONTRAKTOR UTAMA : PT ADHI KARYA (PERSERO) Tbk.

Construction Method
Pada Pelaksanaan Pembangunan gedung The Convergence Indonesia
digunakan metode Bottom Up. Pada sistem ini, struktur basement
dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan galian selesai mencapai galian
elevasi rencana (sistem konvensional). Pelat basement paling bawah
dicor terlebih dahulu sehingga menjadi Raft foundation dengan
metode papan catur, kemudian basement diselesaikan dari bawah
keatas, dengan menggunakan scaffolding. Kolom, balok dan slab dicor
ditempat (cast in place). Pada sistem ini galian tanah dapat berupa
open cut, sering tidak menggunakan dewatering cut off, tetapi
menggunakan dewatering sistem predrainage dan struktur dinding
penahan tanahnya menggunakan steel sheet pile yang bisa sementara
maupun permanen dengan perkuatan strutting, ground anchor atau
free cantilever. Dalam hal ini pekerjaan dewatering akan
diberhentikan, harus dihitung lebih dahulu apakah struktur basement
yang telah selesai dibangun mampu menahan tekanan ke atas dari air
tanah yang ada, agar terjadi deformasi dari bangunan yang dapat
menyebabkan keretakan struktur.

Project Realization

Pada pelaksanaan per 4 10 November


2013, telah terjadi 3 addendum.
Beberapa konsultan dan kontraktor
mengajukan biaya tambah akibat
Extention of Time, sedangkan PT Adhi
Karya selaku main contractor telah
mengajukan tiga addendum dengan sisa
pekerjaan interior di lantai Ground Floor
dan Mezzanine yang belum ada
kesepakatan.

Weekly Employement Chart


Report

Project Delay in The


Convergence Indonesia
Delay
pada
Proyek
Gedung
The
Convergence Indonesia terjadi sekitar 4-5
bulan di tahun 2012 dan 2013. Namun, tidak
sepenuhnya delay karena masih ada
beberapa pekerjaan yang masih tetap
dilaksanakan yaitu pekerjaan tangga.

Causes of Delay in The


Convergence Indonesia Project
Beberapa penyebab delay yang teridentifikasi :
1.
Masalah financial yang alami oleh Owner yakni Pt Bakrieland
Development Tbk., sehingga menyebabkan lamanya proses
penyelesain proyek. Proyek yang selama 3 tahun ini tidak
juga selesai akhirnya diambil alih langsung oleh keluarga
bakrie yang kemudian membentuk Brown Group (Brown
Generasi Asia) yang berlaku sebagai owner yang dikendalikan
langsung oleh Bapak Anindya Bakrie. Walaupun ditargetkan
akan mulai beroperasi pada kuartal IV tahun 2014, namun
masih terdapat pula beberapa hal yang menyebabkan
terjadinya keterlambatan penyelesaian proyek. Akhirnya,
ditargetkan proyek akan selesai di akhir 2015.
2.
Adanya perubahan desain yang diajukan oleh owner, seperti
penambahan restoran dibagian atas podium The Convergence
Indonesia.

TERIMA KASIH

You might also like