Professional Documents
Culture Documents
Marpaung
Prodi: Ilmu Politik
NIM: 071113014
Pengelolaan Konflik
Manusia sebagai makhluk sosial menyadari bahwasanya, manusia tidak bisa hidup
tanpa manusia lainnya. Manusia berada pada fungsinya masing-masing sehingga
memunculkan struksur sosial, budaya, dll. Struktur yang terdapat pada masyarakat
membentuk hubungan sosial yang mengatur secara dinamis.
Masyarakat yang diatur sedemikian rupa, dan didalamnya terdapat struktur sosial,
serta sistem hubungan sosial didalamnya tidak bisa lepas dengan munculnya konflik, karena
konflik akan ada ketika masyarakat ada, dan masyarakat akan hilang ketika konflik itu hilang.
Konflik sangat mempengaruhi kondisi dari masyarakat, stabilitas pada sistem
hubungan sosial juga dipengaruhi pada pengelolaan konflik itu sendiri, karena konflik akan
memberikan dampak positif jika terkelola dengan baik.
Konflik
sendiri
terdifinisikan
sebagai
proses
sosial
terjadinya
perbedaan,
pertentangan, dan atau benturan diantara dua atau lebih aktor (baik individu dan kelompok)
yang memiliki kepentingan terhadap sumberdaya terbatas. Proses sosial berarti ada dinamika
interaksi, komunikasi dan tindakan diantara aktor-aktor, termasuk di dalam konflik. Ilmu
sosiologi merangkum unsur-unsur interaksi, komunikasi dan tindakan dalam istilah praktik
sosial1.
Setiap proses pengelolaan konflik yang optimal dan konstruktif selalu berangkat dari
analisis konflik. Setelah mengetahui definisi konflik, selanjutnya penting melihat unsur-unsur
di dalam konflik2.
Ketika konflik sudah dapaat dikelola maka stabilitas dan progresifitas akan kembali
nomal, akan tetapi jika sebaliknya maka akan muncul konflik yang lebih besar. Konflik tidak
hanya terartikan sebagai satu kekerasan melainkan juga banyak terjadi dalam bentuk nitkekerasan.
Kompleksitas konflik akan mucul dalam berbagai dimensi lebih lebih akan menjadi multi
dimensional konflik jika tidak terkelola dengan baik. Konflik yang kompleks tersebut akan
menjebak para aktor yang berkonflik pada kondisi krisis, dimana kondisis krisis adalah
ketidak mampuan aktor untuk melakukan pemecahan masalah, meningkatnya strategi konflik
contentious, serta konflik yang berkepanjangan.
Kompleksitas konflik terjadi akibat beberapa faktor, yang pertama adalah ketidak
mampuan aktor memahami konflik yang sedang terjadi. Analisis konflik merupakan salah
satu unsur dasar bagi para aktor mampu menyikapi dan memutuskan tindakan yang relevan
bagi usaha pemecahan masalah3.
Kedua keterampilan merumuskan dan menciptakan strategi dan komunikasi konflik. Pada
banyak kasus hubungan konflik ditandai oleh komunikasi kekerasan yang berakibat semakin
jauhnya pihak-pihak berkonflik dari akar masalah konflik4.
2 Novrisusan.com/mengapaperlusensitifkonflik
3 Novrisusan.com/penyebabkonfliksemakinparah
4 Novrisusan.com/penyebabkonfliksemakinparah
Pentingnya pemahaman faktor-faktor penyebab konflik yang ada dalam setiap situasi konflik
akan meningkatkan probabilitas pemecahan konflik yang terjadi, strategi yang dirumuskan
dalam konflik akan menjadi penetu dalam pembuatan solusi konflik yang terjadi dan
mencega timbulnya konflik yang lebih besar, serta butuhnya mediator untuk memperlacar
proses pemecahan masalah yang terjadi.
5 Novrisusan.com/penyebabkonfliksemakinparah