You are on page 1of 22

Teknik Insisi Dinding Abdomen

BAGIAN/DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RS DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG

PENDAHULUAN
Pemilihan insisi pada laparotomi bergantung pada
area yang perlu dicapai, jenis bedah elektif atau
emergensi serta kecenderungan personal. Tipe insisi
mempengaruhi komplikasi luka pasca bedah.
1. Insisi pada garis tengah abdomen
(mid-line incision)
Jenis
Insisi

2. Insisi pada garis tranversal abdomen


bagian bawah (Pfannenstiel incision)
3. Insisi Gridiron (muscle-splitting incision

Pemilihan Jenis Insisi


Kebutuhan luas daerah pemaparan
Lokasi penyakit
Keadaan dinding abdomen dan
jaringan parut operasi sebelumnya
Tingkat penyembuhan yang
diharapkan
Kenyamanan pasca bedah
Kemudahan dan kecepatan prosedur
tindakan

Kulit dan Jaringan


subkutis:
Kulit terdiri dari :
epidermis dan dermis
Garis Langer's ( Langer
1861 ) : garis-garis
tranversal sejajar pada
tubuh manusia
Bila Insisi kulit
dikerjakan melalui garis
Langer's ini maka
jaringan parut yang
terbentuk adalah
minimal

INSISI GARIS TENGAH - MID LINE INCISION


1. Paparan bidang pembedahan
yang baik
2. Dapat diperluas ke cephalad (
kearah kranial )
3. Penyembuhan dan kosmetik
tidak sebaik insisi tranversal
4. Dipilih cara ini bila insisi
tranversal diperkirakan tidak
dapat memberikan paparan
bidang pembedahan yang
memadai
5. Dipilih pada kasus gawatdarurat

A. Pemotongan pada linea alba dengan


scalpel pada insisi garis tengah ; B. Insisi
diperdalam sehingga memotong lemak
subkutis, anteror dan posterior sheath
dari m.rectus serta peritoneum ; C.
Membuka peritoneum dengan scalpel
secara hati-hati dan terlihat usus kecil
yang menonjol dibalik insisi peritoneum ;
D. Insisi peritoneum diperluas ke
cephalad dengan gunting Mayo kearah

INSISI TRANVERSALIS
Sering digunakan pada pembedahan obstetri
dan ginekologi.
Keuntungan:
Jarang terjadi herniasi pasca
bedah
Kosmetik lebih baik
Kenyamanan pasca bedah
bagi pasien lebih baik
Kerugian:
Daerah pemaparan (lapangan
operasi) lebih terbatas
Tehnik relatif lebih sulit
Perdarahan akibat pemisahan
fascia dari lemak lebih banyak

Jenis insisi tranversal :


1. Insisi PFANNENSTIEL :
Kekuatan pasca bedah : BAIK
Paparan bidang bedah : KURANG
2. Insisi MAYLARD :
Paparan bidang bedah lebih baik dibanding PFANNENSTIEL
oleh karena dilakukan pemotongan pada m.rectus
abdominalis dan disisihkan ke arah kranial dan kaudal
Dapat digunakan untuk melakukan diseksi Lnn. Pelvik dan
Lnn.Paraaortal
Dibanding insisi MIDLINE :
Nyeri pasca bedah kurang.
Penyembuhan lebih kuat dan pelekatan minimal namun
Ekstensi ke bagian kranial sangat terbatas sehingga
akses pada organ abdomen bagian atas sangat kurang.

3. Insisi CHERNEY :
Perbedaan dengan insisi MAYLARD :
pemotongan m.rectus dilakukan pada origo di
simfisis pubis.
Penyembuhan bedah dengan kekuatan yang
baik dan paparan bidang pembedahan terbatas.

INSISI PFANNENSTIEL:
1. Insisi kulit tranversal semilunar 2 cm suprasimfisis.
2. Insisi diperdalam sampai fascia rectus dan fascia rectus dibuka
secara tranversal dengan gunting Mayo atau scalpel.
3. Tepi atas fascia rectus dijepit dengan kocher dan dipisahkan
dari m.rectus abdominalis serta m.pyramidalis secara tumpul dan
waspada terhadap trauma pembuluh darah disekitar garis tengah.
4. Setelah pemisahan diatas sudah lengkap tepi bawah fascia
rectus dijepit dengan kocher dan dipisahkan dari m.pyramidalis
secara tumpul sampai mencapai simfsis pubis.
5. m.Rectus kiri dan kanan dipisahkan kearah lateral sehingga
fascia tranversal dan peritoneum terpapar.
6. Lapisan tersebut dijepit dengan 2 buah klem dan diangkat.
7. Hati-hati agar tidak mencederai vesica urinaria.
8. Hati-hati agar tidak mencederai omentum atau usus terutama
pada pasca pembedahan intra abdominal endometriosis atau
infeksi intra abdominal.

9. Lapisan tersebut dibuka kearah kranial dengan


gunting Metzenbaum.
10. Lapisan tersebut dibuka lebih lanjut ke kaudal
secara tajam.
11. Hati-hati mencederai vesica urinaria.
12. Lakukan pemeriksaan transilluminasi untuk
menghindari cedera pada kandung kemih
13. Untuk pemapaparan bidang operasi
m.pyramidalis perlu dipisahkan digaris tengah.
14. Bila langkah-langkah ditas sudah dilakukan,
operator dapat masuk ke rongga abdomen.
15. Bila pemaparan masih kurang optimal maka
lakukan insisi CHERNEY (jangan melakukan
insisi Maylard !!!! ).

1. Insisi kulit tranversal semilunar didaerah suprapubis, Jaringan


subkutan dibuka untuk memaparkan anterior rectus sheath
2. anterior rectus sheath dibuka untuk memaparkan m.rectus
abdominalis
3. anterior rectus sheath dipisahkan dari m.rectus abdominalis
secara tajam dan tumpul ; pemisahan dimulai dari bagian
kaudal

Pemisahan otot rectus


abdominalis dari anterior
rectus sheath kearah
cranial

Identifikasi peritoneum
antara muskulus rectus kiri
dan kanan peritoneum
dijepit dengan pinset dan
dibuka pada bagian kranial
garis tengah

Ujung jari operator dimasukkan dibawah peritoneum


kearah kaudal dan dibuka kearah bawah dengan
menghindari tepi atas vesika urinaria

INSISI MAYLARD
1. Insisi melintang kulit 2 3 cm diatas simfisis pubis
dan diperdalam sampai fascia rectus (seperti pada
PFANNENSTIEL)
2. Identifikasi fascia rectus dijepit dibuka secara
tajam bilateral.
3. Perbedaan dengan PFANNENSTIEL : m.rectus
abdominalis tidak perlu dipisahkan dari fascia
rectus.
4. Identifikasi arteria epigastrica inferior sisihkan
dari jaringan ikat sepanjang tepi lateral m.rectus :
Identifikasi dengan palpasi dan pemisahan
secara tumpul
Setelah identifikasi ikat secara ganda dan
potong

6. Transeksi secara zig-zag m.rectus abdominalis


kira-kira 3 5 cm diatas origo di simfsis pubis.
7. Bila perlu elevasi masing-masing m.rectus
abdominalis dengan penrose drain untuk
memudahkan transeksi dan melindungi jaringan
dibawah otot.
8. Setelah transeksi m.rectus disisihkan ke kranial
dan kaudal dan peritoneum dibuka secara
TRANVERSAL (seperti insisi pada kulit) dengan
tehnik yang sama.
9. Saat menutup luka operasi: m.rectus tidak perlu
didekatkan dengan menjahit oleh karena akan
sembuh secara spontan.

A. Insisi kulit melintang 5 cm


diatas simfsis pubis
B. anterior rectus sheath
dibuka dengan arah yang
sama sehingga m.rectus
abdominalis terpapar
C. Belahan m.rectus kiri dan
kanan dipisahkan secara
tumpul dan dilakukan
traseksi dengan kauter
dengan gerakan zig-zag
untuk hemostasis

D. Fascia tranversalis dan peritoneum dibuka dan


potongan mrectus abdominalis bagian atas di
jahit pada anterior rectus sheat dengan
jahitan matras.
E. Insisi peritoneum diperluas ke lateral dan vasa
epigastrica inferior harus dipotong dan diikat

INSISI CHERNEY
Perbedaan dengan MAYLARD : m.rectus tidak di transeksi ; tetapi
dipotong pada origo di simfisis pubis
m.rectus abdominalis disisihkan ke kranial
Saat penutupan luka origo m.rectus abdominalis di simfisis pubis dijahit
kembali
Penyembuhan dengan hasil yang kuat dan paparan bidang pembedahan
yang memadai
Persamaan dengan MAYLARD : paparan bagian atas abdomen terbatas

Tehnik :
1. Insisi kulit sampai fascia musculus rectus dilakukan dengan cara yang
sama dengan insisi Pfannestiel atau insisi Cherney
2. Fascia m.rectus dijepit di garis tengah kemudian dilakukan insisi
tranversal
3. Potongan inferior fascia m.rectus dijepit dengan kocher Clamps di
elevasi dan dibebaskan dari m.rectus abdominalis dan m.pyramidalis
secara tumpul dan tajam ke arah simfisis pubis sehingga
apponeurosis m.rectus dan m.pyramidalis dapat di identifikasi

4. Tendon dipotong dengan gunting MAYO untuk


membebaskan otot dari origo pada simfisis pubis
5. M.rectus abdominalis mengalami rektraksi ke superior
6. Fascia tranversalis serta peritoneum dibuka dengan
cara yang sama
7. Penutupan luka : tendon m.rectus abdominalis dan
m.pyramidalis didekatkan denfgan jahitan terputus
permanen
8. Bila pada insisi Pfannenstiel bidang pembedahan
kurang luas dapat dilakukan perubahan ke arah
insisi CHERNEY tanpa menggangu intergritas
muskulatur di garis tengah.

Insisi elipsoid pada kulit dan


jaringan subkutis secara
melintang.Tendon m.rectus dan
m.pyramidalis dilakukan
transeksi masing-masing sisi
sepertiterlihat pada garis
terputus. Otot disihkan ke kranial
dan fascia tranversalis serta
peritoneum dijepit dan dibuka
secara tranversal.

Pada akhir pembedahan:tendon m.rectus dijahit pada


bagian permukaan rectus sheath dengan beberapa
jahitan terputus dan luka insisi apponeurosis

Thank
ThankYou
You

You might also like