Professional Documents
Culture Documents
STRATEJIK
UNTUK
MENINGKATKAN
POSISI
PASAR
( STRATEJIK OFENSIF)
Dalam meningkatkan posisi pasar terdapat pilihan strategis yang
dapat dilakukan antara lain dengan menggunakan serangan strategi.
Dalam melaksanakan serangan strategi ada beberapa prinsip yang menjadi
poin utama, diantaranya :
1. Fokus
untuk
mengembangkan
keunggulan
kompetitif
kemudian
POSISI
PASAR
DAN
KEUNGGULAN
KOMPETITIF
(STRATEGIC DEFENTIVE)
Dalam pasar yang kompetitif, semua perusahaan tunduk pada tantangan
ofensif dari saingan. Tujuan dari strategi defensif yang menurunkan risiko
diserang, melemahkan dampak serangan yang terjadi, dan mempengaruhi
untuk
membuat,Riming sangat
penting
saat
keuntungan
penggerak pertama atau kerugian yang ada. Di bawah kondisi tertentu, yang
pertama untuk memulai langkah strategis dapat memiliki hasil yang tinggi dalam
bentuk
keunggulan
kompetitif
yang
nantinya
penggerak
tidak
bisa
MEMPERKUAT
POSISI
PASAR
PERUSAHAAN
MELALUI
LINGKUP
OPERASI
Terlepas dari pertimbangan bergerak kompetitif dan waktu mereka, ada satu
set keputusan manajerial yang dapat mempengaruhi kekuatan posisi pasar
perusahaan. Keputusan ini menyangkut ruang lingkup perusahaan operasi
luasnya kegiatan dan luasnya jangkauan pasarnya. Keputusan mengenai
lingkup fokus perusahaan pada kegiatan dimana perusahaan akan melakukan
internal dan yang tidak akan. Misalnya, harus Panera Bread Company
menghasilkan adonan segar yang perusahaan-perusahaan yang dimiliki dan
waralaba toko roti-kafe menggunakan dalam membuat baguette, kue-kue,
bagel, dan jenis-jenis roti, atau harus itu mendapatkan adonan yang dari
pemasok luar? Keputusan lingkup juga kekhawatiran yang segmen pasar untuk
melayani-keputusan yang dapat mencakup segmen pasar geografis serta
segmen produk dan layanan. Harus Panera memperluas menu untuk
menyertakan pembuka makan malam yang ringan? Haruskah menawarkan
pengiriman atau drive-melalui layanan? Harus itu memperluas ke semua 50
negara atau berkonsentrasi pada penguatan kehadiran pasar regional?
STRATEGI MERGER DAN AKUISISI HORIZONTAL
Merger dan akuisisi merupakan pilihan strategis untuk memperkuat posisi
pasar perusahaan. Merger adalah kombinasi dari dua atau lebih perusahaan
menjadi entitas perusahaan tunggal, biasanya menggunakan nama baru.
Akuisisi adalah kombinasi di mana satu perusahaan mengakuisisi / membeli
perusahaan lain. Perbedaan antara merger dan akuisisi adalah dari rincian
kepemilikan, pengendalian manajemen, dan pengaturan keuangan.
Merger
horisontal
dan
akuisisi,
melibatkan
penggabungan
operasi
perusahaan dalam produk atau jasa pasar yang sama, menyediakan cara yang
efektif bagi perusahaan untuk secara cepat meningkatkan lingkup skala dan
horizontal bisnis inti mereka.
Tujuan Strategi merger dan akuisisi adalah untuk pencapaian salah
satu dari lima tujuan:
1. Menciptakan biaya operasi yang lebih efisien dari perusahaan
gabungan.
2. Memperluas cakupan geografis perusahaan.
3. Memperluas bisnis perusahaan dalam kategori produk baru. Banyak
perusahaan memiliki kesenjangan dalam lini produk sehingga perlu diisi
untuk menawarkan pelanggan manfaat dari one-stop-shopping.
4. Mendapatkan akses cepat ke teknologi baru atau sumber daya
komplementer dan kemampuan.
5. Memimpin industri yang yang dipengaruhi oleh perubahan teknologi dan
peluang pasar baru. Dalam industri yang mengalami perubahan yang
untuk
kemampuan
teknologi
perusahaan,
memperkuat
posisi
ekonomi yang sama dengan pemasok luar dan (2) mengalahkan efisiensi
produksi pemasok dengan tetap menjaga kualitas.
STRATEGI ALIH DAYA / OUTSOURCING : MEMPERSEMPIT LINGKUP
OPERASI
Berbeda dengan strategi integrasi vertikal, strategi outsourcing
mempersempit ruang lingkup operasi bisnis (dan batas-batas perusahaan,
dalam hal kegiatan apa yang dilakukan secara internal). Outsourcing
melibatkan keputusan untuk meninggalkan kegiatan rantai nilai tertentu.
Outsourcing kegiatan rantai nilai dilakukan jika :
Sebuah aktivitas dapat dilakukan lebih baik atau lebih murah oleh
spesialis luar.
memperoleh beragam
memiliki fungsi :
1. Memilih pasangan yang baik.
2. Menjadi peka terhadap perbedaan budaya.
3. Menyadari bahwa aliansi harus menguntungkan kedua belah pihak.
4. Memastikan bahwa kedua belah pihak memenuhi komitmen mereka.
5. Penataan proses pengambilan keputusan sehingga tindakan dapat
diambil dengan cepat bila diperlukan.
6. Mengelola proses pembelajaran dan kemudian menyesuaikan perjanjian
aliansi dari waktu ke waktu untuk menyesuaikan dengan keadaan baru.
Cara Membuat Strategis Aliansi bekerja
melindungi
diri dari
ancaman
oportunisme
dengan
menyiapkan
pengamanan.
belajar menjadi bagian rutin dari proses manajemen. Selalu ada peluang
untuk belajar dari pasangan, tetapi pembelajaran organisasi tidak terjadi
secara otomatis. belajar tidak bisa menambah basis pengetahuan
perusahaan kecuali belajar tersebut dimasukkan secara sistematis
dalam rutinitas dan praktik perusahaan.
Tugas
Disusun Oleh :
Kelompok 3
YUSRIANTO SAMBARA