You are on page 1of 5

21

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik yang bertujuan mengetahui
hubungan usia dan jenis kelamin dengan angka kejadian Karsinoma Nasofaring
di RSUD dr. H. Abdoel Moeloek Provinsi Lampung tahun 2014.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek Provinsi Lampung
pada bulan Juli 2015.
3.3 Rancangan Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian, maka rancangan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan retrospektif yaitu sebuah studi yang didasarkan
pada catatan medis, mencari mundur sampai waktu peristiwanya terjadi di masa
lalu.13
3.4 Subjek Penelitian
3.4.1

Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien ca nasofaring yang dirawat di

RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek Provinsi Lampung pada tahun 2013 sebanyak 49
orang.

22
3.4.2

Sampel
Sampel merupakan sebagian dari keseluruhan objek atau populasi.

Penentuan jumlah sampel dalam penelitian menggunakan metode total populasi


yaitu seluruh anggota populasi dijadikan sampel sebanyak 87 orang, dengan
kriteria inklusi sebagai berikut:
1. Penderita ca nasofaring yang datang berobat dan atau dirawat di di RSUD Dr.
H. Abdoel Moeloek Provinsi Lampung
2. Berusia > 20 tahun
3. Data rekam medik lengkap
Kriteria eksklusi sebagai berikut:
1. Pasien berusaia < 21 tahun atau > 30 tahun
2. Tidak tercantum dalam rekam medik
3. Data rekam hilang (rusak)
Untuk mendapatkan adanya hubungan maka digunakan sampel pembanding
sebanyak sampel penelitian yaitu responden dengan tumor intrakranial.
3.5 Cara Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah lembar check list dan
kuesioner digunakan untuk mendata data-data yang berhubungan dengan kondisi
lingkungan rumah responden khususnya faktor risiko dengan terjadinya angka
kejadian pasien Ca Nasofaring. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini
adalah lembar check list yang diisi oleh peneliti berdasarkan data dan fakta yang
ada di lapangan.

23
3.6 Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang
dimiliki atau didapat atau satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian.
Variabel penelitian adalah usia dan jenis kelamin sebagai variabel independen
dan kejadian ca nasofaring sebagai variabel dependen.
3.7 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional dan
berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan
observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. 13
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Variabel
Independen (X)
Usia

Jenis kelamin

Dependen (Y)
Kerjadian ca
nasofaring

Definisi
Operasional

Alat
Ukur

Cara ukur

Lamanya hidup
seseorang yang
dihitung dari tahun
kelahiran hingga
penelitian
berlangsung
Jenis kelamin
responden
berdasarkan
catatan rekam
medik

Observasi
rekam
medis

Mengisi
observasi
rekam medis

0.

Observasi
rekam
medis

Tumor ganas yang


tumbuh didaerah
nasofaring dengan
predileksi di fosa
Rossenmuller dan
atap nasofaring

Rekam
medik

3.8 Pengolahan Data

Hasil Ukur

Skala
Ordinal

1.

Usia berisiko (>


25 Tahun)
Usia tidak
berisiko (< 25
Tahun)

Mengisi
observasi
rekam medis

0.
1.

Laki-laki
Perempuan

Ordinal

Lembar
observasi
berdasarkan
rekam
medik

0.
1.

KNF
Non-KNF

Ordinal

24
Data yang telah terkumpul kemudian dilakukan pengolahan dengan langkahlangkah sebagai berikut: 13
1. Editing
Melakukan pengecekan formulir atau kuisioner dan check list seperti
kelengkapan pengisian, konsistensi jawaban dari setiap observasi di dalam
penelitian.
2. Scoring
Proses penilaian data dengan memberikan skor setiap item jawaban dari
responden.
3. Coding
Untuk memudahkan dalam pengolahan data dan pengisian dilakukan
berdasarkan jawaban yang telah disediakan dalam daftar pertanyaan.
4. Processing
Merupakan tahapan pemrosesan data dengan menggunakan program
komputer.
5. Cleaning
Mengecek kembali data yang sudah di-entri, apakah ada kesalahan saat mengentri ke komputer.
3.9 Analisa Data
3.9.1

Analisa Univariat

Analisa univariat digunakan persentase, hasil dari setiap variabel ditampilkan


dalam bentuk distribusi frekuensi.
3.9.2

Analisa Bivariat

25
Analisa bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel
independent dengan variabel dependen. Penelitian ini peneliti menggunakan chi
square. Uji chi square digunakan karena masing-masing variabel mempunyai
skala kategorik-kategorik. Tingkat Kepercayaan yang digunakan adalah 95%.
Apabila p-value 0,05 berarti ada hubungan yang bermakna antara kedua
variabel, jika p-value > 0,05 berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara
kedua variabel.13

You might also like