You are on page 1of 16

Metode Simpson 1/3 Rule

by:
GROUP 2
Dina Qisthina (012.13.004)
Leo (012.13.006)
Nikolaus Sigit (012.13.007)
Ricky E. Firmansyah (012.13.011)
Arief Bafadal (012.13.015)
Uci Alvionita (012.13.018)

Teknologi Pengolahan Pulp dan Kertas


Institut Teknologi dan Sains Bandung

Definisi Metode Simpson


Metode Simpson adalah metode
numerik yang menggunakan nilai
pendekatan untuk menghitung nilai
integral menggunakan polinomial
dengan derajat yang lebih tinggi.

Sejarah Metode Simpson


Metode integral ini dikenal oleh seorang
ahli matematika Thomas Simpson (17101761) dari Leicestershire, England. Metode
integral ini terbagi atas dua macam, yaitu
Aturan Integral Simpson 1/3 dan Aturan
Integral Simpson 3/8

Macam Macam Metode


Simpson
1. Metode Simpson 1/3
2. Metode Simpson 3/8
Namun yang akan kita dibahas
hanyalah metode Integrasi Simpson
1/ 3 . =D ehehe

Metode Simpson 1/3


Hampiran nilai integrasi yang lebih baik dapat ditingkatkan dengan
menggunakan polinom interpolasi berderajat yang lebih tinggi. Misalkan
fungsi f(x) dihampiri dengan polinom interpolasi berderajat 2 yang
grafiknya berbentuk parabola. Luas daerah yang dihitung sebagai hampiran
nilai integrasi adalah daerah di bawah parabola. Untuk itu, dibutuhkan 3
buah titik data, misalkan (0,f(0)), (h,f(h)), (2h,f(2h)). Polinom interpolasi
Newton-Gregory derajat 2 yang melalui ketiga buah titik tersebut adalah

Persamaan ini dinamakan aturan Simpson 1/3. Sebutan 1/3


muncul karena di dalam persamaan di atas terdapat faktor 1/3
(sekaligus untuk membedakannya dengan aturan Simpson yang
lain, yaitu Aturan Simpson 3/8).

Misalkan kurva fungsi sepanjang selang integrasi [a,b] kita bagi


menjadi n+1 buah titik diskrit 0, 1, , , dengan n genap,
dan setiap tiga buah titik (atau 2 pasang upaselang) di kurva
dihampiri dengan parabola (polinom interpolasi derajat 2, maka
kita akan mempunyai n/2 buah potongan parabola. Bila masingmasing polinom n berderajat 2 tersebut kita integralkan di
dalam 5 subinterval integrasinya, maka jumlah seluruh integral
tersebut membentuk aturan Simpson 1/3 gabungan:

Persamaan ini mudah dihafalkan dengan mengingat pola koefisiensi sukusukunya: 1,4,2,4,2,,2,4,1 . Namun penggunaan aturan 1/3 Simpson
mensyaratkan jumlah n harus genap. Ini berbeda dengan aturan trapesium yang
tidak mempunyai persyaratan mengenai jumlah n.

Galat Aturan Simpson

Galat untuk aturan Simpson 1/3


gabungan

Contoh soal

Penyelesaian contoh 1

Thankyou

You might also like