You are on page 1of 19

ASUHAN KEPERAWATAN KEPADA PASIEN Tn.

MYN
DENGAN DIAGNOSA DM TIPE II
DI RUANG MAWAR RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH
TANGGAL 24-26 NOVEMBER 2014
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 24 November 2014 pukul 10.00 wita di
Ruang Mawar

RSUP Sanglah Denpasar dengan teknik wawancara, observasi,

pemeriksaan fisik dan catatan medis pasien.


1. Identitas
Pasien
Nama
Umur
Jenis kelamin
Agama
Suku/bangsa
Status perkawinan
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Pembayaran
No. RM
Tanggal MRS
Diagnosa Medis
Penanggung
Nama
Umur
Jenis kelamin
Pekerjaan
Hubungan dengan pasien

: Tn.MYN
: 64 tahun
: Laki-Laki
: Islam
: Indonesia
: Menikah
: S1
: Pensiunan TNI
: Jalan Satria Pendem Jembrana
: BPJS
: 14.06.74.99
: 21 November 2014
: DM Tipe II , CKD, SNH
: Tn. WD
: 38 tahun
: Laki-laki
: Swasta
: Anak kandung

2. Alasan Masuk Rumah sakit


1) Keluhan Utama.
Tangan dan kaki lemas sejak 1 minggu yang lalu. Sakit pada bagian
belakang saat tidur terlentang.
2) Kronologis Keluhan
Pasien rajin memeriksakan gula darahnya di rumah sakit di Negara. Atas
saran dokter pasien di sarankan untuk memeriksakan diri ke rumah sakit
karena kemungkinan ada gangguan ginjal akibat Diabetes Militus yang

dideritanya. Pasien pun mengalami kaku pada kaki tan tangan bagian
kanan. Akhirnya setelah 10 hari berlalu pasien memeriksakan diri ke
rumah sakit sanglah.
Terapi obat yng di dapatkan oleh pasien:
- IVFD Nacl 0.9% 20 tpm
- Captropil 25 mg. obat ini sebagai penurun tekanan darah. Karena
pasien memiliki riwayat hipertensi
- Asam folat 2 mg
- CaCO3
- Dextrose 40% 25 ml
- Lactulac oral
- Citicolin 500 mg
- Asetosal 1x100 mg
3. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Alergi
Pasein mengatakan tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan atau
obat-obatan
2) Riwayat Masuk Rumah Sakit
Pasien mengatakan ini pertama kali masuk rumah sakit. Biasanya pasien
datang ke rumah sakit untuk memeriksakan DM dan hipertensinya ke
dokter. Pasien mengatakan tidak suka masuk rumah sakit.
3) Riwayat Kebiasaan Pasien
Pasien rajin berolahraga semenjak menjadi TNI. Namun setelah pensiun
pasien lebih banyak beraktifitas di rumah. Pasien suka makan daging dan
suka minuman bersoda. Pasien mengatakan di rumah pola makan kurang
terkontrol
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
Anggota keluarga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit seperti
pasien
4. Data Bio-psiko-sosio-spiritual
a. Bernafas
Sebelum sakit : pasien bernafas dengan normal
Saat sakit
: pasien mengatakan tidak mengalami sulit bernafas
b. Makan dan minum
Sebelum sakit : pasien mengatakan makan 3 kali sehari dengan porsi besar.
pasien mengatakan tidak ada kesulitan untuk makan. Pasien
Saat sakit

mengatakan minum kira-kira1-2 botol aqua (1300ml) sehari


: ketika masuk rumah sakit pasien mengatakan nafsu makan
baik,

pasien

menghabiskan

porsi

makanan

yang

disediakan. Pasien hanya minum kurang lebih 4 gelas sehari.


Pasien mengatakan selalu haus namun tidak ingin minum.
c. Eliminasi
BAB
Sebelum sakit : pasien mengatakan BAB dalam seminggu kira-kira 3-4 kali
dengan konsistensi padat berwarna kecoklatan dan berbau khas
Setelah sakit : pasien selama dirawat di Rumah Sakit sudah dapat BAB
satu kali dengan konsistensi keras dan berbau khas berwarna agak gelap
serta sulit untuk BAB
BAK
Sebelum sakit : pasien mengatakan dapat BAK tidak disertai nyeri atau
perdarahan. Dengan konsistensi pekat dan sedikit berbau. Kira-kira 5 kali
sehari pasien BAK.
Saat sakit
: pasien mengatakan BAK dengan konsistensi encer dan
banyak. Pasien selama di rawat BAK sebanyak 8 kali. Jika malam hari
pasien mengatakan BAK 4 kali selama 1 malam. Pasien tidak mengetahui
berapa jumlah urin yang keluar ketika BAK.
d. Gerak dan Aktifitas
Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit beraktivitas sebagai
pensiunan TNI. Pasien terkadang berolahraga sekitar rumah dan melalukan
pekerjaan rumah
Saat sakit
: pasien hanya duduk dan tertidur di tempat tidur. Aktifitas
seperti makan dan ke kamar mandi dibantu oleh keluarga. Kasien kesulitan
menggerakkan kaki dan tangan sebelah kanan.
e. Istirahat tidur
Sebelum sakit : pasien mengatakan kebiasaan tidur sekitar pukul 11 malam
dan bangun pada pukul 5 pagi.
Saat sakit
: pasien mengatakan terbiasa tidur di tengah malam. Ketika
pagi datang barulah merasa ngantuk.
f. Pengaturan suhu
Sebelum sakit : pasien mengatakan suhu tubuh selalu normal
Saat sakit
: suhu tubuh pasien normal 37oC
g. Kebersihan Diri
Sebelum sakit : pasien mengatakan mandi 2x sehari atau sesuai dengan
aktivitasnya
Saat sakit

: pasien mengatakan sudah mandi namun di bantu keluarga.

Pasien senang menggunakan jaken bermotif tentara dan pasien sangat


menjaga kebersihannya.

h. Rasa Nyaman
Pasien mengatakan tidak mengalami nyeri dan mual muntah
i. Rasa Aman
pasien tidak mengatakan kecemasannya. Pasien hanya merindukan
kehadiran isrtinya yang sudah meninggal.
j. Komunikasi
Sebelum sakit : pasien mengatakan dapat berkomunikasi dengan baik di
lingkungan sekitarnya
Saat sakit
: pasien mengatakan dapat berkomunikasi dengan baik. Saat
pengkajian pasien mampu mendengar perkataan perawat dengan jelas.
Pasien berkomunikasi dengan bahasa indonesia
k. Rekreasi
Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit beraktivitas untuk
merawat keempat anaknya setelah sang istri meninggal
Saat sakit
: pasien mengatakan rindu dengan istrinya. Untuk menghibur
diri selama di rawat di rumah sakit pasien sering mendengarkan lagu karya
Ebiet G.A.D baik secara langsung atau memakai headphone.
l. Produktivitas
Sebelum sakit : pasien memanfaatkan waktu untuk melatih anaknya sebagai
TNI
Saat sakit

: pasien mengatakan tidak dapat mengerjakan pekerjaan

rumah dan melatih anak-anaknya


m. Pengetahuan
Sebelum sakit : sebelum sakit pasien mengatakan mengetahui tentang
penyakitnya.
Saat sakit
: pasien mengetahui adanya gangguan ginjal akibat diabetes
Militus yang dideritanya.
n. Spiritual
Sebelum dan sesudah sakit pasien mengatakan rajin sembahyang dan
berdoa.
5. Pengkajian Fisik
a. Keadaan Umum
1) Kesan umum
2) Kesadaran
3) Bentuk tubuh
4) Warna Kulit
5) Risiko jatuh
b. Gejala Kardinal
1) Tekanan Darah

: lemah
: Compos Mentis
: Kurus
: Sawo matang
:8
: 140/90 mmHg

2) Suhu
: 36,5oC
3) Nadi
: 84x/menit
4) Respirasi
: 20x/menit
c. Keadaan lain
1) BB
: 60 kg
2) IMT
: 22
d. Keadaan Fisik
a) Kepala
1) Inspeksi :
a. bentuk simetris
b. rambut pendek
c. warna rambut hitam
d. distribusi rambut jarang
e. kulit kepala bersih
2) Palpasi :
a. Tidak ada massa
b. Tidak ada pembengkakan
c. Tidak ada bejolan
d. Tidak ada nyeri tekan
b) Mata
1) Inspeksi :
a. Mata nampak sembab
b. bentuk mata cekung
c. refleks mata baik
d. pupil ishokor
e. lapang pandang baik
f. konjungtiva merah muda.
2) Palpasi :
a. mata teraba keras
b. tidak ada nyeri tekan.
c) Hidung
1) Inspeksi :
a. bentuk simetris
b. tidak ada sekret
c. tidak ada nafas cuping hidung
2) Palpasi :
a. Tidakada pembengkakan
b. Tidak ada nyeri tekan
d) Telinga
1) Inspeksi :
a. bentuk simetris
b. tidak ada sekret
c. pendengaran baik
d. tidak ada lesi
2) Palpasi :

e)

f)

g)

h)

a. Tidak ada nyeri tekan


b. Tidak ada massa
Mulut&gigi
1) Inspeksi :
a. mukosa bibir kering
b. keadaan gigi bersih dan lengkap
c. lidah simetris
d. warna lidah keputihan
e. tidak ada lesi
2) Palpasi :
a. Tidak ada nyeri tekan
b. Tidak ada massa
c. Tidak ada pembengkakan
Wajah
1) Inspeksi :
a. Wajah terlihat pucat dan lemas
b. bentuk simetris,
c. tidak ada lesi
2) Palpasi :
a. Tidak ada nyeri tekan
b. Tidak ada pembengkakan
c. Tidak ada massa
Leher
1) Inspeksi :
a. bentuk simetris
b. tidak ada nyeri tekan
c. tidak ada pembesaran kelejar tiroid
d. arteri karotis teraba
e. tidak ada pembesaran vena jugularis.
2) Palpasi :
a. Tidak ada nyeri tekan
b. arteri karotis teraba
c. tidak ada massa
d. tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
e. tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Thorax :
1) Inspeksi :
a. bentuk simetris
b. pergerakan dada simetris
2) Palpasi :
a. Tidak ada nyeri tekan
b. Tidak ada massa
c. pernafasan torakal ves+/+, wh -/- , rh -/d. vibrasi / getaran bicara terasa.
3) Perkusi :
a. bunyi ketukan terdengar dan terasa
4) Auskultasi :

a.Terdengar sumbatan aliran udara


b.suara nafas terdengar
c.nafas teratur
i) Abdomen : bentuk normal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi.
1) Inspeksi :
a. Abdomen membesar pada bagian regio kanan atas, regio kiri
atas, regio kanan bawah dan regio kiri bawah
2) Auskltasi :
a. terdengar suara bising usus
b. suara pembuluh darah terdengar.
3) Perkusi :
a. bunyi ketukan terasa dan terdengar,
b. ada gas dan kembung
4) Palpasi :
a. Tidak ada masa
b. ada nyeri tekan pada bagian abdomen bawah regio kanan dan
kiri bawah
j) Ekstremitas
1) atas
: bentuk normal. Jari-jari lengkap, infuse dipasang
pada tangan sebelah kanan pasien. Tidak ada lesi. Reflex otot kurang
baik tidak bsa di serakkan sempurna
2) bawah
: bentuk normal, jari kaki lengkap, tidak ada lesi.
Kaki sebelah kanan sulit di gerakkan. Kaki sebelah kiri mengalami
udema
k) Genetalia
Tidak terobservasi
6. Pemeriksaan Penunjang
pemeriksaan diagnostic dengan hasil:
a. Pemeriksaan urine lengkap Tanggal 22 November 2014
PARAMETER
HASIL
PH
6
Protein
75 (+ +)
glukosa
100 (+ +)
b. Pemeriksaan kimia klinik
PARAMETER
HASIL
BUN
91
Creatinin
6.32
c. Analisa Gas Darah
PARAMETER
Na
Kalium
PCO2

HASIL
132
4.2
34

SATUAN
Mg/dl
Mg/dl
SATUAN
Mg/dl
Md/dl
NORMAL
136-145
3.50-5.10
35.00-45.00

KET.
7.35-7.45
positif
positif
NORMAL
8.00-23.00
0.70-1.20
KET
Tinggi
Normal
Rendah

KET
tinggi
tinggi

PO2
HCO3
TCO2

176
20.1
21.1

80.00-100.00
22.00-26.00
24.00-30.00

Tinggi
Rendah
Rendah

d. Gula darah setelah makan pada tanggal 22 adalah 225 mg/dl. Nilai
normal gula darah setelah makan adalah <140 mg/dl.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisa Data
No
1

Hari / tgl /

Data Fokus

Standar Normal

Masalah

jam
Keperawatan
Senin , 24 DS :
Resiko tinggi
Pasien mengeluh sulit pasien
dapat
November
terhadap
menggerakkan kaki dan mengendalikan dan
2014
perubahan
tangan kanannya. Pasien mengkompensasikan
persepsi sensori
tidak dapat merasakan adanya
kerusakan
nyeri pada bagian tubuh sensoris
tersebut. Pasien gelisah.
DO :
Pasien tampak lemas.
Aktivitas dibantu oleh
keluarga dan perawat.
Nilai BUN pasien tinggi

yaitu 91 mg/dl
Senin, 24 DS :
Pasien mengatakan tidak
November
dapat beraktifitas karena
2014
kesulitan menggerakkan
kaki

dan

-Pasien

berjalan ke kamar berjalan


secara mandiri
-pasien
mampu

tangannya. menggerakkan kaki

Pasien mengatakan tidak dan tangan


dapat berjalan pada jarak
tertentu
DO :
Pasien tampak dibantu
ADLnya oleh keluarga
dan perawat.

dapat Hambatan

2. Analisa Masalah
a. P
: Perubahan persepsi sensori
E
: kesalahan interpretasi sekunder akibat perubahan metabolic
S

(peningkatan BUN)
: Pasien mengeluh sulit menggerakkan kaki dan tangan kanannya.
Pasien tidak dapat merasakan nyeri pada bagian tubuh tersebut.

Pasien mengatakan gelisah


Proses terjadinya : Gula yang berlebih pada tubuh dapat merusak saraf dan
jaringan pembuluh di kaki dan tangan, menyebabkan
kesemutan,

mati

rasa, sakit

atau

sensasi

seperti

terbakar.Pada kondisi mati rasa yang parah, penderita


b. P
E

diabetes bahkan tidak dapat merasakan rasa sakit


: Hambatan berjalan
: Kekuatan dan daya tahan sekunder akibat gangguan endokrin dan

metabolik
S
: pasien mengatakan tidak dapat berjalan pada jarak tertentu
(keterbatasan rentang gerak)
Proses terjadinya : terjadi iskemia endoneural karena meningginya
resistensi endoneural-vaskuler terhadap darah yang
hiperglikemik. Berbagai faktor metabolik termasuk
pembentukan dari produk akhir glikosilasi yang lanjut
juga memegang peranan sampai terjadi kerusakan kapiler
dan meng-inhibisi transport aksonal dan aktifitas Na/KATP ase sehingga akhirnya terjadi degenerasi akson.
Semua ini juga terjadi karena kerusakan pada pembuluh
darah yang membawa oksigen dan nutrien ke saraf
3. Diagnosa Keperawatan
a. Risiko tinggi Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan kesalahan
interpretasi sekunder akibat perubahan metabolic (peningkatan BUN)
ditandai dengan Pasien mengeluh sulit menggerakkan kaki dan tangan
kanannya. Pasien tidak dapat merasakan nyeri pada bagian tubuh
tersebut. Pasien mengatakan gelisah

b. Hambatan berjalan berhubungan dengan Kekuatan dan daya tahan


sekunder akibat gangguan endokrin dan metabolic ditandai dengan
pasien mengatakan tidak dapat berjalan pada jarak tertentu (keterbatasan
rentang gerak)

C. PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN


no

Hari/Tgl

/Jam
Keperawatan
Senin, 24 Risiko
tinggi Setelah diberikan 1. Pantau
Novemb

Diagnosa

Perubahan

Tujuan

asuhan

Intervensi

Rasional

tanda- 1. Sebagai

tanda vital dan

dasar

untuk

er 2014
persepsi sensori keperawatan
status mental.
membandingkan
Pk. 11.00
berhubungan
selama 2.x24 jam
temuan abnormal
WITA
2. Panggil
pasien
2. kebingungan dan
dengan
diharapkan pasien
dengan
nama,
membantu untuk
kesalahan
dapat
orientasikan
mempertahankan
interpretasi
mempertahankan
kembali
sesuai
kontak
dengan
sekunder akibat tingkat
mental
dengan
realitas.
perubahan
biasa
dengan
kebutuhannya.
metabolic
kriteria
hasil
3. Membantu
(peningkatan
pasien
dapat
3. Pelihara aktivitas
memelihara
BUN) ditandai mengendalikan
rutin
pasien
pasien
tetap
dengan Pasien dan
sekonsisten
berhubungan
mengeluh sulit mengkompensasi
mungkin, dorong
dengan realitas
menggerakkan
kan
adanya
untuk melakukan
dan
kaki dan tangan kerusakan
kegiatan seharimempertahankan
kanannya.
sensoris
hari
sesuai
orientasi
pada
Pasien
tidak
kemampuannya.
lingkungannya.
dapat
merasakan nyeri
pada

bagian

tubuh tersebut.

4. Selidiki
keluhan

adanya

4. Neuropati perifer
dapat

parestesia,
atau

nyeri

mengakibatkan

kehilangan

sensori

pada

paha/kaki.

rasa

tidak

nyaman

yang

berat, kehilangan
sensasi
sentuhan/distorsi
yang mempunyai
resiko

tinggi

terhadap
kerusakan
dan

kulit

gangguan

keseimbangan.
2

Senin, 24 Hambatan

Setelah diberikan 1.Identifikasi tingkat 1.Mengetahui

Novemb

berjalan

asuhan

er 2014
11.00

berhubungan

keperawatan

WITA

kemandirian pasien

perkembangan
naktivitas pasien

dengan Kekuatan selama 2x 24 jam


dan daya tahan pasien
sekunder

mampu 2.Latihan ROM pasif 2.

akibat menggerakkan

gangguan

kaki

dan criteria hasil

metabolic

-pasien
dengan berjalan

pasien

tongkat

kekuatan otot dan

dengan

endokrin
ditandai

dan aktif

melatih pasien untuk


tetap bergerak

dapat
dengan 3.Ajarkan pasien dan 3.Mngurangi
secara keluarga

berjalan mandi

pada

jarak -pasien

dapat

tertentu

berpindah duduk

(keterbatasan

dari tempat tidur

rentang gerak)

ke kursi.

risiko

tentang cedera pada pasien

mengatakan tidak mandiri ke kamar teknik ambulasi


dapat

mengetahui

D. IMPLEMENTASI
N
o
1

Hari/tgl/
jam

No

.dx
Senin, 24 1
November
2014
Pk. 12.00

Implementasi

Evaluasi Formatif

-Memantau tanda-tanda vital TD : 140/80 mmHg


N : 84x/menit
dan status mental.
RR : 24x/Menit
S : 36oC
Blood sugar : 211

Wita

(setelah makan)
Keadaan umum pasien

lemah.

Pasien

mendengarkan

music

setiap siang.

Pk. 12.30

Pasien

Wita

memiliki

keinginan
-.Mengidentifikasi

tingkat

kuat

melakukan

untuk

semuanya

sendiri. Namun kaki dan

kemandirian pasien
1

tangan kanan masih sulit


di gerakkan dan tidak

Pk. 13.00

merespon

Wita

Pasien

kehilangan

sensori pada jari tangan


1

kanan dan kaki sebelah


Menyelidiki

Pk. 13.15
Wita

adanya

parestesia,

nyeri

kehilangan

sensori

keluhan kiri

bagian

bawah.

atau Pasien

berusaha

pada menggerakkan

paha/kaki.

bagian

tubuhnya.
Pasien merespon dengan
baik.

Pasien

mengalami
-Memanggil

pasien

dengan

tidak

gangguan

pada

sensori

pendengaran.

Pasien

Paraf

nama,

orientasikan

kembali berkomunikasi

sesuai dengan kebutuhannya.

baik

dengan

dan

senang

mendengarkan

music

karya Ebiet.
2

Selasa , 25 2

- Melatih ROM pasif dan aktif

Pasien kooperatif. Pasien

November

bisa mengikuti gerakan

2014
Pk. 09.00

yang di berikan. Pasien


berusaha menggerakkan

Wita

kaki
2

dan

tangan

kanannya yang kaku.

Pk. 10.00
Pasien

Wita

Mengajarkan
keluarga

pasien
tentang

dan
teknik

ambulasi

dan

keluarga

kooperatif.

Keluarga

(anak) memahami apa


yang harus diperhatikan
saat
pasien.

memindahkan
Pertama

tiang

infuse, pegangan yang

Pk. 11.30
Wita

aman untuk pasien dan


kekuatan keluarga ketika
memindahkan
1
Pasien terlihat berusaha

Pk. 13.00
Wita

-Mengidentifikasi

tingkat

menggerakkan
kanan

kemandirian pasien

dan

kaki
tangan

kanannya. Pasien bisa


makan secara mandiri
2

Pasien selama di rumah


sakit rutin bagun dan

Pk. 14.30
-Memelihara

Wita
1

aktivitas

pasien

sekonsisten

dorong

untuk

rutin tidur dari tempat tidur.

mungkin, Pasien mengatakan tidak


melakukan suka

tidur

lama-lama.

kegiatan
Pk

16.00

sehari-hari

sesuai Pasien

kemampuannya

duduk

dambil

mendengarkan

Wita

lagu

melalui headphone
Pasien

mampu

menggerakan kaki dan


berjalan ke kamar mandi
2

Mengajarkan
keluarga

Pk. 18.00

pasien
tentang

dan
teknik

menggunakan

tongkat

berkaki.

ambulasi

Wita

TD : 130/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36oC
BUN : 91 (tinggi)
Memantau tanda-tanda vital dan Creatinin : 6.32 (tinggi)
pH : 7,38 (normal)
status mental.
HCO3: 20,1 (rendah)
1

Pasien

dilatih

untuk

melatih

kekuatan

otot

Pk. 19.00

serta fungsi tangan dan

Wita

kaki kanannya. Pasien


kooperatif.

Pasien

Nampak
Ketika
-Melatih ROM pasif dan aktif

semangat.
menggerakkan

ujung-ujung jari pasien


sudh mampu. Keadaan
lebih

baik

dari

sebelumnya.
respon

Namun

pasien

masih

agak lamban
Saat

ditanya

mengenai

kembali

nyeri

pada

kaki pasien mengatakan

sudah tidak nyeri, kaki


yang sejak 3 hari yang
lalu mengalami udema
sekarang

sudah

mengecil
-mengevaluasi adanya keluhan pasien

mulai

sehingga

dapat

berjalan.

parestesia,

nyeri

atau Sessori pada kaki dan

kehilangan

sensori

pada tangan kanan sudh mulai

paha/kaki

muncul

namun

reflex

pasien lamban.
3

Rabu,

26

November

2014
Pk. 09.00

-Memantau tanda-tanda vital TD : 130/80 mmHg


N : 80x/menit
dan status mental
RR : 20x/Menit
S : 36oC
Nilai
pemeriksaan

Wita

penunjang
Na dan K kembali pada
nilai normal
Glukosa 2 jam pp adalah
309 mg/dl
Nilai BUN dan kreatinin
masih

tinggi

namun

mengalami

penurunan

disbanding

hari

sebelumnya
Keadaan umum pasien

2
Pk. 09.30

sudah mulai membaik.

Wita

Pasien
sudah

mengatakan
mampu

secara

mandiri makan, minum,


-.Mengidentifikasi
2

kemandirian pasien

tingkat

duduk di tempat tidur


dan melatih diri untuk
menggerakkan kaki dan

tangan

kanan.

mengatakan

Pasien
senang

karena udema pada kaki


Pk. 10.00

semakin mengencil

Wita

Pasien mengatakan tidak


ada

keluhan

nyeri.

Kesulitan bergerak juga


sudah tidak dialami oleh
-mengevaluasi adanya keluhan
parestesia,

nyeri

atau

kehilangan

sensori

pada

paha/kaki

pasien. Namun terkadang


pasien

merasakan

kakinya tidak merasakan


apapun.

E. EVALUASI
No
1

Hari/tgl/jam No.dx
Rabu,
26
1
S

Evaluasi Formatif
: Pasien mengatakan sensasi sensori

November

pada kaki dan tangan kanan sudah dapat di

2014
Pk.

rasakan
11.00
O

Wita

: Pasien tampak sudah

dapat

menggerakkan kaki dan tangan kanannya

Rabu,

26

: Tujuan tercapai

P
S

: Pertahankan kondisi pasien


: Pasien mengatakan sudah dapat

November

berjalan secara mandiri ke kamar mandi,

2014
Pk.

pasien
11.00

juga

mengatakan

sudah

dapat

menggerakkan kaki dan tangan kanan

Wita
O

: Pasien tampak melakukan aktivitas

secara mandiri. Pasien terlihat berjalan ke


kamar mandi dengan jarak kurang lebih 3

Paraf

Meter dari tempat tidur


A

: Tujuan Tercapai

: Pertahankan Kondisi pasien

Mengetahui,

Denpasar,

Pembimbing Praktek

November 2014

Mahasiswa

Ns. Komang Yustitia, V, S.Kep


NIP:

Ni Putu Nitasari
NIM : P07120013003

Mengetahui,
Pembimbing Akademik

NIP:

ASUHAN KEPERAWATAN KEPADA PASIEN Tn. MYN


DENGAN DIAGNOSA DM TIPE II
DI RUANG MAWAR RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH
TANGGAL 24-26 NOVEMBER 2014

Oleh :
Ni Putu Nitasari
P07120013003
2.1 Reguler

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR


JURUSAN KEPERAWATAN
DENPASAR
2014

You might also like