Professional Documents
Culture Documents
Infeksi Nifas
Demam pascapersalinan ( 38.5 C)
yang terjadi sejak hari kedua pasca
persalinan yang disertai dengan gejala
infeksi lainnya (nyeri, lochia sanguinea
purulenta, sekret berbau, eritema, dsb.)
Patofisiologi
Gambaran Klinik
umumnya
saluran kemih
Infeksi luka episiotomi atau seksio
Mastitis
Pelvio atau femoral thromboflebitis
Apendisitis
Lain-lain: Infeksi saluran pernapasan
atas
Pengobatan
Persalinan
pervaginam : Ampicillin 1 g / 6
jam)
Seksio sesar :
Metronidazole 500 mg/8 jam + Cefoxitin
2g/6 jam
atau
Aminoglikosida (Gentamycin/Tobramycin)
60-100 mg/8 jam + Clindamycin 900 mg/8
jam
Antibiotika
demam
Bila
Antibiotika
makin
infeksi
episiotomi: beri
antibiotika, lepaskan jahitan bila
banyak pus dan lakukan irigasi
fascitis nekrotik: kasus jarang,
bila terjadi dapat berkembang
secara progresif, timbul gangrene
dan risiko tinggi sepsis (selain
antibiotika lakukan debridement)
septik
pelvio thromboflebitis
umumnya disebabkan oleh
bakteri anaerobik
pasien sudah mendapat
antibiotika tetapi demam tinggi
tetap terjadi:
singkirkan penyebab lain
berikan Heparin (60-80 IU/kg BB) dan
gejala seharusnya membaik setelah
pemberian obat ini
Mastitis
umumnya
membaik dengan
pemberian penicillin dan
derivatnya (Methicillin atau
Cloxacillin) selama 7-10 hari
tetap menyusukan bayinya
Insisi dan drainase bila terjadi abses
Kasus Khusus
Septik
syok pascapersalinan
Kasus dengan sakit berat atau
gejala toksik yang ditandai
dengan perubahan hemodinamik
atau keseimbangan asam-basa
dan demam tinggi setelah
persalinan pervaginam atau
abdominam
bakteri gram-negatif
(mis. E. Coli) atau gram-positif
(Staphylococci, Anaerobic
streptococci, Clostridium)
endotoksin dinding sel bakteri
menimbulkan lesi pada pembuluh
darah dan reaksi vasodilatasi
terjadi hypotension / hypoperfusion
PERDARAHAN NIFAS
PERDARAHAN PASCA PERSALINAN
Batasan operasional untuk periode pasca
persalinan adalah setelah bayi lahir.
Sedangkan tentang jumlah perdarahan
(500 ml) disebutkan bahwa sebagai
perdarahan yang lebih dari normal yang
telah menyebabkan perubahan tanda
vital (ibu mengeluh lemah, limbung,
berkeringat dingin, menggigil, hiperpnea,
tekanan sistolik < 90 mmHg, nadi >
100/menit, Hb < 8 g%)
Definisi
Perdarahan
kelahiran
Perdarahan nifas dini :
perdarahan yang terjadi dalam
24 jam pertama setelah
persalinan
Perdarahan nifas lanjut :
perdarahan yang terjadi setelah
24 jam persalinan
Prinsip Dasar
Perdarahan
Atonia uteri
Robekan jalan lahir
Retentio plasenta / Sisa plasenta
Inversio uteri
Kelainan pembekuan darah
Prinsip Dasar
Penyebab
tersering :
Perdarahan nifas dini perdarahan pada
implantasi plaseta, perlukaan jalan lahir,
dan gangguan faktor pembekuan darah
Perdarahan nifas lanjut sub involusi,
retensi plasenta / sebagian plasenta
Subinvolusi uterus dapat disebabkan
Endometritis sisa plasenta, kelainan pada
uterus seperti mioma atau anomali
struktur pembuluh darah uterus (a.v.
malformasi)
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan
fisik : perdarahan
pervaginam lebih dari 500 ml
setelah 24 jam kelahiran
Pemeriksaan penunjang :
laboratorium (darah tepi), USG
PENANGANAN UMUM
Selalu
ATONIA UTERI
KONDISI YG BERISIKO
Polihidramnion
Kehamilan
kembar
Makrosomia
Persalinan lama
Persalinan terlalu cepat
Persalinan dengan induksi
Infeksi intrapartum
Paritas tinggi
PENANGANAN UMUM
ATONIA UTERI
Mengenal
berisiko
Tegakkan diagnosis kerja
Pasang infus berikan
uterotonika
Pastikan plasenta lahir lengkap
Bila perlu tranfusi darah
Uji pembekuan darah
Lakukan
tindakan spesifik
Kompresi bimanual eksternal
Kompresi bimanual internal
Kompresi aorta abdominalis
Di rumah sakit
Ligasi arteria uterina & ovarika
Metoda b-lynch
Ligasi a.Hipogastrika
Histerektomi
Manajemen
Perbaiki
Prognosis
TERIMA KASIH