Professional Documents
Culture Documents
Tahap intervensi merupakan tahap ketiga dari proses keperawatan dimana tujuan
atau hasil dan intervensi dipilih. Rencana tindakan yang paling tepat untuk
mengatasi masalah atau kebutuhan pasien secar efektif. Pada tahap intervensi
langkah atau tahapan yag harus dilakukan adalah menyusun prioritas masalah,
membuat tujuan atau kriteria hasil, menentukan intervensi keperawatan, dan
akhirnya lakukan pendokumentasian.
B.
1.
yang meliputi meletakkan pusat tujuan pada klien, menetapkan hasil yang ingin
dicapai, dan memilih intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan.
2.
C.
Tujuan
D.
Komponen Perencanaan
1.
2.
3.
4.
E.
F.
Hierarki kebutuhan Maslow dapat dijadikan dasar bagi perawat untuk membuat
prioritas diagnosa keperawatan. Lima tingkatan hierarki Maslow tersebut adalah:
1.
Kebutuhan fisiologis,
2.
3.
4.
Harga diri
5.
Aktualisasi diri
a.
b.
c.
d.
e.
Pakaian
f.
Perlindugnan
g.
h.
3.
a.
Kasih sayang
b.
Seksualitas
c.
d.
4.
a.
b.
c.
5.
a.
b.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Selain itu, mementukan prioritas masalah dapat ditentukan dalam tiga kategori,
yaitu:
1.
Masalah urgent adalah masalah yang tidak dapat ditunda. Masalah ini
memerlukan tindakan secara cepat dan tepat. Jika tidak, maka kondisi klien akan
memburuk bahkan bisa menyebabkan kematian atau kecacatan. Contoh: klien
yang tidak sadar dan jalan napasnya terhalang oleh sekret. Maka intervensi
keperawatan harus dilakukan dengan segera, jika dalam lima menit tidak ditangani
akan menyebabkan kematian klien karena jalan nanas terhambat.
2.
masalah aktual atau risiko harus dibuat perencanaan keperawatan sesuai dengan
kondisi klien. Contoh: Klien dengan immobilisasi, maka harus direncanakan
untuk miring kiri atau kanan untuk mencegah luka tekan.
3.
memperhatikan kondisi kesehatan klien (rujuk), contoh: wanita gemuk dalam fase
pemulihan dari operasi. Hal ini tidak perlu perhatian selama klien berada di rumah
sakit. Tetapi setelah klien pulang maka perawat dapat menganjurkan klien
konsultasi dengan pelayanan kesehatan lain.
Sebenarnya, ada hal lain yang dapat menjadi patokan dalam prioritas masalah,
misalnya:
1.
Setelah itu, ada beberapa pedoman lain yang dapat digunakan sebagai panduang
dalam menentukan prioritas (rubenfeld dan Scheffer 1999) adalah
1.
2.
3.
4.
G.
1.
Tujuan
2.
Kriteria Hasil merupakan tujuan dan sasaran yang realistik dan dapat diukur
dimana pasien diharapkan untuk mencapainya. Kriteria hasil menggambarkan
standar untuk mengukur hasil akhir asuhan keperawatan. Dan akhirnya kriteria
hasil merupakan dasar untuk merencanakan asuhan keperawatan.
Kriteria hasil dibuat berdasarkan diagnosa keperawatan. Untuk membuat kriteria
hasil diagnosa keperawatan ditinjau ulang dan tulis pernyataan positif untuk
3.
30 jam
2.
Pasien mampu berjalan dengan tongkat tanpa bantuan dalam tiga hari
3.
Kriteria hasil nomor satu dan dua berbeda dalam hal waktu, coba saudara
terangkan?
2.
hari.
Pernyataan untuk menulis tujuan dan hasil yang diharapkan (Potter dan Perry
1997)
1.
perilaku dan respons klien yang diperkirakan sebagai hasil dari intervensi.
2.
Faktor tunggal, yaitu setiap pernyataan tujuan dan hasil yang diperkirakan
harus menunjukkan hanya satu respons perilaku. Contoh: Pada tanggal 30/s, paru
bersih saat diauskultasi. Sedangkan pernyataan ganda contohnya: Pada tanggal
30/S, paru bersih saat auskultasi dan frekuensi pernapasan 24 kali/ menit.
3.
Faktor yang diperiksa dan hasil yang diharapkan harus terlihat sehingga
dapat diamati segala perubahan seperti perilaku, perubahan fisiologis dan tingkat
pengetahuan.
4.
Faktor serta hasil yang ditulis merupakan respons klien harus dapat diukur
sehingga dapat dibandingkan dengan standar. Contoh: suhu tubuh akan tetap 36,6
derajat Celcius. Hindari penggunaan kata seperti: normal, stabil, dapat diterima,
atau mencukupi. Oleh karena itu, kata tersebut dapat menimbulkan banyak
persepsi dan perkiraan yang berbeda dari anggota tim perawat.
5.
Faktor batasan waktu, batasan waktu membantu perawat dan klien dalam
mementukan kemajuan dari suatu intervensi yang telah dibuat. Selain itu, batasan
waktu akan memudahkan penentuan kapan respons yang diharapkan harus dicapai
dan terjadi.
6.
Faktor realistis, tujuan dan hasil yang diharapkan dibuat dengan melihat
sumber yang ada, baik pada klien maupun pada fasilitas pelayanan. Mengabaikan
hal tersebut akan menimbulkan frustasi dalam mencapai tujuan yang tidak
realistis.
7.
dan klien. Jadi keduanya memiliki tanggung jawab dan motivasi untuk mencapai
tujuan yang telah disepakati.
8.
Selain pedeoman di atas, sekarang sudah ada paduan bagi perawat atau
1.
Mengatasi untuk memecah masalah: Klien hanya akan minum teh kurang
Peningkatan dari status kesehatan: Klien akan berjalan 15 menit dalam tiga
kali sehari.
b.
1.
c.
Kita tidak dapat menuliskan tujuan untuk diagnosis kemungkinan karena kita
tidak mengetahui apakah ada masalah atau tidak. Pada diagnosa keperawatan
kemungkinan, perawat akan mengumupulkan lebih banyak data secara nyata dan
d.
H.
Catatan:
I.
J.
2.
Kata kerja yang dapat diukur, merupakan tindakan perawat yang dapat
keperawatan.
5.
6.
Subjek: klien
Kata kerja yang dapat diukur: mampu berkumur-kumur
Hasil: mukosa bukal, lidah, gusi dengan saline
Kriteria: setelah setiap makan dan saat tidur
Target waktu: pada tanggal 5 September 2011
K.
Instruksi Diagnostik
kurang. Kata yang sering digunakan adalah kaji kembali, bicarakan kembali,
pastikan, pantau dan lain-lain.
2.
Instruksi Teraupetik
3.
Instruksi Penyuluhan
4.
Instruksi rujuan
L.
1.
a.
dengan masalah
b.
c.
Memonitor status
2.
a.
b.
c.
Memonitor kejadian
3.
b.
medis
c.
Mengevaluasi respon
i.
a.
c.
berat badan
d.
anjurkan untuk makan dengan porsi sedikit tapi sering. Temani klien makan jika
perlu.
M.
Pertanyaan kritis
Analisis pertanyaan kritis perawat dalam setiap kegiatan apda tahap perencanaan,
antara lain:
1.
a.
istilah tujuan atau kriteria hasil yang harus spesifik, dapat diukur, dapat dicapai,
sesuai dengan kenyataan dan ada periode waktu pencaiapain?
b.
Apakah kriteria hasil sudah sesuai dengan standar atau patokan normal?
3.
a.
dasar klien didasari oleh kode etik dan standar paktek keperawatan profesional
yang telah berlaku?
b.
keperawatan?
c.
dialami klien?
e.
masalah klien berubah, jika prioritas masalah bergeser, jika masalah klien teratasi
dan jika didapatkan informasi tambahan tentang keadaan kesehatan klien?
4.
a.
b.
yang ada yang terdiri dari diagnosa keperawatan, tujuan dan kriteria hasil,
intervensi keperawatan, dan rasional tindkan serta paraf diikuti nama jelas?
c.
N.
Kesimpulan
1.
2.
Pertanyaan tujuan berfokus pada pasien, berasal dari bagian masalah dalam