Professional Documents
Culture Documents
BAB 1. PENGUKURAN
A. BESARAN DAN SATUAN
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan
dengan angka.
Satuan adalah ukuran besaran.
Pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu besaran dengan
besaran sejenis yang ditetapkan sebagai satuan.
Di dalam ilmu fisika dikenal dua besaran, yaitu besaran pokok dan
besaran turunan.
1. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan
lebih dahulu sesuai dengan Sistem Internasional (SI). Dalam fisika
ada 7 besaran pokok yang harus diingat, yaitu :
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Besaran Pokok
Panjang
Massa
Waktu
Kuat Arus
Suhu
Intensitas Cahaya
Jumlah Zat
Satuan
meter
kilogram
sekon
ampere
kelvin
candela
mol
Singkatan
m
kg
s
A
K
Cd
mol
2. Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang dibentuk atau diturunkan dari
besaran pokok. Berikut beberapa contoh besaran turunan.
No
Besaran Turunan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Luas
Volume
Kecepatan
Percepatan
Gaya
Energi
Satuan
MKS
CGS
2
2
m
cm
3
3
m
cm
m/s
cm/s
2
2
m/s
cm/s
Newton (N)
dyne
Joule (J)
erg
Berdasakan nilai dan arahnya, besaran ada dua yaitu besaran skalar
dan besaran vektor.
Besaran vektor, yaitu besaran yang mempunyai nilai dan arah.
Contohnya : gaya, kecepatan dan percepatan
3. Sistem Satuan
Dalam sistem satuan dikenal singkatan, awalan, dan pangkat
bilangan sepuluh seperti
Awalan
Yotta
Zetta
Eksa
Peta
Tera
Giga
Mega
kilo
hekto
deka
desi
centi
mili
mikro
nano
piko
Femto
Atto
Zepto
Yokto
Simbol
Y
Z
E
P
T
G
M
k
h
da
d
c
m
n
p
f
a
z
y
Konversi
24
10
21
10
18
10
15
10
12
10
9
10
6
10
3
10
2
10
1
10
-1
10
-2
10
-3
10
-6
10
-9
10
-12
10
-15
10
-18
10
-21
10
-24
10
Contoh: 15 nm = ..... m
-9
= 15 10 m atau 0,000 000 015 m
fisikareview.wordpress.com
2
3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup memiliki 2 jenis skala
a. skala utama (dalam satuan mm)
b. skala noninus (dalam satuan mm)
fisikareview.wordpress.com
BAB 2. SUHU
Suhu adalah suatu besaran yang menyatakan ukuran derajat panas
atau dinginnya suatu benda.
Satuan suhu dalam SI adalah Kelvin (K)
Alat untuk mengukur suhu adalah termometer
A. JENIS-JENIS TERMOMETER
Sifat-sifat fisika zat yang dapat digunakan untuk membuat
termometer adalah :
a. pemuaian volume cairan dalam suatu pipa kapiler
b. Hambatan listrik pada seutas kawat platina
c. Beda potensial pada suatu termokopel
d. Pemuaian panjang keping bimetal
e. Muai tekanan gas pada volum tetap
f. Radiasi yang dipancarkan benda mis: pirometer
Sifat mutlak yang dibutuhkan oleh sebuah termometer:
a. Skalanya mudah dibaca
b. Aman untuk digunakan
c. Kepekaan pengukurannya
d. Jangkauan suhu yang mampu diukur
1. Termometer Cairan
Termometer yang berisi cairan disebut termometer cairan. Contoh:
termometer raksa dan termometer alkohol.
a. Termometer Raksa
Keuntungan
a. mudah dilihat karena mengkilap
b. Volume raksa berubah secara
teratur ketika terjadi perubahan
suhu
c. tidak membasahi kaca
d. Jangkauan suhu raksa cukup
o
o
lebar (-40 C - 350 C)
e. dapat terpanasi secara merata
sehingga menunjukkan suhu
dengan cepat dan tepat
b. Termometer Alkohol
Keuntungan
a. lebih murah dibandingkan
dengan raksa
b. teliti karena untuk kenaikan
suhu yang kecil, alkohol mengalami
perubahan volum yang lebih besar
c. Alkohol dapat mengukur suhu
yang sangat rendah (dingin) karena
titik beku Alkohol sangat rendah,
o
yaitu -122 C
Kerugian
a. harganya mahal
b. termasuk zat berbahaya
(disebut juga air keras)
c. tidak dapat digunakan
untuk mengukur suhu yang
sangat rendah (misalnya suhu
di kutub )
Kerugian
a. membasahi dinding kaca
b. tidak berwarna, sehingga
harus diberi warna dulu agar
mudah dilihat
c. memiliki titik didih rendah,
o
yaitu 78 C sehingga
pemakaiannya terbatas
2. Termometer-Termometer Lainnya
a. Termometer Gas
Prinsip: Jika suhu naik, tekanan gas naik dan dihasilkan beda
ketinggian yang lebih besar
Lebih teliti dari termometer cairan
o
o
Lebar jangkauan suhu -250 C s.d 1500 C
b. Termometer Platina
Prinsip: ketika suhu naik, hambatan platina naik
o
o
Keuntungan: jangkauan suhunya lebar (-250 C s.d 1500 C),
teliti, dan peka
Kerugian: suhu tidak dapat dibaca secara langsung dan
pembacaannya lambat sehingga tidak cocok untuk mengukur
suhu yang berubah-ubah
c. Termometer Termistor
Prinsip: ketika suhu naik, hambatan Turn
Keuntungan: dapat dihubungkan ke rangkain lain atau komputer
o
o
Kerugian: jangkauan suhu terbatas yaitu -25 C s.d 180 C
d. Termometer Termokopel
Prinsip: suhu berbeda akan menghasilkan arus listrik yang
berbeda
o
o
Keuntungan: jangkauan suhunya besar ( 100 C s.d 1500 C ),
ukuran termometer kecil, dapat mengukur suhu dengan cepat
dan dapat dihubungkan ke rangkaian lain atau komputer
Kerugian: kurang teliti jika dibandingkan termometer gas dan
temometer platina
e. Termometer Bimetal
Prinsip: makin besar suhu, keping bimetal makin melengkung
untuk menunjukkan suhu yang lebih besar
f. Pirometer
Merupakan termometer yang digunakan untuk mengukur suhu
o
yang sangat tinggi (diatas 1000 C ) seperti suhu peleburan
logam atau suhu permukaan matahari
Prinsip: mengukur radiasi yang dipancarkan oleh benda tersebut
Jenis: Pirometer optik dan pirometer radiasi total
B. SKALA TERMOMETER
Untuk menentukan skala sebuah termometer diperlukan dua titik
tetap yaitu titik ketika zat mengalami perubahan wujud (melebur
dan mendidih). Titik tetap ketika zat melebur disebut titik tetap
bawah. Titik tetap ketika zat mendidih disebut titik tetap atas.
o
o
Biasanya dipakai titik beku es 0 C dan titik didih air 100 C
Kalibrasi Termometer
Kalibrasi Termometer adalah proses memberi skala pada sebuah
termometer polos.
Langkah-langkah Kalibrasi:
a. Menentukan titik tetap bawah
b. Menentukan titik tetap atas
c. Membagi jarak antara kedua titik tersebut menjadi beberapa
bagian yang sama
d. Dapat memperluas skala di bawah titik tetap bawah dan di atas
titik tetap atas
Skala Termometer Celsius
o
Skala suhu Celsius ditetapkan berdasarkan titik lebur es (0 C) dan
o
titik didih air (100 C) diusulkan pertama kali oleh astronom swedia
bernama Anders Celsius
Skala Termometer Fahrenheit
o
o
Titik beku es 32 F dan titik didih air 212 F
Skala Termometer Reamur
o
o
Titik beku es 0 R dan titik didih air 80 R
Skala Termometer Kelvin
Titik beku es 273 K dan titik didih air 373 K
Suhul Nol Mutlak = 0 K = 273 C, suhu dimana partikel-partikel
berhenti bergerak.
o
fisikareview.wordpress.com
4
C. MENGUBAH SKALA SUHU TERMOMETER
Cara untuk mengubah suhu, antara lain:
a. menggunakan cara kalibrasi termometer
Contoh:
o
o
Suhu 50 F = _________ C
x0
100
=
50 32 180
180 x = 1800
x = 10 0 F
b. menggunakan rumus perbandingan suhu
Perbandingan Skala
C : ( F 32 ) : R : ( K 273 ) = 5 : 9 : 4 : 5
Perubahan Suhu (T)
T = perubahan suhu, kenaikan suhu, penurunan suhu, perbedaan
suhu.
Rumus Perbandingan Perubahan Suhu
C : F : R : K = 5 : 9 : 4 : 5
fisikareview.wordpress.com
Padat
Tetap
Tetap
Cair
Berubah
Tetap
gas
Berubah
Berubah
Sifat Partikel
Susunan partikel berdekatan
dan teratur
Gaya tarik antar partikel
sangat kuat
Gerak Partikel hanya
bergetar pada tempatnya
Susunan partikel agak
berjauhan dan kurang teratur
Gaya tarik antar partikel
lemah dan mudah dipisahkan
Gerak partikel bebas, tetapi
tidak meninggalkan
kelompoknya
Susunan partikel berjauhan
dan tidak teratur
Gaya tarik antar partikel
sangat lemah (tidak ada)
Gerak partikel sangat bebas,
cepat dan menyebar
6. Kapilaritas
Kapilaritas adalah gejala naik atau turunnya permukaan zat cair di
dalam pipa kapiler.
Manfaat Kapilaritas:
Naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor, naiknya air melalui
akar tumbuhan, sifat mengisap air pada handuk, tissue, dan kain
Kerugian Kapilaritas:
Merembesnya air membasahi dinding rumah dan dapat merusak
dinding rumah
=
fisikareview.wordpress.com
m +m
V +V
1
cairanA
cairanB
m
m
cairanA
cairanB
BAB 4. PEMUAIAN
Apabila zat dipanaskan, energinya akan bertambah, partikelpartikelnya akan bergerak lebih cepat, akibatnya jarak antar
partikelnya bertambah, hal inilah yang menyebabkan terjadinya
pemuaian.
Zat padat dapat mengalami muai panjang, luas dan volume
Zat cair dapat mengalami muai volume
Gas dapat mengalami muai volume dan/atau tekanan
C. PEMUAIAN VOLUME
Jika pada suhu mula-mula (t1) volume benda adalah V1, setelah
dipanaskan sampai suhu t2, volume benda menjadi V2, maka
pertambahan volume benda, dapat dihitung dengan rumus:
V = V1. .t
3
V = pertambahan volume
V1 = Volume mula-mula
(m , cm , mm )
(/ C, /K)
(m , cm , mm )
o
Jika pada suhu mula-mula (t1) panjang benda adalah l1, setelah
dipanaskan sampai suhu t2, panjang benda menjadi l2, maka
pertambahan panjang benda, dapat dihitung dengan rumus:
(/ C, /K)
o
t = perubahan suhu
V2 = V1 (1 + .t )
atau
( C, K)
l2 = l1 + l
atau
l2 = l1 (1 + .t )
(m , cm , mm )
(/ C, /K)
t = perubahan suhu
( C, K)
(m , cm , mm )
o
A2 = A1 (1 + .t )
fisikareview.wordpress.com
Ini berarti bahwa volume air paling kecil pada suhu 4 C, bukan pada
o
o
0 C dan massa jenis air paling besar pada suhu 4 C
A = pertambahan luas
A1 = luas mula-mula
= 2.
E. PEMUAIAN GAS
Gas dapat mengalami muai volume (V) dan muai tekanan (p).
Koefisien muai volume gas adalah 1/273 K = 0,00367/K
A = A1. .t
atau
D. ANOMALI AIR
o
o
Air jika dipanaskan dari suhu 0 C sampai suhu 4 C, volumenya tidak
o
bertambah, melainkan berkurang. Di atas 4 C, jika dipanaskan maka
volumenya akan bertambah.
A2 = A1 + A
V2 = V1 + V
( C, K)
t = perubahan suhu
= 3.
l = l1. .t
l = pertambahan panjang
l1 = panjang mula-mula
p .V
T
1
p .V
T
2
= . .
Dengan:
Q = kalor (J) (kal)
m = massa zat (kg)
o
c = kalor jenis zat (J/kg C)
o
T = perubahan suhu ( C)
= .
= .
Rumus :
=
c. Menyublim
Menyublim adalah perubahan wujud dari zat padat menjadi gas
tanpa melalui fase cair. Sebaliknya mengkristal adalah perubahan
wujud gas menjadi padat. Contoh zat yang dapat menyublim adalah
kapur barus, naftalin.
DIHAPAL!!!
Qtotal = Q1 + Q2 + Q3 + Q4 + Q5
=
Rumus:
fisikareview.wordpress.com
=
8
Jika semua energi listrik diubah menjadi kalor, maka:
=
=
C. PERPINDAHAN KALOR
Secara alamiah kalor dapat berpindah dari benda yang suhunya
tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah. Ada tiga cara
perpindahan kalor, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.
1. Konduksi atau Hantaran
Konduksi atau hantaran adalah perpindahan kalor melalui zat tanpa
disertai perpindahan partikel-partikel zat tersebut. Konduksi terjadi
pada zat padat.
- Konduktor: zat yang dapat menghantarkan kalor dengan baik.
Contohnya logam.
- Isolator: Zat yang buruk dalam menghantarkan kalor. Contohnya
plastik, wol, kaca, kayu.
2. Konveksi atau Aliran
Konveksi atau aliran adalah perpindahan kalor yang disertai dengan
perpindahan partikel-partikel zat tersebut yang disebabkan adanya
perbedaan massa jenis zat. Konveksi terjadi pada gas dan zat cair.
Contoh:
a. Pada peristiwa air mendidih. Partikel-partikel air bagian bawah
lebih cepat panas sehingga lebih ringan. Partikel air bagian
bawah akan naik dan partikel air bagian atas akan turun.
b. Terjadinya angin laut. Pada siang hari daratan lebih cepat panas
dari pada laut, maka udara di atas daratan naik dan udara sejuk
di atas laut bergerak ke daratan karena tekanan udara di atas
permukaan laut lebih besar, maka terjadilah angin laut yang
bertiup dari laut ke daratan. Sebaliknya pada malam hari
daratan lebih cepat dingin dari pada laut, sehingga udara
bergerak dari daratan ke laut yang disebut dengan angin darat.
c. Cerobong asap
d. Sistem ventilasi rumah
e. Sistem pendingin mobil (radiator)
f. Lemari es
3. Radiasi atau Pancaran
Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa zat perantara (medium).
Contoh: Sinar matahari sampai ke bumi melalui radiasi.
Permukaan yang hitam dan kusam adalah penyerap dan juga
pemancar kalor yang baik.
Permukaan yang putih dan mengkilat adalah penyerap dan juga
pemancar kalor yang buruk.
Alat yang digunakan untuk mengetahui pemancaran kalor
adalah termoskop.
Beberapa pemanfaatan dari sifat permukaan yang memancarkan
kalor dengan baik dan buruk antara lain:
(1) Sirip-sirip pendingin yang terdapat di belakang lemari es dicat
hitam dan kusam agar memancarkan radiasi ke lingkungan
sekitarnya
(2) Panel surya pemanas dicat hitam agar dapat menyerap radiasi
dari matahari
(3) Rumah dicat putih agar dapat memantulkan kalor radiasi dari
sinar Matahari
(4) Bagian dalam termos dilapisi perak mengkilap agar
memantulkan radiasi kembali ke dalam termos
D. PENERAPAN PRINSIP PERPINDAHAN KALOR
1. Termos Air Panas
Bagian dalam dibuat kaca yang mengkilat agar kalor dari air
panas tidak diserap dinding.
Bagian luar dibuat kaca mengkilat agar tidak terjadi radiasi.
Ruang hampa untuk mencegah aliran kalor secara konveksi.
Gabus berfungsi sebagai isolator untuk mencegah konduksi.
fisikareview.wordpress.com
2. Setrika Listrik
Prinsip kerjanya mengubah energi listrik menjadi panas yang
dialirkan pada alas besi tebal bagian bawah setrika secara konduksi.
3. Radiator
Radiator adalah alat pendingin mesin mobil dengan prinsip konveksi
E. AZAS BLACK
Jika sejumlah zat bersuhu tinggi dicampur dengan sejumlah zat lain
yang suhunya rendah, maka akan dicapai suhu kesetimbangan, di
mana zat yang suhunya tinggi akan melepaskan kalor sedangkan zat
yang suhunya rendah akan menerima kalor tersebut.
=
Untuk mengerjakan soal-soal berprinsip azas black, sebaiknya
menggunakan diagram kalor
0
=
= + ! + "
# =
Rumus:
* *! *
=
!
# = kecepatan rata-rata
X1 = posisi benda pada saat t1
X2 = posisi benda pada saat t2
t = selang waktu
Grafik GLB
Rumus:
=
& = .
&
Jika data yang diberikan adalah kecepatan (v) dan waktu (t) maka
kelajuan rata-rata dapat ditentukan dengan rumus:
+ ! ! + " " +
# =
+ ! + " +
2. Kecepatan
Kecepatan suatu benda adalah perbandingan antara perpindahan
dengan waktu tempuhnya. Kecepatan merupakan besaran vektor.
Kecepatan rata-rata adalah hasil bagi antara perpindahan dengan
selang waktu
fisikareview.wordpress.com
!
=
!
10
Rumus Rumus GLBB:
= ( $.
1
& = ( .
$. !
2
! = ( ! 2. $. &
Dengan:
vo = kecepatan mula-mula benda (m/s)
vt = kecepatan akhir (m/s)
s = jarak yang ditempuh (m)
t = waktu (s)
2
a = percepatan benda (m/s )
GLBB dipercepat
GLBB dipercepat adalah GLBB yang kecepatannya bertambah setiap
saat. Contoh:
- Benda jatuh bebas dari ketinggian tertentu
- Benda yang meluncur dari puncak bidang miring
- Meterorit jatuh ke bumi
- Anak-anak meluncuri seluncuran
Untuk GLBB dipercepat nilai percepatan adalah positif (a > 0)
Grafik GLBB dipercepat:
= ( ..
1
= ( .
.. !
2
! = ( ! 2. ..
Lambang percepatan a digantikan dengan g
Lambang perpindahan s digantikan dengan h (ketinggian benda)
1. Gerak Vertikal Ke Bawah
Adalah gerak vertikal suatu benda yang dijatuhkan dari suatu
ketinggian tertentu.
Pada gerak vertikal ke bawah, nilai percepatan gravitasi (g) adalah
positif.
2. Gerak Jatuh Bebas
Adalah gerak vertikal suatu benda yang dijatuhkan dari suatu
ketinggian tanpa kecepatan awal.
Ingat: pada gerak jatuh bebas vo = 0 m/s
3. Gerak Vertikal ke Atas
Adalah gerak vertikal suatu benda yang dilemparkan ke atas.
Pada gerak vertikal ke bawah, nilai percepatan gravitasi (g) adalah
negatif.
Ingat: pada ketinggian maksimum vt = 0 m/s
GLBB diperlambat
GLBB diperlambat adalah GLBB yang kecepatannya berkurang setiap
saat. Contohnya:
- Bola yang dilemparkan vertikal ke atas
- Mobil yang bergerak dengan kecepatan tertentu kemudian
direm sehingga kecepatannya berkurang setiap saat dan
akhirnya berhenti.
- Bola menggelinding ke atas bidang miring
Untuk GLBB dipercepat nilai percepatan adalah negatif (a < 0)
Grafik GLBB diperlambat:
fisikareview.wordpress.com
Catatan:
Untuk konversi satuan
11
R = F1 + F2 + F3 +
R = Resultan gaya
F = + (jika arah gaya ke kanan atau ke atas)
F = - (jika arah gaya ke kiri atau ke bawah)
Gaya-gaya Searah
R = F1+F2
Gaya-gaya yang Berlawanan Arah
R = F1-F2
Gaya-gaya yang Seimbang
dengan:
w = berat benda (N)
m = massa benda (kg)
2
2
g = percepatan gravitasi (m/s ) = 10 m/s
ingat: massa benda selalu tetap (konstan) sedangkan berat dapat
berubah-ubah tergantung pada tempatnya (percepatan gravitasinya)
F1 = F2
R = F1- F2 = 0
fisikareview.wordpress.com
12
F. HUKUM NEWTON
1. Hukum I Newton
Jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol
(seimbang), maka benda yang mula-mula diam akan terus diam
(mempertahankan keadaan diam), sedangkan jika benda mula-mula
bergerak akan terus bergerak dengan kecepatan tetap (GLB).
Benda sedang diam; atau
F = 0
Benda
sedang
bergerak
kecepatan tetap (GLB)
dengan
$ =
12
12 = . $
atau
123 = 123
Contoh Hukum III Newton:
(1) Ketika peluru ditembakkan dari sebuah senapan yang kita
pegang, maka senapan akan terdorong ke belakang. Hal ini
disebabkan adanya gaya yang bekerja pada senapan akibat
peluru.
(2) Ketika kaki menendang tembok dengan keras, maka tembok
akan memberikan gaya yang sama besarnya pada kaki,
akibatnya kaki menjadi sakit.
(3) Ketika kaki mendorong lantai ke belakang, maka lantai akan
mendorong kaki ke depan, akibatnya badan kita berjalan maju
ke depan.
(4) Ketika kaki mendorong lantai ke bawah dengan gaya yang lebih
besar dari berat badan, maka lantai mendorong badan ke atas
dengan gaya yang sama besarnya, akibatnya badan meloncat ke
udara.
fisikareview.wordpress.com
13
= 12. &
Dimana:
W = usaha (J)
F = resultan gaya (N)
s = perpindahan (m)
B. ENERGI
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha
1. Bentuk-bentuk energi
a. Energi potensial; energi potensial gravitasi bumi adalah energi
yang dimiliki oleh suatu benda karena kedudukannya terhadap
bumi.
5 = . ..
56 = 57 + 53
Energi mekanik
Energi kimia
Energi bunyi
fisikareview.wordpress.com
Energi listrik
Energi kalor
Energi kimia
Energi cahaya
Energi listrik
Energi kalor
Energi listrik
Energi kimia
1
1
. . ! + . .. = . . ! ! + . .. !
2
2
C. DAYA
Daya adalah usaha atau perubahan energi setiap satuan waktu
2. &
=
= 2.
=
Energi listrik
Energi bunyi
Energi
mekanik
D. PESAWAT SEDERHANA
Pesawat sederhana berfungsi untuk mempermudah usaha bukan
untuk memperkecil usaha
Energi kalor
= 5 = 53
Energi kalor
Contoh
Lampu, senter
Setrika listrik, kompor listrik,
solder, lampu
Kipas angin, motor listrik,
jam tangan, jam dinding
Pengisian aki
Mikrofon, organ, dan alat
musik lainnya
sederhana
akan
diperoleh
0
2
2 :; = 0 :<
F = kuasa (N)
w = berat beban (N)
lF = lengan kuasa (m)
lw = lengan beban (m)
l = lF + lw
Keuntungan mekanis:
89 =
0 :;
=
2 :<
14
Tuas berfungsi memperbesar gaya, sehingga usaha lebih mudah
dilakukan, tetapi tidak mengurangi usaha yang harus dilakukan
b. Tuas kelas kedua; kuasa dan beban berada pada sisi yang sama
dari titik tumpu, dan beban lebih dekat ke titik tumpu daripada
kuasa. Contoh : catut, pembuka botol, dan stapler, gerobak pasir
c. Tuas kelas ketiga; beban dan kuasa berada pada sisi yang sama
dari titik tumpu, tetapi kuasa lebih dekat ke titik tumpu daripada
beban. Contoh: sapu
2. Katrol
Katrol berfungsi mengangkat benda dengan mudah. Cara kerja
katrol sama dengan prinsip tuas.
a. Katrol tunggal tetap
Fungsi: mengubah arah gaya
KM = 1, sehingga F = w
O = titik tumpu
OA = lengan kuasa
OB = lengan beban
Rumus usaha:
W = beban x kenaikan beban
W = w x Sw
b. katrol tunggal bergerak
Fungsi: memperbesar gaya, kuasa
KM = 2, sehingga F = w
Rumus usaha:
W = beban x kenaikan beban
W = w x Sw
O = titik tumpu,
OA = lengan beban
OB = lengan kuasa
Untuk sistem katrol (takal) yaitu sistem yang terdiri dari beberapa
buah katrol maka keuntungan mekanis takal sama dengan banyak
tali penanggung beban.
3. Bidang Miring
Bidang miring adalah suatu permukaan miring yang penampangnya
berbentuk segitiga.
Rumus:
0. = 2. &
Keuntungan mekanis:
89 =
0 &
=
2
fisikareview.wordpress.com
15
BAB 9. TEKANAN
A. TEKANAN PADA ZAT PADAT
Tekanan adalah gaya per satuan luas bidang di mana gaya tersebut
bekerja
Rumus:
P=
2. Bejana Berhubungan
Jika bejana berhubungan diisi zat cair sejenis maka tinggi
permukaan zat cair akan sama
Jika bejana berhubungan diisi zat cair tidak sejenis maka tinggi
permukaan zat cair tidak sama
F
A
Dengan:
2
P = tekanan (N/m ) atau Pa
F = gaya tekan (N)
2
A = luas bidang tekan (m )
5
Rumus:
atau
.h = .h
1
Dengan:
3
3
1 = massa jenis cairan 1 (kg/m ) (g/cm )
3
3
1 = massa jenis cairan 2 (kg/m ) (g/cm )
h1 = tinggi zat cair 1 dari bidang batas titik (cm)
h2 = tinggi zat cair 2 dari bidang batas titik (cm)
3. Hukum Archimedes
Setiap benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam
zat cair akan mendapat gaya ke atas(FA) sebesar berat zat cair yang
didesak oleh benda itu
Rumus:
Rumus:
> = . ..
> = '.
Dengan:
P = tekanan hidrostatis di titik A (Pa)
3
= massa jenis cairan (kg/m )
2
g = percepatan gravitasi (m/s )
h = kedalaman (m)
3
S = berat jenis (N/m )
1. Hukum Pascal
Hukum Pascal dikemukakan oleh Blaise Pascal yang berbunyi:
Tekanan yang diberikan kepada zat cair dalam ruang tertutup akan
diteruskan ke segala arah dengan sama besar
= wu wa =
.g V
Dengan:
FA = gaya angkat ke atas pada benda (N)
Wu = berat benda di udara
Wa = berat benda di dalam zat cair (N)
3
= massa jenis cairan (kg/m )
2
g = percepatan gravitasi bumi (m/s )
3
Va = volume benda yang tercelup (m )
Dengan adanya gaya angkat ke atas pada benda, maka benda dapat
terapung, melayang, dan tenggelam
a. Benda terapung; benda < cairan
b. Benda melayang; benda = cairan
c. Benda tenggelam; benda > cairan
Ingat: untuk benda melayang atau terapung berlaku
0 = 2=
P
F
F
1
2
A
A
atau
F
F
1
2
= d
d
2
1
2
2
fisikareview.wordpress.com
16
Rumus Barometer raksa terbuka:
?@ = A76
3. Hukum Boyle
Robert Boyle menyatakan bahwa:
hasil kali tekanan dan volume gas dalam ruang tertutup adalah
konstan
E F.
100
= G76 HI * 100
Rumus:
Dimana:
Pudara = tekanan udara (cmHg)
h = ketinggian tempat (m)
2. Tekanan Gas Dalam Ruang Tertutup
Manometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan
udara di dalam ruang tertutup
a. Manometer zat cair terbuka
J = ( + .
J = ( .
J = ( +
J = (
J = GI F.
c. Manometer Air Terbuka
J = AL +
E F.
13,6
fisikareview.wordpress.com
K = ! K!
17
Puncak
Dasar
Bukit
Lembah
Amplitudo
B,F
D,H
ABC, EFG
CDE, GHI
BB, DD, FF, HH
A C E , E G I
B F (puncak ke puncak)
D H (dasar ke dasar)
b. Gelombang Longitudinal
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya
sejajar terhadap arah rambatannya.
Contoh: gelombang pada slinki dan gelombang bunyi.
t
=
n
n
S=
t
1
=
f
Dengan:
T = periode (s)
f = frekuensi (1/s) (Hz)
t = waktu yang diperlukan untuk melakukan sejumlah getaran (s)
n = jumlah getaran dalam waktu t sekon
B. GELOMBANG
Gelombang adalah getaran yang merambat. Dalam perambatannya
gelombang memindahkan energi dari satu tempat ke tempat lain,
sedangkan medium yang dilaluinya tidak ikut merambat.
Menurut mediumnya gelombang dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Gelombang mekanik; gelombang yang dalam perambatannya
memerlukan medium perantara.
Contoh: gelombang bunyi, gelombang pada tali, gelombang air.
b. Gelombang elektromagnetik; gelombang yang dapat merambat
di ruang hampa/tanpa medium.
Contoh: cahaya, gelombang radar, gelombang radio.
Menurut arah rambatnya, gelombang dapat dibagi menjadi dua,
yaitu:
a. Gelombang Transversal
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya
tegak lurus terhadap arah rambatannya.
Contoh: gelombang pada tali, gelombang cahaya, gelombang
permukaan air.
fisikareview.wordpress.com
t
n
S=
n
t
1
f
=
&
=
= . f
18
C
C
C
C
C
C
C
C
:
:
:
:
:
:
:
:
1
:
oktaf
=
=
=
=
=
=
=
=
2
24
27
30
32
36
40
45
48
:
:
:
:
:
:
:
:
:
3
kuint
24
24
24
24
24
24
24
24
:
=
=
=
=
=
=
=
=
4
1
9
5
4
3
5
15
2
:
kuart
:
:
:
:
:
:
:
:
1
8
4
3
2
3
8
1
prime
sekunde
terts
kuart
kuint
sext
septime
oktaf
5 DIHAPAL!!!
terts
C. HUKUM MARSENNE
Menurut Marsenne, faktor faktor yang mempengaruhi frekuensi
bunyi seutas senar atau dawai:
1. Panjang senar; semakin panjang senarnya semakin rendah
frekuensinya
2. Luas penampang; semakin besar luas penampangnya, semakin
rendah frekuensinya
3. Massa jenis senar; semakin besar massa jenisnya, semakin
rendah frekuensinya
4. Tegangan senar; semakin besar tegangan senar, semakin tinggi
frekuensinya
Rumus Marsenne
3
fisikareview.wordpress.com
S=
1
X
2 . W
19
E. PEMANTULAN BUNYI
1. Hukum Pemantulan Bunyi
a. Bunyi datang, bunyi pantul dan garis normal terletak pada satu
bidang datar.
b.
& 2[
=
F. EFEK DOPPLER
Efek Doppler adalah efek berubahnya frekuensi yang terdengar oleh
pendengar karena gerak sumber bunyi atau pendengar. Jika sumber
bunyi mendekati pendengar, maka pendengar akan menerima
getaran yang lebih banyak sehingga frekuensi bunyi lebih tinggi.
Sebaliknya, jika sumber bunyi menjauhi pendengar, pendengar akan
menerima getaran lebih sedikit sehingga frekuensi bunyi lebih
rendah, tetapi frekuensi asal tidak berubah.
fisikareview.wordpress.com
20
Bagian-bagian cermin cekung
"\L
]
fisikareview.wordpress.com
Keterangan:
M = R = 2f = pusat kelengkungan cermin, jari-jari
F = titik fokus, titik api
O = titik pusat bidang cermin
Ruang I diantara O dan F
Ruang III > OM
Ruang II diantara F dan M
Ruang IV di belakang cermin
Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung
1. sinar datang sejajar dengan sumbu utama cermin, dipantulkan
melalui titik fokus
2.
3.
21
2. Sinar datang menuju titik fokus, dipantulkan sejajar sumbu
utama cermin
Indeks bias
1,0000
1,0003 = 1
1,33 = 4/3
1,5 1,9
2,42
9=`
&K
K
`=
&
S=
&. &
& + &
&. S
&=
& S
&. S
& =
&S
Keterangan:
f = fokus cermin
s = jarak benda ke cermin
h = tinggi bayangan
Perjanjian tanda pada cermin
s bertanda + jika benda terletak di depan cermin (benda nyata)
s bertanda jika benda terletak di belakang cermin (benda maya)
s bertanda + jika bayangan di depan cermin (bayangan nyata)
s bertanda jika bayangan di belakang cermin (bayangan maya)
f dan R bertanda + untuk cermin cekung
f dan R bertanda untuk cermin cembung
B. PEMBIASAN CAHAYA (REFRACTION)
Pembiasan adalah peristiwa pembelokan cahaya pada saat
mengenai bidang batas antara dua medium yang berbeda
kerapatannya.
Y=
Keterangan:
8
c = cepat rambat cahaya dalam vakum/udara (3 10 m/s)
n1 = indeks bias medium 1
n2 = indeks bias medium 2
1 = panjang gelombang pada medium 1
2 = panjang gelombang pada medium 2
v1 = cepat rambat gelombang pada medium 1
v2 = cepat rambat gelombang pada medium 2
Ketika cahaya melewati dua medium yang berbeda, selain
mengalami pembiasan, cahaya juga mengalami pemantulan
2. Pemantulan Sempurna
Keterangan:
o
(1) Sinar datang tegak lurus (sudut datang 0 ) dari air ke udara,
tidak dibiaskan tetapi diteruskan
(2) Sinar datang dari air ke udara dibiaskan menjauhi garis normal
o
(3) Sinar datang dari air ke udara, dibiaskan maksimum 90 . Sudut
datang ini disebut sudut kritis (sudut batas).
(4) Sinar datang lebih besar dari sudut kritis, tidak mengalami
pembiasan lagi, tetapi mengalami pemantulan sempurna.
3. Syarat terjadinya pemantulan sempurna
1. Sinar harus datang dari medium lebih rapat ke medium kurang
rapat.
2. Sudut datang harus lebih besar dari sudut kritis (ik)
0
fisikareview.wordpress.com
22
S=
9=`
_
2
&K
K
`=
&
S=
&=
& =
&. &
& + &
&. S
& S
&. S
&S
6. Kekuatan Lensa
fisikareview.wordpress.com
=
1
100
=
SGI SGI
SJa
1 1 1
1
+ + + +
S S! S"
Sb
Ja = + ! + " + b
Keterangan:
f = fokus lensa
s = jarak benda ke lensa
23
Kornea mata
(cornea)
Iris
Pupil
Lensa mata
Retina
Aqueous
humour
Otot siliar
(Ciliary muscle)
Saraf mata
(Optic nerve)
100 100
&
Lensa
Aperture (diafragma)
Film
Memfokuskan objek
Mengatur banyaknya cahaya yang masuk
Tempat jatuh bayangan yang difokuskan
fisikareview.wordpress.com
C. SLIDE PROYEKTOR
Slide proyektor digunakan untuk memproyeksikan sebuah benda
diapositif sehingga diperoleh bayangan nyata, terbalik dan
diperbesar pada layar.
D. LUP (KACA PEMBESAR)
- Lup adalah lensa cembung yang dapat dipakai untuk melihat
benda yang sangat kecil karena lup memiliki perbesaran anguler
- Perbesaran anguler (Ma) adalah perbandingan ukuran anguler
yang dilihat oleh alat optik () dengan yang dilihat oleh mata
telanjang (0)
- Untuk melihat bayangan pada lup dengan jelas benda harus
diletakkan di antara O dan F atau di ruang I
- Sifat bayangan yang dihasilkan lup : maya, tegak, dan diperbesar
- Penggunaan normal sebuah lup adalah untuk mata berakomodasi
maksimum
24
- Perbesaran Lup untuk emetrop (PP = 25 cm atau 30 cm, PR = ~)
Tanpa akomodasi
9 =
S
Akomodasi maksimum
9 =
+1
S
E. MIKROSKOP
- Mikroskop dipakai untuk melihat benda yang sangat kecil dan
memiliki perbesaran anguler yang lebih besar dari lup
- Terdiri dari dua lensa cembung, yaitu lensa objektif (dekat ke
benda) dan lensa okuler (dekat ke mata)
- Jarak fokus okuler (fok) lebih besar dari jarak fokus lensa objektif
(fob)
S(3 > S(a
- Letak benda harus di antara fob dan 2f0b
S(a < &(a < 2S(a
- Sifat bayangan pada lensa objektif : nyata, terbalik, diperbesar
- Sifat bayangan pada lensa okuler : maya, tegak, diperbesar
- Sifat bayangan akhir oleh mikroskop : maya, terbalik, diperbesar
Rumus Mikroskop
9 = 9(a 9(3
&(a
9(a =
&(a
9(3 =
9(3 =
77
g
atau
+1
S
fisikareview.wordpress.com
25
Rumus Perbesaran Anguler Teropong
S(a
9=
S(3
Panjang Teropong (d)
[ = S(a + S(3
fok bertanda () karena lensa okuler
adalah lensa cekung
G. PERISKOP
Sebuah periskop terdiri atas satu lensa positif (cembung) sebagai
objektif dan dua prisma siku-siku sama kaki serta satu lensa positif
sebagai okuler. Periskop biasanya digunakan pada kapal selam untuk
mengintai kapal-kapal musuh atau melihat benda-benda di atas
permukaan laut.
fisikareview.wordpress.com
26
fisikareview.wordpress.com
27
Muatan listrik yang diperoleh dengan cara menggosok sangat kecil.
Untuk memperoleh muatan listrik yang sangat besar digunakanlah
generator Van de Graff. Alat ini bekerja berdasarkan gesekan yang
dapat menimbulkan induksi listrik.
2. Distribusi Muatan
Pada permukaan luar konduktor berongga
distribusi muatan listrik terpusat pada
lengkung yang tajam.
D. HUKUM COULOMB
1. Gaya Coulomb
Besarnya gaya tarik-menarik atau tolak menolak antara dua muatan
listrik sebanding dengan besarnya muatan listrik masing-masing dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak pisah antara kedua
muatan tersebut.
2 = h.
Dengan:
F
Q1, Q2
R
k
!
i!
2. Medan listrik
Medan listrik adalah daerah di sekitar suatu muatan listrik yang
masih dipengaruhi oleh gaya listrik atau gaya coulomb.
Arah Medan listrik adalah menjauhi muatan positif dan mendekati
muatan negatif seperti pada gambar berikut:
E. POTENSIAL LISTRIK
1. Potensial listrik
Potensial listrik adalah energi potensial per satuan muatan listrik.
K =
Dengan:
V = potensial listrik (Volt) (V)
W = energi potensial listrik (J)
Q = muatan listrik (C)
2. Aliran Muatan Listrik
fisikareview.wordpress.com
28
_
_!
_"
K ; K! =
K ; K" =
K
_
_
_
b. Susunan paralel
k=
= Y. m
l
Dimana:
I = kuat arus listrik (ampere) (A)
n = jumlah elektron
Q = muatan listrik (coulomb) (C)
-19
e = muatan elementer = 1,6 10 coulomb
t = selang waktu (sekon) (s)
B. HUKUM OHM
Tegangan (V) pada komponen listrik sebanding dengan kuat arus
listrik (I) yang mengalir melalui komponen tersebut asalkan suhu
komponen dijaga tetap
K = k. _ $$n k =
K
_
W
1k?3 = 1k3?
D. SUSUNAN RANGKAIAN HAMBATAN LISTRIK
a. Susunan seri
1
1
1
1
=
+
+
+
_ _ _! _"
K = K = K! = K"
1 1 1
: : :
_ _! _"
_
_
_
k ; k! =
k ; k" =
k
_
_!
_"
q = q + q! + q" +
i = i + i! + i" +
2. Susunan paralel
fisikareview.wordpress.com
q = q = q! = q"
1
1 1 1
= + + +
i i i! i"
29
G. JEMBATAN WHEATSTONE
Syarat supaya rangkaian merupakan jembatan wheatstone adalah:
hasil kali dua resistor yang saling berhadapan sama besar
2. Voltmeter
adalah alat yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik dan
biasanya dihubungkan paralel dengan rangkaian yang akan diukur
besar tegangan listriknya.
fisikareview.wordpress.com
30
2. Sel Sekunder
Sel sekunder adalah sel listrik yang dapat dimuati ulang ketika
muatannya telah habis (reaksi kimia dalam sel dapat dibalikkan).
a. Sel Timbal Asam = Akumulator = Aki
Anoda (kutub positif) = timbal berlapis timbal dioksida
Katoda (kutub negatif) = timbal (Pb)
Elektrolit (cairan dalam sel) = asam sulfat encer
c. Sel Alkalin
Anoda (kutub positif) = seng (Zn)
Katoda (kutub negatif) = mangan dioksida (MnO2)
Elektrolit (cairan dalam sel) = Kalium hidroksida (KOH) dan seng
oksida (ZnO)
Depolarisator (zat pelindung elektrolit) = mangan dioksida
(MnO2) dicampur serbuk karbon
Memiliki daya tahan jauh lebih baik dari batere biasa
fisikareview.wordpress.com
31
_=
=
= k! . _.
K!
.
_
Dengan:
W = energi listrik (J)
Q = muatan listrik (C)
t = waktu (s)
V = tegangan (V)
R = hambatan ()
Jika lampu dipasang pada tegangan yang lebih kecil dari yang
tertulis, maka daya lampu menjadi:
K !
= A E .
K
Pp = daya lampu yang terpasang
Pt = daya lampu yang tertulis
Vp = tegangan yang terpasang
Vs = tegangan yang tertulis
Pengaman Lisitrik atau Sekering
Sekering terbuat dari kawat pendek dan tipis yang memiliki titik cair
rendah. Kawat tersebut akan cair dan putus jika dilalui arus yang
melebihi batas tertentu, sehingga rangkaian utama akan putus dan
arus listrik berhenti mengalir.
Fungsi sekering: membatasi arus yang mengalir pada penghantar
Sekering akan putus bila dalam rangkaian listrik terjadi:
- hubungan singkat (korsleting)
- Kelebihan beban
E. BIAYA ENERGI LISTRIK
Harga langganan listrik dihitung berdasarkan banyaknya energi listrik
yang dipakai, dengan satuan energinya dalam kilowatt jam (kWh).
Alat ukur energi listrik yang dipasang PLN kepada pelanggan disebut
meteran listrik.
B. DAYA LISTRIK
Daya listrik adalah besarnya energi listrik tiap satuan waktu.
Rumus:
=
K!
= K. k
= k! . _
=
K!
_
x=
(?
100%
b
Qkalor
. = . . w
K. k. = . . w
k! . _. = . . w
K!
. = . . w
_
m = massa (kg)
T = perubahan suhu
o
c = kalor jenis (kal/g C)
D. PERALATAN LISTRIK
Jika sebuah lampu bertuliskan 100 W, 220 V, ini berarti:
Lampu akan menyerap daya 100 W jika dipasang pada tegangan
220 V.
Tegangan yang tertulis pada lampu menunjukka tegangan
maksimum yang boleh diberikan pada lampu.
Jika lampu dipasang pada tegangan yang lebih besar dari yang
tertulis maka lampu akan putus.
Jika lampu dipasang pada tegangan yang lebih kecil dari yang
tertulis maka lampu akan menyala redup.
Hambatan lampu bersifat konstan dan dapat dihitung dengan
menggunakan rumus daya listrik yaitu:
fisikareview.wordpress.com
32
Domain
3. Mengaliri Arus
Jika sebuah besi dililiti kawat berisolasi kemudian kawat dialiri arus
listrik searah (DC), maka besi akan menjadi magnet. Bila arus listrik
diputus maka sifat magnetnya hilang kembali.
Magnet elementer :
1. Bahan magnet tersusun dari magnet-magnet elementer yang
membentuk sebuah domain.
2. Pada bahan magnetik, magnet elemeter tersusun secara teratur.
Sedangkan pada bahan nonmagnetic magnet elementer
tersusun secara acak.
3. Pada bahan magnet lunak, magnet elementernya mudah diputar
sehingga mudah dijadikan magnet. Sedangkan pada bahan
magnet keras magnet elementernya sukar diputar sehingga
sukar dijadikan magnet.
4. Jika sebuah magnet batang dipotong-potong menjadi bagian
yang pendek, maka bagian yang pendek juga bersifat magnet
yang memiliki kutub utara dan selatan
5. Magnet dapat rusak atau hilang sifat kemagnetannya. Penyebab
hilangnya sifat kemagnetan antara lain:
- Dipukul-pukul
- Dipanaskan atau dibakar
- Dialiri arus bolak-balik atau AC
C. CARA MEMBUAT MAGNET
1. Induksi
Jika sebuah besi didekatkan pada sebuah magnet permanen (tanpa
menyentuh), maka besi tersebut akan menjadi magnet juga. Kutub
magnet induksi selalu berlawanan dengan kutub magnet permanen.
Jika magnet permanen dijauhkan maka kemagnetan besi akan
hilang.
2. Menggosok
Bahan magnetik dapat dijadikan magnet dengan cara menggosok
ujung magnet permanen dengan arah yang tetap. Ujung terakhir
yang digosok menjadi kutub magnet yang berlawanan dengan ujung
magnet permanen yang digunakan untuk menggosok.
fisikareview.wordpress.com
33
2. Medan Magnet di Sekitar Kumparan
Kumparan atau solenoida adalah penghantar berisolasi yang
digulung dan dialiri arus listrik
G. GAYA LORENTZ
Gaya Lorentz adalah gaya yang dialami kawat berarus yang terletak
dalam medan magnet.
2 = r|
3. Elektromagnet
Elektromagnet adalah kumparan yang didalamnya diberi inti besi
lunak
Cara memperbesar kemagnetan:
Memperbanyak jumlah lilitan
Memperbesar kuat arus listrik
Mengganti inti dengan bahan yang lebih bersifat magnetik
3. Inklinasi
- Inklinasi adalah sudut yang dibentuk oleh jarum kompas dengan
garis mendatar.
- Inklinasi positif; jika kutub utara jarum kompas menunjuk ke
bawah
- Inklinasi negatif; jika kutub utara jarum kompas menunjuk ke
atas
- Khatulistiwa magnet bumi; tempat-tempat yang mengelilingi
bumi dengan inklinasi nol
0
- Kutub magnet bumi; tempat yang inklinasinya 90
fisikareview.wordpress.com
2=
}L r r!
.
2~$
-2
34
Persamaan trafo
K
=
K
=
x=
100%
D. INDUKTOR RUHMKORFF
Induktor Ruhmkorff adalah suatu alat yang digunakan untuk
menghasilkan tegangan yang sangat tinggi dari arus searah yang
bertegangan rendah. Induktor ini terdiri dari kumparan primer,
kumparan sekunder dan inti besi. Jumlah lilitan sekunder jauh lebih
banyak dari pada jumlah lilitan pad kumparan primer. Sumber
tegangan primer menggunakan baterai. Supaya pada kumparan
terjadi perubahan garis gaya magnetik maka dipasang sebuah
interuptor. Interuptor berfungsi memutus dan menghubungakan
arus listrik.
fisikareview.wordpress.com
35
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Planet
Merkurius
Venus
Bumi
Mars
Jupiter
Saturnus
Uranus
Neptunus
Kala rotasi
Kala revolusi
59 hari
243 hari
23,9 jam
24,6 hari
9,8 jam
10,7 jam
17,24 jam
15,8 jam
88 hari
225 hari
365 hari
1,9 tahun
11,9 tahun
29,5 tahun
84 tahun
164,8 tahun
b. Peredaran Planet-planet
Revolusi; peredaran planet mengelilingi matahari. Penyebab
revolusi adalah gaya gravitasi matahari
Orbit; garis edar atau lintasan planet dalam mengelilingi
matahari
Bidang edar; bidang datar tempat beredarnya planet
mengelilingi matahari. Bidang edar planet bumi disebut bidang
ekliptika
Arah peredaran planet dalam berevolusi jika dilihat dari kutub
utara bumi adalah berlawanan dengan arah putaran jarum jam
Kala revolusi; waktu yang diperlukan planet untuk melakukan
satu kali revolusi
fisikareview.wordpress.com
_
"
! !
_! "
36
4. Gerhana Bulan
Jika sinar matahari yang menuju bulan terhalang oleh Bumi maka
terjadilah gerhana bulan. Gerhana bulan total terjadi di daerah
umbra sedangkan gerhana bulan sebagian terjadi di daerah
penumbra
Belahan Bumi
Utara
Musim semi
Musim panas
Musim gugur
Musim dingin
Belahan Bumi
Selatan
Musim gugur
Musim dingin
Musim semi
Musim panas
2. Rotasi Bumi
Rotasi adalah perputaran bumi pada porosnya. Arah rotasi adalah
dari barat ke timur. Kala rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4 detik
(24 jam).
Akibat rotasi bumi:
1. Pergantian siang dan malam
2. Terjadi gerak semu harian matahari
3. Terjadinya perbedaan waktu
4. Bumi pepat pada kedua kutubnya
5. Perbedaan percepatan gravitasi bumi
6. Pembelokan arah angin
7. Pembelokan arus laut
E. BULAN
Bulan merupakan satelit bumi
Bulan disebut sebagai benda gelap karena tidak dapat
memancarkan cahaya sendiri, cahaya yang nampak dari bulan
berasal dari pantulan cahaya matahari
Gaya gravitasi bulan sekitar 1/6 gaya gravitasi bumi
Bulan tidak mempunyai angkasa sehingga suhu permukaan
bulan mengalami perubahan secara cepat dan menyolok. Selain
itu bunyi tidak dapat merambat di bulan.
1. Gerakan Bulan
Bulan melakukan 3 jenis gerakan
- Berotasi pada porosnya
- Berevolusi mengelilingi bumi
- Bersama-sama bumi mengelilingi matahari
2. Penanggalan
Satu bulan sideris: waktu yang diperlukan oleh bulan untuk satu
kali berevolusi mengelilingi bumi yaitu selama 27 hari.
"
3. Posisi Bulan
Aspek konjungi: kedudukan matahari, bumi dan bulan pada satu
garis lurus dengan bulan di antara matahari dan bumi
Aspek oposisi: kedudukan matahari, bumi dan bulan pada satu
garis lurus dengan bumi di antara matahari dan bulan
Fase bulan dalam satu periode sinodik (29,5 hari) adalah:
Bulan baru sabit perbani awal benjol purnama
benjol perbani akhir sabit bulan baru
fisikareview.wordpress.com
5. Gerhana Matahari
Jika sinar matahari yang menuju bumi terhalang oleh bulan maka
terjadilah gerhana matahari
Bagian bumi yang terletak di daerah umbra mengalami gerhana
matahari total
Bagian bumi yang terletak di daerah penumbra mengalami
gerhana sebagian
Bagian bumi yang terkena lanjutan bayang-bayang umbra
mengalami gerhana matahari cincin atau gelang