Professional Documents
Culture Documents
DG membutuhkan ptoteksi dari short circuit dan kondisi abnormal yang dapat
menyebabkan kerusakan pada Generator, Kondisi abnormal pada jaringan dapat berpangeruh
pada DG seperti : eksitasi berlebih, overvoltage, arus tak seimbang, dan frekuensi abnormal
dan stress pada poros torsi dikarenakan penggunaan recloser pada jaringan. Harus
diperhatikan bahwa kerusakan pada DG dapat mempengaruhi sistem jaringan atau sistem
konsumen karena diakibatkan oleh kesalahan pada arus atau perubahan skema proteksi.
Interkoneksi
Proteksi DG terdiri dari PCC dan trafo interkoneksi. Tujuan dari proteksi interkoneksi
adalah untuk melindungi jaringan listrik dari unit DG pada saat pengoperasian paralel
antara DG dengan jaringan listrik.
Generator
Proteksi generator dipasang pada sisi generator pada PCC dan melindungi DG dari
kesalahan internal dan kondisi pengoperasian yang abnormal.
Peralatan yang membutuhkan proteksi
Banyak peralatan yang akan membutuhkan pemasangan DG untuk menyesuiakan diri
pada area tertentu. Peralatan yang menyediakan persyaratan yang detail pada area
berikut ini:
Konfigurasi lilitan pada trafo interkoneksi
Persyaratan umum dari relay interkoneksi berkelas umum
Persyaratan CT dan VT
Persyaratan proteksi fungsional (81 O/U,27 dan 59)
Pengaturan pada beberapa bagian interkoneksi
Kecepatan operasi
Faktor yang mempengaruhi proteksi DG
Sumber energi yang berbeda beda mungkin digunakan tetapi skema antar muka yang
digunakan oleh DG yang nantinya akan mengakibatkan dampak terbesar bagi proteksi
sistem distribusi.
Tipe-tipe DG
1. Generator tradisional
Generator tradisional didasarkan pada mesin pembakaran dan kemudian dibagi
kedalam: turbine berkecepatan rendah, mesin disel bolak balik, dan mikroturbin.
2. Generator non tradisional
Generator non tradisional dibagi kedalam: peralatan elektrokimia (seperti sel bahan
bakar), peralatan penyimpanan (baterai, roda gila,dll) dan peralatan terbarukan (PV,angin,
mikrohidro kecil).
Pengaruh dari Elektronika Daya
Inverter elektronika daya mampu untuk mengkonversi energi dari bermacam macam
sumber seperti frekuensi bervariabel (angin), frekuensi tinggi (turbin), dan energi
langsung (PV dan sel bahan bakar). Inverter berbasis DG umumnya di anggap
berdaya rendah oleh standar peralatan dari 1KW sampai beberapa MW.
DG (Distributed Generation) atau Pembangkit Terdistribusi (PT) merupakan
pembangkit listrik berskala kecil yang pada umumnya terdistribusi sepanjang power system
serta dapat membantu kinerja dari pembangkit listrik berskala besar. Cara mengkoneksi atau
instalasi daripada trafo memberikan keuntungan dan kerugian pada system dari segi
pensuplaian daya maupun system proteksinya. Maslah proteksi pada DG antara lain:
1. Short Circuit Current
2. Islanding, merupakan suatu kondisi dimana DG terisolasi pada suatu porsi beban
tertentu. Penyebab terjadinya Islanding:
Gangguan yang dideteksi oleh utilitas
Kebocoran dari suplai utilitas normal menyebabkan kerusakan komponen
Utility switching dari sistem distribusi dan beban-beban
Disconnect disengaja untuk melayani baik disebuah titik pada utilitas atau
pada service intrance (pintu masuk layanan)
Human error atau kerusakan berbahaya
Gangguan alam
Akibatnya tegangan dan frekuensi yang terhubung dengan konsumen yang terhubung
ke island tidak dapat dikontrol, proteksi pada island sulit dideteksi.
DG terhubung paralel pada keadaan normal yang mana dapat menyebabkan islanding
yang tidak diharapkan ketika koneksi terputus. Perhatian utama yang diakibatkan adanya
islanding yang tidak diharapkan adalah keselamatan pekerja salauran bertegangan dapat
terancam, keselamatan masyarakat dibahayakan, tegangan dan frekuensi tidak terkendali,
sistem perlindungan tidak terkoordinasi, serta sistem pembumian yang mungkin tidak sesuai
dengan yang diharapkan.
Teknik pendeteksian islanding dapat dilakukan dengan tekinik skema berbasis
komunikasi, deteksi aktif, deteksi pasif, dan zona non deteksi yang mana secara umum
teknik-teknik tersebut memanfaatkan tegangan dan / atau frekuensi sebagai parameter yang
diatur dan diamati.
Perlu adanya perhitungan ulang pada rating relay impedansi karena penambahan DG
menyebabkan perubahan nilai impedansi dan dapat meningkatkan resiko kesalahan pada
kerja dari relay impedansi apabila tidak segera ditanggulangi.
Aliran daya balik dapat terjadi ketika penambahan DG dilakukan pada sistem koneksi
radial tradisional yang sistem proteksinya hanya mampu mengatasi aliran daya balik satu
arah.
Penambahan DG juga berakibat adanya perubahan bentuk gelombang tegangan yang
menyebabkan pengaturan tegangan pada sisi beban tidak berjalan sesuai dengan yang
diharapkan.
Auto reclosure mungkin tidak akan bekerja sesuai dengan harapan apabila ada
penambahan DG karena sebelum adanya proses recloser, DG harus benar benar terputus
dari sistem. Apabila hal ini terjadi mungkin akan berakibat kesalahan pada sistem tidak
tertanggulangi serta ada perubahan pada frekuensi sistem distribusi karena tegangan yang
tidak seimbang.
Ferro resosnansi juga dapat terjadi akibat adanya penambahan DG. Ferro resonansi
berefek pada rusaknya peralatan pelanggan yangterhubung pada sistem.
Pembumian
Sebuah DG transformator terhubung dengan lilitan primer trafo yang tidak
dikebumikan, yang bertujuan untuk keperluan analisis terhadap peralatan (insulator, lightning
arrester, breakers etc) dalam mengatasi kondisi over voltage yang terjadi pada gangguan
antara penghantar line dan ground. Sebuah unit DG terhubung melalui pembumian pada trafo
delta-wye (atau terhubung wye tanpa pembumian), gangguan pembumian pada penghantar
line diakibatkan oleh arus yang mengalir melalui dua aliran line-ground. Gangguan-gangguan
yang terjadi pada penggunaan trafo DG sama seperti halnya gangguan-gangguan yang terjadi
pada trafo DC. Pada kondisi yang lain dapat dicontohkan pada beberapa konfigurasi trafo
ketika perangkat pembumian tidak terhubung dengan baik, sistem secara keseluruhan akan
gagal dalam melakukan pembumian.
Keamanan
Penambahan DR pada penyulang akan mengahasilkan kerusakan di dalam peralatan.
Pengoperasian proteksi peralatan yang tidak tepat dapat menyebabkan kondisi (unsafe) pada
peralatan. Pada tipe dan ukuran tertentu dari DR trafo yang terhubung delta, sinyal umpan
balik di dalam fasa yang berada dalam kondisi gangguan over voltage dapat disebabkan oleh
kerusakan pada peralatan pelanggan atau utilitas peralatan. Kerusakan ini akan
mengakibatkan kedua penggunaan peralatan dan pengoperasian di daerah pelanggan menjadi
tidak aman (unsafe).
Pendekatan Dampak DG
Suatu sistem sangatlah memerlukan berbagai macam pendekatan dalam penanganan
proteksinya ketika melakukan evaluasi terhadap dampak/dugaan yang berkaitan dengan
koneksi/hubungan DG. Pengaruh dari proteksi yaitu dapat memgembalikan sistem pada
kondisi normal. Untuk gangguan pada jaringan listrik dengan respon tertentu akan
menyebabkan terjadinya kondisi islanding --seperti halnya peralatan sistem UPS. Kecepatan
pemutusan pada alat-alat proteksi tergantung pada titik kritis pengisian yang dibutuhkan
(critical load needs). Gangguan lokal pada sistem hanya membutuhkan isolasi yang
penyusunannya tidak memakan porsi lebih pada sistem tersebut. Penambahan dari DG dapat
memberikan peningkatan sistem proteksi, yaitu peningkatan yang berhubungan dengan :
Studi Dampak
Dampak dari DG dalam sistem proteksi perlu dianalisa kembali dengan menyesuaikan
pada struktur pendekatan tertentu. Penerapan berbagai macam variasi dalam studi sangatlah
direkomendasikan dalam upaya menganalisa proteksi berbasis pada pembatasan penetrasi
yang sesuai dengan kapasitas, lokasi dan teknologi DG yang dibutuhkan. Studi ini dapat
menentukan strategi yang paling tepat dalam meningkatkan keamanan (proteksi) berdasarkan
pada pembatasan penetrasi. Hilangnya koordinasi antar sistem, tumpulnya sensitivitas deteksi
gangguan, gangguan fuse, aliran dua arah dan over voltage, perlu dilakukan studi kembali
sesuai dengan urutan-urutannya, sehingga sampai pembatas penetrasi dari DG pada suatu
keadaan sistem distribusi dapat dicapai.
Studi rugi
Studi rugi dapat dilakukan antar perangkat proteksi. Analisis hubungan arus singkat
dapat menentukan tingkat koordinasi terhadap dampak DG. Dalam pengoperasian normal,
perangkat proteksi dikoordinasikan, sehingga proteksi utama beroperasi sebelum proteksi
cadangan beroperasi. Interkoneksi DG dapat meningkatkan potensi terjadinya hubung
singkat. Melalui pengaturan koordinasi proteksi dan pengukurannya, lokasi dan jenis DG,
juga kondisi tak terkoordinasi dapat diketahui. Dalam situasi ini, cadangan akan beroperasi
sebelum primer beroperasi, sehingga dapat memutus energi ke beban saat terjadi gangguan.
Studi sensitivitas
Penambahan DG dapat mempengaruhi kegagalan arus lemah dari sub-stasiun utama.
Hal ini dapat mengubah kemampuan proteksi dalam "melihat" gangguan. Kegagalan arus
bergantung pada jenis, ukuran dan lokasi DG. Jenis koneksi DG perlu dipertimbangkan untuk
menentukan kontribusi utilitas dan gangguan arus pada DG yang digunakan dalam studi
sensitivitas.
Studi Gangguan Fuse
Sebuah strategi penghematan sekering digunakan sebagai utilitas untuk mendeteksi
gangguan sementara yaitu dengan sistem proteksi pemutus balik otomatis yang biasa dikenal
dengan nama auto-recloser. Di alam luar seringkali terjadi kesalahan yang bersifat sementara
,sehingga strategi ini dapat mencegah terjadinya gangguan permanen. Penambahan DG dapat
mempengaruhi koordinasi waktu antara re-closer dan sekering yang disebabkan oleh
perubahan arus gangguan (dari DG). Analisis perubahan gangguan arus dilakukan untuk
menentukan strategi penghematan sekering yang berpotensi mengakibatkan gangguan,
terputusnya sekering bertiup atau kegagalan koordinasi karena DG
Bi-directionality Studi
Diperkenalkannya sistem DG diharapkan dapat mengatasi proteksi atas gangguan balik yang
diakibatkan oleh tidak berfungsinya proteksi pada penyulang radial. Proteksi yang
sebenarnya tidak didesain untuk mengatasi energi balik yang dihasilkan dari sumber DG pada
penyulang. Skema proteksi yang sebenarnya membutuhkan peninjauan kembali untuk
mendapatkan aliran energi bi-directional.
Studi over voltage
Penambahan DG dapat mengakibatkan over-voltage sementara karena gangguan pembumian
(masalah grounding atau koneksi transformator yang berhubungan). Kondisi over tegangan
pada utilitas membutuhkan penanggulangan untuk melindungi DG. Masalah potensial lainnya
termasuk resonansi over-tegangan yang terjadi selama kondisi islanding dan over tegangan
mungkin timbul akibat injeksi daya DG tinggi. Pemilihan interkoneksi transformator perlu
dipertimbangkan sehubungan dengan memperhatikan pembumian DG dan kesalahannya.
Studi mode islanding
Munculnya DG yang dapat beroperasi pada mode islanding dalam masalah yang kompleks
yang memerlukan studi untuk menentukan pengaturan dan perubahan untuk ketepatan operasi
island sangatlah diperlukan. Operasi island akan berbeda dan mungkin akan memerlukan dua
pendekatan untuk perlindungan: (1) yang beroperasi secara paralel dengan utilitas dan (2)
beroperasi sebagai island. Pertimbangan metode islanding deteksi dan rekoneksi diperlukan
dalam analisis ini
Studi simulasi
Penyelidikan dampak DG dicapai melalui simulasi dengan menciptakan model rinci.
Persamaan hubung singkat digunakan untuk memodelkan karakteristik sumber DG
(generator sinkron, generator induksi dan generator berbasis elektronik). Salah satu alat-alat
listrik yang tersedia untuk penilaian dampak adalah paket CYMTCC dan software
CYMDIST. Sambungan transformator juga harus dimasukkan dalam model. Studie simulasi
yang dilakukan oleh Natural Resources Canada - CETC (9) menunjukkan bahwa:
1
2
3
Strategi proteksi untuk DG yang terintegrasi adalah untuk mendapat biaya serendah
mungkin dengan dampak minimal pada sistem yang telah ada. Satu peralatan yang patut
dipertimbangkan adalah penggunaan relay digital multifungsi yang mengkombinasikan
berbagai fungsi relay ke dalam satu kemasan single relay.
Deteksi unintentional islanding
Pendeteksian kerugian dari operasi parallel dilakukan dengan menetapkan over/under
frekuensi [81 O / I] dan over/under tegangan [27/59] "window (biasanya +/- 5%) di mana
DG diperbolehkan untuk beroperasi. Pada sebagian besar keadaan, tegangan dan frekuensi
akan dengan cepat keluar dari operasi normal saat operasi paralel terputus.
Transfer Trip (TT) mungkin diperlukan sebagai penanda peralatan komunikasi yang
diandalkan jika island dapat beroperasi dalam waktu tertentu. Untuk DG sinkron dan induksi
relay tegangan lebih instantenous [59I] dapat digunakan untuk mendeteksi islanding. Pilihan
lain adalah dengan menggunakan proteksi tingkat perubahan frekuensi [81R] untuk
mendeteksi islanding.
Deteksi kesalahan Back-Feed
Jika DG kapasitas yang lebih besar, relay proteksi fungsi 67, 21 dan 51V digunakan
untuk memberikan fase deteksi kesalahan back-feed. Untuk trafo interkoneksi yang tidak
dibumikan (grounded), relay tegangan lebih netral[ 59N,27n] menyediakan deteksi untuk
kesalahan suplai ground.
Deteksi kondisi kerusakan
Kondisi ketidakseimbangan arus yang disebabkan oleh konduktor terbuka atau fase
pembalikan pada rangkaian suplai utilitas dapat membuat generator DG ke level tinggi arus
sequence negatif. Untuk mencegah kemungkinan kerusakan generator dari arus sequence
negatif, digunakanlah relay arus-lebih sequence negatif [46]. Untuk proteksi dari fase
pembalikan (kebanyakan disebabkan selama restorasi) digunakanlah relay tegangan sequence
negatif [47].
Deteksi aliran daya tidak normal
Jika utilitas memiliki kebijakan bahwa DG tidak memasok arus ke utilitas (reverse
aliran daya), relay aliran searah [32] dapat digunakan untuk mendeteksi kondisi ini untuk
jumlah waktu yang telah ditentukan.
Restorasi
Setelah DG ke koneksi grid telah dipisahkan, sambungan dapat dikembalikan ke
operasi secara paralel penuh. Banyak utilitas menggunakan "instantenous" reclose praktis, di
mana pemutus dan rangkaian reclosers reenergize dilindungi tanpa penundaan yang
disengaja. Waktu operasi mekanik biasanya mengakibatkan delay efektif dari sekitar 150
sampai 200 ms dari pembukaan ke reclosing. Sebuah relay Sinkronisasi-check [25] dapat
digunakan untuk mengawasi reclosing dan menangani keadaan ketika DG dibawah kondisi
dead-bus" . Kondisi kedua adalah ketika DG sesuai dengan beban lokal. Sebuah relay
syncho-check yang lebih canggih diperlukan yang tidak hanya mengukur sudut fase tetapi
juga slip frekuensi dan perbedaan tegangan antara utilitas dan DG. Relay akan menangani
otomatis, manual dan mengawasi reclosing.
Skema Proteksi Sederhana dan lanjutan
Skema proteksi merupakan subbab dari metode proteksi sistem interkonesi pada DG.
Terdapat Sekma proteksi sederhana dan proteksi lanjutan. Pada Skema proteksi sederhana
hanya terdiri dari sistem pendeteksian yg rendah terhadap gangguan pada DG. Sedangkan
pada proteksi lanjutan ditambahankan komponen yang dapat meningkatkan deteksi arus
bahaya saat DG beroperasi. Proteksi yang ditambahkan pada proteksi lanjutan adalah Proteksi
arus lebih untuk kegagalan sistem dan ketidakseimbangan tegangan dan arus; proteksi
tegangan lebih.
SUMMARY