Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
membantu penyerapan kalsium. Ia membekalkan tenaga untuk tumbesaran otak dan mencegah
pembiakan bakteri berbahaya dalam susu bayi. Zat besi pula diperlukan bagi mengurangkan
risiko anemia enam hingga lapan bulan pertama selepas kelahiran dan kandungan bahan
istimewa itu membantu meningkatkan penyerapan zat besi.2
Sungguhpun begitu banyak manfaatnya ketika rutin ASI eksklusif si kecil. Namun,
bilangan ibu di Malaysia yang melakukannya tidak begitu memuaskan. Kajian Kesihatan dan
Morbiditi Kebangsaan ketiga, pada 2006 menunjukkan bilangan ibu yang memberi ASI kepada
anak mereka semakin meningkat.2
Malaysia memiliki angka kematian per 1000 penduduk dan angka kematian bayi yang
tinggi yaitu sekitar 5 untuk angka kematian per 1000 penduduk dan sebanyak 8 untuk angka
kematian bayi. Sedangkan negara yang memiliki angka kematian per 1000 penduduk dan angka
kematian bayi terendah dimilki oleh negara Singapura sebesar 4 untuk angka kematian per 1000
penduduk dan 2 untuk kematian bayi.3
Kajian mendapati bilangan wanita yang memberikan ASI eksklusif kepada bayi untuk
empat bulan pertama berkurang sebanyak 9.7 peratus. Malah, Malaysia antara negara di Asia
Tenggara paling rendah dari segi ASI eksklusif. Keputusan itu sangat membimbangkan.4
Pengerusi Persatuan Pemakanan Malaysia (NSM), Dr Tee E Siong, berkata penting ibu
memastikan bayi diberi makanan berkhasiat sejak dilahirkan. Katanya, teknik penyusuan yang
betul dapat mengurangkan risiko jangkitan penyakit berkaitan pemakanan di kalangan anak yang
sedang membesar. Amalan penyusuan berkenaan dapat memupuk tabiat baik untuk pemakanan
sihat yang menjadi asas gaya hidup sihat sepanjang hayat.4
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian di
Daerah Ketereh di mana pengambilan data dilakukan dengan wawancara langsung di klinik
kesihatan. Judul penelitian ini adalah Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu-Ibu
tentang ASI eksklusif di Daerah Ketereh, Kelantan, Malaysia.
I.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini, yaitu Gambaran tingkat pengetahuan, sikap, dan
perilaku ibu-ibu tentang ASI eksklusif di Daerah Ketereh, Kelantan, Malaysia
b. Data yang diperoleh diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak-pihak
yang memerlukan informasi berkaitan dengan data-data yang dikumpulkan.
c. Hasil penelitian diharapkan berguna sebagai masukan dalam melaksanakan
penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif.
d. Sebagai pertimbangan ilmiah bagi penelitian lain dengan topik yang sama di masa
yang akan datang.
2. Manfaat bagi peneliti
a. Dapat menambah wawasan keilmuan dan cakrawala pengetahuan peneliti.
b. Dapat menambah pengalaman dan pengembangan diri peneliti di bidang penelitian,
khususnya dalam penyelesaian studi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ASI merupakan makanan alamiah dan makanan terbaik yang dapat diberikan
oleh seorang ibu kepada anak yang baru dilahirkannya. Komposisinya sesuai untuk
pertumbuhan bayi selama 6 bulan pertama. ASI juga mengandung zat pelindung yang
dapat menghindarkan bayi dari berbagai penyakit.7
ASI merupakan makanan yang paling cocok bagi bayi karena mempunyai nilai
gizi yang paling tinggi dibandingkan dengan makanan bayi yang dibuat oleh manusia
ataupun susu yang berasal dari hewan seperti susu sapi, susu kerbau, atau susu
kambing. Pemberian ASI secara penuh sangat dianjurkan oleh ahli gizi diseluruh
dunia. Tidak satupun susu buatan manusia (susu formula) dapat menggantikan
perlindungan kekebalan tubuh seorang bayi.2
II.1.2. Produksi ASI
Payudara wanita dirancang untuk memproduksi ASI. Pada tiap payudara
terdapat sekitar 20 lobus (lobe), dan setiap lobus memiliki sistem saluran (duct
system). Saluran utama bercabang menjadi saluran-saluran kecil yang berakhir pada
sekelompok sel-sel yang memproduksi susu, disebut alveoli. Saluran melebar menjadi
penyimpanan susu dan bertemu pada puting susu.5
Pada seorang ibu yang menyusui dikenal 2 refleks yang masing-masing
berperan sebagai pembentukan dan pengeluaran air susu, yaitu refleks prolaktin dan
refleks let down.5
1
Refleks prolaktin
Menjelang akhir kehamilan, hormon prolaktin memegang peranan untuk
membuat kolostrum. Karena aktivitas prolaktin dihambat oleh hormon estrogen
dan progesteron yang memang kadarnya tinggi, jumlah kolostrum terbatas.
Setelah melahirkan, sehubungan dengan lepasnya plasenta dan kurang
melalui
medula
spinalis
dan
mesensephalon.
Hipotalamus
merangsang pengeluaran faktor-faktor yang memacu sekresi prolaktin. Faktorfaktor yang memacu sekresi prolaktin akan merangsang adenohipofise (hipofise
anterior) sehingga keluar prolaktin. Hormon ini merangsang sel-sel alveoli yang
berfungsi untuk membuat air susu. Kadar prolaktin pada ibu yang menyusui akan
menjadi normal 3 bulan setelah melahirkan sampai masa penyapihan anak dan
pada saat tersebut tidak ada peningkatan prolaktin walaupun ada isapan bayi,
namun pengeluaran air susu tetap berlangsung. Pada ibu yang melahirkan anak
tapi tidak menyusui, kadar prolaktin akan menjadi normal pada minggu kedua
sampai ketiga.5
Jika bayi lapar atau haus dan dia menyusu lebih sering dan lebih lama, maka
ibu akan memproduksi ASI lebih banyak. Jika ibu ingin meningkatkan produksi
ASI, maka dia harus membiarkan bayi menyusu lebih sering dan lebih lama untuk
beberapa hari. Jika bayi sedikit menyusu karena telah mengkonsumsi makanan
atau minuman lain, atau karena ibu jauh dari bayi untuk beberapa waktu atau ibu
ingin menyimpan ASI-nya, maka payudara akan memproduksi sedikit ASI.
Prolaktin lebih banyak diproduksi saat malam hari sehingga menyusui saat malam
2
yang membantu
menghentikan
pendarahan setelah persalinan. Selain itu bayi juga akan mendapatkan kolostrum
yang sangat bermanfaat baginya. Jam-jam pertama adalah saat terpenting
menjalin ikatan antara ibu dan anak. Menyusui segera setelah melahirkan akan
membuat ibu mencintai dan merawat bayinya. Ibu akan lebih mudah menyusui
untuk jangka waktu yang lama. Bila terjadi keterlambatan, walaupun hanya
beberapa jam, proses menyusui menjadi lebih sering gagal. Pemberian ASI
pertama bagi bayi tidak dimaksudkan untuk pemberian makan awal, tetapi lebih
pada pengenalan.5
II.1.3. Jenis ASI
Air susu ibu menurut stadium laktasi (masa mengeluran air susu) dibagi menjadi
tiga, yaitu sebagai berikut :
1
Kolostrum
Kolostrum merupakan cairan viscous kental dengan warna kekuningkuningan, lebih kuning dibanding dengan susu matur (ASI yang keluar pada hari
ke-14 sampai seterusnya). Kolostrum berwarna kuning keemasan disebabkan oleh
tingginya komposisi lemak dan sel-sel hidup. Kolostrum merupakan pencahar
(pembersih usus bayi) yang membersihkan mekonium sehingga mukosa usus bayi
yang baru lahir segera bersih dan siap menerima ASI. Kolostrum disekresikan
oleh kelenjar payudara dari hari pertama sampai hari keempat atau hari ketujuh.
Komposisi dari kolostrum ini dari hari ke hari selalu berubah.
Pada hari pertama dan kedua setelah melahirkan, tidak jarang kita
mendengar seorang ibu baru mengatakan, ASI saya belum keluar. Meskipun
ASI yang keluar pada hari pertama sedikit, tetapi volume kolostrum yang ada
dalam payudara mendekati kapasitas lambung bayi yang berusia 1-2 hari.7,8
Walaupun ASI yang keluar sedikit, bayi tetap disusukan karena isapan bayi
akan merangsang ujung saraf di daerah punting susu dan di bawah daerah yang
berwarna kecoklatan (areola). Rangsangan isapan bayi akan mengirimkan sinyal
ke bagian depan kelenjar hipofisis di otak untuk mengeluarkan hormon prolaktin.
Hormon prolaktin ini akan merangsang sel-sel di pabrik susu untuk membuat
ASI.7
Selain itu, isapan bayi juga akan merangsang bagian belakang kelenjar
hipofisis untuk membuat hormon oksitosin. Hormon oksitosin akan menyebabkan
sel-sel otot yang mengelilingi pabrik susu mengerut atau berkontraksi sehingga
ASI terdorong keluar dari pabrik ASI dan mengalir melalui saluran susu ke dalam
gudang susu yang terdapat di bawah areola. Volume kolostrum berkisar 150-300
ml/24 jam.7
Keuntungan kolostrum yaitu :7
1
Merupakan suatu pencahar yang ideal untuk membersihkan selaput usus bayi
yang baru lahir sehingga saluran pencernaan siap untuk menerima makanan.
Kadar protein terutama globulin (Gamma Globulin) tinggi sehingga dapat
bulan.
Mengandung vitamin A yang sangat tinggi.
Menyusui sebaiknya dilakukan segera setelah bayi lahir, dan setelah itu
setiap kali bayi menginginkannya. Beberapa alasan agar ibu menyusui bayinya
segera setelah lahir sebagai berikut : 7
1
2
berhenti.
Bayi yang disusui segera setelah lahir (60 menit setelah lahir) jarang
menderita infeksi dan keadaan gizinya dalam tahun pertama usianya jauh
ASI Matur.
ASI matur merupakan ASI yang diproduksi sejak hari ke-14 dan seterusnya
dengan komposisi yang relatif konstan. Pada ibu yang sehat dan memiliki jumlah
ASI yang cukup, ASI ini merupakan makanan satu-satunya yang paling baik bagi
bayi sampai umur enam bulan.5
mengkonsumsi 600 ml atau kurang dan ada pula yang lebih bahkan sampai 1 liter
selama 24 jam meskipun keduanya memiliki laju pertumbuhan yang sama.5
Keadaan kurang gizi pada ibu pada tingkat yang berat baik pada waktu hamil
maupun menyusui dapat mempengaruhi volume ASI. Produksi ASI menjadi lebih
sedikit yaitu berkisar antara 500-700 ml per hari pada 6 bulan pertama usia bayi, 400600 ml pada 6 bulan ke-2 dan 300-500 ml pada tahun ke-2 usia anak.5
II.1.5. Komposisi ASI
1
Sumber kalori utama dalam ASI adalah lemak. Kadar lemak dalam ASI
antara 3,5% - 4,5%. Walaupun kadar lemak dalam ASI tinggi, tetapi mudah
diserap oleh bayi karena trigliserida dalam ASI lebih dulu dipecahkan menjadi
asam lemak dan gliserol oleh enzim lipase yang terdapat dalam ASI. Kadar
kolesterol ASI lebih tinggi daripada susu tapi sehingga bayi yang mendapat
ASI seharusnya kadar kolesterol darah lebih tinggi, tetapi ternyata penelitian
Osborn membuktikan bahwa bayi yang tidak mendapatkan ASI lebih banyak
menderita jantung koroner pada usia muda. Diperkirakan bahwa pada masa
bayi diperlukan kolesterol pada kadar tertentu untuk merangsang pembentukan
enzim protektif yang membuat metabolisme kolesterol menjadi efektif pada
masa usia dewasa.1
b Karbohidrat
Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktose, yang kadarnya paling
tinggi dibanding susu mamalia lain (7%). Laktose mudah dipecah menjadi
glukose dan galaktose dengan bantuan enzim laktase yang sudah ada dalam
mukosa saluran pencernaan sejak lahir. Laktose mempunyai manfaat lain yaitu
mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan laktobasilus
bifidus.1
c Protein
Protein dalam susu adalah kasein dan whey. Kadar protein ASI sebesar
0,9% sampai 60% diantaranya adalah whey yang lebih mudah dicerna
dibanding kasein (protein utama susu sapi). Selain mudah dicerna, dalam ASI
terdapat dua macam asam amino yang tidak terdapat dalam susu sapi yaitu
Tabel II.1
Komposisi Kolostrum, ASI dan Susu Sapi Per 100 Gram 7
Gizi
Energi (Kal)
Protein (g)
Lemak (g)
Karbohidrat (g)
Kalsium (mg)
Fosfor (mg)
Besi (mg)
Vit A (SI)
Thiamin (mg)
Riboflavin (mg)
Niacin (mg)
Asam Askorbat
2
Susu
ASI (100 gr) Susu Sapi (100 gr)
77
65
1,1
3,5
4,0
3,5
9,5
4,9
33
118
14
93
0,1
240
140
0,01
0,03
0,04
0,17
0,2
0,1
5
1
bayi baru dapat membuat zat kekebalan sendiri yang cukup banyak sehingga
mencapai kadar protektif. Sedangkan apabila yang dibentuk oleh tubuh bayi
tersebut belum tercukupi maka akan terjadilah kesenjangan zat kekebalan pada
tubuh bayi tersebut.8
Kesenjangan ini akan hilang atau berkurang apabila bayi tersebut diberi ASI,
karena ASI merupakan suatu cairan hidup yang mengandung zat kekebalan yang
berfungsi untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi, bakteri, virus,
parasit, dan jamur. Bayi yang mendapat ASI biasanya lebih jarang menderita
suatu penyakit karena adanya zat protektif dalam ASI.8
Adapun yang termasuk zat protektif tersebut adalah :
a
Laktobasilus Bifidus
Laktobasilus bifidus berfungsi mengubah laktose menjadi asam laktat dan
asam asetat. Kedua asam ini menjadikan saluran pencernaan bersifat asam
sehingga dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri E
Coli yang sering menyebabkan diare pada bayi, shigela dan jamur.
Laktobasilus Bifidus mudah tumbuh cepat dalam susu bayi ,terutama bayi yang
mendapatkan ASI, karena ASI mengandung polisakarida yang berkaitan
dengan nitrogen yang diperlukan untuk pertumbuhan Laktobasilus Bifidus.
Susu sapi tidak mengandung faktor ini.8
Laktoferin
Laktoferin adalah protein yang berkaitan dengan zat besi. Konsentrasinya
dalam ASI sebesar 100 mg/100 ml tertinggi diantara semua cairan biologis.
Dengan mengikat zat besi, maka laktoferin bermanfaat untuk menghambat
pertumbuhan kuman tertentu, yaitu stafilokokus dan Escheda Coli yang juga
memerlukan zat besi untuk pertumbuhannya.8
c
Lisozim
Lisozim
adalah
enzim
yang
dapat
mernecah
dinding
bakteri.
Komplemen C3 dan C4
Kedua komplemen ini walaupun kadarnya dalarn ASI rendah,
mempunyai daya opsinik, anafilatoksik, dan kemotaktik yang berbeda bila
diaktifkan oleh IgA dan IgE yang juga terdapat dalam ASI.8
Antibodi
Secara elektroforetik, kromatrografik, dan radio immunoassay terbukti
bahwa ASI terutama kolostrum mengandung imunoglobulin, yaitu secretory
IgA (SigA), IgE, IgM, dan IgG. Dan semua imunoglobulin tersebut yang
terbanyak adalah IgA, Antibodi dalam ASI dapat bertahan di dalam saluran
pencernaan bayi karena tahan terhadap asam dan enzim proteolitik saluran
Immunitas Seluler
ASI mengandung sel-sel. Sebagian besar (90%) sel tersebut berupa
makrofag yang berfungsi membunuh dan memfagositosis mikro organisme,
membentuk C3 dan C4, lisozim, laktoferin. Sisanya (10%) terdiri dari limfosit
B dan T. Angka leukosit pada kolostrum kira-kira 5000/ml, setara dengan
angka leukosit darah tepi, tetapi komposisinya berbeda karena hampir
semuanya berupa polimorfonukler dan mononuklear.8
Dengan meningkatnya volume ASI angka leukositosis menurun menjadi
2000/ml. Walaupun demikian kapasitas anti bakterinya sama sepanjang
stadium laktasi. Konsentrasi faktor anti infeksi tinggi dalam kolostrum. Kadar
SigA, laktoferin, lisozim, dan sel makrofag, neutrofil dan limfosit lebih tinggi
pada ASI premature dibanding ASI matur. Perbedaan status gizi ibu tidak
mempengaruhi konsentrasi faktor infeksi dalam ASI.8
h
dari ASI yang hanya sedikit sekali terdapat dalam susu sapi. Asam Lemak ikatan
panjang (DHA, AA, Omega 3, Omega 6), merupakan asam lemak utama dari ASI
yang terdapat sedikit dalam susu sapi. 9
ASI eksklusif meningkatkan jalinan kasih sayang karena bayi yang sering
berada dalam dekapan ibu akan merasa kasih sayang ibunya. Ia juga akan merasa
aman dan tenteram yang akan menjadi dasar perkembangan emosi bayi dan
membentuk kepribadian dan percaya diri dan dasar spiritual yang baik. 9
2
Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada puting dan
areola payudara. Cara ini bermanfaat sebagai disinfektan dan menjaga
bayi ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi,
3
c
d
4
5
6
c
8
puting susu dan disekitar kalang payudara, biarkan kering dengan sendirinya.
Menyendawakan Bayi
Tujuan menyendawakan bayi adalah mengeluarkan udara dari lambung supaya
bayi tidak muntah setelah menyusui Cara menyendawakan bayi:
a Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu, kemudian
b
perlahan.
Untuk mengetahui bayi telah menyusui dengan tehnik yang benar dapat dilihat
dengan :
a Bayi tampak tenang
b Badan bayi menempel pada badan ibu.
c Mulut bayi terbuka lebar.
d Dagu menempel pada payudara ibu.
e Sebagian besar areola payudara masuk ke dalam mulut bayi,
f Bayi tampak menghisap kuat dengan irama perlahan.
g Puting susu ibu tidak terasa nyeri.
h Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
i Kepala tidak menengadah.
dijadwal sangat berguna karena dengan sering disusukan akan memacu produksi
ASI, dan juga dapat mendukung keberhasilan menunda kehamilan. Untuk menjaga
keseimbangan besarnya kedua payudara maka setiap kali menyusukan harus dengan
kedua payudara dan diusahakan sampai payudara terasa kosong, agar produksi ASI
menjadi lebih baik.9
II.2. Tinjauan Umum Tentang ASI Eksklusif
II.2.1. Pengertian ASI Eksklusif
ASI eksklusif atau lebih tepat pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi
hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu,
air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubuk
susu, biskuit, bubur nasi dan tim.1
Memberikan ASI secara eksklusif berarti keuntungan untuk semua, bayi akan
lebih sehat, cerdas, dan berkepribadian baik, ibu akan lebih sehat dan menarik,
perusahaan, lingkungan dan masyarakat pun akan lebih mendapat keuntungan. ASI
eksklusif telah terbukti menjadi sumber nutrisi terbaik untuk bayi terutarna yang
berumur kurang dari 6 bulan.1
Pedoman internasional yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6
bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan
hidup bayi, pertumbuhan, dan perkembangannya. ASI memberi semua energi dan
gizi (nutrisi) yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama hidupnya. Pemberian
ASI eksklusif mengurangi tingkat kematian bayi yang disebabkan berbagai penyakit
yang umum menimpa anak-anak seperti diare dan radang paru, serta mempercepat
pemulihan bila sakit dan membantu menjarangkan kelahiran.10
Faktor internal
a Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi
melalui pancaindra, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman,
perasa, dan peraba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui
mata dan telinga. 11
Pengetahuan ibu tentang ASI merupakan salah satu faktor yang
penting dalam kesuksesan proses menyusui. Tingkat pengetahuan,
pendidikan, status kerja ibu, dan jumlah anak dalam keluarga berpengaruh
positif pada frekuensi dan pola pemberian ASI. 11
b
Pendidikan
Tingkat pendidikan dan akses ibu terhadap media masa juga
mempengaruhi pengambilan keputusan, dimana semakin tinggi pendidikan
semakin besar peluang untuk memberikan ASI eksklusif. Sebaliknya akses
terhadap media berpengaruh negatif terhadap pemberian ASI, dimana
semakin tinggi akses ibu pada media semakin tinggi peluang untuk tidak
memberikan ASI eksklusif. 11
Tingkat pendidikan formal yang tinggi memang dapat membentuk
nilai-nilai progresif pada diri seseorang, terutama dalam menerima hal-hal
baru, termasuk pentingnya pemberian ASI secara eksklusif pada bayi.
Namun karena sebagian besar ibu dengan pendidikan tinggi bekerja di luar
rumah, bayi akan ditinggalkan di rumah di bawah asuhan nenek, mertua atau
orang lain yang kemungkinan masih mewarisi nilai-nilai lama dalam
pemberian makan pada bayi. Dengan demikian, tingkat pendidikan yang
cukup tinggi pada wanita di pedesaan tidaklah menjadi jaminan bahwa
mereka akan meninggalkan tradisi atau kebiasaan yang salah dalam
memberi makan pada bayi, selama lingkungan sosial di tempat tinggal tidak
mendukung ke arah tersebut. 11
Motivasi
Motivasi merupakan salah satu mekanisme bagaimana perilaku
terbentuk dan mengalami proses perubahan. Motivasi berarti dorongan yang
timbul dari dalam diri seseorang yang secara sadar atau tidak sadar sehingga
membuat orang berperilaku untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan
kebutuhannya. 11
Ibu-ibu harus dibangkitkan kemauan dan kesediannya menyusui
anaknya, terutama sebelum melahirkan. Apabila nilai menyusui hendak
ditingkatkan pada masyarakat, maka pengertian tentang menyusui harus
ditanamkan pada anak-anak gadis sejak usia muda, bahwa menyusui anak
merupakan bagian dari tugas biologi seorang ibu. Di daerah perkotaan,
sasaran yang harus diberi pendidikan adalah para gadis remaja. Di daerah
pedesaan, pendidikan harus diarahkan untuk tujuan mencegah kekurangan
gizi dan diare. 11
d
Sikap
Selain pengaruh pengetahuan tentang ASI, pendidikan dan motivasi
ibu, faktor lain yang dapat berpengaruh adalah sikap ibu terhadap ASI.
Menurut Notoatmodjo (2003), sikap merupakan reaksi atau respon
seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau obyek.
Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan
terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. 11
Pekerjaan
Salah satu alasan yang paling sering dikemukakan bila ibu tidak
menyusui adalah kerena mereka harus bekerja. Wanita selalu bekerja,
terutama pada usia subur, sehingga selalu menjadi masalah untuk mencari
cara merawat bayi. Bekerja bukan hanya berarti pekerjaan yang dibayar dan
dilakukan di kantor, tapi bisa juga berarti bekerja di ladang, bagi masyarakat
di pedesaan. 11
Pada Pekan ASI Sedunia tahun 1993 diperingati dengan tema Tempat
Kerja Sayang Bayi (Mother Friendly Workplace), menunjukkan bahwa
adanya perhatian dunia terhadap peran ganda ibu menyusui dan bekerja.
Salah satu kebijakan dan strategi Departemen Kesehatan RI tentang
Peningkatan Pemberian ASI (PP-ASI) pekerja wanita adalah mengupayakan
fasilitas yang mendukung PP-ASI bagi ibu yang menyusui di tempat kerja
dengan
menyediakan
sarana
ruang
memerah
ASI,
menyediakan
Faktor eksternal
a Perubahan sosial budaya
1 Ibu-ibu bekerja atau kesibukan sosial lainnya.
Kenaikan tingkat partisipasi wanita dalam angkatan kerja dan
adanya emansipasi dalam segala bidang kerja dan di kebutuhan
Faktor psikologis
1 Takut kehilangan daya tarik sebagai seorang wanita.
Adanya anggapan para ibu bahwa menyusui akan merusak
penampilan. Padahal setiap ibu yang mempunyai bayi selalu mengubah
payudara, walaupun menyusui atau tidak menyusui. 11
2
Tekanan batin.
Ada sebagian kecil ibu mengalami tekanan batin di saat menyusui
bayi sehingga dapat mendesak ibu untuk mengurangi frekuensi dan lama
menyusui, bahkan mengurangi menyusui. 11
Penerangan yang salah justru datangnya dari petugas kesehatan sendiri yang
menganjurkan penggantian ASI dengan susu formula.
Penyediaan susu bubuk di Puskesmas disertai pandangan untuk
meningkatkan gizi bayi, seringkali menyebabkan salah arah dan
meningkatkan pemberian susu botol. 11
Prornosi ASI yang efektif haruslah dimulai pada profesi kedokteran,
meliputi pendidikan di sekolah-sekolah kedokteran yang menekankan
pentingnya ASI. 11
Persalinan normal
Pada persalinan normal, ibu dan bayi dalam keadaan sehat. Oleh
karena itu, dapat segera dilaksanakan menyusui dini. Hal tersebut perlu
oleh karena menyusui dini mempunyai beberapa manfaat baik terhadap
ibu maupun terhadap bayi. Bayi disusukan ke kedua puting ibu secara
bergantian. Setelah jalan nafasnya dibersihkan, usahakan menyusui
sedini mungkin dan tidak melebihi waktu lewat jam sesudah lahir. 11
2
tersebut. 11
Persalinan dengan tindakan tanpa narkosa. Persalinan dengan
tindakan tanpa narkosa yang kemungkinan mempunyai pengaruh
pada bayi. Dalam hal ini bayi tidak dapat menyusui secara aktif,
oleh karena itu ASI diberi secara aktif pasif yaitu dengan
pipet/sendok. Walaupun demikian bila keadaan bayi memungkinkan
untuk diangkat menyusui dini dapat dilakukan seperti biasa.
Pendapat daripada ahli-ahli kesehatan dan kebiasaan rumah-rumah
sakit mempunyai dampak terhadap pendapat para ibu tentang
alternatif pemberian susu kepada bayi. Terutama bagi ibu-ibu yang
Mudah dicerna
ASI mudah dicerna, sedangkan susu sapi sulit dicerna karena tidak
mengandung enzim pencerna. 5
dipakainya susu sapi sebagai bahan dasar mungkin oleh banyaknya susu yang dapat
dihasilkan oleh peternak.12
Susu sapi murni atau bentuk modifikasinya merupakan dasar pada kebanyakan
formula, walaupun susu lain dan pengganti susu tersedia untuk bayi yang tidak dapat
mentoleransinya. Sterilisasi dan pendinginan formula sangat mengurangi morbiditas
dan mortalitas infeksi gastrointestinal.13
II.3.2. Keunggulan ASI Dibanding Susu Formula
Keunggulan ASI dibanding susu formula, yaitu :14
1
ASI lebih efisien karena tidak perlu menyiapkan dan mensterilkan botol susu,
dot, dsb.
ASI lebih praktis karena ibu bisa jalan-jalan ke luar rumah tanpa harusmembawa
banyak perlengkapan seperti botol, dot, kaleng susu formula, air panas, dsb.
ASI mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi
5
6
perlengkapannya
ASI selalu bebas kuman, sementara campuran susu formula belum tentu steril
ASI tidak akan basi. ASI selalu diproduksi oleh pabriknya di wilayah payudara.
Bila gudang ASI telah kosong, ASI yang tidak dikeluarkan akan diserap kembali
oleh tubuh ibu. Jadi, ASI dalam payudara tidak pernah basi dan ibu tidak perlu
7
8
BAB III
KERANGKA KONSEP
ASI terdiri dari 88% air. Bahkan bayi baru lahir yang hanya mendapat sedikit ASI
pertama, tidak memerlukan tambahan cairan karena bayi dilahirkan dengan cukup
cairan di dalam tubuhnya.
2. Pengetahuan tentang keunggulan ASI eksklusif dibandingkan susu formula.
Keunggulan ASI dibandingkan susu formula yaitu :
a. ASI merupakan makanan alamiah yang mudah dicerna, sedangkan susu formula
lebih sulit diserap.
b. ASI mengadung laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu buatan.
c. ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang menyebabkan alergi pada bayi.
d. ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasi. Sedangkan
pemberian susu formula, sangat rawan terkontaminasi kuman, apalagi jika cara
pembuatannya kurang higienis.
e. Pengaruh kontak langsung ibu-bayi : ikatan kasih sayang ibu-bayi terjadi karena
berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit (skin to skin contact). Bayi akan merasa
aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut
jantung ibu yang sudah dikenal sejak masih dalam rahim.
f. Pemberian ASI dapat menghemat pengeluaran keluarga, dan dapat diberikan setiap
kali bayi membutuhkannya.
3. Pengetahuan tentang manfaat ASI eksklusif.
Pemberian ASI eksklusif selain sangat bermanfaat untuk bayi, juga bermanfaat
untuk ibu-ibu dan masyarakat. Manfaat pemberian ASI eksklusif bagi ibu yaitu
memberikan rasa kebanggaan karena ia dapat memberikan kehidupan kepada bayinya,
hubungan yang lebih erat karena secara alamiah terjadi kontak kulit yang erat, bagi
perkembangan psikis dan emosional antara ibu dan anak, dengan menyusui bagi rahim
ibu akan berkontraksi yang dapat menyebabkan pengembalian keukuran sebelum hamil,
mempercepat berhentinya pendarahan post partum, dengan menyusui maka kesuburan
ibu menjadi berkurang untuk beberapa bulan, mengurangi kemungkinan kanker
payudara.
Pemberian
Asi Eksklusif
Keterangan :
Variabel yang diteliti
1. Definisi
Pendidikan adalah pendidikan formal yang pernah dilalui atau sedang dijalani
oleh responden.
2. Kriteria Objektif
a. Tidak Bersekolah
b. UPSR/SD/sederajat
c. PMR/SMP/sederajat
d. SPM/SMA/sederajat
e. Perguruan Tinggi/sederajat
III.3.3. Pekerjaan
1. Definisi
Pekerjaan Ibu adalah aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh responden yang
menghasilkan pendapatan atau nafkah bagi keluarga.
Pekerjaan suami adalah aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh suami
responden yang menghasilkan pendapatan atau nafkah bagi keluarga.
2. Kriteria Objektif
a. Berkerja
b. Tidak Berkerja
III.3.4. Penghasilan Keluarga
1. Definisi
Penghasilan keluarga adalah jumlah penghasilan yang didapatkan oleh anggota
keluarga setiap bulannya dalam bentuk uang sebagai hasil dari pekerjaannya.
2. Kriteria Objektif
Penentuan kriteria objektif ini didasarkan pada nilai Pendapatan Isi Rumah
Terendah Malaysia 2014 sebesar RM 2,537.00.
a. Tinggi : RM 2,537.00 / bulan
b. Kurang : < R M 2,537.00 / bulan
III.3.5. Pengetahuan
1. Pengertian tentang ASI eksklusif.
a. Definisi : Apa yang diketahui responden berkaitan dengan pengertian ASI,
pengertian ASI eksklusif.
b. Alat ukur : kuisioner ( 4 pertanyaan )
c. Cara ukur : Subjek menjawab pertanyaan yang diberikan dan dinilai dengan
angka.
d. Kriteria objektif
1) Pengetahuan ibu-ibu tentang pengertian ASI eksklusif dianggap cukup
apabila responden mampu menjawab 70% pertanyaan dengan benar,
dengan jumlah nilai 3 pertanyaan.
2) Pengetahuan dianggap kurang apabila reponden hanya mampu menjawab
kurang dari 70% pertanyaan dengan benar, dengan jumlah nilai < 3
pertanyaan.
2. Keunggulan ASI eksklusif dibandingkan pemberian susu formula.
a. Definisi : Apa yang diketahui responden berkaitan dengan keunggulan susu
ASI dibandingkan dengan pemberian susu formula.
b. Alat ukur : kuisioner ( 4 pertanyaan )
c. Cara ukur : Subjek menjawab pertanyaan yang diberikan dan dinilai dengan
angka.
d. Kriteria objektif
1) Pengetahuan ibu-ibu tentang keunggulan ASI dianggap cukup apabila
responden mampu menjawab 70% pertanyaan dengan benar, dengan
jumlah nilai 3 pertanyaan.
apabila hanya mampu memiliki tingkat pengetahuan cukup pada < 3 sub kategori
tersebut.
III.3.6. Sikap
1. Definisi
: Pendapat responden terhadap pemberian ASI eksklusif.
2. Alat Ukur : Kuisioner ( 6 pertanyaan )
3. Cara Ukur : Subjek mengisi kuisioner berdasarkan pendapat mereka mengenai
objek yang ditanyakan.
4. Kriteria Objektif :
a. Sikap positif : Apabila responden menjawab dengan sesuai 4 atau lebih
dari 6 pertanyaan.
b. Sikap negatif : Apabila responden menjawab dengan sesuai kurang dari 3
pertanyaan.
III.3.7. Perilaku
1. Definisi
: Reaksi/kegiatan responden terhadap pemberian ASI eksklusif.
2. Alat Ukur : Kuisioner ( 5 pertanyaan )
3. Cara Ukur : Subjek mengisi kuisioner berdasarkan apa yang mereka terapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
4. Kriteria Objektif
a. Perilaku positif
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
balita.
IV.3.2. Populasi Terjangkau
Populasi terjangkau adalah ibu-ibu berumur 15-49 tahun yang mempunyai
bayi atau balita yang bertempat tinggal di Daerah Ketereh, Kelantan, Malaysia.
Jumlah populasi terjangkau di Daerah Ketereh, Kelantan, Malaysia adalah
sebanyak 4.436 orang.
IV.3.3. Sampel
Teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan metode quota
sampling dengan sampel adalah ibu-ibu yang tinggal di Daerah Ketereh,
Kelantan, Malaysia dan memenuhi kriteria pemilihan sampai jumlah sampel yang
diperlukan terpenuhi.
IV.3.4. Besar Sampel
Dari jumlah populasi ibu-ibu yang diketahui, maka rumus yang digunakan
untuk perhitungan sampel adalah:
Diperoleh dengan menggunakan rumus Slovin:
n
N
1 + N (d2)
Keterangan:
n = besar sampel
N = total populasi
d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan yakni 0,1
4436_____
1 + 4436 (0.12)
n 97
Besar sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah 100 sampel.
IV.3.5. Kriteria Seleksi
1. Kriteria Inklusi :
a. Subjek ibu-ibu berumur 15-49 tahun yang mempunyai bayi atau balita yang
bertempat tinggal di Daerah Ketereh, Kelantan, Malaysia dan bersedia
mengisi kuisioner.
b. Subjek yang dapat membaca dan menulis.
2. Kriteria Eksklusi :
Subjek yang menolak untuk dijadikan sebagai sampel.
IV.4. Jenis Data dan Instrumen
IV.4.1. Jenis Data
1. Data primer yang diperoleh dengan menggunakan kuisioner.
2. Data yang diperoleh, yaitu dari data primer, yang diperoleh dari ibu-ibu yang
tinggal di Daerah Ketereh, Kelantan, Malaysia. Sebelum pengisian kuisioner,
peneliti memberikan petunjuk dalam pengisian kuisioner dan diberi penjelasan
bila responden mengalami kesulitan dan hal hal yang kurang jelas.
3.
3. Subjek akan diperlakukan secara anonimus dan konfidensial sehingga diharapkan tidak
ada pihak yang merasa dirugikan atas penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. M.
Hidayah,
Budayakan
penyusuan
bayi
dengan
susu
badan.
http://www.myhealth.gov.my/index.php/my/component/content/article/15
6-artikel-disember-2011/2367-secangkir-kopi-seribu-nikmat
2. Ministry of Health Malaysia. Health facts: Penyusuan Susu Ibu 2010.
Putrajaya MY: Ministry of Health, 2010.
3. Ministry Of Health. Clinical Practice Guidelines on Breastfeeding Policy of
Malaysia (revised 2nd ed), 2010.
4. Ministry Of Health Malaysia. Annual Report, 2004.
5. Ritongan,
EW.
Peran
ASI
bagi
Bayi.
[online].
Available
at
www.damandiri.or.id/file/evawanyaritonangipbbab2.pdf.
6. Siregar,
A.
Pemberian
ASI
Eksklusif
dan
Faktor-Faktor
yang
Kecamatan
Ngaliyan.
[online].
Available
at
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASHd07e/5900770
9.dir/doc.pdf
8. Anonim. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ibu Memberikan Makanan
Tambahan pada Bayi Usia Kurang Dari Enam Bulan di Wilayah Kerja
Puskesmas
Simpang
Limun
Tahun
2008.
[online].
Available
at
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16932/4/Chapter
%20II.pdf.
9. Wahyuningrum, N. Survey Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif dengan
Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi di Desa Sadang Kecamatan Jekulo
Kabupaten
Kudus.
[online].
Available
at
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASHf931/1f877b44
.dir/doc.pdf.
10.
[online].
Available
at
http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-arifin.pdf.
12.
Anonim.
Susu
Formula.
[online].
Available
http://creasoft.wordpress.com/2010/01/01/susu-formula/.
at
13.
Kesehatan
Anak
(Nelson
Textbook
of
Pediatrics).
Penerbit
Buku
http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/10/keunggulan-asi-dibandingkansusu.html.
15.