Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Low back pain adalah suatu sindrom klinik yang ditandai dengan gejala
utama rasa nyeri atau perasaan lain yang tidak enak di daerah tulang punggung
bagian bawah dan sekitarnya.l Low back pain merupakan keluhan yang sering
dijumpai di tempat praktek sehari-hari, dan diperkirakan hampir semua orang
pernah mengalami nyeri punggung, paling kurang sekali semasa hidupnya. 2 Di
Amerika Serikat diperkirakan lebih dari 15% orang dewasa mengeluh nyeri
punggung bagian bawah atau nyeri yang bertahan hampir dua minggu. Nyeri
punggung bagian bawah telah diidentifikasi oleh Pan American Health
Organization (PAHO) di antara tiga masalah kesehatan pekerjaan yang dikenal
pasti oleh World Health Organization (WHO). Keluhan nyeri punggung
merupakan keluhan kedua setelah nyeri kepala. Di Amerika Serikat lebih dari
80% penduduk mengeluh nyeri punggung bagian bawah dan biaya yang
dikeluarkan tiap tahun untuk pengobatan berkisar 75 juta dolar Amerika. 3 Data
epidemiologi mengenai low back pain di lndonesia diperkirakan 40% penduduk
Provinsi Jawa Tengah berusia diatas 65 tahun pernah menderita low back pain,
prevalensi pada laki-laki l8,2% dan pada wanita l3,6%. Insiden berdasarkan
kunjungan pasien ke beberapa rumah sakit di lndonesia berkisar antara 3-17%. 1 Di
kota Manado sendiri tepatnya di Poli Kesehatan Fisik Dan Rehabilitasi RSUP
Prof. Dr. R.D. Kandou pada tahun 2012, low back pain menjadi insiden terbanyak
pertama dengan prevalensi 24%.
Low back pain adalah nyeri yang dirasakan di daerah punggung bagian
bawah, dapat merupakan nyeri lokal (inflamasi), maupun nyeri radikuler atau
keduanya. Nyeri yang berasal dari punggung bagian bawah dapat menjalar ke
daerah lain atau sebaliknya yang berasal dari daerah lain dirasakan di daerah
punggung bawah (referred pain). Walaupun nyeri punggung bagian bawah jarang
fatal, namun nyeri yang dirasakan menyebabkan pasien mengalami disabilitas
yaitu keterbatasan fungsional dalam aktifitas sehari-hari dan banyak kehilangan
jam kerja terutama pada usia produktif, sehingga merupakan alasan terbanyak
dalam mencari pengobatan.2 Tulang punggung menerima beban lebih besar
sebagai konsekuensi tugasnya untuk menjaga posisi tegak tubuh, dan beban ini
akan lebih banyak terkonsentrasi di bagian bawah dari tulang punggung tersebut.
Sehingga dengan demikian, walaupun etiologi low back pain dapat bervariasi dari
yang paling ringan (misalnya kelelahan otot) sampai yang paling berat (misalnya
tumor ganas) tetapi sebagian besar low back pain pada masyarakat adalah akibat
adanya faktor mekanik yang tidak menguntungkan tulang punggung bagian
bawah dalam fungsinya untuk menjaga posisi tegak tubuh (statika) maupun dalam
fungsinya selama pergerakan tubuh (dinamika).1
Penyebab yang mendasari keluhan nyeri punggung bawah bermacammacam, salah satu diantaranya adalah hernia nukleus pulposus (HNP). Hernia
nukleus pulposus mempunyai karakteristik berupa protusi dari annulus fibrosus
beserta nukleus pulposus yang ada didalamnya ke dalam kanalis vertebralis.
Hernia nukleus pulposus dapat terjadi di semua diskus intervertebra, namun yang
paling sering terjadi di segmen lombosakral pada diskus intervertebra L4-5 dan
L5-Sl sekitar l0% sisanya terjadi di diskus intervertebra segmen L3-4. Penyebab
lain yang menyebabkan low back pain yaitu oleh mekanik kronik paling sering
disebabkan oleh sikap tubuh yang jelek, yaitu sikap tubuh yang membungkuk ke
depan, kepala menunduk, perut membuncit dan dada kempes mendatar. Sikap
tubuh yang demikian mendorong titik berat badan (TBB) tergeser ke arah depan
sebagai kompensasi agar keseimbangan tubuh tetap terjaga. Disamping akibat
sikap tubuh yang jelek, pergeseran TBB ke arah depan terlihat juga pada wanitawanita yang gemar memakai sepatu dengan tumit tinggi.2,4
Gejala yang dialami biasanya berupa nyeri di punggung ataupun di sekitar
ektremitas bawah yang biasanya bersifat terus-menerus ataupun hanya timbul
pada posisi tertentu serta juga sering diikuti dengan kekakuan dan keterbatasan
dalam melakukan gerakan.5 Nyeri punggung bawah atau low back pain dapat
disebabkan oleh banyak kondisi. Faktor yang sering adalah penuaan, trauma,
infeksi, ataupun tumor. Diagnosis banding dapat dipersempit dengan melihat
adanya nyeri pada tungkai bawah atau tidak.6
Berikut ini akan dibahas suatu tinjauan pustaka dan laporan kasus tentang
rehabilitasi medik pada pasien low back pain.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINSI
Low back pain adalah sindrom klinik yang ditandai dengan gejala utama
rasa nyeri atau perasaan lain yang tidak enak di daerah tulang punggung bagian
bawah dan sekitarnya. Low back pain atau nyeri punggung bagian bawah
merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang disebabkan oleh aktivitas
tubuh yang kurang baik.
B. ANATOMI DAN FISIOLOGI
Untuk dapat memahami bagaimana rasa nyeri timbul pada low back pain
maka harus dipahami anatomi dan fisiologi tulang belakang pada umumnya dan
tulang lumbosakral pada khususnya.1
1. Kolumna Vertebralis
Kolumna vertebralis ini terbentuk oleh unit-unit fungsional yang
terdiri dari:
a. Segmen anterior, yang berfungsi sebagai penyangga beban, dibentuk oleh
korpus vertebra yang dihubungkan satu dengan yang lainnya oleh diskus
intervertebra. Struktur ini masih diperkuat oleh ligamen longitudinal
posterior dan ligamen longitudinal anterior. Ligamen longitudinal
posterior mempunyai arti penting dalam patofisiologi penyakit justru
karena bentuknya yang unik. Sejak dari oksiput, ligamen ini menutup
seluruh permukaan belakang diskus intervertebra. Mulai L1 ligamen ini
menyempit, hingga pada daerah L5-S1 lebar ligamen hanya tinggal
separuh asalnya. Dengan demikian pada daerah ini terdapat daerah
lemah, yakni bagian posterolateral kanan dan kiri diskus intervertebra,
daerah tak terlindung oleh ligamen longitudinal posterior. Akan nyata
terlihat, bahwa tingkat L5-S1 merupakan daerah paling rawan.
sikap tubuh yang jelek, pergeseran TBB ke arah depan terlihat juga pada
wanita-wanita yang gemar memakai sepatu dengan tumit tinggi.1
2. LBP oleh faktor organik1
a. LBP osteogenik
i. Radang
ii. Trauma
Trauma dan gangguan mekanis merupakan penyebab utama low
back pain. Pada orang yang tidak biasa melakukan pekerjaan otot
atau melakukan aktivitas dengan beban yang berat, dapat menderita
nyeri pungggung bagian bawah yang akut. Gerakan bagian
punggung yang kurang baik dapat menyebabkan kekakuan dan
spasme yang tiba-tiba pada otot punggung, mengakibatkan
terjadinya trauma punggung sehingga menimbulkan nyeri. Kekakuan
otot cenderung dapat sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu
tertentu. Namun pada kasus-kasus yang berat memerlukan
pertolongan medis agar tidak mengakibatkan gangguan yang lebih
lanjut.2
iii. Keganasan
iv. Kongenital
b. LBP diskogenik
Dalam hal ini proses primer terletak pada diskus intervertebra. Bentuk
yang sering dijumpai ialah:
i. Spondilosis
Adalah
suatu
proses
degenerasi
progresif
diskus
sehingga
menimbulkan gangguan.2
Nukleus pulposus adalah gel viskus yang terdiri dari
proteoglikan yang mengandung kadar air yang tinggi. Nukleus
pulposus memiliki fungsi menahan beban sekaligus sebagai
bantalan. Dengan bertambahnya usia kemampuan nukleus pulposus
menahan air sangat berkurang sehingga diskus intervertebra
mengerut,
terjadi
penurunan
vaskularisasi
sehingga
diskus
F. GAMBARAN KLINIK
Pada umumnya low back pain terjadi pada pasien berusia dekade kedua.
Keluhan nyeri dapat menjalar dan tidak menjalar. Pada tahap yang lebih ringan,
nyeri biasanya hanya di sekitar daerah pinggang dan tidak menjalar, bisa juga
dibedakan dengan nyeri akibat kekakuan atau hanya pegal pada otot pinggang.
Pada tahap yang lain, nyeri dirasakan dari daerah pinggang dapat menjalar ke arah
leher ataupun ke arah bokong, paha belakang tumit dan telapak kaki. Jika nyeri
menjalar ke arah daerah leher, dapat dipikirkan adanya spondilitis ankilosa,
terlebih jika nyeri terutama dirasakan pada waktu bangun pagi dan menghilang
saat melakukan pergerakan. Jika nyeri menjalar ke arah bokong, paha belakang,
tumit hingga telapak kaki, maka dapat dipikirkan adanya gejala iskias yang khas
pada penderita hernia nukleus pulposus.3,8
G. DIAGNOSIS
Pendekatan diagnostik dimulai dengan anamnesis, pemeriksaan fisik
umum dan khusus, serta pemeriksaan penunjang.
1. Anamnesis: 4
a. Kapan mulai sakit, sebelumnya pernah tidak?
b. Apakah nyeri diawali oleh suatu kegiatan fisik tertentu? Apa pekerjaan
sehari-hari? Adakah suatu trauma?
c. Dimana letak nyeri? (sebaiknya
pasien
sendiri
yang
disuruh
2.
b. Palpasi
Palpasi sepanjang kolumna vertebralis (ada tidaknya nyeri tekan pada
salah satu prosessus spinosus, atau gibus/deformitas kecil dapat teraba pada
palpasi atau adanya spasme otot para vertebral).
c. Pemeriksaan Neurologik
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk memastikan apakah kasus nyeri
punggung bawah adalah benar karena adanya gangguan saraf atau karena
sebab yang lain.
3. Pemeriksaan motorik:
Apakah ada kelumpuhan, atrofi, fasikulasi. Kalau ada kelumpuhan
segmen mana yang terganggu.
4.
Tes-tes Provokasi11
a. Tes Laseque (straight leg raising)
Tungkai difleksikan pada sendi coxae sedangkan sendi lutut tetap
lurus. Saraf ischiadicus akan tertarik. Bila nyeri punggung dikarenakan
10
iritasi pada saraf ini maka nyeri akan dirasakan pada sepanjang
perjalanan saraf ini, mulai dari pantat sampai ujung kaki.
ini berarti ada suatu sebab yang non neurologik misalnya coxitis. Tes ini
dilakukan pada kedua kaki.
12
14
BAB III
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PENDERITA
Nama
: Ny. JT
Umur
: 53 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Sawangan, Airmadidi
Pekerjaan
: Wiraswasta
Agama
: Kristen
15
5. Riwayat Kebiasaan
Penderita tidur menggunakan kasur yang lembek (spon). Setiap hari
selama 10 jam penderita harus menjaga tokonya dengan lebih banyak posisi
duduk. Kursi yang digunakan adalah kursi plastik dengan punggung kursi
miring ke belakang, dan penderita lebih sering duduk dengan punggung tubuh
tidak bersandar pada punggung kursi. Kadang penderita harus membantu
dalam mengambil atau mengangkat barang-barang berat, seperti beras 10 kg,
tabung gas 3 kg. Penderita biasa memakai sepatu hak tinggi semenjak usia 20
tahun dengan tinggi 7 cm, dan diganti 3 cm, pada 3 bulan terakhir.
6. Riwayat Sosial Ekonomi
Penderita bekerja sebagai wiraswasta. Rumah 1 lantai tanpa anak
tangga, penderita tinggal bersama suami dan 3 anak di rumah. Water closed
(WC) yang digunakan adalah WC duduk. Sumber air adalah sumur bor atau
pompa. Biaya pengobatan ditanggung oleh ASKES dan biaya sehari-hari
cukup. Suami penderita adalah pensiunan PNS.
7. Riwayat Psikologis
Penderita merasa cemas dengan nyeri yang dirasakan, karena
mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari dan pekerjaannya. Karena nyeri
yang dirasakan penderita tidak dapat bekerja lama dan berat.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Generalis
Tanggal 20 oktober 2014
Keadaan Umum : Cukup
Kesadaran
: Compos Mentis
GCS
: E4M6V5
Tanda vital
: Tekanan darah
= 120/80 mmHg
Nadi
= 80 kali/menit
Napas
= 20 kali/menit
16
= 36,5OC
Suhu badan
10
Berat bada
Tinggi badan
: 88 kg
: 160 cm
Leher
Thoraks
Ekstremitas
2. Status Lokalis
Regio Lumbosakral
Inspeksi : rubor (-), edema (-), alignment vertebra baik
Palpasi
: spasme otot (+) regio lumbosakral dan nyeri tekan (+) pada
vertebra L5-S1, kalor (-)
17
Ket:
NO
1.
2.
3.
4
5
Segmen
L2
L3
L4
L5
S1
Sensibilitas
D
S
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
LGS Trunkus
Fleksi
Ekstensi
Lateral Banding D/S
Rotasi D/S
LGS Hip
Dekstra
Sinistra
Normal
O
O
O
O
Fleksi Ekstensi
110 0 30 110 0 30 120O0 30O
Abduksi Adduksi
45O 0 35O 45O 0 35O 45O-0-35O
Internal Rotasi Eksternal Rotasi 45O 0 45O 45O 0 45O 45O-0-45O
5. Tes Provokasi
TEST
Lasegue
Braggard
Sicard
Patrick
Kontra Patrick
Dekstra
-
Sinistra
-
6. Pemeriksaan Penunjang
18
Diagnosis Topis
Diagnosis Etiologi
Diagnosis Fungsional :
a. Impairment
Nyeri
punggung
bagian
mencuci piring).
: (-)
9. Problem Rehabilitasi
19
20
Program:
berbentuk huruf S.
Edukasi penderita cara mengangkat dan membawa barang tanpa
menimbulkan nyeri dengan proper back mechanism
Edukasi
Waktu beraktivitas:
Waktu berdiri:
Bila berdiri dalam waktu lama, selingilah dengan periode duduk sebentar.
Bila mengambil sesuatu di tanah, jangan membungkuk, tetapi jongkoklah
pada lutut.
Waktu berjalan:
Waktu duduk:
Kursi jangan terlalu tinggi sehingga bila duduk, lutut lebih rendah dari
paha.
Bila duduk seluruh punggung sebanyak mungkin kontak dengan
punggung kursi.
Waktu tidur:
21
22
23
24
: dubia ad bonam
25
DAFTAR PUSTAKA
1. Sengkey L, Angliadi LS, Gessal J, Mogi TI. Diktat ilmu kedokteran fisik dan
rehabilitasi. Manado: FK UNSRAT; 2006. h.79-90
2. Anonim. Low back pain. Diakses tanggal 21 oktober 2014.. Diunduh dari:
http://www.repository.usu.ac.id
3. Negrini N, Zaina F, Somano H, Atanasio T, Trevisan C. Rehabilitation of
lumbar spine disorder. Edisi ke-5. Lippincolt; 2010. p.186
4. Giuffre. The prevalence of low back pain in the eldery: a systematic review of
the literature. Diakses tanggal 21 oktober 2014. Diunduh dari :
http://journals.lww.com
5. Harsono. Kapita Selekta Neurologi. Edisi ke-2. Yogyakarta: Gajah mada
University Press; 2010.
6. Sjamsuhidrajad G. Buku ajar ilmu bedah. Edisi ke-2. Jakarta: EGC; 2004.
h.756-763
7. Cooper PG. Low back pain. Columbia: McKesson Health Solution LLC;
2004.
8. Anonim. Anatomi dan fisiologi tulang belakang. Diakses tanggal 21 oktober
2014. Diunduh dari: http://rsop.co.id/orthopaedi/anatomi-dan-fisiologitulang-belakang-bagian-1
9. Anonim. Struktur tulang belakang, sakit pinggang dan skiatika. Diakses
tanggal
21
oktober
2014.
Diunduh
dari:
http://ortotikprostetik.blogspot.com/2013/07/struktur-tulang-belakang-sakit-pinggang.html
10. Yasin MM, Agung K, Sustini F, Andreani S, Rochman F. Hubungan antara
karakteristik antropometrik kebiasaan, status psikososiati, dan gambaran
radiografis responden dengan kejadian spandilogenie low back pain. Diakses
tanggal 9 Desember 2013. Diunduh dari: joumal.unair.ac.id
11. Furnama S. Low back pain. Diakses tanggal 21 oktober 2014.. Diunduh dari
http://repository.maranatha.ed/..,/3/l04l-chapter l.pdf
12. Miguel AJ. Dor lombar como previnir. Diakses tanggal 21 oktober 2014..
Diunduh dari: http://www.medicinageriatrica.com.br/tag/sinal-de-laseque
13. Anonim. Physical therapy management of hip OA. Diakses tanggal 21
oktober 2014.. Diunduh dari : http://morphopedics.wikidot.com/physicaltherapy-management-of-hip-oa
26
14. Anonim. Test di bragard. Diakses tanggal 21 oktober 2014.. Diunduh dari :
http://dottoraus.blogspot.com/2009/07/test-di-bragard.html
15. Anonim. The valsava manuver. Diakses tanggal 21 oktober 2014.. Dinduh
dari: http://fervorate.tumblr.com/post/408007205
16. Proper body mechanics. Piedmont. Atlanta. Diakses tanggal 21 Oktober 2014.
www.piedmont.org
17. Low back pain. Physical therapy. Diakses tanggal 21 oktober 2014.
https://uhs.berkeley.edu/
27