You are on page 1of 1

BAB V

KESIMPULAN
Ramsay Hunt Syndrome merupakan kumpulan gejala yang terdiri dari
neuralgia radikuler, otalgia, erupsi vesikuler yang mengenai sebagian telinga luar
dan kanalis akustikus eksternus disertai kelumpuhan nervus VII perifer.
Diagnosis Ramsay Hunt Syndrome dibuat berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Dari dalam anamnesis riwayat penyakit dahulu bisa didapatkan
ada riwayat terkena penyakit cacar air. Penyakit ini didahului dengan gejala
prodromal berupa nyeri kepala, nyeri telinga, lesu, demam, sakit kepala, mual dan
muntah. Lesi terdapat di telinga luar dan sekitarnya, kelainan berupa vesikel
berkelompok di atas daerah yang eritema, edema dan disertai rasa nyeri seperti
terbakar pada telinga dan kulit sekitarnya (nyeri radikuler). Pemeriksaan fungsi
nervus VII diperlukan untuk menentukan letak lesi, beratnya kelumpuhan dan
evaluasi pengobatan. Tes yang dapat dilakukan adalah tes topografi untuk
menentukan letak lesi saraf fasialis dengan tes Schirmer, reflek stapedius dan tes
gustometri. Derajat kelumpuhan saraf fasialis dapat dinilai secara subjektif dengan
menggunakan sistim House-Brackmann, metode ini juga dapat digunakan untuk
evaluasi pengobatan.
Prognosis Ramsay Hunt Syndrome dipengaruhi oleh umur, diabetes
mellitus, hipertensi dan pemberian terapi yang cepat. Yeo dkk menyatakan bahwa
Herpes Zoster Oticus (HZO) memiliki prognosis yang buruk daripada Bells
Palsy. Hasil pemulihan akan lebih baik jika perawatan dimulai pada hari ke tiga
setelah gejala timbul. Kesembuhan yang sempurna akan tercapai pada 70% kasus
jika pengobatan dimulai pada saat ini. Namun, jika pengobatan tertunda lebih dari
3 hari, kesempatan untuk mencapai kesembuhan sempurna akan turun sekitar
50%.

28

You might also like