You are on page 1of 8

Penentuan Kadar Flavonoid Total Ekstrak Etil Asetat

Klika Sirsak (Annona muricata L.)


Harlyanti Muthmainnah M., Ahmad Najib dan Selpida Handayani
Laboratorium Farmakognosi Fitokimia
Fakultas Farmasi
Universitas Muslim Indonesia
harlyantimuthmainnah@yahoo.com

Abstract : Determination of total flavonoid content of ethyl acetate Soursop Stem Bark
(Annona muricata L.) extract. The aim of research to determine the total flavonoid content ethyl
acetate extract of Soursop Stem Bark (Annona muricata L.). Ethyl acetate Soursop Stem Bark
(Annona muricata L.) extract is obtained by maceration method with methanol and then
partitioned by ethyl acetate. Qualitative analysis of chemical content using thin layer
chromatography (TLC) method with using a specific color reagents. Determination of total
flavonoids ethyl acetate Soursop Stem Bark (Annona muricata L.) extract was based on the number
of Equivalent Rutin (ER) were used. The method were used is Spectrophotometry UV-Vis method,
absorbant measured at 415 of length phase. Result of research show that the total flavonoid content
on ethyl acetate Soursop Stem Bark (Annona muricata L.) extract is 118,266 mg ER/g with the
percentage 11,8266 %.
Key words :

Ekstrak etil asetat, flavonoid, klika sirsak (Annona muricata L.), partisi,
spektrofotometri UV-Vis.

Pendahuluan
Indonesia adalah negara dengan
hutan tropis paling besar ketiga di dunia
(setelah Brazil dan Zaire). Keanekaragaman
hayati merupakan basis berbagai pengobatan
dan penemuan industri farmasi dimasa
mendatang. Jumlah tumbuhan berkhasiat
obat di Indonesia diperkirakan sekitar 1.260

Tumbuhan yang berkhasiat sebagai


obat memiliki zat-zat penting yang sangat
berperan dalam menentukan aktivitas kerja
tumbuhan obat tersebut, salah satunya yaitu
flavonoid yang umumnya terdapat pada
tumbuhan sebagai glikosida. Flavonoid
senyawa fenolik

sebagai

antioksidan

(Selawa,

2013).
Di

Indonesia

terdapat

banyak

tanaman yang dapat digunakan sebagai


antioksidan, salah satunya adalah sirsak
(Annona muricata L.). Sirsak (Annona
muricata L.) lebih dikenal sebagai tanaman
buah. Namun, seiring dengan penelitian

jenis tumbuhan.

termasuk

potensial

alam yang

terhadap tanaman tersebut, kini populer


sebagai tanaman obat. Berbagai penelitian
menunjukan

bahwa

tanaman

mengandung

banyak

khasiat

sirsak
terutama

sebagai obat-obatan. Bagian tanaman sirsak,


mulai dari daun, bunga, buah, biji, akar,

sampai kulit batangnya dapat dimanfaatkan

dengan klika mudah dipatahkan, setelah itu

sebagai obat (Mardiana, 2011).

diserbukkan kemudian diekstraksi.

Dari skrining fitokimia yang telah

Metode ekstraksi

dilakukan sebelumnya terhadap kulit batang

Serbuk

klika

Sirsak

(Annona

tumbuhan sirsak (Annona muricata L.)

muricata L.) ditimbang sebanyak 350 gram

dengan menggunakan pereaksi flavonoida

kemudian

menyatakan adanya senyawa flavonoida

maserasi. Cairan pengekstraksi methanol

pada kulit batang tumbuhan Sirsak. Hal ini

sebanyak 1 L, dimasukkan kedalam wadah

yang

maserasi hingga seluruh serbuk sampel

melatar

belakangi

dilakukannya

dimasukkan

terendam,

sekunder berupa flavanoid yang terkandung

maserasi disimpan

dalam klika sirsak (Annona muricata L.)

terlindungi dari cahaya matahari langsung

sebagai perbandingan dan alternatif lain dari

selama 3x24 jam sambil diaduk secara

daun dan buah sirsak. Berdasarkan dari

periodik. Campuran kemudian disaring, dan

paparan

filtratnya diremaserasi hingga 5 liter.

penelitian

maka

mengenai

akan

dilakukan

penetapan

kadar

Ekstrak

cair

ditutup

rapat.

wadah

penelitian senyawa kimia terutama metabolit

diatas

lalu

dalam

Wadah

pada tempat

dikumpulkan

yang

kemudian

flavanoid total ekstrak metanolik klika sirsak

dipekatkan

dengan

menggunakan

alat

(Annona muricata L.) yang memiliki potensi

Rotavapor

hingga

diperoleh

sebagai antioksidan alami.

methanol kental. Ekstrak metanolik klika

ekstrak

Sirsak kemudian dipartisi dengan metode


padat-cair. Ekstrak methanolik klika Sirsak

Metode Penelitian

(Annona muricata L.) ditimbang sebanyak 5

Pengambilan Sampel
Bahan penelitian berupa klika Sirsak

gram kemudian ditambahkan 50 ml pelarut

(Annona muricata L.) yang diambil di Kota

etil asetat. Campuran kemudian dimasukkan

Kendari.

ke dalam erlenmeyer lalu distirer selama

Pengolahan Sampel

15 menit. Campuran kemudian disaring,

Bahan

penelitian

berupa

klika

kemudian residu ditambahkan lagi dengan

Sirsak (Annona muricata L.) yang telah

pelarut yang sama. Penambahan pelarut

dikumpulkan kemudian dibersihkan dari

dilakukan hingga pelarut bening. Perlakuan

kotoran dan dipotong-potong, lalu dicuci

ini dilakukan sebanyask 3 kali, sehingga

dengan air bersih dan dikeringkan di tempat

ekstrak yang digunakan sebesar 15 gram.

sejuk sampai bebas dari air bekas cucian.

Ekstrak

Klika dikeringkan dengan cara diangin-

dipekatkan hingga diperoleh ekstrak etil

anginkan sampai kering yang ditandai

asetat.

cair

dikumpulkan

kemudian

Hasil Dan Pembahasan


Simplisia

kering

klika

Sirsak

(Annona muricata L.) sebanyak 350 g,


dimaserasi tiga kali menggunakan pelarut
metanol sebanyak 5 L menghasilkan ekstrak
metanolik
Kemudian
sebanyak

kental

sebanyak

ekstrak
15

g,

41,1

metanolik
dipartisi

tiga

g.

kental
kali

750 mL menghasilkan ekstrak etil asetat

Gambar 1 :

kental sebanyak 1,6 g.

(A) Metode Reaksi Warna

Selanjutnya dilakukan uji kualitatif


terhadap ekstrak etil asetat klika Sirsak
(Annona muricata L.) dengan menggunakan

(B)

(B)

(A)

menggunakan pelarut etil asetat sebanyak

(B) Metode Kromatografi Lapis Tipis


(B)Metode

Kromatografi

Lapis

Tipis

setelah penyemprotan

KLT (Lampiran 5), ketika diamati dibawah

Kadar flavonoid total pada ekstrak

UV 366 nm terlihat noda yang sedikit

etil asetat klika Sirsak (Annona muricata L.)

berfluoresensi, dan setelah disemprot AlCl3

diperoleh dengan melakukan pengukuran

kemudian diamati dibawah UV 366 nm,

absorbansi larutan standar rutin dengan

noda yang berfluoresensi berwarna kuning

berbagai seri konsentrasi yang menunjukkan

terlihat semakin intensif (Sutrisno, 1993).

kurva kalibrasi larutan standar senyawa

Sedangkan hasil uji reaksi warna (Dirjen

flavonoid

POM, 1989), menunjukkan hasil yang

hubungan linear antara absorbansi dengan

positif mengandung flavonoid (Lampiran 5).

konsentrasi yang ditunjukkan dengan nilai

Hal

linearitas sebesar 0,9992.

ini

sesuai

Widyaningrum,

dengan

2011,

pernyataan

bahwa

Sirsak

(Annona muricata L.) pada bagian daun dan


batangnya mengandung senyawa flavonoid
(Widyaningrum, 2011).

Tabel 1.

rutin

sehingga

diperoleh

Hasil pengukuran absorbansi


larutan standar rutin

Konsentrasi
(ppm)
10
20
30
40

Absorbansi
0,377
0,625
0,893
1,122

Nilai linearitas ini mendekati nilai

diperoleh dari kurva pada gambar 3 adalah :

satu sehingga dapat dikatakan bahwa

y = 0,1285+ 0,025 x

absorbansi merupakan fungsi yang besarnya

x : konsentrasi (C) mg.L-1

berbanding lurus dengan konsentrasi dan

y : absorbansi (A)

mengikuti persamaan regresi linear sebagai

Untuk hasil uji kuantitatif flavonoid

berikut :

total pada ekstrak etil asetat klika Sirsak


y=a+bx
Berdasarkan

(Annona muricata L.) ditunjukkan pada tabel

hasil

perhitungan,

2.

diperoleh nilai intersep sebesar 0,1285 dan


slope sebesar 0,025, maka persamaan yang
y = 0,025x + 0,1285
R = 0,9992

Rutin
1,2

Absorbansi

1
0,8
0,6
0,4
0,2
0
0

10

20

30

40

50

Konsentrasi (ppm)

Gambar 2. Kurva

pada

Gambar 3. Kurva linier konsentrasi rutin vs

panjang gelombang 350 - 500

Absorban pada panjang gelombang

nm.

415 nm.

Tabel 2.

hasil

running

Hasil pengukuran kadar flavonoid total ekstrak etil asetat klika Sirsak (Annona
muricata L.)

Ekstrak

Replikasi

Absorbansi
(y)

Kandungan
flavanoid
awal (mg/L)

flavanoid
total
(mg ER/g
eks.)

Etil asetat

1
2
3

0,4794
0,3978
0,3953

14,036
10,772
10,672

140,36
107,72
106,72

Rata rata
Kandungan
flavonoid
total (mg
ER/g eks.)

% kadar
flavonoid

118,266

11,8266

Kesimpulan :
Dari

hasil

penelitian

dapat

disimpulkan bahwa kadar flavonoid total


dari ekstrak etil asetat klika sirsak (Annona
muricata L.) 118,266 mg ER/g dengan
persentase 11,8266 %.

(C)

(A)

(D)
Gambar 4 :
(A) Pohon Sirsak (Annona muricata L.)
(B) Batang Sirsak (Annona muricata L.)
(C) Klika Sirsak (Annona muricata L.)
(B)

Tampak Dalam
(D) Klika Sirsak (Annona muricata L.)
Tampak Luar

Daftar Pustaka
Achmad, S.A., 1986. Kimia Organik Bahan
Alam,
Buku
Materi
Pokok.
Universitas Terbuka : Jakarta.
Andarwulan, N., dan Faradilla, RH. F.,
2012. Senyawa Fenolik Pada
Beberapa Sayuran Indigenous dari
Indonesia. Journal of Research and
Community Service Institution
Bogor Agricultural University.
Andrini, Yulianti, F., dan Devy, 2010.
Kandungan
Flavonoid
dan
Limonoid Pada Berbagai Fase
Pertumbuhan Tanaman Jeruk
Kalamondin (Citrus mitis Blanco)
dan Purut (Citrus hystrix Dc.).
Journal Hort. 20 (1).
Appleton, J. 2010. Evaluating the
Bioavailability of Isoquercetin.
Natural Medicine Journal.
BPOM

RI, 2004. Monografi Ekstrak


Tumbuhan Obat Indonesia Vol I.
Badan Pengawasan Obat dan
Makanan RI : Jakarta.

Chang, CC., Yang, MH., Wen, HM., and


Chern JC., 2002. Estimation of Total
Flavonoid Content in Propolis by
Two Complementary Colorimetric
Methods. Journal Food Drug Anal.
Christian, GD.,1986. Analytical Chemistry,
Ed. 4. J Wiley : New York.
Depkes RI, 1979. Farmakope Indonesia,
Edisi III. Jakarta.
Depkes RI, 1995. Farmakope Indonesia,
Edisi IV. Jakarta.
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan
Makanan, 1986. Sediaan Galenik.
Departemen Kesehatan RI : Jakarta.
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan
Makanan, 1989. Materi Medika
Indonesia. Departemen Kesehatan
RI : Jakarta.

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan


Makanan, 2000. Parameter Standar
Umum Ekstrak Tumbuhan Obat.
Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. Jakarta.
Fajriah, S., Darmawan, A., Sundowo, A.,
dan Artanti, N., 2007. Isolasi
Senyawa Antioksidan dari Ekstrak
Etil
Asetat
Daun
Benalu
(Dendrophthoe pentandra L. Miq)
yang Tumbuh pada Inang LobiLobi. Jurnal Kimia Indonesia Vol. 2
(1).
Fessenden, dkk., 1986. Kimia Organik Edisi
III. Glora Aksara Pratama : Jakarta.
Gajalakshmi, Vijayalakshmi, and Rajeswari,
D., 2012. International Journal of
Pharmacy and Pharmaceutical
Sciences. Academic Sciences, Vol 4,
Issue 2.
Harborne, I.B., 1987. Metode Fitokimia,
(diterjemahan oleh K. Radmawinata
dan I. Soediso). Penerbit ITB :
Bandung.
Husnah, 2009. Identifikasi dan Uji Aktivitas
Golongan Senyawa Antioksidan
Ekstrak Kasar Buah Pepino
(Solanum
muricatum
Aiton)
Berdasarkan
Variasi
Pelarut
(Skripsi). Malang : UIN.
Havsteen, B.H., 2002. The Biochemistry
And Medical Significance Of The
Flavonoids.
Pharmacology
&
Therapeutics 96.
Hodgson, J.M., and Kevin D.C., 2006.
Review Dietary flavonoids: effects
on endothelial function and blood
pressure. Journal Science Food
Agric.
Hussain, dkk., 2009. Rutin, A Natural
Flavonoid, Protects Against Gastric
Mucosal Damage In Experimental
Animals.
Asian
Journal
of
Traditional Medicine, 4 (5).

Isnindar, Wahyuono, S., dan Setyowati,


E.P., 2011. Isolasi Dan Identifikasi
Senyawa
Antioksidan
Daun
Kesemek (Diospyros Kaki Thunb.)
Dengan Metode DPPH (2,2-Difenil1-Pikrilhidrazil). Majalah Obat
Tradisional, 16 (3).
Kar, A., 2005. Pharmaceutical Drug
Analysis. New Age International
Publisher. New Delhi.
Khopkar, S.M.,1990. Konsep Dasar Kimia
Analitik. Universitas Indonesia
Press : Jakarta.
Khopkar, S.M., 2008. Konsep Dasar Kimia
Analitik. UI-Press : Jakarta.
Lumbessy, M., Abidjulu, J., dan Paendong,
J. J.E., 2013. Uji Total Flavonoid
Pada Beberapa Tanaman Obat
Tradisonal Di Desa Waitina
Kecamatan
Mangoli
Timur
Kabupaten Kepulauan Sula Provinsi
Maluku Utara. Jurnal Mipa
UNSRAT ONLINE 2 (1).

Nugroho, A., Malik, A., and Pramono, S.


2013. Total Phenolic and Flavonoid
Content,
and
in
vitro
antihypertension activity of purified
extract of Indonesia cashew leaves
(Anacardium Occidantale L.).
International
Food
research
Journal.
Rohyami, Y., 2008. Penentuan Kandungan
Flavonoid dari Ekstrak Metanol
Daging Buah Mahkota Dewa
(Phaleria
macrocarpa
Scheff
Boerl). Jurnal Logika Volume 5 (1).
Selawa, W., Runtuwene, M.R.J., dan
Citraningtyas, G., 2013. Kandungan
Flavonoid
Dan
Kapasitas
Antioksidan Total Ekstrak Etanol
Daun
Binahong
[Anredera
Cordifolia (Ten.) Steenis.]. Jurnal
Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 2
No. 01.
Steenis, dkk., 2008. Flora. Pradnya Paramita
: Jakarta.
Sudjadi, 2010. Kimia Analisis Farmasi.
Pustaka Pelajar : Yogyakarta.

Mardiana, L., dan Ratnasari, J., 2011.


Ramuan dan Khasiat Sirsak.
Penebar Swadaya : Jakarta.

Surianto, 2011. Dahsyatnya Sirsak Tumpas


Penyakit. Pustaka Bunda : Jakarta.

Markham.
K.R.,
1988.
Cara
Mengindentifikasi
Flavonoid,
(diterjemahan
oleh
K.
Radmawinata). Penerbit ITB :
Bandung.

The Integrated Taxonomic Information


System.
2009.
(Online)
(http://www.itisgov/servlet/singleR
pt/singleRpt) (diakses 22 September
2013).

Mishra, S., Ahmad, S., Kumar, N., and


Sharma, B.K., 2013. Annona
muricata (The cancer killer): A
review. The Global Journal of
Pharmaceutical Research Vol. 2
(1).

Utami, P., 2008. Buku Pintar Tanaman


Obat. PT. Agromedia Pustaka :
Jakarta.

Nugrahaningtyas, K.D., Matsjeh, S., dan


Wahyuni, T.D., 2005. Isolasi dan
Identifikasi Senyawa Flavonoid
dalam Rimpang Temu Ireng
(Curcuma aeruginosa Roxb.).
Biofarmasi 3 (1).

Yuhernita, J., 2011. Analisis Senyawa


Metabolit Sekunder Dari Ekstrak
Metanol Daun Surian Yang
Berpotensi Sebagai Antioksidan.
Makara, Sains, Vol. 15, No. 1.
Wahdaningsih, S., Wahyuono, S., dan
Setyowati, E.P., 2013. Isolasi Dan
Identifikasi Senyawa Antioksidan
Dari Batang Pakis (Alsophila
Glauca J.Sm) Dengan Metode

DPPH (2,2-Difenil-1Pikrilhidrazil).
Traditional Medical, Vol. 18 (1).
Widyaningrum, H. 2011. Kitab Tanaman
Obat Nusantara. Media Presindo :
Yogyakarta.
Zuhud, E. A., 2011. Bukti Kedahsyatan
Sirsak
Menumpas
Kanker.
Agromedia Pustaka : Jakarta.

You might also like