You are on page 1of 7

BAB III

METODE PENELITIAN

A Desain penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian true eksperimental

yaitu mengamati

kemungkinan pengaruh penurunan kadar gula darah dengan melakukan pengamatan


terhadap

kelompok

eksperimental

pada

berbagai

kondisi

perlakuan

dan

membandingkannya dengan kelompok kontrol.


B Populasi dan Sampel penelitian
1 Populasi Penelitian
Populasi penelitian adalah mencit (Mus musculus).
2 Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah mencit putih jantan dengan BB 20-25 gram, umur 2-3 bulan
yang diinduksi dengan aloksan.
C Variabel Penelitian
1 Variabel Independent
Variabel independent adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen.
Variabel independent dalam penelitian ini adalah kombinasi infus daun kelor dengan
Metformin dan Glibenklamid.
1. Variabel dependent
Variable dependent adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independent.
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah kadar glukosa dalam darah.
2. Variabel Terkendali
Variabel terkendali adalah variabel yang dianggap berpengaruh selain variabel
independent, sehingga kualifikasinya perlu ditentukan agar hasil yang didapatkan dapat
diulang dalam penelitian lain. Variabel terkendali dalam penelitian ini adalah kondisi
mencit dan konsentrasi infus daun kelor, Metmorfim dan Glibenklamid.
A. Definisi Operasional Variabel
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
No
Skala
Variabel
Definisi Operasional
Alat ukur
Ukur

Hasil Ukur

1
2
3
4

Infusa
daun
kelor
Metformin

Diberikan secara sonde.


Infus daun kelor sebanyak
mg/gBB
Diberikan secara oral pada
dosis mg/kgBB dan dosis
mg/kgBB.
Glibenkla Diberikan secara oralpada
mid
dosismg/kgBB dan dosis
mg/kgBB
Kombina Diberikan
secara
oral
si infusa dalam
bentuk
larutan
daun
berupa kombinasi anatara
kelor
ekstrak
daun
kelor
dengan mg.kgBB
dengan
Metformi Metformin mg/kgBB dan
n dan
kombinasi ekstrak daun
Glibenkla kelor dengan glibenklamid
mid
mg/gBB
Kadar
Hasil pengukuran kadar
glukosa glukosa
darah
Mencit Mencit putih jantan dengan
berat 20-25 gram dan
berumur
2-3
bulan
sebanyak 10 ekor

Timbangan
digital

Rasio

Satuan
ukuran mg

Timbangan
digital

Rasio

Satuan
ukuran mg

Timbangan
digital

Rasio

Satuan
ukuran mg

Timbangan
digital

Rasio

Satuan
ukuran mg

Easytouch

Rasio

Timbangan
digital

Rasio

Satuan
ukuran
mg/dl
Satuan
ukuran gram

B. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Obat Tradisional Fakultas Farmasi Institut Ilmu
Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri.
C. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan mulai bulan Januari-April 2015
D. Instrumen Penelitian
1. Alat Penelitian
Alat untuk pembuataninfus (panic infus, kain flannel, thermometer, dan ayakan), alat
untuk memisahkan serum (tabung serologis, sentrifuge tipe T121, yellow tip, blue tip),
timbangan, neraca analitik, jarum suntik dan alat-alat gelas, digital glucometer.
2. Bahan penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain: daun kelor (Moringa oleifera
Lam), Glibenklamid, Metmorfin, aloksan, NaCl, CMC, reagen KIT glukosa, FeCl3,
serbuk Mg, alcohol, HCL, amil alcohol, air suling.
Hewan uji yang digunakan adalah mencit putih sehat dengan umur 2-3 bulan dan berat
tubuh 20-25 gram sebanyak 10 ekor.

E. Prosedur Pengumpulan Data


1. Perhitungan dosis
a. Daun kelor
Dosis yang digunakan yaitu 50 mg/kg BB Tikus
Dosis untuk tikus = 50mg/1000 mg
= 10 mg/200 gram BB
Konversi dosis dari tikus ke dosis mencit:
= 10/200mg x 0,14
= 1,4 mg /20 gram BB
b. Perhitungan dosis kombinasi infus daun kelor-glibenklamid .
Perbandingan dosis kombinasi ke I= 0,75 : 0,25
dosis kombinasi ke II = 0,5 : 0,5
dosis kombinasi ke III = 0,25 : 0, 75
Dosis infus daun kelor= 1,4 mg
Dosis glibenklamid = 0,65 mg
Jadi didapatkan dosis infus daun kelor ke I= 1,4 x 0,75 = 1,05 mg
Dosis infus daun kelor ke II= 1,4 x 0,5 = 0,7 mg
Dosis infus daun kelor ke III= 1,4 x 0,25 = 0,35 mg
Dosis glibenklamid ke I = 0,65 x 0,25 = 0,1625 mg
Dosis glibenklamid ke II = 0,65 x 0,5 = 0,325 mg
Dosis glibenklamid ke III = 0,65 x 0,75 = 0,48 mg
c. Perhitungan dosis kombinasi infus daun kelor-Metmorfin
Perbandingan dosis kombinasi ke I= 0,75 : 0,25
dosis kombinasi ke II = 0,5 : 0,5
dosis kombinasi ke III = 0,25 : 0, 75
Dosis infus daun kelor= 1,4 mg
Dosis glibenklamid = 65 mg

Jadi didapatkan dosis infus daun kelor ke I= 1,4 x 0,75 = 1,05 mg


Dosis infus daun kelor ke II= 1,4 x 0,5 = 0,7 mg
Dosis infus daun kelor ke III= 1,4 x 0,25 = 0,35 mg
Dosis Metformin ke I = 65 x 0,25 = 16,25 mg
Dosis metformin ke II = 65 x 0,5 = 32,5 mg
Dosis metformin ke III = 65 x 0,75 = 48,75 mg
1. Preparasi ekstrak daun kelor
Daun kelor ditimbang sebanyak 10 % b/v dibuat dengan cara menimbang 10 g serbuk
daun kelor ditambah air 120 ml air lallu dipanaskan dalam panic infusselama 15 menit
pada suhu 90-98C. selagi masih panas disaring dengan kain flannel, kemudian
ditambahkan air mendidih melalui ampas hingga diperoleh 100 ml infus.
2. Pembuatan larutan aloksan
Dosis aloksan yang digunakan untuk induksi mencit 100 mg/kgBB selama 7 hari
secara subkutan. Aloksan yang akan digunakan, dapat dilarutkan dalam aquades dan
diberikan sebanyak 0,5 mL pada masing-masing mencit.
3. Pembuatan larutan glukosa
Hewan uji dibuat hiperglikemi dengan pemberian larutan glukosa 50% dengan
dosis 1 g/kg bb. Pemberian beban glukosa dilakukan 5 menit setelah pemberian
sediaan uji secara oral. Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan pada menit ke-30,
60, 90 dan 180.
4. Pembuatan Larutan Natrium Carboxy Methyl Cellulose (CMC Na)
Sebanyak 25 mg/kgbb CMC Na ditaburkan dalam gelas piala yang berisi 30 mL
akuades yang telah dipanaskan. Didiamkan selama 15 menit hingga diperoleh massa
yang transparan, lalu dicampur sampai homogen, diencerkan dengan akuades dan
dimasukkan ke labu ukur 100 mL, dicukupkan volumenya dengan akuades hingga
batas tanda tera (Togubu, 2011).

Kelompok
I

Tabel 3.2. Kelompok perlakuan


Perlakuan
kontrol negative diberi suspense CMC Na 25

II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X

mg/kg bb
Kontrol tunggal obat ke-1 diberi glibenklamid
0,65 mg/kg bb
Kontrol tunggal obat ke-2 diberi metformin
65 mg/kg bb
Diberi infus daun kelor 1,4 mg/kgbb
Kombinasi I infus daun kelor-glibenklamid
0,75:0,25 (1,05 mg:0,1625mg/kg bb)
Kombinasi ke II infus daun kelorglibenklamid 0,5:0,5 (0,7 mg : 0,325 mg/kg
bb)
Kombinasi ke III infus daun kelorglibenklamid 0,25:0,75 (0,35mg : 0,48 mg/kg
bb
Kombinasi I infus daun kelor-Metformin
0,75:0,25 (1,05 mg:16,25 mgkg bb
Kombinasi ke II infus daun kelor-metformin
0,5:0,5 (0,7 mg : 32,5 mg/kg bb
Kombinasi ke III infus daun kelor- metformin
0,25:0,75 (0,35 mg : 48,75 mg/kg bb

5. Pengambilan darah hewan coba


Mencit yang akan diuji dicek kadar glukosa awal dengan dipuasakan selama lebih
kurang 18 jam, diambildarahnya melalui vena orbitalis. Pengambilan darah dilakukan
dengan cara bagian ujung ekor mencit dibersihkan dengan alkohol 70%, kemudian
dipotong kira-kira 5 mm lalu diurut perlahan-lahan sampai darahnya keluar (Giri,
2008).
Skema Kerja
a) Skema kerja pembuatan infus daun kelor
Serbuk halus daun kelor ditimbang 10 g
Ditambah 120 ml aquades
Dipanaskan dalam panci infus selama
90-98C
Disaring dengan kain flanel
Diperoleh 100 ml infus daun
Gambar 3.1. Skema kerja pembuatan sari herba rumput mutiara
kelor

b) Skema kerja pembuatan CMC Na 0,5%


Ditimbang 25g CMC Na
ditaburkan dalam mortir yang
berisi 30 mL akuades yang telah
dipanaskan. Didiamkan selama
15 menit hingga diperoleh massa
yang transparan, lalu dicampur
sampai homogen, diencerkan
Gambar 3.2. Skema
pembuatan
CMCdan
Na dimasukkan
25 g
CMCkerja
Na 25g
dengan akuades
ke labu ukur 100 mL

c) Skema kerja perlakuan pada hewan coba


Mencit
Puasa 18 jam
Induksi aloksan dosis 100mg/kg BB mencit selama 7 hari
Setelah 7 hari di beri Perlakuan

Kontrol
negatif

CMC Na
25 g

Kontrol
tunggal
obat ke 1
Glibenklamid
0,65mg/Kg
BB

Control
tunggal
obat ke 2
Metfor
min
65mg/
KgBB

treatment

Infus
daun
kelor 1,4
g/kg BB

Kombinasi I:
infus daun
kelor dan
glibenklamid
(1,05mg:0,16
2mg/kgbb)

Kombinasi 2:
Infus daun
kelor dan
glibenklamid
(0,7mg:0,325
mg/kgbb)

Kombinasi 3:
Infus daun
kelor +
glibenklamid
0,35mg:0,48
mg/kgbb

Kombinasi
infus daun
kelor dan
metformin
(1,05mg:16,2
5 mg/kgbb)

Kombinasi
2: infus
daun kelor
+
metformin
(0,7mg/32,5

Kombinasi
3: infus
daun kelor
+
metformin
(0,35mg:4
8,75mg/kg

Pengukuran kadar glukosa darah

Gambar 3.3. Skema kerja perlakuan pada hewan coba

F. Analisa Data
Data yang diperoleh ditampilkan dalam bentuk nilai rerata standar deviasi (Mean
SD). Selanjutnya data diolah dan dianalisis menggunakan uji Analysis of Variance
(ANOVA) Repeat dengan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS) untuk
mengetahui pengaruh terhadap parameter-parameter yang diukur dan untuk mengetahui
ada tidaknya perbedaan antara rerata parameter yang diukur.

You might also like