Professional Documents
Culture Documents
1. Pengertian Transpose
Yang dimaksud dengan Transpose dari suatu matriks adalah mengubah komponenkomponen dalam matriks, dari yang baris menjadi kolom, dan yang kolom di ubah
menjadi baris. Matriks transpose diperoleh dengan menukar elemen-elemen baris menjadi
elemen-elemen kolom dan sebaliknya.
2. Contoh
Contoh untuk matriks ordo 3x3
2
Matriks A 1
5
5
3
4
ditranspose menjadi A 5
T
Matriks
B 9
4
4 ditranspose
3
menjadi
3
T
B
5
5
7
4
1
5
MATRIKS INVERS
1.
Determinan Matriks
Pengertian determinan matriks adalah jumlah semua hasil perkalian elementer yang bertanda dari
A dan dinyatakan dengan det(A) (Anton, 1991).
Yang diartikan dengan sebuah hasil perkalian elementer bertanda dari suatu matriks A adalah
sebuah hasil perkalian elementer pada suatu kolom dengan +1 atau -1.
Untuk lebih jelasnya , berikut ini diuraikan cara mencari determinan matriks berordo 2x2 dan
3x3
a. ) Determinan Matriks Persegi Berordo 2
a
Matriks A =
c
Hasil kali elemen-elemen diagonal utama dikurangi hasil kali elemen-elemen diagonal
samping disebut determinan matriks A.
Notasi determinan matriks A adalah
atau det A = ad bc
maka det A =
Contoh : Jika A =
3 4
= ( 1)(4) (2)(-3)
= 4 +6
= 10
b. ) Determinan Matriks Persegi Berordo 3
a11
Matriks A = a 21
a
31
a12
a 22
a32
a13
a 23
a33
a12
a13
a11
a12
det A = a21
a22
a32
a23
a33
a 21
a31
a22
a32
a31
= a11 .a22 .a33 a12 .a 23 .a31 a13 .a 21 .a32 a13 .a22 .a31 a11 .a23 .a32 a12 .a 21 .a33
Cara 2 : menggunakan metode kofaktor
Terlebih dahulu dijelaskan tentang suatu matriks atau minor dari suatu matriks. Minor suatu
matriks A dilambangkan dengan Mij adalah matriks bagian A yang diperoleh dengan cara
menghilangkan elemen-elemennya pada baris ke-i dan elemen-elemen pada kolom ke-j.
2
Contoh : Q 1
7
M12 = 1
7
4
3
8
4
3
8
5 , maka M11 = 1
7
9
1
5 =
7
9
, M13 = 1
9
7
3
8
4
3
8
3
5 =
8
9
6
1
5 =
7
9
M11 , M12 , M13 merupakan submatriks hasil ekspansi baris ke-1 dari matriks Q.
Kofaktor suatu elemen baris ke-i dan kolom ke-j dari matriks Q dilambangkan dengan
Kij = (-1)i+j |Mij| = (-1)i+j det (Mij ).
Untuk mencari det(Q) dengan metode kofaktor cukup mengambil satu ekspansi misal ekspansi
baris ke-1.
Contoh : Q 1
7
4
3
8
terlebih dahulu determinan-determinan minornya yang diperoleh dari ekspansi baris ke-1 diatas,
yaitu
det ( M11) = -13, det (M12) = - 26 , det (M13) = - 13
|Q| = q11 . K11 + q12 . K12 + q13 . K13
= q11. (-1)1+1 det (M11) + q12. (-1)1+2 det (M12) + q13. (-1)1+3 det (M13)
= 2 (-13) + 4 ( 26) + 6 (-13) = 0
0
Contoh 0
0
0
3
0
0
0
7
6
0
0
5
7
9
0
1
6 = (2)(-3)(6)(9)(4) = -1296
8
4
A 1
2
2
6
4
3
0
12
4
12
16
16
16
10
untuk mencari adjoint sebuah matriks, kita cukup mengganti kolom menjadi baris dan baris
menjadi kolom
12
adj ( A) 6
16
12
10
4
2
16
16
AT A
2.
A 1
3.
AB A
= A
B
A*
=k
, A*
Contoh :
15a
7b
12c
2d
5a
7b
4c
2d
3 2
5a
7b
2c
6(5ad 14bc )
5. Pertambahan ( pengurangan) dari suatu kelipatan baris manapun ke baris yang lain, tidak
menyebabkan nilai determinan berubah.
a
c ka
d kb
a d kb b c ka ad bc
2. Matriks Invers
Contoh : Misal A =
1
Maka BA =
1
dan B =
1
5 3
3 1
1
=
2
0
=I
Dengan demikian, B adalah invers dari A, di tulis B = A-1.Oleh karena BA = I dan B = A-1
maka A-1A = I
a
Jika A =
c
dan dirumuskan
A 1
d
1
ad bc c
Matriks
c
0.
b. Untuk A matriks persegi, mencari A-1 juga dapat dilakukan dengan cara :
1. Metode matriks adjoin
2. Metode OBE
1. Mencari Invers dengan matriks adjoin
Inget kembali sifat adjoin matriks
A adj(A) = adj (A) A = A I
Jika A 0 , maka
A adj ( A) = adj ( A)A = I
| A|
| A|
dengan
adj ( A)
| A|
Solusi :
C11 = M11
= -5
C12 = -M12
C13 = M13
=1
=1
A 0
1
1
4
3
3
C21 = -M21
=4
C31 = M31
=-4
C22 = M22
C23 = -M23
= -2
=0
C32 = -M32
C33 = M33
=0
=2
4
4
5
C
C21 C31
Adj(A) = 11
= 1 2 0
A a11C11
a12 CC1223 aC
C 13 ( 2)(5)0 ( 4)(21) (4)(1) 2
1333
C13
A-1 =
adj ( A)
1
1 2
| A|
2
1OBE0
2. Mencari Invers dengan
4
2
12 1
2
1 OBE
Jika A matriks persegi non singular, dengan
2 0
5
2
0
terhadap
A dapat direduksi menjadi
1
1
1
4
3
2
4
2
dengan OBE
Solusi :
4 1
2 0
3 0
2
3
30
20
0
1
H21(-1)
41
0
1
0
5 0
1 0
2 1
I =
0
0
30
H13
2 0
4 1
2
1
3 0
1 0
0
1
4 1
1
0
H31(-2)
0
0
H1(-1)
2
1
3 0
1 0
0
1
21
H12(-2)
1
0
0
2
1
0
1
2
H3(1/2) 0 1
0 0
5 0
1 0
1 1
2
1
0
1 H23(1)
1 0 5 0 2 3
0 1 01
1
2 H13(-5)
2
1
0
0
1
0
1
1 0 0 5 2 2 8
0 1 0 1
1 2
2
1
0 0 1
0 1
2
2.
1
2
3.
C-1=A
(A-1)-1= A
Matriks invers bersifat nonsingular ( determinannya tidak nol)
det ( A A-1) = det (A) det (A-1)
det ( I ) = det (A) det (A-1)
1 = det ( A ) det ( A-1) ; karena det (A) 0, maka :
det ( A-1) =
1
det( A) -1
Ini berarti bahwa det (A ) adalah tidak nol dan kebalikan dari det (A)
4.
5.